Selasa, 10 Januari 2023

Dari CEO Gojek Menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan



Pada tahun 2019, Nadiem ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo untuk melengkapi cabinet Indonesia Maju dengan menduduki posisi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Hal tersebut lantas membuatnya harus mundur dari CEO Gojek. Lantas apa saja yang mengharumkan namanya?

  1. Penghargaan The Straits Times Asian of the Year

Berkat inovasinya mendirikan Gojek, pada tahun 2016, Nadiem meraih penghargaan The Straits Times Asian of the Year. Sebagai apresiasi atas kontribusinya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Indonesia dan Asia pada umumnya.

Nadiem menjadi orang Indonesia pertama yang memperoleh penghargaan tersebut. Melalui Gojek, ia dianggap telah membantu meningkatkan kesejahteraan pada sektor informal. Sekaligus membantu menyediakan lahan kerja bagi masyarakat dengan mengubah tren bisnis menjadi lebih modern.

  1. Masuk
    Daftar Bloomberg 50 Versi 2018

Berkat Gojek pula, Nadiem masuk dalam daftar Bloomberg 50 pada tahun 2018. Pertimbangannya karena aplikasi tersebut mampu mengubah kehidupan masyarakat Indonesia dengan sangat cepat. Pada awal pengembangannya yang hanya berfokus pada pemesanan ojek, kini makin bervariasi.

Gojek kini bertransformasi menjadi aplikasi yang menyediakan fitur tambahan selain ojek, seperti pemesanan makanan, pembayaran tagihan, pengiriman barang, hingga jasa membersihkan rumah. Bloomberg 50 menyajikan sosok-sosok inovatif berbagai bidang, sebagaimana Nadiem.

  1. Tokoh Termuda Peraih Penghargaan Nikkei Asia Prize ke-24

Berkat Gojek, lagi-lagi Nadiem memperoleh penghargaan sebagai tokoh termuda untuk menerima penghargaan Nikkei Asia Prize ke-24 untuk kategori Inovasi Ekonomi dan Bisnis. Perusahaan yang ia dirikan dianggap berkontribusi dalam pengembangan kawasan Asia.

Gojek juga dianggap telah menciptakan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat Asia. Perusahaan tersebut telah berkontribusi mendorong pertumbuhan ekonomi, menghadirkan kemudahan dalam keseharian pengguna, serta meningkatkan pendapatan mitra.

Dana yang diperoleh dari penghargaan tersebut digandakan oleh Nadiem menjadi Rp 860 juta untuk digunakan sebagai donasi pendidikan anak mitra pengemudi Gojek. Berkat aplikasi tersebut, sektor perekonomian Indonesia mengalami peningkatan, termasuk UMKM kuliner.

  1. Gojek Masuk Fortune’s Top 50 Companies That Changed The World

Seperti halnya tujuan awalnya untuk mengubah keadaan dan mensejahterakan masyarakat dari sektor jasa transportasi, Gojek masuk dalam Fortune’s Top 50 Companies That Changed The World pada tahun 2017 dan berada di peringkat 17.

Kemudian, di tahun 2019, Gojek kembali masuk ke daftar Fortune’s Top 50 Companies That Changed The World dengan peringkat yang naik ke posisi 11 dari 52 perusahaan kelas dunia. Perusahaan ini masih menjadi satu-satunya di Asia Tenggara.

Kegiatan Sosial Nadiem Makarim

Nadiem menjadi salah satu komisaris pada badan amal bernama Pathways for Prosperity for Technology and Inclusive Development, bersama dengan Melinda Gates dan Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani.

Badan amal tersebut bergerak di bidang sosial dan fokus untuk membantu negara-negara berkembang. Mereka membiayai dan mendampingi proses adaptasi dengan berbagai inovasi baru dunia digital yang mampu mengubah budaya bekerja.

Begitulah kiranya perjalanan karir dan biografi Nadiem Makarim, sang pendiri Gojek yang masuk jajaran pemerintahan dengan menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Meski sering dikritik, ia tetap mampu sukses di atas kaki sendiri. Semoga bermanfaat.


Biografi Nadiem Makarim – Founder Gojek salah satu Unicorn di Indonesia




 

 
 
 
 
Biografi Nadiem Makarim

Dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi mobile, GO-JEK berhasil merevolusi industri transportasi Ojek. Fitur yang ditawarkan GO-JEK pun berbagai macam seperti pengiriman barang, pesan antar makanan, berbelanja dan berpergian di tengah kemacetan.

Semua ide itu berawal dari Nadiem Makarim. Sangat sedikit informasi yang didapat oleh www.biografiku.com mengenai profil masa kecil Nadiem Makarim.

Masa Kecil

Dari berbagai sumber yang didapat, Nadiem Makarim Pendiri Gojek lahir di Singapura, 4 Juli 1984. Ia memiliki ayah bernama Nono Anwar Makarim yang berasal dari Pekalongan yang berprofesi sebagai pengacara dan ibu bernama Atika Algadrie dari Pasuruan yang bekerja di bidang non-profit. Nadiem Makarim memiliki dua saudara perempuan.

Istri Nadiem Makarim bernama Franka Franklin, mereka menikah pada tahun 2014 yang lalu. Dari pernikahannya ini, Nadiem makarim mempunyai anak bernama Solara Franklin Makarim.

Di ketahui bahwa Nadiem Makarim mulai bersekolah SD di Jakarta, kemudian ia lulus SMA di Singapura, dari Singapura ia kemudian melanjutkan pendidikannya di jurusan International Relations di Brown University, Amerika Serikat.

Lulusan Harvard University

Dan selama setahun Nadiem Makarim mengikuti program foreign exchange di London School of Economics. Ia juga melanjutkan studinya di Harvard Business School, Harvard University dan lulus dengan menyandang gelar MBA (Master Business Of Administration).

Nadiem Makarim diketahui pernah bekerja di sebuah perusahaan Mckinsey & Company sebuah konsultan ternama di Jakarta dan menghabiskan masa selama tiga tahun bekerja disana. Diketahui pula ia pernah bekerja sebagai Co-founder dan Managing Editor di Zalora Indonesia kemudian menjadi Chief Innovation officer kartuku.

Resign dari Zalora dan Mendirikan Gojek

Berbekal banyak pengalaman selama bekerja, Nadiem Makarim kemudian memberanikan diri untuk berhenti dari pekerjaannya dan mendirikan perusahaan GO-JEK pada tahun 2011.

…Saya tidak betah bekerja di perusahaan orang lain, saya ingin mengontrol takdir saya sendiri – Nadiem Makarim

Alasan sederhana itulah yang membuat Nadiem Makarim mencoba merintis perusahaan sendiri yang kemudian dikenal dengan nama GO-JEK berbekal pengalaman kerja serta memiliki jiwa enterpreneurship.

Ide Bisnis gojek

Ide bisnis transportasi GO-JEK sendiri berasal dari pemikiran Nadiem ketika ia berdiskusi dengan tukang ojek langganannya. Nadiem Makarim jarang menggunakan mobil karena mobilitasnya yang tinggi, ia lebih sering menggunakan jasa ojek.

Dari perbicangannya dengan para tukang ojek, ia menemukan kenyataan bahwa hampir sebagian besar tukang ojek menghabiskan waktunya hanya menunggu pelanggan saja dan susah untuk mencari pelanggan.

Di sisi lain kemacetan Jakarta makin memburuk maka di butuhkan sebuah layanan transportasi yang cepat serta pengiriman yang cepat untuk membantu warga jakarta.

Awal Berdirinya Gojek

Kemudian pada tahun 2011, GO-JEK sebagai perusahaan resmi didirikan oleh Nadiem Makarim yang kemudian menjabat sebagai CEO GO-JEK. Awal berdiri Gojek, Nadiem mempunyai 20 driver gojek. Dan sistem yang ditawarkan yakni via telepon call center. Dimana pelanggan menghubungi langsung call center untuk mendapatkan driver terdekat.

Pada waktu itu, jumlah karyawan gojek masih sangat terbatas dan drivernya pun juga masih sangat terbatas. Namun keyakinan dari Nadiem Makarim akan perusahaannya membuat Gojek bisa bertahan hingga melaju pesat beberapa tahun berikutnya.

Suntikan Modal Dari Perusahaan Besar

Layanan Go-jek menawarkan kemudahan serta kecepatan dengan bekerja sama dengan para Tukang Ojek di bawah nauangan perusahaan GO-JEK.

Layanan Go-jek Nadiem Makarim menawarkan jasa pengantaran barang dan makanan, transportasi, serta jasa belanja. GO-JEK semakin berkembang setelah pada tahun 2014 mendapat suntikan dana dari perusahaan investasi asal singapura yaitu Northstar Group.

Perkembangan positif perusahaan membuat perusahaan ojek milik Nadiem Makarim tersebut juga mendapat suntikan dana pada tahun yang sama dari dua perusahaan yakni Redmart Limited dan Zimplistic Pte Ltd.

Biografi Nadiem Makarim : Gojek Booming di tahun 2015

Kemudian nama GO-JEK makin semakin terkenal pada tahun 2015 ketika merilis aplikasi mobilenya sehingga makin banyak menarik minat pelanggan baru yang menggunakan jasanya. Nadiem Makarim sendiri benar-benar memanfaatkan perkembangan teknologi untuk kemudahan pelanggan menggunakan jasa GO-JEK nya.

Para pelanggan GO-JEK dapat menggunakan aplikasi melalui smartphone mereka untuk memesan layanan GO-JEK, selain itu Tarif dari GO-JEK didasarkan pada jarak tempuh dan pembayarannya dapat menggunakan credit (my wallet).

Awalnya Nadiem Makarim pada awal mendirikan perusahaan GO-JEK, ia hanya membawahi 20 orang tukang ojek, namun sekarang ia sudah memiliki lebih dari 300 ribu orang tukang Ojek yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia dibawah naungan perusahaannya.

Gojek : Perusahaan Teknologi Transportasi Nomor Satu di Indonesia

Segala inovasi ia lakukan sehingga bisnisnya kemudian banyak diliput oleh media sebagai perusahaan yang merevolusi transportasi ojek.

Berkat kerja keras Nadiem Makarim Pendiri gojek dan para karyawan serta drivernya, kini Gojek merupakan salah satu perusahaan teknologi jasa transportasi nomor satu di Indonesia. Perusahaan Gojek kini melayani lebih dari 50 kota di Indonesia dan memiliki lebih dari 300 ribu driver yang tersebar di Indonesia.

Nilai kapitalisasi perusahaan gojek kini mencapai lebih dari 53 triliun rupiah. hal tersebut menjadikan perusahaan Gojek sebagai salah satu perusahaan unicorn atau perusahaan rintisan (startup) dengan nilai valuasi lebih dari 1 miliar dollar.

Itulah informasi mengenai Biografi Nadiem Makarim Sang pendiri GO-JEK dan kisah berdirinya perusahaan GO-JEK.

Sumber : biografiku.com

link          : https://www.biografiku.com/biografi-nadiem-makarim-pendiri-go-jek/

AddThis Sharing Buttons

Senin, 09 Januari 2023

"Mendikbud Nadiem: 8 Program Prioritas Merdeka Belajar di Tahun 2021"

 1. KIP Kuliah dan KIP Sekolah*

Pembiayaan pendidikan di antaranya Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah dengan target 1,095 juta mahasiswa dan KIP Sekolah dengan target 17,9 juta siswa.

2. Digitalisasi Sekolah*

Fokus selanjutnya pada Merdeka Belajar 2021 adalah program digitalisasi sekolah dan medium pembelajaran melalui empat sistem penguatan platform digital, delapan layanan terpadu Kemendikbud, kehumasan dan media, 345 model bahan ajar dan model media pendidikan digital, serta penyediaan
sarana pendidikan bagi 16.844 sekolah.

3. Prestasi dan penguatan karakter*

Prioritas selanjutnya adalah pembinaan peserta didik, prestasi, talenta, dan penguatan karakter. Prioritas ini akan diciptakan melalui tiga layanan pendampingan advokasi dan sosialisasi penguatan karakter, pembinaan peserta didik oleh 345 pemerintah daerah, serta peningkatan prestasi dan manajemen talenta
kepada 13.505 pelajar.

*4. Guru Penggerak*

Selanjutnya,pada 2021 Kemendikbud menargetkan akan melakukan pendidikan kepada 19.624 guru penggerak, sertifikasi terhadap 10.000 guru dan tenaga kependidikan, rekrutmen guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) oleh 548 pemerintah daerah, serta penjaminan mutu,sekolah penggerak, dan organisasi penggerak kepada 20.438 orang guru.

*5. Kurikulum baru*

Sebagai prioritas berikutnya, dalam peningkatan kurikulum dan asesmen nasional Kemendikbud akan melakukan pelatihan kurikulum baru kepada 62.948 guru dan tenaga kependidikan, pendampingan dan sosialisasi implementasi kurikulum dan asesmen di 428.957 sekolah, mengembangkan 4.515 model kurikulum dan perbukuan, dan akreditasi dan standar nasional pendidikan di 94.912 lembaga.

*6. Revitalisasi pendidikan vokasi*

Dalam revitalisasi pendidikan vokasi, Kemendikud akan merevitalisasi 900 SMK yang berbasis industri 4.0, dukungan dan percepatan link and match dan kemitraan dengan 5.690 orang dan 250 dunia usaha dan dunia industri (DUDI).
Memberikan dukungan pencapaian indeks kinerja utama pada 47 Perguruan Tinggi Negeri Vokasi, akan melakukan pendidikan kecakapan kerja dan pendidikan kecakapan kewirausahaan kepada 66.676 orang, penguatan pendidikan tinggi vokasi pada 200 program studi, sertifikasi kompetensi kepada 300 orang dosen, penguatan pendidikan PNBP/BLU kepada 75 perguruan tinggi, dan penguatan sarana prasarana di delapan perguruan tinggi.

*7. Kampus Merdeka*

Prioritas yang tak kalah pentingnya adalah Kampus Merdeka. Kemendikbud mendukung sepenuhnya pencapaian indeks kinerja utama (IKU) bagi 75 PTN (BOPTN), peningkatan kelembagaan pendidikan tinggi, competitive fund dan matching fun bagi Perguruan Tinggi Negeri maupun Perguruan Tinggi Swasta, peningkatan kualitas SDM, peningkatan kualitas pembelajaran dan kemahasiswaan sehingga tercipta 50 ribu mahasiswa berwirausaha 400 ribu mahasiswa Kampus Merdeka, 660 program studi
terkait inovasi pembelajaran digital, serta pengembangan kelembagaan perguruan tinggi.

*8. Pemajuan kebudayaan dan bahasa*

Kemendikbud akan memberikan apresiasi dan peningkatan SDM kepada 5.225 orang di 994 satuan pendidikan,mengadakan kegiatan dan program publik dengan sasaran 619.515 orang, 450 layanan, 352 kegiatan dan satu platform holistik, pengelolaan cagar budaya dan warisan budaya tak benda pada 72.305 unit, penguatan desa dan fasilitas bidang kebudayaan kepada 359 desa dan 260 kelompok masyarakat, serta layanan kepercayaan dan masyarakat adat kepada 1.031 orang di 25 wilayah adat. 


Sumber: https://www.kompas.com

KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memaparkan akan melanjutkan transformasi pendidikan dan pemajuan kebudayaan melalui Program Merdeka Belajar di tahun 2021. Sebelumnya, sepanjang tahun 2020 Kemendikbud telah menghadirkan terobosan Merdeka Belajar episode pertama hingga episode keenam. Pada Merdeka Belajar episode pertama, Kemendikbud menetapkan empat program pokok kebijakan pendidikan di antaranya menghapus Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN), mengganti Ujian Nasional (UN), penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan mengatur kembali Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Baca juga: Mendikbud Nadiem: Ada 3 Dosa di Sekolah yang Tidak Boleh Ditoleransi Selanjutnya, pada Merdeka Belajar Episode Kedua yaitu Kampus Merdeka. Kemendikbud melakukan penyesuaian di lingkup pendidikan tinggi, di antaranya pembukaan program studi baru, sistem akreditasi perguruan tinggi, Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum, dan hak belajar tiga semester di luar program studi. Sementara itu, pada Merdeka Belajar Episode Ketiga, Kemendikbud mengubah mekanisme dana bantuan operasional sekolah (BOS) untuk tahun anggaran 2020. Pada Merdeka Belajar Episode Keempat yaitu Program Organisasi Penggerak (POP). Paket kebijakan ini bertujuan untuk semakin memberdayakan organisasi masyarakat dalam membangun Sekolah Penggerak. Pada 3 Juli 2020, Kemendikbud meluncurkan Merdeka Belajar Episode Kelima: Guru Penggerak. Arah program Guru Penggerak berfokus pada pedagogi, serta berpusat pada murid dan pengembangan holistik, pelatihan yang menekankan pada kepemimpinan instruksional melalui on-the-job coaching. Baca juga: Guru Besar IPB Temukan Formula Minuman Penurun Gula Darah Selanjutnya, pada 3 November 2020, Kemendikbud meluncurkan Merdeka Belajar Episode Keenam: Transformasi Dana Pemerintah untuk Pendidikan Tinggi yang diresmikan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Kebijakan ini diluncurkan dalam rangka mendukung visi Presiden Joko Widodo dalam mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul, salah satunya melalui transformasi pendidikan tinggi agar mampu mencetak lebih banyak lagi talenta-talenta yang mampu bersaing di tingkat dunia. 8 prioritas Merdeka Belajar 2021 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan, prioritas Merdeka Belajar 2021 akan berfokus pada delapan prioritas. 1. KIP Kuliah dan KIP Sekolah Pembiayaan pendidikan di antaranya Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah dengan target 1,095 juta mahasiswa dan KIP Sekolah dengan target 17,9 juta siswa. Baca juga: Calon Mahasiswa Dapat Ajukan KIP Kuliah di Seleksi Masuk PTN 2021 Termasuk layanan khusus pendidikan masyarakat dan kebencanaan dengan target 42.896 sekolah, tunjangan profesi guru dengan target 363 ribu guru, dan pembinaan Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN), dan bantuan pemerintah kepada 13 SILN dan 2.236 lembaga. 2. Digitalisasi Sekolah Fokus selanjutnya pada Merdeka Belajar 2021 adalah program digitalisasi sekolah dan medium pembelajaran melalui empat sistem penguatan platform digital, delapan layanan terpadu Kemendikbud, kehumasan dan media, 345 model bahan ajar dan model media pendidikan digital, serta penyediaan sarana pendidikan bagi 16.844 sekolah. 3. Prestasi dan penguatan karakter Prioritas selanjutnya adalah pembinaan peserta didik, prestasi, talenta, dan penguatan karakter. Prioritas ini akan diciptakan melalui tiga layanan pendampingan advokasi dan sosialisasi penguatan karakter, pembinaan peserta didik oleh 345 pemerintah daerah, serta peningkatan prestasi dan manajemen talenta kepada 13.505 pelajar. Baca juga: Ekskul Ini Jadi Fundamental Mendikbud Nadiem Meniti Karier 4. Guru Penggerak Selanjutnya,pada 2021 Kemendikbud menargetkan akan melakukan pendidikan kepada 19.624 guru penggerak, sertifikasi terhadap 10.000 guru dan tenaga kependidikan, rekrutmen guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) oleh 548 pemerintah daerah, serta penjaminan mutu,sekolah penggerak, dan organisasi penggerak kepada 20.438 orang guru. 5. Kurikulum baru Sebagai prioritas berikutnya, dalam peningkatan kurikulum dan asesmen nasional Kemendikbud akan melakukan pelatihan kurikulum baru kepada 62.948 guru dan tenaga kependidikan, pendampingan dan sosialisasi implementasi kurikulum dan asesmen di 428.957 sekolah, mengembangkan 4.515 model kurikulum dan perbukuan, dan akreditasi dan standar nasional pendidikan di 94.912 lembaga. 6. Revitalisasi pendidikan vokasi Dalam revitalisasi pendidikan vokasi, Kemendikud akan merevitalisasi 900 SMK yang berbasis industri 4.0, dukungan dan percepatan link and match dan kemitraan dengan 5.690 orang dan 250 dunia usaha dan dunia industri (DUDI). Baca juga: Siswa SMA-SMK, Ada Beasiswa Kuliah Jurusan Keguruan 2021 dari Yasbil Memberikan dukungan pencapaian indeks kinerja utama pada 47 Perguruan Tinggi Negeri Vokasi, akan melakukan pendidikan kecakapan kerja dan pendidikan kecakapan kewirausahaan kepada 66.676 orang, penguatan pendidikan tinggi vokasi pada 200 program studi, sertifikasi kompetensi kepada 300 orang dosen, penguatan pendidikan PNBP/BLU kepada 75 perguruan tinggi, dan penguatan sarana prasarana di delapan perguruan tinggi. 7. Kampus Merdeka Prioritas yang tak kalah pentingnya adalah Kampus Merdeka. Kemendikbud mendukung sepenuhnya pencapaian indeks kinerja utama (IKU) bagi 75 PTN (BOPTN), peningkatan kelembagaan pendidikan tinggi, competitive fund dan matching fun bagi Perguruan Tinggi Negeri maupun Perguruan Tinggi Swasta, peningkatan kualitas SDM, peningkatan kualitas pembelajaran dan kemahasiswaan sehingga tercipta 50 ribu mahasiswa berwirausaha 400 ribu mahasiswa Kampus Merdeka, 660 program studi terkait inovasi pembelajaran digital, serta pengembangan kelembagaan perguruan tinggi. 8. Pemajuan kebudayaan dan bahasa Kemendikbud akan memberikan apresiasi dan peningkatan SDM kepada 5.225 orang di 994 satuan pendidikan,mengadakan kegiatan dan program publik dengan sasaran 619.515 orang, 450 layanan, 352 kegiatan dan satu platform holistik, pengelolaan cagar budaya dan warisan budaya tak benda pada 72.305 unit, penguatan desa dan fasilitas bidang kebudayaan kepada 359 desa dan 260 kelompok masyarakat, serta layanan kepercayaan dan masyarakat adat kepada 1.031 orang di 25 wilayah adat. Selain itu, Kemendikbud menyasar pembinaan bahasa dan sastra bagi 4.117 penutur bahasa, pengembangan dan pelindungan bahasa dan sastra bagi 200 lembaga, dan pelaksanaan tugas teknis pengembangan, pembinaan, dan pelindungan bahasa dan sastra di daerah bagi 21.132 penutur bahasa. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+ Baca berikutnya Jadwal TVRI Belajar dari Rumah… Tag sekolah Mendikbud Nadiem Makarim Merdeka Belajar nadiem makarim perguruan tinggi # Lihat Edukasi Selengkapnya Logo Parapuan Lihat Parapuan Selengkapnya Video rekomendasi Video lainnya   Pilihan Untukmu Edu Kaleidoskop Merdeka Belajar Kemendikbud Ristek, Simak Semua Programnya Edu Nadiem Ingin Banyak Daerah Implementasikan Merdeka Belajar Edu Nadiem: Guru dan Kepsek Ujung Tombak Transformasi Merdeka Belajar Edu FSGI: Kebijakan Merdeka Belajar Jauh dari Harapan dan Tidak Membumi Edu Mendikbud Apresiasi Program MBKM Perguruan Tinggi Sulut Edu Program Merdeka Belajar Butuh Banyak Penyempurnaan dan Dukungan Edu Nadiem: Banyak Mahasiswa Ingin Ikut Program MBKM Lebih 2 Semester Edu Menteri Nadiem: 2 Hal Ini Bisa Halau Dampak Negatif Teknologi Edu Nadiem: 233 Ribu Pelajar Indonesia Terlibat Ajang Prestasi Nasional Edu Kebijakan Merdeka Belajar Minim Peroleh Dukungan Pemda Edu Ditantang Nadiem, Mahasiswa dan Dosen UGM Garap Film Setan Alas Edu Kemendikbud: Merdeka Belajar Atasi Krisis Pembelajaran yang Telah Lama Terjadi Edu 3 Aturan Baru PPPK Guru Tahun 2023, Ini Kata Mendikbud Nadiem Edu Pertukaran Mahasiswa Kampus Merdeka 2023 Targetkan 15.000 Peserta Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+ Kompas.com Play Kompas.com Play Lihat Semua Survei Singkat Berhadiah Langsung! Survei Singkat Berhadiah Langsung! Games Permainan Kata Bahasa Indonesia Games Permainan Kata Bahasa Indonesia COBA TEBAK! Apa aja jenis bahasa figuratif? COBA TEBAK! Apa aja jenis bahasa figuratif? TTS - Teka - Teki Santuy Eps 109 Negara Terbersih Di Dunia TTS - Teka - Teki Santuy Eps 109 Negara Terbersih Di Dunia TTS - Teka - Teki Santuy Eps 108 Bunga Terpenting dalam Budaya Tionghoa TTS - Teka - Teki Santuy Eps 108 Bunga Terpenting dalam Budaya Tionghoa Video Pilihan Video Lainnya 02:56 Berita Terkait Ekskul Ini Jadi Fundamental Mendikbud Nadiem Meniti Karier Mendikbud Nadiem: Ada 3 Dosa di Sekolah yang Tidak Boleh Ditoleransi Cerita Mendikbud Nadiem Pernah Jadi Korban "Bullying" di Sekolah Ini Terobosan Mendikbud Nadiem di Merdeka Belajar Episode 1-6 Rekomendasi untuk anda Powered by EDU Kaleidoskop Merdeka Belajar Kemendikbud Ristek, Simak Semua Programnya Kaleidoskop Merdeka Belajar Kemendikbud Ristek, Simak... EDU Nadiem Ingin Banyak Daerah Implementasikan Merdeka Belajar Nadiem Ingin Banyak Daerah Implementasikan Merdeka... EDU Nadiem: Guru dan Kepsek Ujung Tombak Transformasi Merdeka Belajar Nadiem: Guru dan Kepsek Ujung Tombak... EDU FSGI: Kebijakan Merdeka Belajar Jauh dari Harapan dan Tidak Membumi FSGI: Kebijakan Merdeka Belajar Jauh dari... EDU Mendikbud Apresiasi Program MBKM Perguruan Tinggi Sulut Mendikbud Apresiasi Program MBKM Perguruan Tinggi... EDU Program Merdeka Belajar Butuh Banyak Penyempurnaan dan Dukungan Program Merdeka Belajar Butuh Banyak Penyempurnaan... EDU Nadiem: Banyak Mahasiswa Ingin Ikut Program MBKM Lebih 2 Semester Nadiem: Banyak Mahasiswa Ingin Ikut Program... EDU Menteri Nadiem: 2 Hal Ini Bisa Halau Dampak Negatif Teknologi Menteri Nadiem: 2 Hal Ini Bisa... Komentar 27th Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang! Syarat & Ketentuan Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar! Terkini Lainnya 9 Makanan Rendah Kalori, Cocok bagi Mahasiswa Sedang Diet 9 Makanan Rendah Kalori, Cocok bagi Mahasiswa Sedang Diet Edukasi 08/01/2023, 19:23 WIB Jurusan Aktuaria Kerja Apa? Ini yang Dipelajari dan Prospek Kerjanya Jurusan Aktuaria Kerja Apa? Ini yang Dipelajari dan Prospek Kerjanya Edukasi 08/01/2023, 16:43 WIB 10 Jurusan yang Bikin Bahagia Lulusannya karena Peluang Gaji Tinggi 10 Jurusan yang Bikin Bahagia Lulusannya karena Peluang Gaji Tinggi Edu 08/01/2023, 16:00 WIB Tertarik Kuliah UIN Jakarta, Simak 5 Jalur Seleksi yang Dibuka 2023 Tertarik Kuliah UIN Jakarta, Simak 5 Jalur Seleksi yang Dibuka 2023 Edu 08/01/2023, 15:49 WIB Seperti Ini Cara Membuat Akun SNPMB 2023 bagi Siswa dan Sekolah Seperti Ini Cara Membuat Akun SNPMB 2023 bagi Siswa dan Sekolah Edu 08/01/2023, 15:33 WIB Aplikasi Karya Mahasiswa PENS Dukung Industri Fesyen Aplikasi Karya Mahasiswa PENS Dukung Industri Fesyen Edu 08/01/2023, 14:47 WIB Cek Fakultas, Jurusan dan Kuota IPB untuk SNBP, SNBT dan Jalur Mandiri Cek Fakultas, Jurusan dan Kuota IPB untuk SNBP, SNBT dan Jalur Mandiri Edu 08/01/2023, 14:18 WIB Syarat Masuk Sekolah Kedinasan Milik BMKG, Lulusannya Jadi CPNS Syarat Masuk Sekolah Kedinasan Milik BMKG, Lulusannya Jadi CPNS Edu 08/01/2023, 14:00 WIB Satelit Nano Pertama Indonesia Meluncur ke Angkasa, Karya 7 Mahasiswa Satelit Nano Pertama Indonesia Meluncur ke Angkasa, Karya 7 Mahasiswa Edu 08/01/2023, 13:31 WIB 25 Sekolah Terbaik di Jawa Tengah untuk Referensi PPDB 2023 25 Sekolah Terbaik di Jawa Tengah untuk Referensi PPDB 2023 Edu 08/01/2023, 11:15 WIB Registrasi Akun SNPMB 2023 bagi Sekolah Dibuka Besok, Simak Caranya Registrasi Akun SNPMB 2023 bagi Sekolah Dibuka Besok, Simak Caranya Edu 08/01/2023, 10:53 WIB Lulusan SMA/SMK Ingin Jadi Tentara? Yuk Daftar Bintara TNI AL 2023 Lulusan SMA/SMK Ingin Jadi Tentara? Yuk Daftar Bintara TNI AL 2023 Edu 08/01/2023, 07:07 WIB Lowongan Kerja bagi Lulusan SMK di PT Indotank, Ini Cara Daftarnya Lowongan Kerja bagi Lulusan SMK di PT Indotank, Ini Cara Daftarnya Edu 08/01/2023, 06:07 WIB Rektor Uhamka Inisiasi Program MBKM Tenaga Kependidikan PTMA Rektor Uhamka Inisiasi Program MBKM Tenaga Kependidikan PTMA Edu 07/01/2023, 20:33 WIB 7 PTN dengan Jurusan Kedokteran Terbaik, Referensi SNPMB 2023 7 PTN dengan Jurusan Kedokteran Terbaik, Referensi SNPMB 2023 Edu 07/01/2023, 20:04 WIB 1 2 3 Next Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+ Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mendikbud Nadiem: 8 Program Prioritas Merdeka Belajar di Tahun 2021", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/edu/read/2021/01/06/065358771/mendikbud-nadiem-8-program-prioritas-merdeka-belajar-di-tahun-2021?page=all.
Penulis : Ayunda Pininta Kasih
Editor : Ayunda Pininta Kasih

Kompascom+ baca berita tanpa iklan: https://kmp.im/plus6
Download aplikasi: https://kmp.im/app6

Program Terobosan Kemdikbudristek bagi Dunia Pendidikan di Tahun 2022

 

Transformasi Dana Pemerintah untuk Pendidikan Tinggi 

Seperti yang disampaikan di awal, salah satu program terobosan untuk tahun 2022 Kemendikbud Ristek adalah melakukan transformasi dana pemerintah untuk pendidikan tinggi. 

Seperti yang diketahui bersama, pemerintah menyediakan pendanaan untuk dimanfaatkan oleh sektor pendidikan di Indonesia. Khusus di pendidikan tinggi untuk mendorong peningkatan mutu pendidikan di tanah air. 

Salah satu fokus utama dari pendanaan tersebut adalah untuk menyediakan mobilitas sosial di dunia pendidikan tinggi. Sehingga disediakan berbagai program bantuan untuk mengatasi kesenjangan sosial dalam mengakses pendidikan. 

Program-program bantuan pendidikan sudah berjalan sejak beberapa tahun lalu, dan oleh Kemendikbud Ristek kemudian diubah menjadi lebih baik. Misalnya: 

1. LPDP

Dulunya dana pemerintah di LPDP hanya mensupport program beasiswa pascasarjana. Namun, memasuki tahun 2022 diubah untuk bisa mensupport semua jenjang. Mulai dari jenjang S1 bahkan termasuk pendidikan non degree (seperti program magang, pelatihan keterampilan, dan lain-lain). 

Selain itu, LPDP juga disiapkan untuk memberi dana pendidikan untuk para guru yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi dan mengembangkan diri. Sehingga LPDP kemudian mensupport beasiswa S2 dan S3 untuk guru, mendukung sertifikasi guru, dan pelatihan-pelatihan. 

2. KIP (Kartu Indonesia Pintar)

Disediakan program KIP Kuliah yang mendorong mahasiswa berprestasi dari keluarga tidak mampu untuk mengakses pendidikan tinggi. Namun, dulunya KIP Kuliah masih memiliki sejumlah keterbatasan. Mulai dari jumlah dana yang didapat hanya Rp 2.5 juta per semester dan biaya hidup dipukul rata untuk semua daerah. 

Padahal, ada banyak program studi unggulan yang dikenal terhebat dan termahal tersedia di perguruan tinggi. KIP Kuliah belum mendukung mereka yang memilikinya untuk masuk ke program studi terhebat dan termahal tersebut. Maka dilakukan transformasi. 

Mas Menteri menjelaskan KIP Kuliah akan memberi dana pendidikan sampai Rp 12 juta untuk program A dan Rp 4 juta untuk program B. Mengenai biaya hidup, jumlahnya akan disesuaikan dengan biaya hidup di masing-masing kota tempat pemegang KIP Kuliah menempuh pendidikan tinggi. 

Sehingga besaran biaya hidup yang diterima mahasiswa di Semarang akan berbeda dengan mahasiswa di Jakarta dan kota lainnya. Adanya transformasi ini diharapkan penerima KIP Kuliah bisa masuk ke program-program terhebat dan termahal. Kemudian menjadi sukses lewat fasilitas yang disediakan oleh pemerintah. 

Lewat transformasi KIP Kuliah ini juga, pihak perguruan tinggi tidak perlu lagi was-was menerima mahasiswa KIP. Sebab mereka tidak perlu khawatir rugi, karena kebutuhan dana pendidikan mahasiswa akan didukung sepenuhnya oleh pemerintah. 

Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang dirumuskan oleh Menteri Pendidikan, kemudian perlahan diterapkan secara nasional. Lewat program terobosan untuk tahun 2022 Kemendikbud Ristek juga tidak terlepas dari kebijakan tersebut yang sudah sampai di episode 14. 

Sehingga diharapkan kualitas pendidikan tinggi semakin baik dan semua orang dari berbagai kalangan punya akses ke pendidikan tinggi tersebut. Harapannya tentu saja tidak ada lagi yang takut menempuh pendidikan tinggi karena akan didukung oleh pemerintah lewat terobosan-terobosan Kemendikbud Ristek.

Sumber: https://www.duniadosen.com/program-terobosan-kemendikbud-ristek/ dan https://www.youtube.com

Jumat, 02 Desember 2022

Apa Itu Kurikulum Merdeka ? Simak Penjelasan Lengkapnya

 

Kampus—Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan Kurikulum Merdeka. Mendikbudristek Nadiem Makarim mengatakan sejak tahun ajaran 2021/2022, Kurikulum Merdeka yang sebelumnya dikenal sebagai Kurikulum Prototipe telah diimplementasikan di hampir 2.500 sekolah yang mengikuti Program Sekolah Penggerak (PGP) dan 901 SMK Pusat Keunggulan (SMK PK) sebagai bagian dari pembelajaran paradigma baru.

Mulai tahun 2022, Kurikulum Merdeka dapat diterapkan satuan pendidikan meskipun bukan Sekolah Penggerak, mulai dari TK-B, SD dan SDLB kelas I dan IV, SMP dan SMPLB kelas VII, SMA dan SMALB dan SMK kelas X.

“Tolong diingat bahwa kurikulum ini adalah opsi atau pilihan bagi sekolah, sesuai dengan kesiapannya masing-masing. Tidak ada transformasi proses pembelajaran kalau kepala sekolah dan guru-gurunya merasa terpaksa. Satuan pendidikan dapat memilih untuk mengimplementasikan kurikulum berdasarkan kesiapan masing-masing,” kata Nadiem seperti dikutip dari laman kemdikbud.go.id beberapa waktu lalu. 

 

Apa Itu Kurikulum Merdeka ? Simak Penjelasan Lengkapnya

Kurikulum Merdeka dapat diterapkan untuk satuan pendidikan TK hingga SMA. Foto : kemendikbudristek
Kurikulum Merdeka dapat diterapkan untuk satuan pendidikan TK hingga SMA. Foto : kemendikbudristek

Kampus—Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan Kurikulum Merdeka. Mendikbudristek Nadiem Makarim mengatakan sejak tahun ajaran 2021/2022, Kurikulum Merdeka yang sebelumnya dikenal sebagai Kurikulum Prototipe telah diimplementasikan di hampir 2.500 sekolah yang mengikuti Program Sekolah Penggerak (PGP) dan 901 SMK Pusat Keunggulan (SMK PK) sebagai bagian dari pembelajaran paradigma baru.

Mulai tahun 2022, Kurikulum Merdeka dapat diterapkan satuan pendidikan meskipun bukan Sekolah Penggerak, mulai dari TK-B, SD dan SDLB kelas I dan IV, SMP dan SMPLB kelas VII, SMA dan SMALB dan SMK kelas X.

“Tolong diingat bahwa kurikulum ini adalah opsi atau pilihan bagi sekolah, sesuai dengan kesiapannya masing-masing. Tidak ada transformasi proses pembelajaran kalau kepala sekolah dan guru-gurunya merasa terpaksa. Satuan pendidikan dapat memilih untuk mengimplementasikan kurikulum berdasarkan kesiapan masing-masing,” kata Nadiem seperti dikutip dari laman kemdikbud.go.id beberapa waktu lalu.

Nadiem menyebutkan beberapa keunggulan Kurikulum Merdeka.

• Lebih sederhana dan mendalam karena kurikulum ini akan fokus pada materi yang esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya.

• Tenaga pendidik dan peserta didik akan lebih merdeka karena bagi peserta didik, tidak ada program peminatan di SMA, peserta didik memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat, dan aspirasinya.

• Bagi guru, mereka akan mengajar sesuai tahapan capaian dan perkembangan peserta didik.

•Sekolah memiliki wewenang untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik.

• Lebih relevan dan interaktif di mana pembelajaran melalui kegiatan projek akan memberikan kesempatan lebih luas kepada peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasi isu-isu aktual, misalnya isu lingkungan, kesehatan, dan lainnya untuk mendukung pengembangan karakter dan kompetensi Profil Pelajar Pancasila.

Satuan pendidikan dapat memilih tiga opsi dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka pada Tahun Ajaran 2022/2023.

• Pertama, menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka tanpa mengganti kurikulum satuan pendidikan yang sedang diterapkan.

• Kedua, menerapkan Kurikulum Merdeka menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan.

• Ketiga, menerapkan Kurikulum Merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar.

Berikut adalah pertanyaan yang sering muncul terkait Kurikulum Merdeka dan penjelasan dari Kemendikbudristek.

Apakah yang dimaksud dengan Kurikulum Merdeka ?

Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik. Projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran. 

 

Apa Itu Kurikulum Merdeka ? Simak Penjelasan Lengkapnya


Berikut adalah pertanyaan yang sering muncul terkait Kurikulum Merdeka dan penjelasan dari Kemendikbudristek.

Apakah yang dimaksud dengan Kurikulum Merdeka ?

Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik. Projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.

Mengapa kita memerlukan Kurikulum Merdeka ?

Berbagai studi nasional maupun internasional menunjukkan bahwa Indonesia telah mengalami krisis pembelajaran (learning crisis) yang cukup lama. Studi-studi tersebut menunjukkan bahwa banyak dari anak-anak Indonesia yang tidak mampu memahami bacaan sederhana atau menerapkan konsep matematika dasar. Temuan itu juga juga memperlihatkan kesenjangan pendidikan yang curam di antarwilayah dan kelompok sosial di Indonesia. Keadaan ini kemudian semakin parah akibat merebaknya pandemi Covid-19.

Untuk mengatasi krisis dan berbagai tantangan tersebut, maka kita memerlukan perubahan yang sistemik, salah satunya melalui kurikulum. Kurikulum menentukan materi yang diajarkan di kelas. Kurikulum juga mempengaruhi kecepatan dan metode mengajar yang digunakan guru untuk memenuhi kebutuhan peserta didik. Untuk itulah Kemendikbudristek mengembangkan Kurikulum Merdeka sebagai bagian penting dalam upaya memulihkan pembelajaran dari krisis yang sudah lama kita alami.

Apa pergantian ini tidak terlalu cepat ?

Kita perlu memahami dua perbedaan sebelum berbicara tentang pergantian kurikulum, yakni antara kerangka kurikulum nasional dan kurikulum tingkat satuan pendidikan. Kurikulum nasional merupakan kurikulum yang ditetapkan pemerintah sebagai acuan para guru untuk menyusun kurikulum di tingkat satuan pendidikan. Sedangkan, kurikulum tingkat satuan pendidikan merupakan kurikulum yang seharusnya secara periodik dievaluasi dan diperbaiki agar sesuai dengan perubahan karakteristik peserta didik serta perkembangan isu kontemporer. Kerangka kurikulum nasional harus memberikan ruang inovasi dan kemerdekaan, sehingga dapat dan harus dikembangkan lebih lanjut oleh masing- masing sekolah. Pada Intinya, kerangka kurikulum nasional seharusnya relatif ajeg, tidak cepat berubah, tapi memungkinkan adaptasi dan perubahan yang cepat di tingkat sekolah. Inilah yang Kemendikbudristek lakukan dengan merancang Kurikulum Merdeka.

Faktanya, laju perubahan kurikulum nasional kita sebenarnya tidak terlalu cepat, bahkan melambat. Jika kita perhatikan, sejak ditetapkannya UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, laju perubahan kurikulum melambat dari KBK di tahun 2004, KTSP di tahun 2006, dan yang terakhir adalah Kurikulum 2013 (K-13) di tahun 2013. Kurikulum Merdeka baru akan menjadi kurikulum nasional pada tahun 2024. Dengan kata lain, pergantian berikutnya baru akan terjadi setelah kurikulum yang sebelumnya (K-13) diterapkan selama 11 tahun dan melewati setidaknya empat menteri pendidikan. Maka, fakta ini mematahkan pemeo “Ganti Menteri, Ganti Kurikulum”.

 

Mengapa Kurikulum Merdeka dijadikan opsi ?

Ada dua tujuan utama yang mendasari kebijakan ini. Pertama, pemerintah, dalam hal ini Kemendikbudristek, ingin menegaskan bahwa sekolah memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai kebutuhan dan konteks masing-masing sekolah. Kedua, dengan kebijakan opsi kurikulum ini, proses perubahan kurikulum nasional harapannya dapat terjadi secara lancar dan bertahap.

Pemerintah mengemban tugas untuk menyusun kerangka kurikulum. Sedangkan, operasionalisasinya, bagaimana kurikulum tersebut diterapkan, merupakan tugas sekolah dan otonomi bagi guru. Guru sebagai pekerja profesional yang memiliki kewenangan untuk bekerja secara otonom, berlandaskan ilmu pendidikan. Sehingga, kurikulum antar sekolah bisa dan seharusnya berbeda, sesuai dengan karakteristik murid dan kondisi sekolah, dengan tetap mengacu pada kerangka kurikulum yang sama.

Perubahan kerangka kurikulum tentu menuntut adaptasi oleh semua elemen sistem pendidikan. Proses tersebut membutuhkan pengelolaan yang cermat sehingga menghasilkan dampak yang kita inginkan, yaitu perbaikan kualitas pembelajaran dan pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu, Kemendikbudristek memberikan opsi kurikulum sebagai salah satu upaya manajemen perubahan.

Apa kriteria sekolah yang boleh menerapkan Kurikulum Merdeka ?

Kriterianya ada satu, yaitu berminat menerapkan Kurikulum Merdeka untuk memperbaiki pembelajaran. Kepala sekolah/madrasah yang ingin menerapkan Kurikulum Merdeka akan diminta untuk mempelajari materi yang disiapkan oleh Kemendikbudristek tentang konsep Kurikulum Merdeka. Selanjutnya, jika setelah mempelajari materi tersebut sekolah memutuskan untuk mencoba menerapkannya, mereka akan diminta untuk mengisi formulir pendaftaran dan sebuah survei singkat. Jadi, prosesnya adalah pendaftaran dan pendataan, bukan seleksi.

Kemendikbudristek percaya bahwa kesediaan kepala sekolah/madrasah dan guru dalam memahami dan mengadaptasi kurikulum di konteks masing-masing menjadi kunci keberhasilan. Dengan demikian, Kurikulum Merdeka dapat diterapkan di semua sekolah/madrasah, tidak terbatas di sekolah yang memiliki fasilitas yang bagus dan di daerah perkotaan.

Namun, kita menyadari tingkat kesiapan sekolah/madrasah berbeda-beda karena adanya kesenjangan mutu sekolah/madrasah. Oleh karena itu, Kemendikbudristek menyiapkan skema tingkat penerapan kurikulum, berdasarkan hasil survei yang diisi sekolah ketika mendaftar. Sekali lagi, tidak ada seleksi dalam proses pendaftaran ini. Kemendikbudristek nantinya akan melakukan pemetaan tingkat kesiapan dan menyiapkan bantuan yang sesuai kebutuhan.

Salah satu semangat dalam Kurikulum Merdeka ialah penyelenggaran pembelajaran yang inklusif.

Apa yang dimaksud dengan pembelajaran yang inklusif ?

Kurikulum merupakan instrumen penting yang berkontribusi untuk menciptakan pembelajaran yang inklusif. Inklusif tidak hanya tentang menerima peserta didik dengan kebutuhan khusus. Tetapi, inklusif artinya satuan pendidikan mampu menyelenggarakan iklim pembelajaran yang menerima dan menghargai perbedaan, baik perbedaan sosial, budaya, agama, dan suku bangsa. Pembelajaran yang menerima bagaimanapun fisik, agama, dan identitas para peserta didiknya.

Dalam kurikulum, inklusi dapat tercermin melalui penerapan profil pelajar Pancasila, misalnya dari dimensi kebinekaan global dan akhlak kepada sesama serta dari pembelajaran berbasis projek (project based learning). Pembelajaran berbasis projek ini nantinya akan otomatis memfasilitasi tumbuhnya toleransi sehingga terwujudlah inklusi.

Apa yang perlu orang tua siapkan ketika satuan pendidikan anak mereka menerapkan Kurikulum Merdeka ?

Dukungan dari orang tua merupakan salah satu kunci keberhasilan penerapan Kurikulum Merdeka. Dengan demikian, secara konkret orang tua bisa menjadi teman dan pendamping belajar bagi anak. Memahami kompetensi yang perlu dicapai anak pada fasenya. Orang tua dapat pula mempelajari buku-buku teks yang digunakan dalam Kurikulum Merdeka melalui buku.kemdikbud.go.id. Kemendikbudristek terus berupaya untuk menghadirkan dan menyediakan buku-buku yang lebih asik, tidak terlalu padat, dan lebih banyak ilustrasi menarik dengan tema yang lebih menyentuh dan relevan.

Bagaimana Kurikulum Merdeka bisa terus diterapkan secara berkelanjutan 

 

Kurikulum Merdeka dapat terus diterapkan secara berkelanjutan melalui tiga hal. Pertama, regulasi yang fundamental, misalnya Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan. Regulasi dapat menjadi acuan bagi pengembangan kompetensi guru dan kepala sekolah juga banyak hal lainnya.

Kedua, dari sisi asesmen. Kurikulum harus didampingi sistem penilaian atau asesmen yang baik sebagaimana Asesmen Nasional (AN). AN sangat berbeda dengan Ujian Nasional. AN dirancang bukan untuk menguji pengetahuan, tetapi untuk menilai kemampuan bernalar para peserta didik. AN juga menjadi penilaian yang menggambarkan gagasan sekolah yang ideal. AN sendiri bukan hanya untuk menilai peserta didik dan sekolah melainkan menilai pula kinerja pemerintah daerah. Melalui hasil penilaian kinerja daerah tersebut, nantinya pemerintah pusat dapat memberikan kebijakan yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan konteks masing-masing satuan pendidikan dan daerah.

Ketiga, dukungan publik. Dukungan publik menjadi hal krusial lainnya dalam keberlanjutan penerapan kurikulum. Dukungan publik yang kuat akan sulit menggoyahkan pergantian kebijakan.

Apa bedanya Kurikulum Merdeka dengan kurikulum prototype ?

Kurikulum Merdeka adalah nama kurikulum yang sebelumnya disebut dengan kurikulum prototipe yang merupakan pembelajaran paradigma baru yang diterapkan pada Program Sekolah Penggerak (PSP) dan Program Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan (SMKPK) di tahun ajaran 2021/2022. Kurikulum Merdeka telah melewati proses evaluasi dan revisi berdasarkan implementasi yang dilaksanakan pada PSP dan Program SMKPK tersebut.

Sumber: https://kampus.republika.co.id/posts/125478/apa-itu-kurikulum-merdeka-simak-penjelasan-lengkapnya-pg4

 

 

 

 

 

Melansir laman Direktorat SMP Kemendikbud Ristek, Selasa (4/10/2022), ada 5 prinsip pembelajarannya, yakni: 1. Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat pencapaian peserta didik saat ini, sesuai dengan kebutuhan belajar. Serta mencerminkan karakteristik dan perkembangan peserta didik yang beragam sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan. 2. Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat. 3. Proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter peserta didik secara holistik. 4. Pembelajaran yang relevan yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks, lingkungan, dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua dan komunitas sebagai mitra. 5. Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan. Tentunya, prinsip-prinsip di atas hendaknya diterapkan baik dalam kegiatan belajar mengajar di satuan pendidikan. Baca juga: Mahasiswa UNY Ajarkan Siswa SD Kesiapsiagaan Bencana Sekolah memiliki wewenang untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik dengan tetap memperhatikan lima prinsip tersebut. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Di Kurikulum Merdeka, Ini 5 Prinsip Pembelajarannya", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/edu/read/2022/10/04/141350371/di-kurikulum-merdeka-ini-5-prinsip-pembelajarannya.
Penulis : Albertus Adit
Editor : Albertus Adit

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L

Mengenal Tujuan Kurikulum Merdeka, Pahami Bedanya dengan Kurikulum Sebelumnya

 

 


Merdeka.com - Tujuan kurikulum merdeka penting diketahui para pengajar dan peserta didik.Salah satu tujuan kurikulum merdeka ialahmengembangkan potensi peserta didik. Selain itu, masih ada tujuan kurikulum merdeka lainnya.

Kurikulum merupakan seperangkat peraturan yang berisi tujuan, isi, dan bahan pelajaran sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Adanya kurikulum bertujuan untuk mencapai pendidikan yang lebih berkualitas. Begitu juga dengan tujuan kurikulum

Di Indonesia sendiri pernah mengalami pergantian kurikulum beberapa kali, yang sudah dimulai sejak tahun 1947. Bulan Februari 2022 lalu, Mendikbudristekmeluncurkan kurikulum baru dengan nama Kurikulum Merdeka.

Berikut tujuan Kurikulum Merdeka dan penjelasannya yang Merdeka.com lansir dari laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan:

Pengertian Kurikulum Merdeka

Dalam dunia pendidikan, kurikulum menjadi hal yang sangat penting. Tanpa kurikulum yang tepat, para pelajar tak akan memperoleh target pembelajaran yang sesuai. Tentu saja, semuanya disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik di eranya masing-masing.

Pada Februari 2022 lalu, Kemendikbudristek resmi luncurkan kurikulum merdeka. Kurikulum merdeka adalah metode pembelajaran yang mengacu pada pendekatan bakat dan minat. Para pelajar dapat memilih pelajaran apa saja yang ingin dipelajari sesuai passion yang dimilikinya.

Secara umum, kurikulum merdeka merupakan kurikulum pembelajaran intrakurikuler yang beragam. Di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik mempunyai waktu yang cukup untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Nantinya, guru memiliki kekuasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran bisa disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.

Kurikulum ini untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Yang mana proyek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.

Tujuan Kurikulum Merdeka

Ada beberapa tujuan kurikulum merdeka yang penting diketahui para pengajar maupun guru, antara lain:

Menciptakan Pendidikan yang Menyenangkan

Tujuan kurikulum merdeka yang pertama, yaitu menciptakan pendidikan yang menyenangkan bagi peserta didik dan guru. Kurikulum ini menekankan pendidikan Indonesia pada pengembangan aspek keterampilan dan karakter sesuai dengan nilai-nilai bangsa Indonesia.

Mengejar Ketertinggalan Pembelajaran

Salah satu tujuan kurikulum merdeka adalah mengejar ketertinggalan pembelajaran yang disebabkan oleh pandemi covid-19. Kurikulum ini dibuat dengan tujuan agar pendidikan di Indonesia bisa seperti di negara maju, yang mana siswa diberi kebebasan dalam memilih apa yang diminatinya dalam pembelajaran.

Mengembangkan Potensi Peserta Didik

Tujuan kurikulum merdeka selanjutnya, yaitu mengembangkan potensi peserta didik. Kurikulum ini dibuat sederhana dan fleksibel sehingga pembelajaran akan lebih mendalam. Selain itu, kurikulum merdeka juga berfokus pada materi esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya.

Dengan adanya kurikulum merdeka, diharapkan mampu mengembangkan kompetensi para peserta didik. Hal ini menjadi keunggulan tersendiri, di mana kurikulum ini lebih menekankan pada kebebasan peserta didik. Kurikulum ini juga memudahkan para guru dalam memberikan pembelajaran kepada peserta didik.

Perbedaan Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum Sebelumnya

 

©2020 Merdeka.com/pxhere.com

Sekolah Dasar (SD)

Perbedaan kurikulum merdeka dengan kurikulum sebelumnya di tingkat SD, yaitu terdapat pemisahan antara mata pelajaran IPA dan IPS. Sementara itu, pada kurikulum pratotipe, kedua mata pelajaran ini digabung menjadi satu mata pelajaran menjadi Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS). Adapun tujuan penggabungan mata pelajaran ini sebagai persiapan ketika siswa melanjutkan pendidikan level sekolah menengah pertama (SMP).

Sekolah Menengah Peryama (SMP)

Perbedaan kurikulum merdeka dengan kurikulum sebelumnya di tingkat SMP, yaitu ada pada mata pelajaran informatika. Jika sebelumnya lebih bersifat pilihan, maka pada kurikulum prototipe mata pelajaran ini dianggap wajib.

Sekolah Menengah Atas (SMA)

Perbedaan kurikulum merdeka dan kurikulum sebelumnya di tingkat SMA, yaitu jika sebelumnya siswa baru harus memilih jurusan sementara, pada kurikulum prototipe pemilihan jurusan atau peminatan dimulai saat siswa memasuki kelas 11 yang dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan konsultan antara wali kelas, guru BK, dan orang tua siswa.

Keunggulan Kurikulum Merdeka

Ada beberapa keunggulan kurikulum merdeka dengan kurikulum sebelumnya. Berikut sejumlah keunggulan kurikulum merdeka, antara lain:

Lebih Fokus dan Sederhana

Keunggulan kurikulum merdeka dengan sebelumnya, yaitu lebih fokus dan sederhana. Adanya kurikulum ini membuat peserta didik lebih fokus pada materi yang esensial dan pengembangan kompetensi. Selain itu, kurikulum ini lebih mendalam, bermakna, dan tidak terburu-buru.

Jauh Lebih Merdeka

Keunggulan kurikulum merdeka selanjutnya, yaitu lebih merdeka dalam hal pembelajaran. Artinya, kurikulum ini membebaskan peserta didik untuk memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat, dan aspirasinya. Dengan adanya kurikulum ini, baik peserta didik maupun guru bisa mengajar sesuai tahap capaian dan perkembangannya.

Lebih Interaktif

Kurikulum merdeka juga dinilai lebih relevan dan interaktif. Pembelajaran melalui kegiatan projek (project based learning) memberikan kesempatan lebih luas kepada peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasi isu-isu aktual, seperti masalah lingkungan, kesehatan, dan lainnya.

 Sumber :  https://www.merdeka.com/jateng/mengenal-tujuan-kurikulum-merdeka-dan-penjelasannya-perlu-diketahui-kln.html

Memahami Konsep Kurikulum Merdeka Belajar

 

 

Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) baru-baru ini telah mengeluarkan kebijakan baru mengenal proses belajar di Indonesia. Kebijakan baru dalam proses belajar mengajar tersebut dikenal dengan Kurikulum Merdeka, sebagai bagian dari Merdeka Belajar. Lantas, apa itu kurikulum merdeka belajar?

Kurikulum Merdeka belajar dirancang sebagai bagian dari upaya Kemendikbudristek untuk mengatasi krisis belajar yang telah lama dihadapi, dan menjadi semakin parah karena pandemi. Krisis ini ditandai oleh rendahnya hasil belajar peserta didik, bahkan dalam hal yang mendasar seperti literasi membaca.

Krisis belajar juga ditandai oleh ketimpangan kualitas belajar yang lebar antar wilayah dan antar kelompok sosial-ekonomi. Tentu, pemulihan sistem pendidikan dari krisis belajar tidak bisa diwujudkan melalui perubahan kurikulum saja. Diperlukan juga berbagai upaya penguatan kapasitas guru dan kepala sekolah, pendampingan bagi pemerintah daerah, penataan sistem evaluasi, serta infrastruktur dan pendanaan yang lebih adil. Namun kurikulum juga memiliki peran penting.

Kurikulum berpengaruh besar pada apa yang diajarkan oleh guru, juga pada bagaimana materi tersebut diajarkan. Karena itu, kurikulum yang dirancang dengan baik akan mendorong dan memudahkan guru untuk mengajar dengan lebih baik pula.

Apa dan Bagaimana Implementasinya?

Kurikulum Merdeka Belajar merupakan bentuk evaluasi dari Kurikulum 2013. Dikutip dari laman Kemdikbud, kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.

Guru sendiri memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik. Kurikulum ini juga merupakan opsi bagi semua satuan pendidikan yang dalam proses pendataan merupakan satuan pendidikan yang memiliki kesiapan melaksanakan kurikulum Merdeka Belajar.

Baca juga: Hore! Kelas Pintar Terpilih Sebagai Mitra Pembangunan IKM

Project untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Project tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.

Konsep Kurikulum Merdeka Belajar

  1. Pembelajaran berbasis proyek yang bertujuan mengembangkan soft skill serta karakter sesuai profil pelajar Pancasila.
  2. Fokus pada materi esensial, sehingga ada waktu untuk pembelajaran mendalam untuk kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
  3. Fleksibilitas guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi berdasarkan kemampuan para peserta didik.

Keunggulan 

Dikutip dari ditsmp.kemdikbud.go.id, kurikulum Merdeka Belajar ini memiliki sejumlah keunggulan, yakni:

  • Lebih sederhana dan mendalam

Kurikulum ini berfokus pada materi esensial serta pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya. Proses pembelajaran akan lebih mendalam, bermakna, tidak terburu-buru, serta menyenangkan.

  • Lebih merdeka

Keunggulan lain dari kurikulum Merdeka Belajar ini adalah dihilangkannya peminatan bagi peserta didik jenjang SMA. Peserta didik dapat memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat, dan aspirasinya. Guru juga diharapkan mengajar sesuai tahap capaian dan perkembangan peserta didik.

  • Lebih relevan dan interaktif

Proses pembelajaran menggunakan kurikulum ini dilakukan melalui kegiatan proyek yang akan memberikan kesempatan lebih luas kepada peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasi isu-isu aktual.

Sumber : https://www.kelaspintar.id/blog/inspirasi/memahami-konsep-kurikulum-merdeka-belajar-17392/