Jumat, 04 September 2015

PROGRAM PENGELOLAAN KEGIATAN SEKOLAH DAN PROSES PEMBELAJARAN BERBASIS IT

BAB I

PENDHULUAN

1.1  Latar Belakang

Dalam dua dasawarsa terakhir ini, teknologi informasi dan komunikasi (TIK) mengalami  perkembangan yang amat pesat dan secara fundamental telah membawa perubahan yang signifikan dalam percepatan dan inovasi penyelenggaraan pendidikan di berbagai negara.

Bahkan terdapat tekanan TIK yang sangat besar terhadap sistem pendidikan secara global karena: (i) teknologi yang berkembang menyediakan kesempatan yang sangat besar untuk mengembangkan manajemen pendidikan dan proses pembelajaran di sekolah, (ii) hasil belajar siswa yang spesifik dapat diidentifikasi dengan pemanfaatan teknologi baru tersebut, dan (iii) TIK memiliki potensi yang sangat besar untuk mentransformasikan seluruh aspek di dalam pendidikan di sekolah dan memanfaatkannya untuk mencapai tujuan-tujuan pembelajaran.

Sejumlah negara telah mengintegrasikan TIK dalam perencanaan dan penyelenggaraan pendidikan nasionalnya. Singapura, misalnya, telah menerapkan teknologi informasi interaktif pada sistem persekolahan dengan rasio satu komputer dua siswa. Sistem jaringan dibangun untuk menghubungkan pendidikan, dunia internasional, dunia industry berteknologi tinggi, dan dunia kerja. Ringkasnya, beberapa negara telah mengubah kultur pembelajaran dengan mengintegrasikan teknologi digital ke dalam kegiatan belajar dan bekerja di sekolah.

Peralihan kultur yang dimaksud di atas hanya bisa terjadi kalau komunitas pendidikan memiliki komitmen yang kuat untuk memanfaatkan TIK. Kelompok komunitas tersebut adalah para praktisi pendidikan baik yang berkaitan dengan manajemen maupun proses belajar mengajar pada semua tingkatan dan unit pendidikan, yang terdiri atas guru, dosen, instruktur, kepala sekolah, pengawas, staf administrasi, dan pejabat dalam lingkungan departemen pendidikan. Yang tak kalah pentingnya adalah para subjek pendidikan dari semua jenjang yang terdiri atas siswa dan mahasiswa. Dalam konteks ini, pemanfaatan TIK harus direalisasikan untuk (a) pengelolaan pendidikan melalui otomasi system informasi manajemen dan akademik berbasis TIK, dan (b) sistem pengelolaan pembelajaran baik sebagai materi kurikulum, suplemen dan pengayaan maupun sebagai media dalam proses pembelajaran yang interaktif serta sumber-sumber belajar mandiri yang inovatif dan menarik. Dengan kata lain, pendayagunaan TIK dalam manajemen pendidikan dan proses pembelajaran bertujuan untuk menfasilitasi penyelenggara dan peserta pendidikan guna mendorong peningkatan kualitas pendidikan.

Komitmen tersebut perlu dipertahankan untuk menjaga kesinambungan pemanfaatan TIK dalam dunia pendidikan. Rekdale (2001) mengemukakan bahwa pada program di masa lalu untuk menyediakan teknologi ke sekolah kebanyakan mencapai sedikit sukses dalam jangka waktu yang cukup lama dan jarang sekali menunjukkan perkembangan.

Persyaratan mengenai laboratorium bahasa adalah contoh yang umum. Biasanya ada enam masalah utama, yaitu ; (i) Anggaran untuk perawatan fasilitas awal tidak tersedia; (ii) Pelatihan biasanya terlalu spesifik dan tidak berhubungan dengan kebutuhan di lapangan atau perubahan sikap, (iii) Tidak tersedianya karyawan untuk perawatan rutin dan pengembangannya, (iv) Tidak tersedianya teknisi ahli atau terlalu mahal, (v) Materi yang sesuai untuk mengajar tidak tersedia, dan (vi) Lemahnya kondisi kerja guru di lapangan mendorong bahwa mereka tidak dapat membagi waktu untuk mengembangkan materi mengajar secara kreatif. Di sisi lain, sejumlah hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan TIK dalam pembelajaran memiliki dampak positif terhadap performansi dan prestasi belajar siswa (Graus, 1999; Stepp-Greany, 2000; Stepp-Greany, 2002; and Choi and Nesi, 1999).

Hal di atas menunjukkan bahwa pemanfaatan TIK di bidang pendidikan perlu mendapatkan perhatian yang serius dari berbagai pihak terkait, termasuk mengatasi masalah-masalah yang sering terjadi. Berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) Departemen Pendidikan Nasional tahun 2005-2009, untuk dapat memberikan pelayanan prima, salah satu yang perlu dilakukan adalah pengembangan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) yang dilakukan melalui pendayagunaan ICT di bidang pendidikan yang mencakup peran ICT sebagai substansi pendidikan, alat bantu pembelajaran, fasilitas pendidikan, standar kompetensi, penunjang administrasi pendidikan, alat bantu manajemen satuan pendidikan, dan infrastruktur pendidikan.

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat dan diterapkan dalam berbagai bidang kegiatan. Robertson mengatakan TIK digunakan dalam hampir semua aspek kehidupan dan pengaruhnya diperkirakan akan membawa dampak yang lebih besar terhadap dunia akan datang (Isjoni et al., 2008 : 76). Penerapan TIK terutama adalah memberikan kecepatan memperoleh dan mengolah informasi sehingga mampu membantu menetapkan keputusan yang lebih cepat dan tepat (Mustafa, 2007 : 2). Perkembangan TIK juga menyebabkan membanjirnya beragam informasi dengan akses yang sangat mudah. Beragam informasi tersebut jika dikelola dengan benar maka akan sangat membantu mengambil keputusan dalam berbagai aspek kehidupan. Hasil pengolahan informasi tersebut dapat dibuat untuk menimbulkan hal yang bermanfaat, merugikan atau bahkan berbahaya untuk pemakainya maupun penciptanya (Mustafa, 2007 : 2).

Penerapan TIK yang tepat akan mampu menimbulkan manfaat dalam kegiatan usaha dan industri menuntut kepada calon tenaga kerja harus memiliki kemampuan dibidang TIK. John Naisbitt mengatakan Negara yang unggul dalam teknologi informasi, maka Negara tersebut akan unggul pula dalam mendominasi dunia (Isjoni, et al., 2008 : 9).

SMPN 1 Kedokanbunder telah menerapkan pembelajaran berbasis TIK sejak tahun 2006 dengan diberlakukannya Kurikulum KTSP tahun 2006. Didalam kurikulum KTSP Tahun 2006 terdapat mata pelajaran Komputer yang masuk didalam Kelompok Mata Pelajaran dan diberikan kepada semua kelas dari kelas 7, 8 dan 9.

Penerapan TIK di sekolah selain dalam mata pelajaran TIK, juga menerapkan pembelajaran berbasis TIK pada semua mata pelajaran (.., 2007). Penerapan didalam kegiatan pembelajaran ini diantaranya adalah sebagai media pembelajaran, penayangan materi pemelajaran, sarana menyimpan materi pembelajaran, dan sarana mendapatkan sumber pemelajaran. Selain itu penerapan TIK dalam pembelajaran di sekolah juga memiliki tujuan sebagai sarana kolaborasi pembelajaran dengan sister school, maka penerapan dan pemanfaatan TIK dalam proses pembelajaran menjadi program sekolah yang wajib.

1.2  Dasar / Landasan Hukum

a)       Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
b)       Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,
c)       Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
d)       Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah,
e)       Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan,
f)        Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru,
g)       Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2009 Tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan.
h)       Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 68 Tahun 2014 Tentang Peran Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)  dan Guru Ketrampilan Komputer dan Pengelolaan Infomasi (KKPI) dalam Implementasi Kurikulum 2013


1.3  Tujuan

Buku Program Pengelolaan Kegiatan Sekolah dan Proses Pembelajaran Berbasis IT  ini disusun dengan tujuan untuk memberikan acuan bagi  guru TIK, Staf Administrasi Sekolah serta guru lainya dalam merancang program pembelajaran berbasis teknologi informasi bagi peserta didik, sesama guru mata dan tenaga kependidikan di sekolah untuk memanfatkan TIK sebagai sumber dan/atau sarana belajar di sekolah.

1.4  Visi, Misi Sekolah

Visi :
SMPN 1 Kedokanbunder yaitu : “SEMAR “, Terciptanya Sekolah yang Sehat, Mandiri dan Religius”

Misi :
1.    Menciptakan lingkungan yang bersih, aman dan asri
2.    Meningkatkan efektivitas kemandirian belajar siswa secara optimal
3.    Membina akhlak mulia dan budi pekerti luhur
     Strategi :
1.    Menata dan memelihara kebersihan dan keindahan sekolah
2.    a. Menerapkan kemandirian belajar siswa secara efektif
b.    menggalakan kegiatan ekstrakurikuler
3. a. Membiasakan siswa mengaji 15 menit sebelum belajar
b. menggiatakan kegiatan rohis sebagai bekal bimbingan siswa


Target :
1.    tercipta lingkungan sekolah yang aman dan nyaman
2.    a. Prestasi siswa meningkat ditandai dengan meningkatnya nilai ujian
b.    Memberi bekal ketrampilan kepada siswa
3.a. Siswa akan terbiasa untuk membaca Al-Qur’an
   b. Siswa akan terbiasa untuk selalu berperilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Islami

1.5  Ruang Lingkup

Dalam rangka menyikapi pernyataan mendikbud Anies Baswedan bahwa Ujian Nasional Tahun 2015/2016 akan dilaksanakan secara daring / online, oleh karena itu SMPN 1 Kedokanbunder menyiapkan diri sejak dini melakukan pelatihan CBT ( Computer Based Test) bagi para siswa kelas IX dengan memanfaatkan situs-situs yang menyelenggarakan pelatihan Ujian Online / CBT seperti : http://www.quipperschool.com, http://www.atun-kemdikbud.go.id, dan http://www.puspendik.org . Dengan ruang lingkup sebagai berikut :

Peserta                  : Siswa kelas IX ± 300 siswa
Tempat                  : Lab. TIK dan Lab. Bahasa SMPN 1 Kedokanbunder
Pelaksanaan          : Senin sampai dengan Jum’at selama 8 bulan
                                   ( Sept 2015 s.d. Maret 2016 )
Waktu                    : 12.30 – 13.30, kecuali Jum’at : 14.00 – 15.00
Jenis kegiatan       : Pelatihan CBT ( Computer Based Test )
Tim CBT                :
1.      Asep Moh. Nurudin, S.Pd
2.      Sandika, S.Pd.I
3.      Maryam, S.Pd
4.      Nuridah, S.Pd
5.      Dwi Nurharyanto, S.Pd

6.      Mamat, Amd. Perpus



Tidak ada komentar:

Posting Komentar