Sabtu, 06 Agustus 2016

4 Langkah Cara Efektif Guru Menyampaikan Materi Pelajaran Agar Siswa Cepat Mengerti dan Paham


Menjadi seorang guru memang banyak tuntutan selain di tuntut disiplin juga guru harus memiliki keterampilan yang baaik dalam menjelaskan materi pelajaran , agar siswa dapat memahami materi yang di sampaikan . 
Menyampaikan (presenting) materi pelajaran adalah salah satu tugas pokok guru sehari-hari. Keterampilan-keterampilan tertentu seperti keterampilan berkomunikasi, menggunakan media dan penguasaan materi pembelajaran menentukan kualitas penyampaian materi. Selain itu, berdasarkan penelitian, terdapat beberapa langkah utama yang harus  diperhatikan guru untuk menyampaikan materi pelajaran dengan baik. Terdapat empat langkah yang akan diuraikan dalam tulisan ini: memperoleh perhatian siswa, menyampaikan advance organizer, menyampaikan materi pelajaran dan mengecek pemahaman siswa.
 
 
1. Memperoleh Perhatian Siswa
Perhatian adalah kunci bagi masuknya setiap informasi ke dalam pikiran seseorang. Oleh karena itu guru harus memastikan bahwa siswa telah cukup berkonsentrasi pada pelajaran sebelum ia mulai mengajar. Menyampaikan tujuan pembelajaran merupakan salah satu cara yang umum dipakai oleh guru untuk fungsi memperoleh perhatian. Perlu diingat bahwa menyampaikan tujuan harus membuat siswa tertarik atau merasa bahwa yang akan guru sampaikan adalah sesuatu yang penting. Menyampaikan tujuan ala kadarnya tidak cukup berpengaruh pada perhatian mereka. Siswa dapat berpura-pura memperhatikan namun sebenarnya pikirannya masih terbang ke berbagai penjuru.
Hal lain yang juga dapat dilakukan adalah dengan menagarahkan siswa untuk benar-benar menyiapkan diri untuk belajar. Misalnya dengan mengecek peralatan belajar yang sesuai untuk materi pelajaran tersebut. Hal-hal lain yang dapat mengganggu konsentrasi sebaiknya diminta untuk disimpan. 

2. Menyampaikan Advance Organizer
Advance organizer adalah sesuatu yang dapatkan menggambarkan materi yang akan disampaikan oleh guru secara sederhana. Hal ini akan mempermudah pikiran siswa untuk membayangkan secara garis besar apa yang bakal ia terima dari guru. Sebaiknya advanve organizer diambil dari sesuatu yang telah diketahui oleh siswa sebelumnya, sangat baik jika sesuatu itu telah akrab dalam kehidupan sehari-hari mereka.
 
 
Contoh dari advancer organizer adalah dengan menggunakan permisalan (analogi) atau cerita yang siswa kenali dalam kehidupan sehari-hari yang dapat menggambarkan materi. Semisal guru IPA yang akan menjelaskan sel awalnya menceritakan (bisa juga menunjukkan gambar) bagaimana struktur bangunan baik rumah, kantor, sekolah dan masjid di sekitar siswa. Diceritakan bahwa sebenarnya aneka bangunan itu disusun dari batu bata dan semen yang bentuknya mirip. Ratusan atau bahkan ribuan batu bata ternyata dapat menjadi berbagai bangunan dengan bentuk yang beraneka macam. Seperti itu juga dengan sel-sel yang menyusun berbagai jenis mahluk hidup.
3. Menyampaikan Materi Pelajaran
Langkah ini adalah inti dari proses yang kita pelajari. Walaupun demikian perlu diperhatikan bahwa keberhasilan langkah ini sangat ditentukan oleh berfungsinya langkah-langkah yang lain. Beberapa aspek yang menjadi kuci dari proses penyampaian materi pembelajaran adalah kejelasan, penggunaan contoh, adanya transisi dan juga antusiasme guru.
Kejelasan dari pemaparan materi, dimulai dari penguasaan guru akan materi yang disampaikan. Perencanaan yang baik akan menghasilkan penyampaian yang lebih teratur. Pengaturan volume suara, kecepatan bicara, serta pemilihan kata-kata yang dimengerti siswa akan lebih memperjelas materi. Salah satu cara yang dapat meningkatkan kejelasan guru dalam menyampaikan materi adalah latihan.
Penggunaan contoh akan membuat siswa lebih memahami materi yang disampaikan. Sebaiknya digunakan contoh-contoh yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari siswa (kontekstual). Jika guru hanya menggunakan buku teks apa adanya, seringkali buku teks disusun oleh seorang ahli dari tempat lain sehingga contoh-contoh yang disajikan juga sangat berbeda dengan kehidupan siswa di sekolah itu.
Transisi adalah jeda antar ide atau pokok bahasan. Transisi digunakan untuk memberi kesempatan pada siswa memahami suatu pokok pembahasan sebelum berlanjut ke pokok bahasan selanjutnya. Selama transisi guru dapat kembali mengulangi atau mengingatkan kesimpulan dari pokok bahasan yang baru disampaikan. 
Antusias menunjukkan semangat guru untuk mengajar. Senyum dan wajah yang menunjukkan semangat akan memberi kesan positif pada diri siswa. Apalagi jika secara tepat guru dapat memberi humor yang tidak mengganggu konsentrasi siswa, maka pembelajaran akan lebih menyenangkan. Jangan menuntut semangat belajar siswa jika di sisi lain guru justru tidak menunjukkan semangat mengajar.
4. Mengecek Pemahaman Siswa
Mengecek pemahaman siswa setelah penyampaian materi sebaiknya tidak ditanyakan secara langsung, "apakah kalian sudah paham?" Tentu saja jawaban siswa sebagian besar, "pahaaam!" Paling tidak guru memberikan pertanyaan terkait dengan ide-ide utama materi yang baru saja ia sampaikan. Akan lebih baik jika ternyata di antara siswa juga ada yang berani mengajukan pertanyaan.
Teknik lain adalah dengan meminta siswa untuk menyimpulkan materi secara bergantian. Sebelum akhirnya guru juga menyimpulkan di sesi paling akhir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar