Di Kurikulum 2013, jumlah mata pelajaran untuk tingkat SMP hanya 10 mata pelajaran. Ke 10 mata pelajaran tersebut adalah:
- Agama,
- PPKn,
- Matematika,
- Bahasa Indonesia,
- Seni Budaya,
- Pendidikan Jasmani dan Kesehatan,
- IPA,
- IPS,
- Bahasa Inggris, dan
- Prakarya.
Dengan demikian ada beberapa mata pelajaran yang sebelumnya diajarkan di
sekolah tingkat SMP yang nantinya tidak lagi menjadi mata pelajaran
tersendiri.
Pelajaran yang tidak lagi diajarkan secara tersendiri dan akan
diintegrasikan kedalam materi pelajaran lain adalah misalnya mata
pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, mengatakan bahwa perkembangan teknologi saat ini sangat pesat. Untuk itu, mulai jenjang SMP, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) akan dijadikan sarana pembelajaran pada semua mata pelajaran.
"Jadi TIK menjadi media semua mata pelajaran untuk jenjang SMP ini sehingga anak-anak juga bisa mengenal teknologi dengan baik," kata Nuh saat jumpa pers di Kantor Kemdikbud, Jakarta, Selasa (13/11/2012).
"Tidak ada pelajaran komputer sendiri. Itu semua diintegrasikan dengan mata pelajaran lain," jelas Mohammad Nuh.
Wow...! Apakah ini masuk akal? Menurut kami tidak. Paling tidak untuk kondisi sekarang ini. Tidak sedikit guru-guru mata pelajaran di SMP yang belum menguasai betul perangkat TIK. Kedua, masih banyak sekolah yang kekurangan dalam hal kepemilikan perangkat TIK. Ketiga, guru-guru TIK jadi apa? Bagaimana dengan nasib guru yang sertifikasi TIK ? Tapi, ya terserah pemerintah saja..!
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, mengatakan bahwa perkembangan teknologi saat ini sangat pesat. Untuk itu, mulai jenjang SMP, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) akan dijadikan sarana pembelajaran pada semua mata pelajaran.
"Jadi TIK menjadi media semua mata pelajaran untuk jenjang SMP ini sehingga anak-anak juga bisa mengenal teknologi dengan baik," kata Nuh saat jumpa pers di Kantor Kemdikbud, Jakarta, Selasa (13/11/2012).
"Tidak ada pelajaran komputer sendiri. Itu semua diintegrasikan dengan mata pelajaran lain," jelas Mohammad Nuh.
Wow...! Apakah ini masuk akal? Menurut kami tidak. Paling tidak untuk kondisi sekarang ini. Tidak sedikit guru-guru mata pelajaran di SMP yang belum menguasai betul perangkat TIK. Kedua, masih banyak sekolah yang kekurangan dalam hal kepemilikan perangkat TIK. Ketiga, guru-guru TIK jadi apa? Bagaimana dengan nasib guru yang sertifikasi TIK ? Tapi, ya terserah pemerintah saja..!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar