Dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi mobile, GO-JEK berhasil
merevolusi industri transportasi Ojek. Fitur yang ditawarkan GO-JEK pun
berbagai macam seperti pengiriman barang, pesan antar makanan,
berbelanja dan berpergian di tengah kemacetan.
Semua ide itu berawal dari Nadiem Makarim. Sangat sedikit informasi
yang didapat oleh www.biografiku.com mengenai profil masa kecil Nadiem
Makarim.
Masa Kecil
Dari berbagai sumber yang didapat, Nadiem Makarim Pendiri Gojek lahir
di Singapura, 4 Juli 1984. Ia memiliki ayah bernama Nono Anwar Makarim
yang berasal dari Pekalongan yang berprofesi sebagai pengacara dan ibu
bernama Atika Algadrie dari Pasuruan yang bekerja di bidang non-profit.
Nadiem Makarim memiliki dua saudara perempuan.
Istri Nadiem Makarim bernama Franka Franklin, mereka menikah pada
tahun 2014 yang lalu. Dari pernikahannya ini, Nadiem makarim mempunyai
anak bernama Solara Franklin Makarim.
Di ketahui bahwa Nadiem Makarim mulai bersekolah SD di Jakarta,
kemudian ia lulus SMA di Singapura, dari Singapura ia kemudian
melanjutkan pendidikannya di jurusan International Relations di Brown
University, Amerika Serikat.
Lulusan Harvard University
Dan selama setahun Nadiem Makarim mengikuti program foreign exchange
di London School of Economics. Ia juga melanjutkan studinya di Harvard
Business School, Harvard University dan lulus dengan menyandang gelar
MBA (Master Business Of Administration).
Nadiem Makarim diketahui pernah bekerja di sebuah perusahaan Mckinsey
& Company sebuah konsultan ternama di Jakarta dan menghabiskan masa
selama tiga tahun bekerja disana. Diketahui pula ia pernah bekerja
sebagai Co-founder dan Managing Editor di Zalora Indonesia kemudian
menjadi Chief Innovation officer kartuku.
Resign dari Zalora dan Mendirikan Gojek
Berbekal banyak pengalaman selama bekerja, Nadiem Makarim kemudian
memberanikan diri untuk berhenti dari pekerjaannya dan mendirikan
perusahaan GO-JEK pada tahun 2011.
…Saya tidak betah bekerja di perusahaan orang lain, saya ingin mengontrol takdir saya sendiri – Nadiem Makarim
Alasan sederhana itulah yang membuat Nadiem Makarim mencoba merintis
perusahaan sendiri yang kemudian dikenal dengan nama GO-JEK berbekal
pengalaman kerja serta memiliki jiwa enterpreneurship.
Ide Bisnis gojek
Ide bisnis transportasi GO-JEK sendiri berasal dari pemikiran Nadiem
ketika ia berdiskusi dengan tukang ojek langganannya. Nadiem Makarim
jarang menggunakan mobil karena mobilitasnya yang tinggi, ia lebih
sering menggunakan jasa ojek.
Dari perbicangannya dengan para tukang ojek, ia menemukan kenyataan
bahwa hampir sebagian besar tukang ojek menghabiskan waktunya hanya
menunggu pelanggan saja dan susah untuk mencari pelanggan.
Di sisi lain kemacetan Jakarta makin memburuk maka di butuhkan sebuah
layanan transportasi yang cepat serta pengiriman yang cepat untuk
membantu warga jakarta.
Awal Berdirinya Gojek
Kemudian pada tahun 2011, GO-JEK sebagai perusahaan resmi didirikan
oleh Nadiem Makarim yang kemudian menjabat sebagai CEO GO-JEK. Awal
berdiri Gojek, Nadiem mempunyai 20 driver gojek. Dan sistem yang
ditawarkan yakni via telepon call center. Dimana pelanggan menghubungi
langsung call center untuk mendapatkan driver terdekat.
Pada waktu itu, jumlah karyawan gojek masih sangat terbatas dan
drivernya pun juga masih sangat terbatas. Namun keyakinan dari Nadiem
Makarim akan perusahaannya membuat Gojek bisa bertahan hingga melaju
pesat beberapa tahun berikutnya.
Suntikan Modal Dari Perusahaan Besar
Layanan Go-jek menawarkan kemudahan serta kecepatan dengan bekerja
sama dengan para Tukang Ojek di bawah nauangan perusahaan GO-JEK.
Layanan Go-jek Nadiem Makarim menawarkan jasa pengantaran barang dan
makanan, transportasi, serta jasa belanja. GO-JEK semakin berkembang
setelah pada tahun 2014 mendapat suntikan dana dari perusahaan investasi
asal singapura yaitu Northstar Group.
Perkembangan positif perusahaan membuat perusahaan ojek milik Nadiem
Makarim tersebut juga mendapat suntikan dana pada tahun yang sama dari
dua perusahaan yakni Redmart Limited dan Zimplistic Pte Ltd.
Biografi Nadiem Makarim : Gojek Booming di tahun 2015
Kemudian nama GO-JEK makin semakin terkenal pada tahun 2015 ketika
merilis aplikasi mobilenya sehingga makin banyak menarik minat pelanggan
baru yang menggunakan jasanya. Nadiem Makarim sendiri benar-benar
memanfaatkan perkembangan teknologi untuk kemudahan pelanggan
menggunakan jasa GO-JEK nya.
Para pelanggan GO-JEK dapat menggunakan aplikasi melalui smartphone
mereka untuk memesan layanan GO-JEK, selain itu Tarif dari GO-JEK
didasarkan pada jarak tempuh dan pembayarannya dapat menggunakan credit
(my wallet).
Awalnya Nadiem Makarim pada awal mendirikan perusahaan GO-JEK, ia
hanya membawahi 20 orang tukang ojek, namun sekarang ia sudah memiliki
lebih dari 300 ribu orang tukang Ojek yang tersebar di berbagai wilayah
di Indonesia dibawah naungan perusahaannya.
Gojek : Perusahaan Teknologi Transportasi Nomor Satu di Indonesia
Segala inovasi ia lakukan sehingga bisnisnya kemudian banyak diliput
oleh media sebagai perusahaan yang merevolusi transportasi ojek.
Berkat kerja keras Nadiem Makarim Pendiri gojek dan para karyawan
serta drivernya, kini Gojek merupakan salah satu perusahaan teknologi
jasa transportasi nomor satu di Indonesia. Perusahaan Gojek kini
melayani lebih dari 50 kota di Indonesia dan memiliki lebih dari 300
ribu driver yang tersebar di Indonesia.
Nilai kapitalisasi perusahaan gojek kini mencapai lebih dari 53
triliun rupiah. hal tersebut menjadikan perusahaan Gojek sebagai salah
satu perusahaan unicorn atau perusahaan rintisan (startup) dengan nilai valuasi lebih dari 1 miliar dollar.
Itulah informasi mengenai Biografi Nadiem Makarim Sang pendiri GO-JEK dan kisah berdirinya perusahaan GO-JEK.
Pembiayaan pendidikan di antaranya Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah dengan target 1,095 juta mahasiswa dan KIP Sekolah dengan target 17,9 juta siswa.
2. Digitalisasi Sekolah*
Fokus selanjutnya pada Merdeka Belajar 2021 adalah program digitalisasi sekolah dan medium pembelajaran melalui empat sistem penguatan platform digital, delapan layanan terpadu Kemendikbud, kehumasan dan media, 345 model bahan ajar dan model media pendidikan digital, serta penyediaan sarana pendidikan bagi 16.844 sekolah.
3. Prestasi dan penguatan karakter*
Prioritas selanjutnya adalah pembinaan peserta didik, prestasi, talenta, dan penguatan karakter. Prioritas ini akan diciptakan melalui tiga layanan pendampingan advokasi dan sosialisasi penguatan karakter, pembinaan peserta didik oleh 345 pemerintah daerah, serta peningkatan prestasi dan manajemen talenta kepada 13.505 pelajar.
*4. Guru Penggerak*
Selanjutnya,pada 2021 Kemendikbud menargetkan akan melakukan pendidikan kepada 19.624 guru penggerak, sertifikasi terhadap 10.000 guru dan tenaga kependidikan, rekrutmen guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) oleh 548 pemerintah daerah, serta penjaminan mutu,sekolah penggerak, dan organisasi penggerak kepada 20.438 orang guru.
*5. Kurikulum baru*
Sebagai prioritas berikutnya, dalam peningkatan kurikulum dan asesmen nasional Kemendikbud akan melakukan pelatihan kurikulum baru kepada 62.948 guru dan tenaga kependidikan, pendampingan dan sosialisasi implementasi kurikulum dan asesmen di 428.957 sekolah, mengembangkan 4.515 model kurikulum dan perbukuan, dan akreditasi dan standar nasional pendidikan di 94.912 lembaga.
*6. Revitalisasi pendidikan vokasi*
Dalam revitalisasi pendidikan vokasi, Kemendikud akan merevitalisasi 900 SMK yang berbasis industri 4.0, dukungan dan percepatan link and match dan kemitraan dengan 5.690 orang dan 250 dunia usaha dan dunia industri (DUDI). Memberikan dukungan pencapaian indeks kinerja utama pada 47 Perguruan Tinggi Negeri Vokasi, akan melakukan pendidikan kecakapan kerja dan pendidikan kecakapan kewirausahaan kepada 66.676 orang, penguatan pendidikan tinggi vokasi pada 200 program studi, sertifikasi kompetensi kepada 300 orang dosen, penguatan pendidikan PNBP/BLU kepada 75 perguruan tinggi, dan penguatan sarana prasarana di delapan perguruan tinggi.
*7. Kampus Merdeka*
Prioritas yang tak kalah pentingnya adalah Kampus Merdeka. Kemendikbud mendukung sepenuhnya pencapaian indeks kinerja utama (IKU) bagi 75 PTN (BOPTN), peningkatan kelembagaan pendidikan tinggi, competitive fund dan matching fun bagi Perguruan Tinggi Negeri maupun Perguruan Tinggi Swasta, peningkatan kualitas SDM, peningkatan kualitas pembelajaran dan kemahasiswaan sehingga tercipta 50 ribu mahasiswa berwirausaha 400 ribu mahasiswa Kampus Merdeka, 660 program studi terkait inovasi pembelajaran digital, serta pengembangan kelembagaan perguruan tinggi.
*8. Pemajuan kebudayaan dan bahasa*
Kemendikbud akan memberikan apresiasi dan peningkatan SDM kepada 5.225 orang di 994 satuan pendidikan,mengadakan kegiatan dan program publik dengan sasaran 619.515 orang, 450 layanan, 352 kegiatan dan satu platform holistik, pengelolaan cagar budaya dan warisan budaya tak benda pada 72.305 unit, penguatan desa dan fasilitas bidang kebudayaan kepada 359 desa dan 260 kelompok masyarakat, serta layanan kepercayaan dan masyarakat adat kepada 1.031 orang di 25 wilayah adat.
KOMPAS.com -
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memaparkan akan
melanjutkan transformasi pendidikan dan pemajuan kebudayaan melalui
Program Merdeka Belajar di tahun 2021.
Sebelumnya, sepanjang tahun 2020 Kemendikbud telah menghadirkan
terobosan Merdeka Belajar episode pertama hingga episode keenam.
Pada Merdeka Belajar episode pertama, Kemendikbud menetapkan empat
program pokok kebijakan pendidikan di antaranya menghapus Ujian Sekolah
Berstandar Nasional (USBN), mengganti Ujian Nasional (UN),
penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan mengatur
kembali Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
Baca juga: Mendikbud Nadiem: Ada 3 Dosa di Sekolah yang Tidak Boleh
Ditoleransi
Selanjutnya, pada Merdeka Belajar Episode Kedua yaitu Kampus Merdeka.
Kemendikbud melakukan penyesuaian di lingkup pendidikan tinggi, di
antaranya pembukaan program studi baru, sistem akreditasi perguruan
tinggi, Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum, dan hak belajar tiga
semester di luar program studi.
Sementara itu, pada Merdeka Belajar Episode Ketiga, Kemendikbud mengubah
mekanisme dana bantuan operasional sekolah (BOS) untuk tahun anggaran
2020.
Pada Merdeka Belajar Episode Keempat yaitu Program Organisasi Penggerak
(POP). Paket kebijakan ini bertujuan untuk semakin memberdayakan
organisasi masyarakat dalam membangun Sekolah Penggerak.
Pada 3 Juli 2020, Kemendikbud meluncurkan Merdeka Belajar Episode
Kelima: Guru Penggerak. Arah program Guru Penggerak berfokus pada
pedagogi, serta berpusat pada murid dan pengembangan holistik, pelatihan
yang menekankan pada kepemimpinan instruksional melalui on-the-job
coaching.
Baca juga: Guru Besar IPB Temukan Formula Minuman Penurun Gula Darah
Selanjutnya, pada 3 November 2020, Kemendikbud meluncurkan Merdeka
Belajar Episode Keenam: Transformasi Dana Pemerintah untuk Pendidikan
Tinggi yang diresmikan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
Kebijakan ini diluncurkan dalam rangka mendukung visi Presiden Joko
Widodo dalam mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul, salah satunya
melalui transformasi pendidikan tinggi agar mampu mencetak lebih banyak
lagi talenta-talenta yang mampu bersaing di tingkat dunia.
8 prioritas Merdeka Belajar 2021
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan,
prioritas Merdeka Belajar 2021 akan berfokus pada delapan prioritas.
1. KIP Kuliah dan KIP Sekolah
Pembiayaan pendidikan di antaranya Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah
dengan target 1,095 juta mahasiswa dan KIP Sekolah dengan target 17,9
juta siswa.
Baca juga: Calon Mahasiswa Dapat Ajukan KIP Kuliah di Seleksi Masuk PTN
2021
Termasuk layanan khusus pendidikan masyarakat dan kebencanaan dengan
target 42.896 sekolah, tunjangan profesi guru dengan target 363 ribu
guru, dan pembinaan Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN), dan bantuan
pemerintah kepada 13 SILN dan 2.236 lembaga.
2. Digitalisasi Sekolah
Fokus selanjutnya pada Merdeka Belajar 2021 adalah program digitalisasi
sekolah dan medium pembelajaran melalui empat sistem penguatan platform
digital, delapan layanan terpadu Kemendikbud, kehumasan dan media, 345
model bahan ajar dan model media pendidikan digital, serta penyediaan
sarana pendidikan bagi 16.844 sekolah.
3. Prestasi dan penguatan karakter
Prioritas selanjutnya adalah pembinaan peserta didik, prestasi, talenta,
dan penguatan karakter.
Prioritas ini akan diciptakan melalui tiga layanan pendampingan advokasi
dan sosialisasi penguatan karakter, pembinaan peserta didik oleh 345
pemerintah daerah, serta peningkatan prestasi dan manajemen talenta
kepada 13.505 pelajar.
Baca juga: Ekskul Ini Jadi Fundamental Mendikbud Nadiem Meniti Karier
4. Guru Penggerak
Selanjutnya,pada 2021 Kemendikbud menargetkan akan melakukan pendidikan
kepada 19.624 guru penggerak, sertifikasi terhadap 10.000 guru dan
tenaga kependidikan, rekrutmen guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian
Kerja (PPPK) oleh 548 pemerintah daerah, serta penjaminan mutu,sekolah
penggerak, dan organisasi penggerak kepada 20.438 orang guru.
5. Kurikulum baru
Sebagai prioritas berikutnya, dalam peningkatan kurikulum dan asesmen
nasional Kemendikbud akan melakukan pelatihan kurikulum baru kepada
62.948 guru dan tenaga kependidikan, pendampingan dan sosialisasi
implementasi kurikulum dan asesmen di 428.957 sekolah, mengembangkan
4.515 model kurikulum dan perbukuan, dan akreditasi dan standar nasional
pendidikan di 94.912 lembaga.
6. Revitalisasi pendidikan vokasi
Dalam revitalisasi pendidikan vokasi, Kemendikud akan merevitalisasi 900
SMK yang berbasis industri 4.0, dukungan dan percepatan link and match
dan kemitraan dengan 5.690 orang dan 250 dunia usaha dan dunia industri
(DUDI).
Baca juga: Siswa SMA-SMK, Ada Beasiswa Kuliah Jurusan Keguruan 2021 dari
Yasbil
Memberikan dukungan pencapaian indeks kinerja utama pada 47 Perguruan
Tinggi Negeri Vokasi, akan melakukan pendidikan kecakapan kerja dan
pendidikan kecakapan kewirausahaan kepada 66.676 orang, penguatan
pendidikan tinggi vokasi pada 200 program studi, sertifikasi kompetensi
kepada 300 orang dosen, penguatan pendidikan PNBP/BLU kepada 75
perguruan tinggi, dan penguatan sarana prasarana di delapan perguruan
tinggi.
7. Kampus Merdeka
Prioritas yang tak kalah pentingnya adalah Kampus Merdeka.
Kemendikbud mendukung sepenuhnya pencapaian indeks kinerja utama (IKU)
bagi 75 PTN (BOPTN), peningkatan kelembagaan pendidikan tinggi,
competitive fund dan matching fun bagi Perguruan Tinggi Negeri maupun
Perguruan Tinggi Swasta, peningkatan kualitas SDM, peningkatan kualitas
pembelajaran dan kemahasiswaan sehingga tercipta 50 ribu mahasiswa
berwirausaha 400 ribu mahasiswa Kampus Merdeka, 660 program studi
terkait inovasi pembelajaran digital, serta pengembangan kelembagaan
perguruan tinggi.
8. Pemajuan kebudayaan dan bahasa
Kemendikbud akan memberikan apresiasi dan peningkatan SDM kepada 5.225
orang di 994 satuan pendidikan,mengadakan kegiatan dan program publik
dengan sasaran 619.515 orang, 450 layanan, 352 kegiatan dan satu
platform holistik, pengelolaan cagar budaya dan warisan budaya tak benda
pada 72.305 unit, penguatan desa dan fasilitas bidang kebudayaan kepada
359 desa dan 260 kelompok masyarakat, serta layanan kepercayaan dan
masyarakat adat kepada 1.031 orang di 25 wilayah adat.
Selain itu, Kemendikbud menyasar pembinaan bahasa dan sastra bagi 4.117
penutur bahasa, pengembangan dan pelindungan bahasa dan sastra bagi 200
lembaga, dan pelaksanaan tugas teknis pengembangan, pembinaan, dan
pelindungan bahasa dan sastra di daerah bagi 21.132 penutur bahasa.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari
Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update",
caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda
harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berikutnya
Jadwal TVRI Belajar dari Rumah…
Tag
sekolah
Mendikbud Nadiem Makarim
Merdeka Belajar
nadiem makarim
perguruan tinggi
#
Lihat Edukasi Selengkapnya
Logo Parapuan
Lihat Parapuan Selengkapnya
Video rekomendasi
Video lainnya
Pilihan Untukmu
Edu
Kaleidoskop Merdeka Belajar Kemendikbud Ristek, Simak Semua Programnya
Edu
Nadiem Ingin Banyak Daerah Implementasikan Merdeka Belajar
Edu
Nadiem: Guru dan Kepsek Ujung Tombak Transformasi Merdeka Belajar
Edu
FSGI: Kebijakan Merdeka Belajar Jauh dari Harapan dan Tidak Membumi
Edu
Mendikbud Apresiasi Program MBKM Perguruan Tinggi Sulut
Edu
Program Merdeka Belajar Butuh Banyak Penyempurnaan dan Dukungan
Edu
Nadiem: Banyak Mahasiswa Ingin Ikut Program MBKM Lebih 2 Semester
Edu
Menteri Nadiem: 2 Hal Ini Bisa Halau Dampak Negatif Teknologi
Edu
Nadiem: 233 Ribu Pelajar Indonesia Terlibat Ajang Prestasi Nasional
Edu
Kebijakan Merdeka Belajar Minim Peroleh Dukungan Pemda
Edu
Ditantang Nadiem, Mahasiswa dan Dosen UGM Garap Film Setan Alas
Edu
Kemendikbud: Merdeka Belajar Atasi Krisis Pembelajaran yang Telah Lama
Terjadi
Edu
3 Aturan Baru PPPK Guru Tahun 2023, Ini Kata Mendikbud Nadiem
Edu
Pertukaran Mahasiswa Kampus Merdeka 2023 Targetkan 15.000 Peserta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com Play Kompas.com Play
Lihat Semua
Survei Singkat Berhadiah Langsung!
Survei Singkat Berhadiah Langsung!
Games Permainan Kata Bahasa Indonesia
Games Permainan Kata Bahasa Indonesia
COBA TEBAK! Apa aja jenis bahasa figuratif?
COBA TEBAK! Apa aja jenis bahasa figuratif?
TTS - Teka - Teki Santuy Eps 109 Negara Terbersih Di Dunia
TTS - Teka - Teki Santuy Eps 109 Negara Terbersih Di Dunia
TTS - Teka - Teki Santuy Eps 108 Bunga Terpenting dalam Budaya
Tionghoa
TTS - Teka - Teki Santuy Eps 108 Bunga Terpenting dalam Budaya
Tionghoa
Video Pilihan
Video Lainnya
02:56
Berita Terkait
Ekskul Ini Jadi Fundamental Mendikbud Nadiem Meniti Karier
Mendikbud Nadiem: Ada 3 Dosa di Sekolah yang Tidak Boleh Ditoleransi
Cerita Mendikbud Nadiem Pernah Jadi Korban "Bullying" di Sekolah
Ini Terobosan Mendikbud Nadiem di Merdeka Belajar Episode 1-6
Rekomendasi untuk anda
Powered by
EDU
Kaleidoskop Merdeka Belajar Kemendikbud Ristek, Simak Semua Programnya
Kaleidoskop Merdeka Belajar Kemendikbud Ristek, Simak...
EDU
Nadiem Ingin Banyak Daerah Implementasikan Merdeka Belajar
Nadiem Ingin Banyak Daerah Implementasikan Merdeka...
EDU
Nadiem: Guru dan Kepsek Ujung Tombak Transformasi Merdeka Belajar
Nadiem: Guru dan Kepsek Ujung Tombak...
EDU
FSGI: Kebijakan Merdeka Belajar Jauh dari Harapan dan Tidak Membumi
FSGI: Kebijakan Merdeka Belajar Jauh dari...
EDU
Mendikbud Apresiasi Program MBKM Perguruan Tinggi Sulut
Mendikbud Apresiasi Program MBKM Perguruan Tinggi...
EDU
Program Merdeka Belajar Butuh Banyak Penyempurnaan dan Dukungan
Program Merdeka Belajar Butuh Banyak Penyempurnaan...
EDU
Nadiem: Banyak Mahasiswa Ingin Ikut Program MBKM Lebih 2 Semester
Nadiem: Banyak Mahasiswa Ingin Ikut Program...
EDU
Menteri Nadiem: 2 Hal Ini Bisa Halau Dampak Negatif Teknologi
Menteri Nadiem: 2 Hal Ini Bisa...
Komentar
27th
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher
untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar
sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
Terkini Lainnya
9 Makanan Rendah Kalori, Cocok bagi Mahasiswa Sedang Diet
9 Makanan Rendah Kalori, Cocok bagi Mahasiswa Sedang Diet
Edukasi
08/01/2023, 19:23 WIB
Jurusan Aktuaria Kerja Apa? Ini yang Dipelajari dan Prospek Kerjanya
Jurusan Aktuaria Kerja Apa? Ini yang Dipelajari dan Prospek Kerjanya
Edukasi
08/01/2023, 16:43 WIB
10 Jurusan yang Bikin Bahagia Lulusannya karena Peluang Gaji Tinggi
10 Jurusan yang Bikin Bahagia Lulusannya karena Peluang Gaji Tinggi
Edu
08/01/2023, 16:00 WIB
Tertarik Kuliah UIN Jakarta, Simak 5 Jalur Seleksi yang Dibuka 2023
Tertarik Kuliah UIN Jakarta, Simak 5 Jalur Seleksi yang Dibuka 2023
Edu
08/01/2023, 15:49 WIB
Seperti Ini Cara Membuat Akun SNPMB 2023 bagi Siswa dan Sekolah
Seperti Ini Cara Membuat Akun SNPMB 2023 bagi Siswa dan Sekolah
Edu
08/01/2023, 15:33 WIB
Aplikasi Karya Mahasiswa PENS Dukung Industri Fesyen
Aplikasi Karya Mahasiswa PENS Dukung Industri Fesyen
Edu
08/01/2023, 14:47 WIB
Cek Fakultas, Jurusan dan Kuota IPB untuk SNBP, SNBT dan Jalur Mandiri
Cek Fakultas, Jurusan dan Kuota IPB untuk SNBP, SNBT dan Jalur Mandiri
Edu
08/01/2023, 14:18 WIB
Syarat Masuk Sekolah Kedinasan Milik BMKG, Lulusannya Jadi CPNS
Syarat Masuk Sekolah Kedinasan Milik BMKG, Lulusannya Jadi CPNS
Edu
08/01/2023, 14:00 WIB
Satelit Nano Pertama Indonesia Meluncur ke Angkasa, Karya 7 Mahasiswa
Satelit Nano Pertama Indonesia Meluncur ke Angkasa, Karya 7 Mahasiswa
Edu
08/01/2023, 13:31 WIB
25 Sekolah Terbaik di Jawa Tengah untuk Referensi PPDB 2023
25 Sekolah Terbaik di Jawa Tengah untuk Referensi PPDB 2023
Edu
08/01/2023, 11:15 WIB
Registrasi Akun SNPMB 2023 bagi Sekolah Dibuka Besok, Simak Caranya
Registrasi Akun SNPMB 2023 bagi Sekolah Dibuka Besok, Simak Caranya
Edu
08/01/2023, 10:53 WIB
Lulusan SMA/SMK Ingin Jadi Tentara? Yuk Daftar Bintara TNI AL 2023
Lulusan SMA/SMK Ingin Jadi Tentara? Yuk Daftar Bintara TNI AL 2023
Edu
08/01/2023, 07:07 WIB
Lowongan Kerja bagi Lulusan SMK di PT Indotank, Ini Cara Daftarnya
Lowongan Kerja bagi Lulusan SMK di PT Indotank, Ini Cara Daftarnya
Edu
08/01/2023, 06:07 WIB
Rektor Uhamka Inisiasi Program MBKM Tenaga Kependidikan PTMA
Rektor Uhamka Inisiasi Program MBKM Tenaga Kependidikan PTMA
Edu
07/01/2023, 20:33 WIB
7 PTN dengan Jurusan Kedokteran Terbaik, Referensi SNPMB 2023
7 PTN dengan Jurusan Kedokteran Terbaik, Referensi SNPMB 2023
Edu
07/01/2023, 20:04 WIB
1
2
3
Next
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Transformasi Dana Pemerintah untuk Pendidikan Tinggi
Seperti yang disampaikan di awal, salah satu program terobosan untuk
tahun 2022 Kemendikbud Ristek adalah melakukan transformasi dana
pemerintah untuk pendidikan tinggi.
Seperti yang diketahui bersama, pemerintah menyediakan pendanaan
untuk dimanfaatkan oleh sektor pendidikan di Indonesia. Khusus di
pendidikan tinggi untuk mendorong peningkatan mutu pendidikan di tanah
air.
Salah satu fokus utama dari pendanaan tersebut adalah untuk
menyediakan mobilitas sosial di dunia pendidikan tinggi. Sehingga
disediakan berbagai program bantuan untuk mengatasi kesenjangan sosial
dalam mengakses pendidikan.
Program-program bantuan pendidikan sudah berjalan sejak beberapa
tahun lalu, dan oleh Kemendikbud Ristek kemudian diubah menjadi lebih
baik. Misalnya:
1. LPDP
Dulunya dana pemerintah di LPDP hanya mensupport program beasiswa
pascasarjana. Namun, memasuki tahun 2022 diubah untuk bisa mensupport
semua jenjang. Mulai dari jenjang S1 bahkan termasuk pendidikan non
degree (seperti program magang, pelatihan keterampilan, dan lain-lain).
Selain itu, LPDP juga disiapkan untuk memberi dana pendidikan untuk
para guru yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi dan mengembangkan
diri. Sehingga LPDP kemudian mensupport beasiswa S2 dan S3 untuk guru,
mendukung sertifikasi guru, dan pelatihan-pelatihan.
2. KIP (Kartu Indonesia Pintar)
Disediakan program KIP Kuliah yang mendorong mahasiswa berprestasi
dari keluarga tidak mampu untuk mengakses pendidikan tinggi. Namun,
dulunya KIP Kuliah masih memiliki sejumlah keterbatasan. Mulai dari
jumlah dana yang didapat hanya Rp 2.5 juta per semester dan biaya hidup
dipukul rata untuk semua daerah.
Padahal, ada banyak program studi unggulan yang dikenal terhebat dan
termahal tersedia di perguruan tinggi. KIP Kuliah belum mendukung mereka
yang memilikinya untuk masuk ke program studi terhebat dan termahal
tersebut. Maka dilakukan transformasi.
Mas Menteri menjelaskan KIP Kuliah akan memberi dana pendidikan
sampai Rp 12 juta untuk program A dan Rp 4 juta untuk program B.
Mengenai biaya hidup, jumlahnya akan disesuaikan dengan biaya hidup di
masing-masing kota tempat pemegang KIP Kuliah menempuh pendidikan
tinggi.
Sehingga besaran biaya hidup yang diterima mahasiswa di Semarang akan
berbeda dengan mahasiswa di Jakarta dan kota lainnya. Adanya
transformasi ini diharapkan penerima KIP Kuliah bisa masuk ke
program-program terhebat dan termahal. Kemudian menjadi sukses lewat
fasilitas yang disediakan oleh pemerintah.
Lewat transformasi KIP Kuliah ini juga, pihak perguruan tinggi tidak
perlu lagi was-was menerima mahasiswa KIP. Sebab mereka tidak perlu
khawatir rugi, karena kebutuhan dana pendidikan mahasiswa akan didukung
sepenuhnya oleh pemerintah.
Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang dirumuskan oleh Menteri
Pendidikan, kemudian perlahan diterapkan secara nasional. Lewat program
terobosan untuk tahun 2022 Kemendikbud Ristek juga tidak terlepas dari
kebijakan tersebut yang sudah sampai di episode 14.
Sehingga diharapkan kualitas pendidikan tinggi semakin baik dan semua
orang dari berbagai kalangan punya akses ke pendidikan tinggi tersebut.
Harapannya tentu saja tidak ada lagi yang takut menempuh pendidikan
tinggi karena akan didukung oleh pemerintah lewat terobosan-terobosan
Kemendikbud Ristek.
Kampus—Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)
meluncurkan Kurikulum Merdeka. Mendikbudristek Nadiem Makarim mengatakan
sejak tahun ajaran 2021/2022, Kurikulum Merdeka yang sebelumnya dikenal
sebagai Kurikulum Prototipe telah diimplementasikan di hampir 2.500
sekolah yang mengikuti Program Sekolah Penggerak (PGP) dan 901 SMK Pusat
Keunggulan (SMK PK) sebagai bagian dari pembelajaran paradigma baru.
Mulai
tahun 2022, Kurikulum Merdeka dapat diterapkan satuan pendidikan
meskipun bukan Sekolah Penggerak, mulai dari TK-B, SD dan SDLB kelas I
dan IV, SMP dan SMPLB kelas VII, SMA dan SMALB dan SMK kelas X.
“Tolong diingat bahwa kurikulum ini adalah opsi atau pilihan bagi
sekolah, sesuai dengan kesiapannya masing-masing. Tidak ada transformasi
proses pembelajaran kalau kepala sekolah dan guru-gurunya merasa
terpaksa. Satuan pendidikan dapat memilih untuk mengimplementasikan
kurikulum berdasarkan kesiapan masing-masing,” kata Nadiem seperti
dikutip dari laman kemdikbud.go.id beberapa waktu lalu.
Apa Itu Kurikulum Merdeka ? Simak Penjelasan Lengkapnya
Kampus—Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)
meluncurkan Kurikulum Merdeka. Mendikbudristek Nadiem Makarim mengatakan
sejak tahun ajaran 2021/2022, Kurikulum Merdeka yang sebelumnya dikenal
sebagai Kurikulum Prototipe telah diimplementasikan di hampir 2.500
sekolah yang mengikuti Program Sekolah Penggerak (PGP) dan 901 SMK Pusat
Keunggulan (SMK PK) sebagai bagian dari pembelajaran paradigma baru.
Mulai
tahun 2022, Kurikulum Merdeka dapat diterapkan satuan pendidikan
meskipun bukan Sekolah Penggerak, mulai dari TK-B, SD dan SDLB kelas I
dan IV, SMP dan SMPLB kelas VII, SMA dan SMALB dan SMK kelas X.
“Tolong diingat bahwa kurikulum ini adalah opsi atau pilihan bagi
sekolah, sesuai dengan kesiapannya masing-masing. Tidak ada transformasi
proses pembelajaran kalau kepala sekolah dan guru-gurunya merasa
terpaksa. Satuan pendidikan dapat memilih untuk mengimplementasikan
kurikulum berdasarkan kesiapan masing-masing,” kata Nadiem seperti
dikutip dari laman kemdikbud.go.id beberapa waktu lalu.
Nadiem menyebutkan beberapa keunggulan Kurikulum Merdeka.
•
Lebih sederhana dan mendalam karena kurikulum ini akan fokus pada
materi yang esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik pada
fasenya.
• Tenaga pendidik
dan peserta didik akan lebih merdeka karena bagi peserta didik, tidak
ada program peminatan di SMA, peserta didik memilih mata pelajaran
sesuai minat, bakat, dan aspirasinya.
• Bagi guru, mereka akan mengajar sesuai tahapan capaian dan perkembangan peserta didik.
•Sekolah
memiliki wewenang untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum dan
pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta
didik.
• Lebih relevan dan
interaktif di mana pembelajaran melalui kegiatan projek akan memberikan
kesempatan lebih luas kepada peserta didik untuk secara aktif
mengeksplorasi isu-isu aktual, misalnya isu lingkungan, kesehatan, dan
lainnya untuk mendukung pengembangan karakter dan kompetensi Profil
Pelajar Pancasila.
Satuan pendidikan dapat memilih tiga opsi dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka pada Tahun Ajaran 2022/2023.
•
Pertama, menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka tanpa
mengganti kurikulum satuan pendidikan yang sedang diterapkan.
• Kedua, menerapkan Kurikulum Merdeka menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan.
• Ketiga, menerapkan Kurikulum Merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar.
Berikut adalah pertanyaan yang sering muncul terkait Kurikulum Merdeka dan penjelasan dari Kemendikbudristek.
Apakah yang dimaksud dengan Kurikulum Merdeka ?
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler
yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik
memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.
Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga
pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat
peserta didik. Projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar
Pancasila dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh
pemerintah. Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target
capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata
pelajaran.
Apa Itu Kurikulum Merdeka ? Simak Penjelasan Lengkapnya
Berikut adalah pertanyaan yang sering muncul terkait Kurikulum Merdeka dan penjelasan dari Kemendikbudristek.
Apakah yang dimaksud dengan Kurikulum Merdeka ?
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler
yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik
memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.
Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga
pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat
peserta didik. Projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar
Pancasila dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh
pemerintah. Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target
capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata
pelajaran.
Mengapa kita memerlukan Kurikulum Merdeka ?
Berbagai studi nasional maupun internasional menunjukkan bahwa Indonesia telah mengalami krisis pembelajaran (learning crisis)
yang cukup lama. Studi-studi tersebut menunjukkan bahwa banyak dari
anak-anak Indonesia yang tidak mampu memahami bacaan sederhana atau
menerapkan konsep matematika dasar. Temuan itu juga juga memperlihatkan
kesenjangan pendidikan yang curam di antarwilayah dan kelompok sosial di
Indonesia. Keadaan ini kemudian semakin parah akibat merebaknya pandemi
Covid-19.
Untuk mengatasi
krisis dan berbagai tantangan tersebut, maka kita memerlukan perubahan
yang sistemik, salah satunya melalui kurikulum. Kurikulum menentukan
materi yang diajarkan di kelas. Kurikulum juga mempengaruhi kecepatan
dan metode mengajar yang digunakan guru untuk memenuhi kebutuhan peserta
didik. Untuk itulah Kemendikbudristek mengembangkan Kurikulum Merdeka
sebagai bagian penting dalam upaya memulihkan pembelajaran dari krisis
yang sudah lama kita alami.
Apa pergantian ini tidak terlalu cepat ?
Kita
perlu memahami dua perbedaan sebelum berbicara tentang pergantian
kurikulum, yakni antara kerangka kurikulum nasional dan kurikulum
tingkat satuan pendidikan. Kurikulum nasional merupakan kurikulum yang
ditetapkan pemerintah sebagai acuan para guru untuk menyusun kurikulum
di tingkat satuan pendidikan. Sedangkan, kurikulum tingkat satuan
pendidikan merupakan kurikulum yang seharusnya secara periodik
dievaluasi dan diperbaiki agar sesuai dengan perubahan karakteristik
peserta didik serta perkembangan isu kontemporer. Kerangka kurikulum
nasional harus memberikan ruang inovasi dan kemerdekaan, sehingga dapat
dan harus dikembangkan lebih lanjut oleh masing- masing sekolah. Pada
Intinya, kerangka kurikulum nasional seharusnya relatif ajeg, tidak
cepat berubah, tapi memungkinkan adaptasi dan perubahan yang cepat di
tingkat sekolah. Inilah yang Kemendikbudristek lakukan dengan merancang
Kurikulum Merdeka.
Faktanya,
laju perubahan kurikulum nasional kita sebenarnya tidak terlalu cepat,
bahkan melambat. Jika kita perhatikan, sejak ditetapkannya UU No. 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, laju perubahan kurikulum
melambat dari KBK di tahun 2004, KTSP di tahun 2006, dan yang terakhir
adalah Kurikulum 2013 (K-13) di tahun 2013. Kurikulum Merdeka baru akan
menjadi kurikulum nasional pada tahun 2024. Dengan kata lain, pergantian
berikutnya baru akan terjadi setelah kurikulum yang sebelumnya (K-13)
diterapkan selama 11 tahun dan melewati setidaknya empat menteri
pendidikan. Maka, fakta ini mematahkan pemeo “Ganti Menteri, Ganti
Kurikulum”.
Mengapa Kurikulum Merdeka dijadikan opsi ?
Ada
dua tujuan utama yang mendasari kebijakan ini. Pertama, pemerintah,
dalam hal ini Kemendikbudristek, ingin menegaskan bahwa sekolah memiliki
kewenangan dan tanggung jawab untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai
kebutuhan dan konteks masing-masing sekolah. Kedua, dengan kebijakan
opsi kurikulum ini, proses perubahan kurikulum nasional harapannya dapat
terjadi secara lancar dan bertahap.
Pemerintah
mengemban tugas untuk menyusun kerangka kurikulum. Sedangkan,
operasionalisasinya, bagaimana kurikulum tersebut diterapkan, merupakan
tugas sekolah dan otonomi bagi guru. Guru sebagai pekerja profesional
yang memiliki kewenangan untuk bekerja secara otonom, berlandaskan ilmu
pendidikan. Sehingga, kurikulum antar sekolah bisa dan seharusnya
berbeda, sesuai dengan karakteristik murid dan kondisi sekolah, dengan
tetap mengacu pada kerangka kurikulum yang sama.
Perubahan kerangka kurikulum
tentu menuntut adaptasi oleh semua elemen sistem pendidikan. Proses
tersebut membutuhkan pengelolaan yang cermat sehingga menghasilkan
dampak yang kita inginkan, yaitu perbaikan kualitas pembelajaran dan
pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu, Kemendikbudristek memberikan
opsi kurikulum sebagai salah satu upaya manajemen perubahan.
Apa kriteria sekolah yang boleh menerapkan Kurikulum Merdeka ?
Kriterianya
ada satu, yaitu berminat menerapkan Kurikulum Merdeka untuk memperbaiki
pembelajaran. Kepala sekolah/madrasah yang ingin menerapkan Kurikulum
Merdeka akan diminta untuk mempelajari materi yang disiapkan oleh
Kemendikbudristek tentang konsep Kurikulum Merdeka. Selanjutnya, jika
setelah mempelajari materi tersebut sekolah memutuskan untuk mencoba
menerapkannya, mereka akan diminta untuk mengisi formulir pendaftaran
dan sebuah survei singkat. Jadi, prosesnya adalah pendaftaran dan
pendataan, bukan seleksi.
Kemendikbudristek
percaya bahwa kesediaan kepala sekolah/madrasah dan guru dalam memahami
dan mengadaptasi kurikulum di konteks masing-masing menjadi kunci
keberhasilan. Dengan demikian, Kurikulum Merdeka dapat diterapkan di
semua sekolah/madrasah, tidak terbatas di sekolah yang memiliki
fasilitas yang bagus dan di daerah perkotaan.
Namun,
kita menyadari tingkat kesiapan sekolah/madrasah berbeda-beda karena
adanya kesenjangan mutu sekolah/madrasah. Oleh karena itu,
Kemendikbudristek menyiapkan skema tingkat penerapan kurikulum,
berdasarkan hasil survei yang diisi sekolah ketika mendaftar. Sekali
lagi, tidak ada seleksi dalam proses pendaftaran ini. Kemendikbudristek
nantinya akan melakukan pemetaan tingkat kesiapan dan menyiapkan bantuan
yang sesuai kebutuhan.
Salah satu semangat dalam Kurikulum Merdeka ialah penyelenggaran pembelajaran yang inklusif.
Apa yang dimaksud dengan pembelajaran yang inklusif ?
Kurikulum
merupakan instrumen penting yang berkontribusi untuk menciptakan
pembelajaran yang inklusif. Inklusif tidak hanya tentang menerima
peserta didik dengan kebutuhan khusus. Tetapi, inklusif artinya satuan
pendidikan mampu menyelenggarakan iklim pembelajaran yang menerima dan
menghargai perbedaan, baik perbedaan sosial, budaya, agama, dan suku
bangsa. Pembelajaran yang menerima bagaimanapun fisik, agama, dan
identitas para peserta didiknya.
Dalam
kurikulum, inklusi dapat tercermin melalui penerapan profil pelajar
Pancasila, misalnya dari dimensi kebinekaan global dan akhlak kepada
sesama serta dari pembelajaran berbasis projek (project based learning). Pembelajaran berbasis projek ini nantinya akan otomatis memfasilitasi tumbuhnya toleransi sehingga terwujudlah inklusi.
Apa yang perlu orang tua siapkan ketika satuan pendidikan anak mereka menerapkan Kurikulum Merdeka ?
Dukungan
dari orang tua merupakan salah satu kunci keberhasilan penerapan
Kurikulum Merdeka. Dengan demikian, secara konkret orang tua bisa
menjadi teman dan pendamping belajar bagi anak. Memahami kompetensi yang
perlu dicapai anak pada fasenya. Orang tua dapat pula mempelajari
buku-buku teks yang digunakan dalam Kurikulum Merdeka melalui buku.kemdikbud.go.id.
Kemendikbudristek terus berupaya untuk menghadirkan dan menyediakan
buku-buku yang lebih asik, tidak terlalu padat, dan lebih banyak
ilustrasi menarik dengan tema yang lebih menyentuh dan relevan.
Bagaimana Kurikulum Merdeka bisa terus diterapkan secara berkelanjutan
Kurikulum Merdeka dapat terus
diterapkan secara berkelanjutan melalui tiga hal. Pertama, regulasi yang
fundamental, misalnya Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2021 tentang
Standar Nasional Pendidikan. Regulasi dapat menjadi acuan bagi
pengembangan kompetensi guru dan kepala sekolah juga banyak hal lainnya.
Kedua, dari sisi asesmen.
Kurikulum harus didampingi sistem penilaian atau asesmen yang baik
sebagaimana Asesmen Nasional (AN). AN sangat berbeda dengan Ujian
Nasional. AN dirancang bukan untuk menguji pengetahuan, tetapi untuk
menilai kemampuan bernalar para peserta didik. AN juga menjadi penilaian
yang menggambarkan gagasan sekolah yang ideal. AN sendiri bukan hanya
untuk menilai peserta didik dan sekolah melainkan menilai pula kinerja
pemerintah daerah. Melalui hasil penilaian kinerja daerah tersebut,
nantinya pemerintah pusat dapat memberikan kebijakan yang lebih sesuai
dengan kebutuhan dan konteks masing-masing satuan pendidikan dan daerah.
Ketiga, dukungan publik.
Dukungan publik menjadi hal krusial lainnya dalam keberlanjutan
penerapan kurikulum. Dukungan publik yang kuat akan sulit menggoyahkan
pergantian kebijakan.
Apa bedanya Kurikulum Merdeka dengan kurikulum prototype ?
Kurikulum
Merdeka adalah nama kurikulum yang sebelumnya disebut dengan kurikulum
prototipe yang merupakan pembelajaran paradigma baru yang diterapkan
pada Program Sekolah Penggerak (PSP) dan Program Sekolah Menengah
Kejuruan Pusat Keunggulan (SMKPK) di tahun ajaran 2021/2022. Kurikulum
Merdeka telah melewati proses evaluasi dan revisi berdasarkan
implementasi yang dilaksanakan pada PSP dan Program SMKPK tersebut.
Melansir laman
Direktorat SMP Kemendikbud Ristek, Selasa (4/10/2022), ada 5 prinsip
pembelajarannya, yakni:
1. Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan
tingkat pencapaian peserta didik saat ini, sesuai dengan kebutuhan
belajar.
Serta mencerminkan karakteristik dan perkembangan peserta didik yang
beragam sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan.
2. Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas
untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat.
3. Proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter
peserta didik secara holistik.
4. Pembelajaran yang relevan yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai
konteks, lingkungan, dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang
tua dan komunitas sebagai mitra.
5. Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.
Tentunya, prinsip-prinsip di atas hendaknya diterapkan baik dalam
kegiatan belajar mengajar di satuan pendidikan.
Baca juga: Mahasiswa UNY Ajarkan Siswa SD Kesiapsiagaan Bencana
Sekolah memiliki wewenang untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum
dan pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan
peserta didik dengan tetap memperhatikan lima prinsip tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari
Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update",
caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda
harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Merdeka.com - Tujuan kurikulum merdeka
penting diketahui para pengajar dan peserta didik.Salah satu tujuan
kurikulum merdeka ialahmengembangkan potensi peserta didik. Selain itu,
masih ada tujuan kurikulum merdeka lainnya.
Kurikulum merupakan seperangkat peraturan yang berisi tujuan, isi,
dan bahan pelajaran sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran. Adanya kurikulum bertujuan untuk mencapai pendidikan yang
lebih berkualitas. Begitu juga dengan tujuan kurikulum
Di Indonesia sendiri pernah mengalami pergantian kurikulum
beberapa kali, yang sudah dimulai sejak tahun 1947. Bulan Februari 2022
lalu, Mendikbudristekmeluncurkan kurikulum baru dengan nama Kurikulum
Merdeka.
Berikut tujuan Kurikulum Merdeka dan penjelasannya yang Merdeka.com lansir dari laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan:
Pengertian Kurikulum Merdeka
Dalam dunia pendidikan, kurikulum menjadi hal yang sangat penting.
Tanpa kurikulum yang tepat, para pelajar tak akan memperoleh target
pembelajaran yang sesuai. Tentu saja, semuanya disesuaikan dengan
kebutuhan peserta didik di eranya masing-masing.
Pada Februari 2022 lalu, Kemendikbudristek resmi luncurkan kurikulum
merdeka. Kurikulum merdeka adalah metode pembelajaran yang mengacu pada
pendekatan bakat dan minat. Para pelajar dapat memilih pelajaran apa
saja yang ingin dipelajari sesuai passion yang dimilikinya.
Secara umum, kurikulum merdeka merupakan kurikulum pembelajaran
intrakurikuler yang beragam. Di mana konten akan lebih optimal agar
peserta didik mempunyai waktu yang cukup untuk mendalami konsep dan
menguatkan kompetensi. Nantinya, guru memiliki kekuasaan untuk memilih
berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran bisa disesuaikan dengan
kebutuhan belajar dan minat peserta didik.
Kurikulum ini untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila
dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah.
Yang mana proyek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian
pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata
pelajaran.
Tujuan Kurikulum Merdeka
Ada beberapa tujuan kurikulum merdeka yang penting diketahui para pengajar maupun guru, antara lain:
Menciptakan Pendidikan yang Menyenangkan
Tujuan kurikulum merdeka yang pertama, yaitu menciptakan pendidikan
yang menyenangkan bagi peserta didik dan guru. Kurikulum ini menekankan
pendidikan Indonesia pada pengembangan aspek keterampilan dan karakter
sesuai dengan nilai-nilai bangsa Indonesia.
Mengejar Ketertinggalan Pembelajaran
Salah satu tujuan kurikulum merdeka adalah mengejar ketertinggalan
pembelajaran yang disebabkan oleh pandemi covid-19. Kurikulum ini dibuat
dengan tujuan agar pendidikan di Indonesia bisa seperti di negara maju,
yang mana siswa diberi kebebasan dalam memilih apa yang diminatinya
dalam pembelajaran.
Mengembangkan Potensi Peserta Didik
Tujuan kurikulum merdeka selanjutnya, yaitu mengembangkan potensi
peserta didik. Kurikulum ini dibuat sederhana dan fleksibel sehingga
pembelajaran akan lebih mendalam. Selain itu, kurikulum merdeka juga
berfokus pada materi esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik
pada fasenya.
Dengan adanya kurikulum merdeka, diharapkan mampu mengembangkan
kompetensi para peserta didik. Hal ini menjadi keunggulan tersendiri, di
mana kurikulum ini lebih menekankan pada kebebasan peserta didik.
Kurikulum ini juga memudahkan para guru dalam memberikan pembelajaran
kepada peserta didik.
Perbedaan Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum Sebelumnya
Perbedaan kurikulum merdeka dengan kurikulum sebelumnya di tingkat
SD, yaitu terdapat pemisahan antara mata pelajaran IPA dan IPS.
Sementara itu, pada kurikulum pratotipe, kedua mata pelajaran ini
digabung menjadi satu mata pelajaran menjadi Ilmu Pengetahuan Alam dan
Sosial (IPAS). Adapun tujuan penggabungan mata pelajaran ini sebagai
persiapan ketika siswa melanjutkan pendidikan level sekolah menengah
pertama (SMP).
Sekolah Menengah Peryama (SMP)
Perbedaan kurikulum merdeka dengan kurikulum sebelumnya di tingkat
SMP, yaitu ada pada mata pelajaran informatika. Jika sebelumnya lebih
bersifat pilihan, maka pada kurikulum prototipe mata pelajaran ini
dianggap wajib.
Sekolah Menengah Atas (SMA)
Perbedaan kurikulum merdeka dan kurikulum sebelumnya di tingkat SMA,
yaitu jika sebelumnya siswa baru harus memilih jurusan sementara, pada
kurikulum prototipe pemilihan jurusan atau peminatan dimulai saat siswa
memasuki kelas 11 yang dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan
konsultan antara wali kelas, guru BK, dan orang tua siswa.
Keunggulan Kurikulum Merdeka
Ada beberapa keunggulan kurikulum merdeka dengan kurikulum
sebelumnya. Berikut sejumlah keunggulan kurikulum merdeka, antara lain:
Lebih Fokus dan Sederhana
Keunggulan kurikulum merdeka dengan sebelumnya, yaitu lebih fokus dan
sederhana. Adanya kurikulum ini membuat peserta didik lebih fokus pada
materi yang esensial dan pengembangan kompetensi. Selain itu, kurikulum
ini lebih mendalam, bermakna, dan tidak terburu-buru.
Jauh Lebih Merdeka
Keunggulan kurikulum merdeka selanjutnya, yaitu lebih merdeka dalam
hal pembelajaran. Artinya, kurikulum ini membebaskan peserta didik untuk
memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat, dan aspirasinya. Dengan
adanya kurikulum ini, baik peserta didik maupun guru bisa mengajar
sesuai tahap capaian dan perkembangannya.
Lebih Interaktif
Kurikulum merdeka juga dinilai lebih relevan dan interaktif.
Pembelajaran melalui kegiatan projek (project based learning) memberikan
kesempatan lebih luas kepada peserta didik untuk secara aktif
mengeksplorasi isu-isu aktual, seperti masalah lingkungan, kesehatan,
dan lainnya.
Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud
Ristek) baru-baru ini telah mengeluarkan kebijakan baru mengenal proses
belajar di Indonesia. Kebijakan baru dalam proses belajar mengajar
tersebut dikenal dengan Kurikulum Merdeka, sebagai bagian dari Merdeka
Belajar. Lantas, apa itu kurikulum merdeka belajar?
Kurikulum Merdeka belajar dirancang sebagai bagian dari upaya
Kemendikbudristek untuk mengatasi krisis belajar yang telah lama
dihadapi, dan menjadi semakin parah karena pandemi. Krisis ini ditandai
oleh rendahnya hasil belajar peserta didik, bahkan dalam hal yang
mendasar seperti literasi membaca.
Krisis belajar juga ditandai oleh ketimpangan kualitas belajar yang
lebar antar wilayah dan antar kelompok sosial-ekonomi. Tentu, pemulihan
sistem pendidikan dari krisis belajar tidak bisa diwujudkan melalui
perubahan kurikulum saja. Diperlukan juga berbagai upaya penguatan
kapasitas guru dan kepala sekolah, pendampingan bagi pemerintah daerah,
penataan sistem evaluasi, serta infrastruktur dan pendanaan yang lebih
adil. Namun kurikulum juga memiliki peran penting.
Kurikulum berpengaruh besar pada apa yang diajarkan oleh guru, juga
pada bagaimana materi tersebut diajarkan. Karena itu, kurikulum yang
dirancang dengan baik akan mendorong dan memudahkan guru untuk mengajar
dengan lebih baik pula.
Apa dan Bagaimana Implementasinya?
Kurikulum Merdeka Belajar merupakan bentuk evaluasi dari Kurikulum
2013. Dikutip dari laman Kemdikbud, kurikulum Merdeka adalah kurikulum
dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan
lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami
konsep dan menguatkan kompetensi.
Guru sendiri memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat
ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar
dan minat peserta didik. Kurikulum ini juga merupakan opsi bagi semua
satuan pendidikan yang dalam proses pendataan merupakan satuan
pendidikan yang memiliki kesiapan melaksanakan kurikulum Merdeka
Belajar.
Project untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila
dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah.
Project tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian
pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata
pelajaran.
Konsep Kurikulum Merdeka Belajar
Pembelajaran berbasis proyek yang bertujuan mengembangkan soft skill serta karakter sesuai profil pelajar Pancasila.
Fokus pada materi esensial, sehingga ada waktu untuk pembelajaran mendalam untuk kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
Fleksibilitas guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi berdasarkan kemampuan para peserta didik.
Keunggulan
Dikutip dari ditsmp.kemdikbud.go.id, kurikulum Merdeka Belajar ini memiliki sejumlah keunggulan, yakni:
Lebih sederhana dan mendalam
Kurikulum ini berfokus pada materi esensial serta pengembangan
kompetensi peserta didik pada fasenya. Proses pembelajaran akan lebih
mendalam, bermakna, tidak terburu-buru, serta menyenangkan.
Lebih merdeka
Keunggulan lain dari kurikulum Merdeka Belajar ini adalah
dihilangkannya peminatan bagi peserta didik jenjang SMA. Peserta didik
dapat memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat, dan aspirasinya. Guru
juga diharapkan mengajar sesuai tahap capaian dan perkembangan peserta
didik.
Lebih relevan dan interaktif
Proses pembelajaran menggunakan kurikulum ini dilakukan melalui
kegiatan proyek yang akan memberikan kesempatan lebih luas kepada
peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasi isu-isu aktual.
Asesmen
Kompetensi Minimum (AKM) adalah penilaian kompetensi dasar yang di
butuhkan oleh peserta didik, untuk mampu mengembangkan kapasitas dirinya
dan mampu berpartisipasi positif ditengah masyarakat.
Dua kompetensi dasar yang diukur dalam AKM ini adalah:
literasi
Membaca yaitu kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi,
merefleksikan berbagai jenis teks tertulis untuk mengembangkan kapasitas
individu sebagai warga indonesia dan warga dunia serta dapat
berkontribusi secara produktif kepada masyarakat.
Literasi
Matematika (Numerasi); yaitu kemampuan berpikir menggunakan konsep,
prosedur, fakta dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah
sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu
sebgai warga Indonesia dan warga dunia
Apa saja kompetensi yang dinilai ?
kompetensi yang dinilai adalah :
Keterampilan berpikir logis-sistematis
Keterampilan bernalar menggunakan konsep dan Pengetahuan yang telah dipelajari
Keterampilan memilah dan mengolah infomasi
Tujuan AKM
Dalam pembelajaran terdapat tiga komponen penting , yaitu :
Kurikulum ( apa yang diharapkan di capai)
Kegiatan Belajar Mengajar (proses bagaimana mencapai)
Asesmen (apa yang sudah dicapai)
Asesmen dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang capaian peserta didik terhadap kompetensi yang diharapkan.
AKM
di rancang untuk menghasilkan informasi yang memicu perbaikan kualitas
belajar mengajar, yang pada gilirannya dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik.
Hasil
AKM nantinya dilaporkan ke satuan pendidikan dan guru, untuk memberikan
infomasi mengenai tingkat kompetensi peserta didik. yang nantinya
dimanfaatkan satuan pendidikan dan guru dari berbagai mata pelajaran
untuk menyusun strategi pembelajaran yang efektif dan berkualitas sesuai
dengan tingkat capaian peserta didik. Sehingga "Teaching at the righ level"
dapat di terapkan , karena pembelajaran yang dirancang sesuai dengan
tingkat kecakapan peserta didik akan memudahkan siswa menguasai
konten/kompetensi pada suatu mata pelajaran.
Komponen Instrumen AKM
AKM diharapkan mampu mengukur Konten dan Konteks pada beberapa tingkat proses kognitif
Konten
Proses Kognitif
Proses Kognitif
Konteks
Contoh soal AKM SMP bisa dilihat pada link berikut: