Laporan M. Hilmi Setiawan, Jakarta
------------------
PELATARAN kampus Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta masih tampak lengang Rabu pagi (6/5). Namun, di gedung fakultas kedokteran (FK), Dr dr Ria Maria Theresa SpKJ sudah mulai beraktivitas. Di antaranya, pukul 10.00, dia menghadiri pengambilan sumpah sarjana kedokteran di fakultasnya.
Nah, sebelum itu, dia masih sempat menerima wawancara wartawan terkait dengan penelitiannya tentang khasiat tari poco-poco untuk mencegah penderita diabetes mengalami kepikunan (demensia). Temuan itu telah diujikan untuk promosi doktor di FK Universitas Indonesia, 22 April silam. Disertasi Ria itu mendapat nilai A.
Ibu Gabriel Caesario dan Mikhael Fabian tersebut mengungkapkan, dirinya meneliti keterkaitan tari poco-poco dengan pencegahan kepikunan sejak Desember 2013. Pada awal penelitiannya, Ria tidak langsung memilih tari poco-poco sebagai objek. Dia sempat berencana menggunakan tari saman (Aceh).
’’Tetapi, saya khawatir penderita diabetes mengalami kesulitan saat duduk dalam waktu lama. Apalagi kebanyakan responden saya berumur 45–59 tahun,’’ ujar wakil dekan I FK UPN Veteran Jakarta itu.
Ria juga sempat berencana menggunakan tari piring asal Minangkabau untuk bahan penelitian. Tetapi, lagi-lagi dia khawatir banyak piring yang pecah saat latihan. ’’Pada dasarnya, semua tari bisa mendorong daya ingat dan mencegah kepikunan,’’ jelas perempuan kelahiran Jakarta, 4 Mei 1966, tersebut.
Setelah berkonsultasi dengan dosen-dosen di Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Ria akhirnya memilih tari poco-poco. Bagi para penderita diabetes, tari asal Manado itu cukup akomodatif. Irama lagunya enak dan gerakannya mudah diikuti. Responden tidak repot melakukannya. Kalangan tua sekalipun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar