Rabu, 20 Mei 2015

Anak Sering Ngorok Indikasi Gangguan Perilaku


TIDAK hanya orang dewasa, anak-anak terkadang suka mendengkur. Jika Anda salah satu orang tua dan si kecil sering mendengkur dengan keras, sebaiknya Anda perlu hati-hati.

Peneliti di Cincinnati Children’s Hospital Medical Center menemukan, dengkuran yang sering dan keras pada anak bisa menjadi indikasi anak sedang menghadapi masalah seperti hiperaktif, kurang konsentrasi, atau depresi.

Peneliti mengamati 249 anak dan data survei dikumpulkan dari ibu mereka tentang kebiasaan tidurnya. Studi ini menemukan anak usia 2 hingga 3 tahun yang mendengkur keras minimal dua kali seminggu memiliki lebih banyak masalah perilaku ketimbang anak seusianya yang tidak mendengkur.

"Prediktor terkuat dari kebiasaan mendengkur persisten adalah status sosial ekonomi yang rendah dan singkatnya waktu menyusu ASI. Dengan penelitian ini, dokter bisa dirujuk untuk menindaklanjuti anak yang terbiasa mendengkur, terutama anak dari keluarga kurang mampu," kata direktur program neuropsikologi Cincinnati Children’s Hospital Medical Center, dr. Dean Beebe, Minggu (20/4).

Studi ini adalah yang kali pertama melihat hubungan antara mendengkur terus-menerus dan masalah perilaku anak usia prasekolah. Dokter Beebe menyarankan orang tua segera berkonsultasi pada dokter jika sang anak terus-terusan mendengkur.

"Jika dibiarkan saja anak mendengkur, masalah perilaku saat ia di sekolah nanti bisa memburuk. Temuan ini juga mendorong agar bayi bisa mendapat ASI ekslusif selama enam bulan," kata dr. Beebe.

Data penelitian menunjukkan sekitar satu dari sepuluh anak sering mendengkur dengan keras. Pada tayangan kartun mungkin dengkuran bisa dinilai sebagai sesuatu yang lucu. Tapi, ketika itu terjadi pada anak selama berbulan-bulan, selain masalah perilaku, anak juga bisa memiliki indikasi problem pernafasan.

Mendengkur keras juga bisa memengaruhi kualitas tidur anak-anak dan pertukaran udara yang buruk. Jika bagian otak yang mengontrol suasana hati tidak beristirahat dengan baik dan mendapat pertukaran oksigen yang tepat, maka akan menimbulkan perubahan sistem yang menyebabkan iritabilitas.

"Akibatnya, suasana hati dan perilaku anak bisa terganggu. Pencegahan kebiasaan mendengkur ini juga bisa dilakukan dengan pemberian ASI eksklusif yang memang memiliki manfaat besar dalam kehidupan pertama anak," pungkas dr. Beebe.(fny/jpnn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar