Selasa, 25 April 2017

Memelihara Etika Pergaulan

A.  Apakah Etika Pergaulan itu ?

Etika pergaulan yaitu sopan santun / tata krama dalam pergaulan yang sesuai dengan situasi dan keadaan serta tidak melanggar norma-norma yang berlaku baik norma agama, kesopanan, adat, hukum dan lain-lain.

 

B. Mengapa Etika Pergaulan harus diperhatikan ?

  1. Manusia dituntut untuk saling berhubungan, mengenal dan membantu.
  2. Agar tingkah laku kita diterima dan disenangi oleh siapa saja yang bergaul dengan kita.
  3. Tata krama dan tingkah laku sehari-hari merupakan cermin pribadi kita sendiri

 

C. Apa yang harus diperhatikan dalam etika pergaulan ?

  1. Pandai menempatkan diri
  2. Dapat membedakan bagaimana sikap kita terhadap orang yang lebih tua, sebaya, dan yang lebih muda. Misalnya :
    • Orang yang lebih tua / yang dituakan harus kita hormati.
    • Orang yang sebaya harus dihargai
    • Orang yang lebih muda harus disayangi.
    • Di Rumah :

 

D. Dimana dan kapan saja kita harus ber Etika?

Dalam berinteraksi/berhubungan timbal balik dengan seluruh anggota keluarga.
1. Di Sekolah :
Dalam berinteraksi/hubungan timbal balik dengan seluruh personal (Kepala Sekolah, Guru, Tenaga Administrasi/TU, Pesuruh Sekolah, Teman dan lain sebagainya.
2. Di Masyarakat :
Dalam berinteraksi/hubungan timbal balik dengan anggota masyarakat. Misal di Toko dengan pelayan Toko, di Kantor Pos dengan karyawannya, dan sebagainya.

 

E. Beberapa contoh sopan santun dalam pergaulan :

  1. Dalam berbicara
  2. Dalam berkenalan
  3. Dalam menelpon
  4. Dalam menegur / memberi hormat
  5. Dalam bertamu
  6. Dalam berpakaian
  7. Dalam surat-menyurat.

Jumat, 21 April 2017

Kisah Sultan Murad dan Seorang Wali Aneh

Kisah Sultan Murad menemukan mayat seorang wali yang semasa hidupnya gemar membeli minuman keras dan mendatangi pelacur. Simak kisah nyata yang menarik dan penuh misteri ini…


Diriwayatkan pada suatu malam Sultan Murad IV merasa gundah yang tak diketahui sebabnya. Sultan Murad mengundang sipir (kepala penjaga) lalu menceritkan misteri kegundahannya.
Kemudian Sultan Murod berkata, “Yuk keluar, jalan-jalan ke perkampungan untuk melihat keadaan penduduk!”

Acara kunjungan ke kampung, atau blusukan sebenarnya bukan hal baru bagi Sultan Murad. Mereka pun berjalan hingga tibalah di penghujung desa. Ada seorang pria tergeletak di atas tanah! Setelah diperiksa Sultan, ternyata pria itu sudah tewas.

Tapi sungguh aneh, orang-orang yang lalu lalang di sekitarnya tidak memperdulikannya. Layaknya  melihat bangkai hewan saja.
Sultan memanggil orang-orang yang lewat, mereka tidak tahu bahwa yang memanggil adalah Sultan Murad, kemudian bertanya:

“Kenapa ada orang meninggal di sini tapi tak seorang pun membawanya? Siapa dia? Di mana keluarganya?”
Jawab meraka, “Ini orang zindiq, suka minum khamr, dan sering berbuat zina.”
Kata Sultan, “Tapi bukankah dia umat Nabi Muhammad ? Ayo bawa mayat ini ke rumah keluarganya!”

Saat sampai di rumah, istrinya menangis melihat mayat suaminya. Para pengantar pun satu per satu meninggalkannya, terkecuali Sultan dan seorang pengawalnya. Tapi istri sang mayat tidak tahu bahwa itu adalah sultan.

Dalam tangisan istrinya itu, dia berseru “Semoga Allah merahmatimu, wahai wali Allah. Aku bersaksi bahwa engkau sungguh wali Allah.”
Sultan Murad sangat heran mendengar ucapan wanita itu, dan berkata, “ Bagaimana engkau tahu bahwa suamimu itu adalah wali Allah, padahal kata orang-orang tadi suamimu adalah pemabuk dan pezina”

Wanita itu menjawab, “Aku sudah duga hal itu. Memang suamiku tiap malam pergi ke kedai minuman keras lantas membelinya sebanyak mungkin, lalu membawanya ke rumah.  Sampai di rumah, seluruh minuman (khamr) itu dibuang ke ke toilet. Kata suami saya, “Semoga saya bisa meringankan keburukan khamr dari kaum Muslimin.”
Suami saya juga selalu pergi ke wanita pelacur dan memberinya uang, sambil berkata, “Malam ini kau kubayar dan jangan melayani tamu hingga pagi!”

Suamiku bilang ke saya, “Alhamdulillah, semoga dengan itu aku bisa meringankan keburukannya (pelacuran) dari pemuda-pemuda muslim malam ini.”
Orang-orang menyaksikan dan mengetahui bahwa suamiku membeli khamr (minuman keras), dan masuk ke rumah pelacur. Orang-oran pun membicarakan keburukan suamiku.

Suatu hari saya pernah ngomong ke suami saya, “Jika engkau mati, bisa jadi tidak ada orang yang mau mengurus mayatmu.”
Suami saya dengan bibir tersenyum menjawab, “ Jangan khawatir sayangku… pemimpin kaum muslimin-lah yang akan menshalatkanku beserta para ulama dan pembesar-pembesar negeri lainnya.”

Setelah mendengar penuturan istri almarhum, sultan pun sangat tersentuh, terharu dan menangis sambil berkata, “Suamimu benar! Demi Allah aku adalah Sultan Murad Ar-Rabi. Besok kami akan memandikan suamimu, melaksanakan shalat jenazah dan menguburkannya.”
Diriwayatkan bahwa selain Sultan Murad, para ulama, syekh dan para penduduk kota hadir mengurus jenazahnya.

Maha Suci Allah, seringkali kita menilai orang dengan hanya melihat penampilan, kulit luarnya dan dari omongan orang (media) yang belum tentu benar.
Maka mulai hari ini, mari buang jauh-jauh prasangku buruk dan jangan menyebar keburukan orang lain. Berbuat baiklah semampu kita… Allah Maha Tahu.

Hikmah Kisah Menarik Guru-Murid

Hikmah Kisah 1
 
Sekalipun kita sebagai seorang guru, ustadz, pembimbing, pelatih, pembina, orang tua, senior dll… kita tidak boleh merasa lebih pintar, dan menyombongkan diri di hadapan murid, santri, yunior dll. Dalam kisah ini ternyata sang Guru dibuat KO oleh muridnya sendiri.

Hikmah Kisah 2

Sekalipun kita sudah mahir, jago, pinter, senior, juara, hebat dll… kita juga harus terus dan terus belajar. Dalam kisah nyata ini, sang juara yang hebat ternyata masih memiliki semangat belajar yang tinggi. Buktinya, ia mau pergi jauh untuk belajar.
Kedua hikmah tersebut, adalah hikmah dari kisah hikmah menarik ini:

Kisah Menarik Raden Saleh, Pelukis Aliran Naturalisme Kelas Wahid.
 
Raden Saleh adalah salah seorang yang menekuni lukisan aliran naturalisme. Ada kisah menarik tentang Raden Saleh. Saya dengar cerita ini beberapa tahun silam, saat saya masih SD.
Begini ceritanya:
Raden Saleh pernah belajar melukis di Belanda. Gurunya juga aliran naturalisme, suka melukis pemandangan. Saking bagusnya lukisan sang guru, hingga ada kupu-kupu yang hinggap di lukisannya. Sang guru Belanda itu dengan bangga mengatakan: “Ini lho, lukisan orang Belanda… saking bagusnya sampai kupu-kupu pun tertipu : mengira itu bunga beneran.”


Kisah Menarik Raden Saleh, Pelukis Aliran Naturalisme Kelas Wahid.

Raden Saleh adalah salah seorang yang menekuni lukisan aliran naturalisme. Ada kisah menarik tentang Raden Saleh. Saya dengar cerita ini beberapa tahun silam, saat saya masih SD.

Begini ceritanya:
Raden Saleh pernah belajar melukis di Belanda. Gurunya juga aliran naturalisme, suka melukis pemandangan. Saking bagusnya lukisan sang guru, hingga ada kupu-kupu yang hinggap di lukisannya. Sang guru Belanda itu dengan bangga mengatakan: "Ini lho, lukisan orang Belanda... saking bagusnya sampai kupu-kupu pun tertipu : mengira itu bunga beneran."

Semenjak peristiwa itu, Raden Saleh beberapa hari tidak masuk kelas. Gurunya sangat khawatir. Sepulang mengajar, dia pergi ke rumah Raden Saleh untuk menengok muridnya. Sesampai di rumah, sang Guru mengetuk pintu beberapa kali tapi tidak ada sahutan. Guru semakin cemas, akhirnya ia memutuskan untuk mendobrak pintu rumah Raden Saleh.

Braaak... saat pintu terbuka, Sang Guru berteriak kaget melihat Raden Saleh tergeletak berlumuran darah di lantai. Beberapa saat kemudian, sang murid keluar dari kamarnya dan mengatakan: "Inilah lukisan orang Indonesia... saking bagusnya, bisa menipu manusia :)". Itulah lukisan Radeh Saleh... sebuah lukisan aliran naturalisme kelas wahid.

Kisah Hikmah tentang Burung Gagak


Pada suatu petang, seorang tua bersama anak mudanya yang baru menamatkan pendidikan tinggi duduk berbincang-bincang di halaman rumah sambil memperhatikan suasana di sekitar mereka. Tiba-tiba, seekor burung gagak hinggap di ranting sebuah pohon. Si ayah menudingkan jari ke arah gagak sambil bertanya, “Nak, itu apa yah?”
“Burung gagak” jawab si anak.

Si ayah mengangguk-angguk, tetapi sejurus kemudian beliau sekali lagi mengulangi pertanyaan yang sama. Si anak menyangka ayahnya kurang mendengar jawabannya tadi, sehingga berkata dengan sedikit kuat “Itu burung gagak, Ayah!”

Tetapi, sejurus kemudian si ayah bertanya lagi hal yang sama. Si anak merasa agak keliru dan sedikit bingung dengan pertanyaan yang diulang-ulang, lalu menjawab dengan lebih kuat, “Burung Gagak…!!!” Si ayah terdiam seketika. Namun, tidak lama kemudian sang ayah sekali lagi mengajukan pertanyaan yang serupa hingga membuat si anak hilang kesabaran dan menjawab dengan nada yang kesal kepada si ayah, “Gagaklah, Ayah….”
Puncaknya, si anak benar-benar kalap karena ayah terlihat hendak sekali lagi membuka mulut untuk bertanya hal yang sama. Kali ini, si anak benar-benar hilang kesabaran dan menjadi marah.
“Ayah!!! Saya tak tahu kenapa… ayah sudah lima kali bertanya hal yang sama, dan saya selalu menjawabannya. Apalagi yang harus saya katakan? Itu burung gagak, burung ga…gak, ayah…,” 

Kata si anak yang kini tengah berusia 25 tahun dengan muka memerah.
Si ayah beranjak menuju ke dalam rumah, meninggalkan si anak yang kebingungan. Sesaat kemudian, si ayah keluar lagi dengan sesuatu di tangannya. Dia mengulurkan benda itu kepada anaknya yang masih geram, sebuah buku diary yang sudah usang.
“Coba kau baca apa yang pernah ayah tulis di dalam diary itu.” Pinta si ayah.
Si anak membaca catatan sang ayah…
“Hari ini aku berada di halaman bersama anakku, Taufiq Ahsan yang genap berumur lima tahun. Tiba-tiba, seekor gagak hinggap di pohon berhampiran. Anakku menunjuk ke arah gagak dan bertanya “Ayah, apa itu?”
Aku menjawab, “Burung gagak”. Anakku terus bertanya soal yang serupa, dan setiap kali aku menjawabnya dengan kalimat yang sama….
Sebanyak 25 kali anakku bertanya demikian, dan demi cinta dan sayang, aku terus menjawab untuk menyenangkannya. Aku berharap, ini menjadi pendidikan yang berharga.
Setelah selesai membaca pragraf tersebut, si anak mengangkat muka memandang wajah si ayah yang terlihat sayu. Dengan perlahan, si ayah bergumam “Hari ini ayah baru bertanya kepadamu soal yang sama lima kali, tapi kamu sudah hilang kesabaran”
Si anak terpukau dan tak kuasa membendung air matanya… ia menangis sejadi-jadinya, sambil memeluk erat sang ayah.

Selasa, 18 April 2017

Daftar Orang-Orang yang Didoakan Malaikat

Seringkali kita berkunjug ke rumah orang tua, atau mungkin hanya menelponnya hanya untuk meminta doa mereka. Tapi tahukah anda, ada makhluk hebat lain yang bisa kita harapkan doanya? Makhluk hebat itu bernama malaikat, makhluk yang selalu taat kepada Allah sang Maha Besar. Berikut ini adalah daftar orang-orang yang didoakan oleh malaikat. Semoga kita termasuk di dalamnya…

1. Orang-orang yang menunggu shalat
“Tidaklah salah seorang di antara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya; Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia.”
(HR. Imam Muslim dari Abu Hurairah, Shahih Muslim: 469)
Catatan: yang dimaksud adalah menunggu iqamat saat shalat berjamaah di masjid.

2. Orang-orang yang ada di shaf depan di dalam shalat berjamaah.
“Sesungguhnya Allah dan para malaikatNya bershalawat kepada (orang – orang) yang berada pada shaf-shaf terdepan.”
(HR. Imam Abu Dawud dan Ibnu Khuzaimah dari Barra’ bin ‘Azib)
Ayo shalat berjamaah di masjid dan pilih shaf terdepan!

3. Orang-orang yang mau menyambung shaf shalat berjamaah
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang-orang yang menyambung shaf-shaf.”
(HR. Imam Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah)
Catatan: maksudnya, jika melihat shaf di depannya masih kosong, mereka segera mengisinya

4. Orang-orang yang mengucapkan aamiin dalam shalat jamaah 
“Jika seorang Imam membaca; ghairil maghdhuubi ‘alaihim waladh-dhaallin’, maka ucapkanlah oleh kalian “aamiin”, karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu.”
(HR. Imam Bukhari dari Abu Hurairah, Shahih Bukhari: 782)
Catatan: lagi-lagi yang mendapat doa malaikat adalah orang yang shalat berjamaah

5. Orang-orang yang tidur dalam keadaan bersuci (berwudhu)
“Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa; Ya Allah, ampunilah hamba-Mu si fulan karena tidur dalam keadaan suci.”
(HR. Imam Ibnu Hibban dari Abdullah bin Umar)

6. Orang-orang yang duduk di tempat shalatnya setelah melakukan shalat
“Para malaikat akan selalu bershalawat (berdoa) kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat shalat di mana ia melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata; Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia.”
(HR. Imam Ahmad dari Abu Hurairah, Al-Musnad no. 8106)
Catatan: setelah shalat, hendaknya tidak berpindah tempat

7. Orang-orang yang melakukan shalat shubuh dan ashar secara berjama’ah
“Para malaikat berkumpul pada saat shalat shubuh lalu para malaikat (yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat ‘ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga shalat ‘ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, “Bagaimana kalian meninggalkan hamba-Ku?”, mereka menjawab; kami datang sedangkan mereka sedang melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat.”
(HR. Imam Ahmad dari Abu Hurairah, Al-Musnad no. 9140)

8. Orang-orang yang mendoakan saudaranya tanpa diketahui
“Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata; “aamiin” dan engkau pun mendapatkan apa yang ia dapatkan.”
(HR. Imam Muslim dari Ummud Darda’, Shahih Muslim: 2733)

9. Orang-orang yang berinfak.
“Tidak satu hari pun di mana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu diantara keduanya berkata, “Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak”, dan lainnya berkata, “Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang pelit (bakhil)”.
(HR. Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Abu Hurairah, Shahih Bukhari: 1442 dan Shahih Muslim: 1010)
Catatan: Sangat dianjurkan untuk membaca artikel sedekah pagi <- klik!

10. Orang-orang yang sedang sahur
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat (berdoa ) kepada orang-orang yang sedang makan sahur” In syaa Allah termasuk di saat sahur untuk puasa “sunnah”.
(HR. Imam Ibnu Hibban dan Imam Ath-Thabrani, dari Abdullah bin Umar)

11. Orang-orang yang sedang menjenguk orang sakit
” Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat kepadanya…”
Catatan: Dari 11 orang-orang yang didoakan malaikat tersebut, 7 di antaranya berhubungan dengan shalat. Semoga kita dapat melaksanakan shalat sempurna

300 Amalan yang Terus Mengalir Pahalanya

Tadi malam saya ( Ahmad Tefur ) memberikan tausiyah singkat di sebuah rumah duka. Saya memulainya dengan melontarkan pertanyaan: “Bapak Ibu yang saya hormati… ada berapa amalan yang pahalanya terus mengalir?”. Sebagian kecil hadirin menjawab “tiga”. 

 Yang lain beku, rupanya enggan menjawab pertanyaan mudah ini. Untuk memancing semua hadirin buka mulut, saya melanjutkan pertanyaan dengan full power.
“Baik, jadi amalan yang pahalanya terus mengalir ada tiii…….?” “Gaaa……” Kali ini seluruh hadirn kompak menjawabnya. Ini yang disebut dengan simple ice breaker, cara paling mudah untuk memecah kebekuan.

Tapi saya segera menimpalinya dengan mengatakan:
Tiiigaaa raaatuuus….!!!
Hah…! Semua hadirin kaget mendengarnya…. Ada juga yang bingung bin bengong. Bahkan ada yang berteriak “Kok tiga ratus!?” Kemudian saya perkuat dengan penegasan repetisi.
“Amalan yang pahalanya terus mengalir ada tiga ratus…, bukan hanya tiga, Bu…”
“Amalan yang pahalanya terus mengalir bukan hanya tiga…, tapi tiga ratus, Pak…. Bahkan lebih!”

Hadirin semakin bengong…
“Sekarang mari kita hitung .. yang pertama adalah shadaqah jariyah, yang kedua….?” Saya pancing pertanyaan agar suasana tausiyah lebih hidup.
“Ilmu yang bermanfaat” Jawab hadirin.
“Yang ketiga…?” Saya bertanya lagi.
“Anak shaleh yang mendoakan” Hadirin meneruskan.
“Yang keempat…?” Saya diam sejenak untuk membuat tausiyah makin diminati.
Seperti dugaan saya, tak seorangpun dapat menjawabnya. Anda juga? He he …
Terbukti: sampai di sini seluruh hadirin pasang telinga, tak ada yang ngobrol dewek-dewek. Sangat antusias mengikuti tausiyah yang bikin penasaran itu.
Lanjut ya, cerita tausiyahnya…

“Yang keempat sampai ketiga ratus, ini berdasarkan sebuah hadits Nabi yang berbunyi: Ketika seorang hamba sedang sakit atau bepergian, maka baginya ditulis seperti amal yang dikerjakannya ketika dia mukim dan sehat (HR Bukhari).

 Cara penyampaian di atas memang sengaja saya lakukan untuk menciptakan presentasi menarik. dengan Teknik Rekayasa Pembaruan. Disebut rekayasa pembaruan, karena selama ini masyarakat tahunya hanya ada 3 amalan yang pahalanya terus mengalir. Perlu diingat, sesuatu yang dianggap baru akan lebih dipelototi hadirin.


Jadi seandainya kita setiap hari baca Al Quran, kemudian kita sakit sehingga tidak bisa membacanya, maka pahala baca Al Quran akan terus kita dapatkan.
Demikian juga jika kita rutin puasa sunnah, puasa Senin Kamis, puasa mutih (ayyamul bidh tgl 13, 14, 15 bulan Hijriah), shalat berjamaah di masjid, dll. Jika kita sakit, baik sebentar atau sakit yang bertahun-tahun, maka pahala amalan-amalan tersebut akan terus mengalir walaupun kita tidak mengerjakannya.

Termasuk jika kita setiap hari pergi dengan membaca doa Bismillahi tawakkaltu alallah laa haulaa walaa quwwata illa billaahil aliyil adhiim. Lalu kita sakit dan tidak bisa bepergian dengan doa harian tersebut, maka pahala amal itupun akan tetap mengalir walaupun kita tidak mengerjakannya.
Nah, baru apabila seseorang meninggal maka terputuslah seluruh amalnya yang 297 itu, sisanya tinggal tiga hal yaitu: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang mendoakan. 

Sesuai hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Muslim.
Hadirin yang berbahagia, tentu kita sering melihat orang-orang yang sakit berkepanjangan. Sakit bertahun-tahun, bahkan berpuluh-puluh tahun. Betapa ruginya mereka jika semasa sehatnya tidak memiliki amal-amal rutin. Bagaimana jika hal ini menimpa diri kita sendiri?”
Oleh karena itu, mari kita perbanyak amalan-amalan rutin. Karena pahalanya terus mengalir walaupun kita tidak mengerjakannya karena sakit atau safar.” ***

Sabtu, 15 April 2017

Solusi Agar Sedekah Pagi dapat Terwujud

Dari hadits Bukhari di atas jelaslah bahwa sedekah itu dilakukan SETIAP HARI. Bukan tiap Jumat, apalagi tiap tahun. Dan waktu yang paling tepat ternyata PAGI HARI. Karena doa malaikat dipanjatkan saat pagi hari.

Mungkin sebagian anda bertanya, “Bagaimana cara sedekah setiap pagi, bukankah kita belum bertemu orang yang membutuhkan dan belum ketemu keropak?”
Yes, solusinya adalah: Bikin keropak di rumah masing-masing! Setiap pagi, isi keropak tersebut dengan niat bersedekah. Anda bisa buka keropak setiap bulan atau setiap setengah bulan… dan serahkan hasilnya ke yang membutuhkan. Terutama untuk kerabat dan tempat sekitar.

Ajak Seluruh Keluarga untuk Sedekah Pagi
Dengan adanya keropak sedekah di rumah anda, kini anda dan seluruh keluarga tidak perlu ketemu orang atau harus ke tempat khusus untuk menyalurkan sedekahnya. Setiap pagi anda beserta keluarga bisa bersedekah… Alhamdulillah.

Untuk mengajak istri agar selalu sedekah pagi, jangan lupa kasih tambahan uang bulanan ya..  Untuk mengajak anak-anak sedekah pagi, kasih mereka uang Rp 2.000 an 30 lembar! Bilang ke anak-anak kita, “Anak sholeh…. ini Bapak kasih uang untuk sedekah. Jangan lupa tiap pagi Nak Sholeh masukkin uang sedekah ke keropak ini yah…

Jika sang Bapak sedekah Rp 5.000 setiap pagi
Istrinya sedekah Rp 5.000 setiap pagi
Anak pertama sedekah Rp 2.000 setiap pagi
Juga anak kedua, sedekah Rp 2.000 setiap pagi
Anak ketiga sedekah Rp 1.000 setiap pagi
Maka dalam sebulan dapat terkumpul uang sedekah Rp 450.000 Alhamdulillah…
Jadi, jika dalam satu kelurahan ada 6.000 rumah, maka sedekah yang terkumpul tiap bulan Rp 2,7 Milyard… Subhanallah.
Rp 2,7 M per bulan untuk satu kelurahan itu sudah sangat cukup untuk pembangunan di segala bidang… Termasuk program pengentasan kemiskinan. Inilah rahasia kekuatan sedekah untuk kebangkitan agama dan bangsa ini. So, berapa rupiah yang terkumpul jika Bapak-Ibunya sedekah Rp 100.000 setiap pagi?