Pengertian Konsep Belajar Tuntas adalah suatu sistem
 belajar yang menginginkan sebagian besar peserta didik dapat menguasai 
tujuan pembelajaran secara tuntas. Konsep Belajar Tuntas sebagai cara 
belajar mengajar sangat menguntungkan bagi siswa karena setiap siswa 
dapat dikembangkan secara optimal.
Moh. Uzer Usman dan Lilis Setiawati mengemukakan bahwa ”belajar tuntas
 adalah pencapaian taraf penguasaan minimal yang ditetapkan untuk setiap
 unit bahan pelajaran baik secara perorangan maupun kelompok sehingga 
apa yang dipelajari siswa dapat tercapai semua”.
Menurut Suryosubroto, belajar tuntas adalah suatu filsafat yang 
mengatakan bahwa dengan sistem pengajaran yang tepat semua siswa dapat 
belajar dengan hasil yang baik dari hampir seluruh materi pelajaran yang
 diajarkan di sekolah.
Kunandar dalam bukunya  guru propesional 
implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)  dan persiapan 
menghadapi sertifikasi guru mengatakan bahwa  ketuntasan belajar 
setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar 
berkisar antara 0-100%. Kriteria ideal  ketuntasan untuk masing-masing 
indikator 75%. Satuan pendidikan harus menentukan kriteria ketuntasan 
minimal dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta 
didik serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan 
pembelajaran.  Satuan pendidikan diharapkan meningkatkan kriteria 
ketuntasan belajar secara terus-menerus untuk mencapai ketuntasan ideal.
Konsep Belajar Tuntas
Pembelajaran
 tuntas (Mastery Learning) dalam KTSP adalah pendekatan dalam 
pembelajaran yang mempersyaratkan siswa menguasai secara tuntas seluruh 
standar kompetensi maupun kompetensi dasar mata pelajaran. Dengan 
demikian dapat disimpulkan bahwa pengukuran kemampuan siswa dalam 
penelitian ini disesuaikan dengan pelaksanaan belajar tuntas, yaitu 
adanya program perbaikan/program remedial, yakni jika siswa belum 
mencapai ketuntasan yang ditetapkan, maka siswa diberi program perbaikan
 sampai mencapai ketuntasan.
Ciri pertama penilaian pendidikan 
yaitu penilaian dilakukan secara tidak langsung, misalnya dengan 
mengukur kepandaian dengan ukuran kemampuan menyelesaikan soal-soal, 
yaitu dilakukannya evaluasi. Alat yang digunakan dalam evaluasi ada 2 
macam, yaitu tes dan non tes. Tes merupakan suatu alat pengumpul 
informasi yang fungsinya untuk mengukur hasil belajar siswa dan mengukur
 keberhasilan program pengajaran. Sedangkan teknik bentuk non tes untuk 
menilai sikap, minat, dan kepandaian siswa, melalui teknik wawancara, 
angket dan observasi. Dari uraian tadi dapat diketahui bahwa kemampuan 
dapat diukur melalui tes, tes juga dimaksudkan untuk mengukur ketuntasan
 belajar siswa.    
Referensi
- Moh. Uzer Usman dan Lilis Setiawati, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1993),
- Suryosubroto B, Proses belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997),
- Kunandar, Guru propesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
- (KTSP) dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), Ed. 1

 


 Bukan konser artis lho, ini pemandangan biasa di hari ujian PT via
Bukan konser artis lho, ini pemandangan biasa di hari ujian PT via  Ada yang belajar serius, ada yang menyerah via
 Ada yang belajar serius, ada yang menyerah via  
 

