Tampilkan postingan dengan label artikel pendidikan Islam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label artikel pendidikan Islam. Tampilkan semua postingan

Selasa, 18 April 2017

Daftar Orang-Orang yang Didoakan Malaikat

Seringkali kita berkunjug ke rumah orang tua, atau mungkin hanya menelponnya hanya untuk meminta doa mereka. Tapi tahukah anda, ada makhluk hebat lain yang bisa kita harapkan doanya? Makhluk hebat itu bernama malaikat, makhluk yang selalu taat kepada Allah sang Maha Besar. Berikut ini adalah daftar orang-orang yang didoakan oleh malaikat. Semoga kita termasuk di dalamnya…

1. Orang-orang yang menunggu shalat
“Tidaklah salah seorang di antara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya; Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia.”
(HR. Imam Muslim dari Abu Hurairah, Shahih Muslim: 469)
Catatan: yang dimaksud adalah menunggu iqamat saat shalat berjamaah di masjid.

2. Orang-orang yang ada di shaf depan di dalam shalat berjamaah.
“Sesungguhnya Allah dan para malaikatNya bershalawat kepada (orang – orang) yang berada pada shaf-shaf terdepan.”
(HR. Imam Abu Dawud dan Ibnu Khuzaimah dari Barra’ bin ‘Azib)
Ayo shalat berjamaah di masjid dan pilih shaf terdepan!

3. Orang-orang yang mau menyambung shaf shalat berjamaah
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang-orang yang menyambung shaf-shaf.”
(HR. Imam Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah)
Catatan: maksudnya, jika melihat shaf di depannya masih kosong, mereka segera mengisinya

4. Orang-orang yang mengucapkan aamiin dalam shalat jamaah 
“Jika seorang Imam membaca; ghairil maghdhuubi ‘alaihim waladh-dhaallin’, maka ucapkanlah oleh kalian “aamiin”, karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu.”
(HR. Imam Bukhari dari Abu Hurairah, Shahih Bukhari: 782)
Catatan: lagi-lagi yang mendapat doa malaikat adalah orang yang shalat berjamaah

5. Orang-orang yang tidur dalam keadaan bersuci (berwudhu)
“Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa; Ya Allah, ampunilah hamba-Mu si fulan karena tidur dalam keadaan suci.”
(HR. Imam Ibnu Hibban dari Abdullah bin Umar)

6. Orang-orang yang duduk di tempat shalatnya setelah melakukan shalat
“Para malaikat akan selalu bershalawat (berdoa) kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat shalat di mana ia melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata; Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia.”
(HR. Imam Ahmad dari Abu Hurairah, Al-Musnad no. 8106)
Catatan: setelah shalat, hendaknya tidak berpindah tempat

7. Orang-orang yang melakukan shalat shubuh dan ashar secara berjama’ah
“Para malaikat berkumpul pada saat shalat shubuh lalu para malaikat (yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat ‘ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga shalat ‘ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, “Bagaimana kalian meninggalkan hamba-Ku?”, mereka menjawab; kami datang sedangkan mereka sedang melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat.”
(HR. Imam Ahmad dari Abu Hurairah, Al-Musnad no. 9140)

8. Orang-orang yang mendoakan saudaranya tanpa diketahui
“Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata; “aamiin” dan engkau pun mendapatkan apa yang ia dapatkan.”
(HR. Imam Muslim dari Ummud Darda’, Shahih Muslim: 2733)

9. Orang-orang yang berinfak.
“Tidak satu hari pun di mana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu diantara keduanya berkata, “Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak”, dan lainnya berkata, “Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang pelit (bakhil)”.
(HR. Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Abu Hurairah, Shahih Bukhari: 1442 dan Shahih Muslim: 1010)
Catatan: Sangat dianjurkan untuk membaca artikel sedekah pagi <- klik!

10. Orang-orang yang sedang sahur
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat (berdoa ) kepada orang-orang yang sedang makan sahur” In syaa Allah termasuk di saat sahur untuk puasa “sunnah”.
(HR. Imam Ibnu Hibban dan Imam Ath-Thabrani, dari Abdullah bin Umar)

11. Orang-orang yang sedang menjenguk orang sakit
” Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat kepadanya…”
Catatan: Dari 11 orang-orang yang didoakan malaikat tersebut, 7 di antaranya berhubungan dengan shalat. Semoga kita dapat melaksanakan shalat sempurna

300 Amalan yang Terus Mengalir Pahalanya

Tadi malam saya ( Ahmad Tefur ) memberikan tausiyah singkat di sebuah rumah duka. Saya memulainya dengan melontarkan pertanyaan: “Bapak Ibu yang saya hormati… ada berapa amalan yang pahalanya terus mengalir?”. Sebagian kecil hadirin menjawab “tiga”. 

 Yang lain beku, rupanya enggan menjawab pertanyaan mudah ini. Untuk memancing semua hadirin buka mulut, saya melanjutkan pertanyaan dengan full power.
“Baik, jadi amalan yang pahalanya terus mengalir ada tiii…….?” “Gaaa……” Kali ini seluruh hadirn kompak menjawabnya. Ini yang disebut dengan simple ice breaker, cara paling mudah untuk memecah kebekuan.

Tapi saya segera menimpalinya dengan mengatakan:
Tiiigaaa raaatuuus….!!!
Hah…! Semua hadirin kaget mendengarnya…. Ada juga yang bingung bin bengong. Bahkan ada yang berteriak “Kok tiga ratus!?” Kemudian saya perkuat dengan penegasan repetisi.
“Amalan yang pahalanya terus mengalir ada tiga ratus…, bukan hanya tiga, Bu…”
“Amalan yang pahalanya terus mengalir bukan hanya tiga…, tapi tiga ratus, Pak…. Bahkan lebih!”

Hadirin semakin bengong…
“Sekarang mari kita hitung .. yang pertama adalah shadaqah jariyah, yang kedua….?” Saya pancing pertanyaan agar suasana tausiyah lebih hidup.
“Ilmu yang bermanfaat” Jawab hadirin.
“Yang ketiga…?” Saya bertanya lagi.
“Anak shaleh yang mendoakan” Hadirin meneruskan.
“Yang keempat…?” Saya diam sejenak untuk membuat tausiyah makin diminati.
Seperti dugaan saya, tak seorangpun dapat menjawabnya. Anda juga? He he …
Terbukti: sampai di sini seluruh hadirin pasang telinga, tak ada yang ngobrol dewek-dewek. Sangat antusias mengikuti tausiyah yang bikin penasaran itu.
Lanjut ya, cerita tausiyahnya…

“Yang keempat sampai ketiga ratus, ini berdasarkan sebuah hadits Nabi yang berbunyi: Ketika seorang hamba sedang sakit atau bepergian, maka baginya ditulis seperti amal yang dikerjakannya ketika dia mukim dan sehat (HR Bukhari).

 Cara penyampaian di atas memang sengaja saya lakukan untuk menciptakan presentasi menarik. dengan Teknik Rekayasa Pembaruan. Disebut rekayasa pembaruan, karena selama ini masyarakat tahunya hanya ada 3 amalan yang pahalanya terus mengalir. Perlu diingat, sesuatu yang dianggap baru akan lebih dipelototi hadirin.


Jadi seandainya kita setiap hari baca Al Quran, kemudian kita sakit sehingga tidak bisa membacanya, maka pahala baca Al Quran akan terus kita dapatkan.
Demikian juga jika kita rutin puasa sunnah, puasa Senin Kamis, puasa mutih (ayyamul bidh tgl 13, 14, 15 bulan Hijriah), shalat berjamaah di masjid, dll. Jika kita sakit, baik sebentar atau sakit yang bertahun-tahun, maka pahala amalan-amalan tersebut akan terus mengalir walaupun kita tidak mengerjakannya.

Termasuk jika kita setiap hari pergi dengan membaca doa Bismillahi tawakkaltu alallah laa haulaa walaa quwwata illa billaahil aliyil adhiim. Lalu kita sakit dan tidak bisa bepergian dengan doa harian tersebut, maka pahala amal itupun akan tetap mengalir walaupun kita tidak mengerjakannya.
Nah, baru apabila seseorang meninggal maka terputuslah seluruh amalnya yang 297 itu, sisanya tinggal tiga hal yaitu: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang mendoakan. 

Sesuai hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Muslim.
Hadirin yang berbahagia, tentu kita sering melihat orang-orang yang sakit berkepanjangan. Sakit bertahun-tahun, bahkan berpuluh-puluh tahun. Betapa ruginya mereka jika semasa sehatnya tidak memiliki amal-amal rutin. Bagaimana jika hal ini menimpa diri kita sendiri?”
Oleh karena itu, mari kita perbanyak amalan-amalan rutin. Karena pahalanya terus mengalir walaupun kita tidak mengerjakannya karena sakit atau safar.” ***

Sabtu, 15 April 2017

Solusi Agar Sedekah Pagi dapat Terwujud

Dari hadits Bukhari di atas jelaslah bahwa sedekah itu dilakukan SETIAP HARI. Bukan tiap Jumat, apalagi tiap tahun. Dan waktu yang paling tepat ternyata PAGI HARI. Karena doa malaikat dipanjatkan saat pagi hari.

Mungkin sebagian anda bertanya, “Bagaimana cara sedekah setiap pagi, bukankah kita belum bertemu orang yang membutuhkan dan belum ketemu keropak?”
Yes, solusinya adalah: Bikin keropak di rumah masing-masing! Setiap pagi, isi keropak tersebut dengan niat bersedekah. Anda bisa buka keropak setiap bulan atau setiap setengah bulan… dan serahkan hasilnya ke yang membutuhkan. Terutama untuk kerabat dan tempat sekitar.

Ajak Seluruh Keluarga untuk Sedekah Pagi
Dengan adanya keropak sedekah di rumah anda, kini anda dan seluruh keluarga tidak perlu ketemu orang atau harus ke tempat khusus untuk menyalurkan sedekahnya. Setiap pagi anda beserta keluarga bisa bersedekah… Alhamdulillah.

Untuk mengajak istri agar selalu sedekah pagi, jangan lupa kasih tambahan uang bulanan ya..  Untuk mengajak anak-anak sedekah pagi, kasih mereka uang Rp 2.000 an 30 lembar! Bilang ke anak-anak kita, “Anak sholeh…. ini Bapak kasih uang untuk sedekah. Jangan lupa tiap pagi Nak Sholeh masukkin uang sedekah ke keropak ini yah…

Jika sang Bapak sedekah Rp 5.000 setiap pagi
Istrinya sedekah Rp 5.000 setiap pagi
Anak pertama sedekah Rp 2.000 setiap pagi
Juga anak kedua, sedekah Rp 2.000 setiap pagi
Anak ketiga sedekah Rp 1.000 setiap pagi
Maka dalam sebulan dapat terkumpul uang sedekah Rp 450.000 Alhamdulillah…
Jadi, jika dalam satu kelurahan ada 6.000 rumah, maka sedekah yang terkumpul tiap bulan Rp 2,7 Milyard… Subhanallah.
Rp 2,7 M per bulan untuk satu kelurahan itu sudah sangat cukup untuk pembangunan di segala bidang… Termasuk program pengentasan kemiskinan. Inilah rahasia kekuatan sedekah untuk kebangkitan agama dan bangsa ini. So, berapa rupiah yang terkumpul jika Bapak-Ibunya sedekah Rp 100.000 setiap pagi?

Yuk, Sedekah Pagi untuk Kesuksesan Kita!

Sedekah Pagi – Hari ini akan menjadi luar biasa jika setelah membaca artikel ini, anda langsung “Action” tanpa menunggu hari esok! Inilah rahasia Revolusi Finansial Hakiki. Revolusi finansial yang sebenarnya, rahasia kekuatan sedekah pagi untuk kesuksesan pribadi, keluarga, agama dan bangsa…
Sebagian orang menganggap bahwa Revolusi Finansial bila penghasilannya naik 10 kali lipat! Anda setuju? Tapi Revolusi Finansial yang jauh lebih dahsyat adalah jika kita bisa sedekah setiap pagi. Maka pertanyaan pentingnya adalah:
Sudahkah anda sedekah hari ini?
Mohon jawab dulu pertanyaan ini sebelum anda lanjut membaca artikel ini… Sekali lagi, “Sudahkah anda sedekah hari ini?”
Kalau hari ini anda belum sedekah, coba anda audit dengan 3 pertanyaan ini:
1. Kapan anda terakhir sedekah?
2. Tiap kapan anda sedekah?
3. Bagaimana dengan keluarga anda?

Mengapa Harus Sedekah?

1. Sedekah adalah “tiket” menuju surga
doa malaikat sedekah pagi”Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada SURGA yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit… (QS Ali Imran 133-134)

2. Sedekah dapat menolak bala, bahkan dari adzab yang pedih
”Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari adzab yang pedih?
(yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu Mengetahui”
(QS As Shaf 10-11)

3. Sedekahlah sebelum terlambat! Agar tidak menyesal seperti ini…
“Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. barangsiapa yang berbuat demikian Maka mereka Itulah orang-orang yang merugi. Dan berinfaqlah  sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: “Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan Aku termasuk orang-orang yang saleh?”
Itulah gambaran penyesalan bagi orang-orang yang melalaikan sedekah…Alhamdulillah, saat ini kita belum terlambat karena masih hidup. Mari gunakan kesempatan sisa hidup ini untuk sedekah sebaik-baiknya.

4. Sedekah pahalanya terus mengalir
Dalam hadits Muslim disebutkan bahwa amalan yang terus mengalir pahalanya meskipun kita telah meninggal, antara lain adalah sedekah jariyah. Luar biasa, bukan? Bisa jadi, pahala yang kita peroleh setelah meninggal jauh lebih besar dibanding pahala yang kita peroleh saat hidupnya. Karena hidup kita kurang lebih hanya 60 tahun, sedang kematian kita (di alam kubur) hingga hari kiamat bisa jadi lebih dari 6000 tahun (wallahu a’lam). Selama itulah pahala sedekah kita akan terus mengalir….

Kapan Kita Mesti Sedekah?
Bukan hanya di bulan Ramadhan. Bukan pula di hari Jumat saja, kala kita disodorkan keropak shalat Jumat. SEDEKAHLAH SETIAP PAGI sebagaimana sabda Rasulullah SAW di bawah ini:
“Dari Abu Hurairah RA, sesungguhnya Nabi Muhammad SAW bersabda: “Tidak ada satu subuh-pun yang dialami hamba-hamba Allah kecuali turun kepada mereka dua malaikat. Salah satu di antara keduanya berdoa: “Ya Allah, berilah ganti bagi orang yang berinfaq”, sedangkan yang satu lagi berdo’a “Ya Allah, berilah kerusakan bagi orang yang menahan (hartanya)” (HR Bukhari 5/270)

Orang Paling Cerdas Menurut Islam

Jika anda ditanya, siapakah orang yang paling cerdas di Indonesia? Besar kemungkinan anda menjawab Pak Habibie! Iya, kan? Pertanyaan ini juga pernah saya lontarkan saat memberi sambutan pelepasan calon jamaah haji di sebuah rumah di Yasmin. Jawaban audien, sama dengan jawaban anda.

Apakah jawaban itu benar?
Oleh orang awam, jawaban anda pasti dibenarkan. Tapi menurut ketentuan Nabi Muhammad, jawaban itu bisa jadi keliru, lho!. Nabi Muhammad suatu hari pernah ditanya, “Siapakah orang yang paling cerdas?” Ternyata jawaban beliau bukan orang yang IQ-nya tinggi. Bukan pula orang yang berpendidikan tinggi…. Juga bukan orang yang memiliki prestasi tinggi. Anda ingin tahu jawabannya? Simak hadits di bawah ini:

Dari Ibnu Umar RA berkata, “Suatu hari aku duduk bersama Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, tiba-tiba datang seorang lelaki dari kalangan Anshar, kemudian ia mengucapkan salam kepada Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam dan bertanya, Wahai Rasulullah, siapakah orang mukmin yang paling utama? Rasulullah menjawab, “Yang paling baik akhlaqnya”. Kemudian ia bertanya lagi, “Siapakah orang mukmin yang paling cerdas?”. Beliau menjawab, “Yang paling banyak ingat mati kemudian yang paling baik dalam mempersiapkan kematian tersebut, itulah orang yang paling cerdas.” (HR Ibnu Majah, Thabrani, dan Al Haitsamiy).

Jadi jelaslah, menurut Nabi Muhammad (atau menurut Islam), orang yang paling cerdas adalah orang yang paling banyak ingat mati dan mempersiapkannya dengan baik.
Pertanyaan selanjutnya adalah…
 
 Berapa dosis ingat mati yang pas menurut Islam? Untuk menjawab itu, anda bisa baca artikel Islami di blog ini yang berjudul: Dosis Ingat Mati Minimal. Mungkin sebagian anda kaget dengan dosis yang saya paparkan. Dosis ingat mati tersebut, menjawab perintah Rasul dalam hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi yang intinya agar kita memperbanyak mengingat pemutus segala kelezatan, yaitu ingat mati (dzikrul maut).

Manfaat Ingat Mati

“Sesunggubnya hati manusia itu berkarat seperti berkaratnya besi. Sababat-sababat bertanya: Apakah pengilapnya wahai Rasulullah? Rasulullah menerangkan: membaca Al Quran dan dzikrul maut (ingat mati)” (HR Al Baihaqi).
Ibadah Haji dan Dzikrul Maut
Sebagaimana dalam ibadah shalat, ibadah haji juga mengandung unsur dzikrul maut (ingat mati), yaitu ketika jamaah calon haji memakai kain ihrom dan wuquf di Arofah. Kain ihrom itu ibarat kain kafan. Padang Arofah ibarat padang Mahsyar, tempat manusia berkumpul di hari kiamat untuk menunggu hari keputusan (yaumul fashl).
Kesimpulan

Menurut Nabi, orang yang paling cerdas adalah orang yang banyak ingat mati dan mempersiapkannya. Andakah orang cerdas itu?
 
 

Bacaan Shalat Vs Gerakan Shalat

Bacaan shalat seringkali lebih mendapat prioritas. Ketika seorang anak mulai belajar shalat, maka bacaan shalat akan diajarkan lebih awal dan diulang terus menerus.

Sedangkan gerakan shalat tidak diajarkan sesering dan sefasih pada saat belajar bacaan doa shalat.  Produknya, mereka lebih lancar dan fasih dalam bacaan, tapi kurang fasih dalam mempraktekkan gerakan shalat. Buktinya, banyak orang yang telapak kaki kanannya tidak tegak lurus saat duduk antara dua sujud atau saat duduk tasyahud…! Anda sering melihat fenomena ini, bukan?

Masih banyak contoh lainnya lho…
Apakah betul, bahwa bacaan shalat lebih penting dari gerakan shalat? Hm… ini pertanyaan yang cukup menggelitik. Menurut anda sendiri bagaimana?

Mari kita lihat faktanya…
Jika anda membaca buku Fiqih Shalat karya Drs. Moh Rifai atau tuntunan shalat lainnya, maka akan anda temui bahwa rukun shalat ada 13 perkara. Ketiga belas rukun shalat ini jika dijabarkan dalam shalat empat rakaat, maka jumlah rukun shalat yang bersifat gerakan ada 48 item, sedangkan jumlah rukun shalat yang bersifat bacaan hanya 8 item.
Rukun shalat adalah sesuatu yang tidak boleh ditinggalkan. Jika kita tidak mengerjakan salah satu rukun shalat, maka shalatnya tidak syah.

Wow! Ternyata hampir semua rukun shalat bersifat gerakan… bukan bacaan. Anda kaget? Mari kita lihat tabelnya:
rukun shalat
Berdiri adalah rukun shalat (wajib dikerjakan), tapi bacaan ketika berdiri (iftitah dan surat lain) adalah sunnah. Ini berarti, shalat harus dilakukan dengan berdiri. Tidak membaca doa iftitah tidak membatalkan shalat, karena bacaan tersebut bukan termasuk rukun shalat.
Ruku adalah rukun shalat (wajib dikerjakan), sedangkan bacaan ketika ruku adalah sunnah. Jadi, orang yang shalat tanpa ruku, shalatnya tidak syah! Tapi tidak membaca bacaan ketika ruku shalatnya tetap syah, karena bacaan ruku bukan merupakan rukun shalat.
Itidal adalah rukun shalat (wajib dikerjakan), sedangkan bacaan ketika itidal adalah sunnah.

Demikian juga untuk sujud, duduk antara dan seterusnya.
Walaupun banyak bacaan shalat yang bukan merupakan rukun, tentu saja kita perlu membacanya agar shalat kita lebih sempurna.

Nah, ternyata gerakan shalat justeru lebih penting dari bacaannya, bukan?
Penjelasan di atas semoga makin menambah kesadaran kita bahwa shalat adalah ibadah gerak. Sudah sepatutnya kita lebih memperdalam dan memperbaiki gerakan shalat. Manfaat shalat yang maksimal tentu saja diperoleh jika cara shalatnya benar, dengan gerakan shalat yang benar. So, belajar gerakan shalat harus menjadi prioritas…

Bagaimana menurut pendapat anda?

Sumber :  http://www.akhmadtefur.com