Jumat, 02 Desember 2022

Memahami Konsep Kurikulum Merdeka Belajar

 

 

Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) baru-baru ini telah mengeluarkan kebijakan baru mengenal proses belajar di Indonesia. Kebijakan baru dalam proses belajar mengajar tersebut dikenal dengan Kurikulum Merdeka, sebagai bagian dari Merdeka Belajar. Lantas, apa itu kurikulum merdeka belajar?

Kurikulum Merdeka belajar dirancang sebagai bagian dari upaya Kemendikbudristek untuk mengatasi krisis belajar yang telah lama dihadapi, dan menjadi semakin parah karena pandemi. Krisis ini ditandai oleh rendahnya hasil belajar peserta didik, bahkan dalam hal yang mendasar seperti literasi membaca.

Krisis belajar juga ditandai oleh ketimpangan kualitas belajar yang lebar antar wilayah dan antar kelompok sosial-ekonomi. Tentu, pemulihan sistem pendidikan dari krisis belajar tidak bisa diwujudkan melalui perubahan kurikulum saja. Diperlukan juga berbagai upaya penguatan kapasitas guru dan kepala sekolah, pendampingan bagi pemerintah daerah, penataan sistem evaluasi, serta infrastruktur dan pendanaan yang lebih adil. Namun kurikulum juga memiliki peran penting.

Kurikulum berpengaruh besar pada apa yang diajarkan oleh guru, juga pada bagaimana materi tersebut diajarkan. Karena itu, kurikulum yang dirancang dengan baik akan mendorong dan memudahkan guru untuk mengajar dengan lebih baik pula.

Apa dan Bagaimana Implementasinya?

Kurikulum Merdeka Belajar merupakan bentuk evaluasi dari Kurikulum 2013. Dikutip dari laman Kemdikbud, kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.

Guru sendiri memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik. Kurikulum ini juga merupakan opsi bagi semua satuan pendidikan yang dalam proses pendataan merupakan satuan pendidikan yang memiliki kesiapan melaksanakan kurikulum Merdeka Belajar.

Baca juga: Hore! Kelas Pintar Terpilih Sebagai Mitra Pembangunan IKM

Project untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Project tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.

Konsep Kurikulum Merdeka Belajar

  1. Pembelajaran berbasis proyek yang bertujuan mengembangkan soft skill serta karakter sesuai profil pelajar Pancasila.
  2. Fokus pada materi esensial, sehingga ada waktu untuk pembelajaran mendalam untuk kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
  3. Fleksibilitas guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi berdasarkan kemampuan para peserta didik.

Keunggulan 

Dikutip dari ditsmp.kemdikbud.go.id, kurikulum Merdeka Belajar ini memiliki sejumlah keunggulan, yakni:

  • Lebih sederhana dan mendalam

Kurikulum ini berfokus pada materi esensial serta pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya. Proses pembelajaran akan lebih mendalam, bermakna, tidak terburu-buru, serta menyenangkan.

  • Lebih merdeka

Keunggulan lain dari kurikulum Merdeka Belajar ini adalah dihilangkannya peminatan bagi peserta didik jenjang SMA. Peserta didik dapat memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat, dan aspirasinya. Guru juga diharapkan mengajar sesuai tahap capaian dan perkembangan peserta didik.

  • Lebih relevan dan interaktif

Proses pembelajaran menggunakan kurikulum ini dilakukan melalui kegiatan proyek yang akan memberikan kesempatan lebih luas kepada peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasi isu-isu aktual.

Sumber : https://www.kelaspintar.id/blog/inspirasi/memahami-konsep-kurikulum-merdeka-belajar-17392/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar