Kamis, 03 November 2016

MODEL TERBAIK PENDIDIKAN DI INDONESIA BUKAN FULL DAY SCHOOL MELAINKAN BOARDING SCHOOL, SETUJUKAH


Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy mewacanakan kepada publik tentang pemberlakukan kebijakan full day school. Menurut GP Ansor, model terbaik pendidikan di Indonesia bukan full day school, melainkan model boarding school. 

Ketua Bidang Pendidikan dan Tenaga Kerja Pimpinan Pusat GP Ansor, Mohammad Amin mengatakan, model pendidikan setengah hari yang selama ini berjalan di sekolah-sekolah formal tidak cukup efektif. Model pendidikan full day school memang lebih baik dari model pendidikan setengah hari. 
"Namun, full day school juga bukan model pendidikan terbaik. Bagi GP Ansor, model terbaik pendidikan di Indonesia adalah model boarding school," kata Amin kepada Republika, Selasa (1/11).
Ia menerangkan, Jam’iyyah NU sudah mempraktikkan model pendidikan boarding school sejak ratusan tahun yang lalu. Model pendidikan tersebut diterapkan di pondok pesantren (ponpes)
Dikatakan Amin, jika ingin mengetahui kualitas lulusan ponpes, bandingkan tingkat penguasaan keilmuan, akhlak dan nasionalisme lulusan ponpes dengan lulusan sekolah formal.
Menurutnya, lulusan ponpes yang telah menempuh pendidikan selama 12 tahun dibanding dengan lulusan pendidikan lain dalam
jangka waktu yang sama. Umumnya, alumni ponpes akan lebih unggul. GP Ansor mengusulkan agar model pendidikan yang diterapkan secara nasional adalah model pendidikan boarding school. 
Kalau Pemerintah menganggap masyarakat belum siap dengan pemberlakuan model pendidikan boarding school. "GP Ansor mengusulkan agar konsep full day school yang ingin diterapkan dimaksudkan sebagai sarana antara untuk menuju pemberlakuan boarding school," ujarnya. 

Ia menjelaskan, GP Ansor setuju orientasi pendidikan harus diarahkan tidak hanya pada aspek pembelajaran ilmu pengetahuan saja. Tapi juga pada pendidikan karakter siswa. Terutama pada karakter personal untuk mengedepankan etika, etos kerja, karakter sosial untuk peduli pada sesama dan toleran. Kemudian, mengedepankan karakter nasionalisme, cinta tanah air dan Bangsa Indonesia.
Berdasarkan informasi yang diterima GP Ansor, sedang disiapkan Peraturan Presiden sebagai payung hukum pemberlakuan full day school. Kebijakan full day school akan diterapkan di jenjang pendidikan dasar dan menengah.
 
 
(Sumber : republika)

Selasa, 01 November 2016

GURU DIMINTA SIAP-SIAP KEMDIKBUD AKAN KEMBANGKAN LIVING CURRICULUM, APA TUH?

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) saat ini tengah mengembangkan konsep living curriculum.

Sebuah konsep kurikulum yang hidup dengan frame tetap, tapi implementasinya adaptif iteratif‎.

Plt Pusat Kurikulum dan Buku (Puskurbuk) Kemendik‎bud Prof Nizam mengungkapkan, konsep tersebut dikembangkan karena pihaknya belum puas dengan hasil revisi kurikulum 2013 (K-13).

"Memang masih ada kekurangannya, tapi kan tidak bisa kita menunggu sempurna semuanya‎. ‎Oleh karenanya kami kembangkan konsep living curriculum," ungkap Nizam kepada JPNN, Senin (31/10).

‎Nizam yang juga kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan ini menambahkan, pihaknya mendorong Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dan tim pengembang kurikulum agar menjadikan learning outcomes-nya lebih bermakna dan membumi.

‎Saat ini, kata Nizam, konsep pembaruan kurikulum selalu bentuknya overhaul keseluruhan (bongkar total).

Di mana kseluruhan bangun kurikulum seolah diubah, yang dampaknya luar biasa besar "Dari dokumen kurikulum, silabus, pembelajaran, sampai buku dan lembar kerja siswa berubah semua. Guru harus dilatih ulang secara keseluruhan. Mahal sekali biayanya, ramai sekali hebohnya," paparnya.

‎Padahal menurut Nizam, kandungan pengetahuannya sendiri (knowledge content) relatif tetap.

Hukum Archimedes dari zaman Blio masih hidup dua ribu tahun lalu sampai kiamat ya tetap sama. Sejarah Diponegoro dari zaman penjajahan sampai zaman orang mendarat di Planet Mars ya tetap sama

"‎Yang berubah adalah kompetensi yang ingin dicapai, learning outcomes-nya. ‎Dan itu sifatnya dinamis. Berubah dengan waktu, berubah dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, berubah dengan perubahan sosial budaya masyarakat‎. ‎Nah di sinilah konsep living curriculum tersebut," paparnya.

Lanjut dikatakan Nizam, mestinya kurikulum itu berubah secara dinamis dan fleksibel, sehingga selalu kontekstual dengan perkembangan zaman‎.

‎Setiap praktik baik dan dinamika masyarakat dapat diadopsi dan masuk ke dalam penyempurnaan kurikulum.

Seperti halnya curriculum cambridge yang umurnya konon sudah lebih dari 170 tahun, tapi selalu relevan dengan kemajuan zaman karena perubahannya terjadi secara organik, tumbuh dengan keadaan berdasarkan praktik baik yang terjadi di lapangan

"‎Jadi revisi kemarin menjadi titik berangkatnya. ‎Penyempurnaan terus dilakukan tapi secara perlahan berdasar umpan balik dari lapangan. ‎Kalau konsep lama kan rumahnya dibongkar total, bangun rumah baru," pungkasnya. 


Sabtu, 22 Oktober 2016

SYARAT BARU PENCAIRAN TUNJANGAN PROFESI GURU BERDASARKAN HASIL REVISI KEMENDIKBUD

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) akan merevisi aturan kewajiban tatap muka minimal 24 jam per minggu bagi guru sebagai syarat pencairan tunjangan profesi guru. Syarat pencairan diganti dengan kewajiban berada di sekolah selama delapan jam sehari atau 40 jam untuk lima hari kerja dalam sepekan.
Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud, Sumarna Surapranata, mengatakan rencana tersebut telah disampaikan Mendikbud, Muhadjir Effendy dalam berbagai kesempatan. Aturan guru harus bekerja delapan jam per hari atau 40 jam per minggu tersebut juga sudah tertulis di dalam Pasal 35 ayat (1) UU Nomor 14 tentang Guru dan Dosen.

Di pasal itu disebut ada lima tentang tugas guru, yaitu merencanakan, melaksanakan (mengajar), menilai, membimbing, dan tugas tambahan lainnya. Sementara pada ayat (2) disebutkan bahwa beban kerja tersebut adalah 24 jam minimal dan maksimal 40 jam tatap muka.
Selama ini, untuk memenuhi tatap muka tersebut, beberapa guru mencari (mengajar) sampai ke sekolah lain. “Ternyata dampaknya, guru hanya disibukkan dengan mengejar-ngejar pemenuhan tatap muka atau melaksanakan pembelajaran untuk memenuhi 24 jam,” ungkap Pranata, di Jakarta, Jumat (21/10). Ketentuan delapan jam berada di sekolah dalam sehari tersebut merujuk jam normal, bukan jam pelajaran.
“Jadi, jika jam masuk sekolah guru mulai pukul 07.00, pulangnya pukul 15.00 WIB,” tegasnya. Kondisi tersebut membuat empat tugas pokok guru lainnya dilaksanakan di rumah atau bahkan tidak terpenuhi. Kemdikbud akan membuat kebijakan bahwa lima kegiatan utama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal 35 tersebut semuanya harus dilaksanakan di sekolah selama delapan
jam per hari atau 40 jam per minggu.
“Jangan lagi guru membawa pekerjaan sekolah ke rumah,” tegasnya. Ia juga meminta agar jangan ada lagi tugas tambahan lainnya seperti mengundang orang tua atau wali untuk membahas perkembangan anak atau siswa. “Guru harus berkonsentrasi mendidik anak di sekolah dengan lima tugas itu.
Termasuk, kewajiban guru untuk belajar atau berlatih melalui Diklat, bimbingan teknis, atau guru pembelajar akan bagian tidak terpisahkan dari lima kegiatan yang harus dilakukan,” ungkapnya. Pranata juga mengingatkan sesuai Undang-Undang Kepegawaian dan Ketenagakerjaan, untuk guru swasta yang dapat kontrak kerja maka wajib bekerja selama 40 jam per pekan.
“Nah, 40 jam itu dijadikan delapan jam per hari. Guru tidak perlu pergi ke mana-mana, mengejar-ngejar 24 jam, tapi cukup di sekolahnya,” paparnya. Pola delapan jam per hari atau 40 jam per pekan ini sangat cocok untuk pelaksanaan revolusi mental sebagaimana nawacita presiden.
Di mana pendidikan karakter menjadi bagian yang harus menjadi prioritas khusus di pendidikan dasar. Untuk melengkapi kebijakan tersebut, Kemdikbud tengah merinci kegiatan-kegiatan uraian dari lima kegiatan pokok guru tersebut, khususnya yang terkait pendidikan karakter. “Pada saatnya Kemdikbud akan mensosialisasikan ke seluruh guru sebelum akhirnya nanti diterapkan,” ujar dia.
Butuh Panduan
Menanggapi hal tersebut, pengamat pendidikan dari Universitas Paramadina, Mohammad Abduhzen, berpendapat rencana kebijakan mengubah beban mengajar tersebut sangat baik. Namun, ia berharap kebijakan itu dibarengi dengan dibuatnya panduan kerja bagi guru.
“Jangan sampai waktu guru yang lama di sekolah itu tidak berkualitas,” tambahnya. Pada umumnya, lanjut dia, guru tidak akan seharian penuh mengajar.
 
 
Apalagi di sekolahsekolah yang jumlah gurunya mencukupi. Dia berharap Kemdikbud tidak hanya membuat panduan mengisi waktu guru, tetapi juga ada perhitungan sebagai kegiatan keprofesian.
 
(Sumber : koran-jakarta)

Senin, 17 Oktober 2016

MENDIKBUD ROMBAK TOTAL SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Prof Muhajir Effendy akan merombak total sistem pendidikan yang ada di Indonesia. Hal ini dikarenakan, orang nomor satu di lingkungan Kemendikbud tersebut merasakan kondisi dunia pendidikan saat ini sedang berada pada masa yang tidak menentu. Oleh sebab itu perlu solusi yang komprehensif untuk menghadapi kondisi tersebut agar masyarakat mampu mendapatkan fasilitas pendidikan yang layak dan terjangkau.

 Demikian disampaikan Muhajir saat memberikan sambutan dalam acara pemberian Anugerah Kawastara Pawitra yang digelar Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Kemendikbud di Novotel , Sabtu (15/10/2016).


Penghargaan Kawatara Pawitra ini diberikan kepada 113 kepala daerah yang telah mengimplementasikan Program Penyiapan Calon Kepala Sekolah (PPCKS).
Muhadjir menegaskan, dirinya bakal merombak total sistem pendidikan yang ada dengan sistem baru berbasis karakter.
“Saya minta kepada seluruh elemen yang terlibat agar menyiapkan diri dengan rencana perombakan tersebut. Apa yang saya lakukan ini sebagai bentuk mengejawantahkan visi misi Presiden. Visi dan misi Pak Presiden tersebut
telah tertuang dalam Nawacita,” ujar Muhajir.
Muhajir mengemukakan untuk perombakan mendasar akan dilakukan pada tingkat SD. Muhajir menyebut akan mengurangi jumlah mata pelajaran bagi siswa SD. Tak hanya itu, pihak sekolah juga tidak diperkenankan untuk memberikan pekerjaan rumah(PR) ketika siswa pulang sekolah. Kebijakan tersebut dimaksudkan agar siswa lebih banyak bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.
Lalu untuk pendidikan karakter, tidak dapat dilakukan jika mayoritas waktu anak dihabiskan di sekolah. Muhajir mengingatkan bahwa pendidikan karakter tidak dapat diseragamkam sebagaimana pembelajaran ilmu pengetahuan. Setiap individu memiliki karakter yang berbeda serta minat yang beragam.
Selain perombakan terhadap kurikulum pembelajaran, Mendikbud juga akan merubah sumber daya manusia(SDM) yang ada di dalamnya meliputi kepala sekolah, guru dan komite sekolah.
Kepala sekolah nantinya akan diposisikan sebagai manager yang tidak memiliki tugas tambahan sebagai guru pengajar. Ia memiliki kewajiban untuk mengatur sekaligus mengawasi kinerja seluruh kegiatan di sekolah. Selain itu kepala sekolah juga diperkenankan untuk menarik sumbangan dari orangtua siswa yang mampu. Kalau Cuma mengandalkan dana BOS saya yakin tidak cukup. Maka perlu memakai skema partisipasi masyarakat secara langsung. Yang kaya menyumbang lebih banyak. Yang tidak mampu tidak hanya gratis, tetapi juga diberi pendampingan.
 Saat ini kepala sekolah masih memiliki beban mengajar. Padahal dia kadang harus rapat keluar, ngurus ini itu. Kalau ditinggal seperti itu maka murid yang dirugikan. Untuk itu, kepala sekolah diwacanakan tidak mendapatkan tugas mengajar,” imbuhnya.

(Sumber : joglosemar.co)

Jumat, 14 Oktober 2016

STANDAR NILAI UKG MENJADI 80, GURU JANGAN CEMAS INILAH 10 CARA TERBARU AGAR LULUS DI UKG 2016

Berikut ini tentang 10 cara terbaru untuk sukses lulus UKG 2016, pada tahun ini nilai standar minimal UKG sudah di naikan menjadi 80 , meski nilai standarnya naik drastis tapi dengan cara dan tehnik yang benar maka guru-guru semua pasti akan lulus dengan mudah...
Agar mendapat hasil maksimal dalam Uji Kompetensi Guru (UKG) tahun 2016 ini sebaiknya bapak/ibu guru membaca beberapa tips jitu ini. Ini bukan cara simsalabim tinggal tiup langsung dapat nilai bagus, melainkan proses empiris dari para guru guru yang dulu sukses di UKG tahun lalu. Mau tau caranya, mari kita baca satu persatu point penting dari cara yang akan bapak/ibu praktikan jika ingin sukses di UKG tahun ini.
Untuk bisa sukses dalam sebuah ujian, kita tetap tidak boleh melupakan cara klasik ini. Karena cara ini tidak akan pernah tersaingi dengan cara cara terbaru. Apa saja cara klasik untuk sukses dalam ujian tersebut?

1. Jaga kesehatan. Karena kesehata itu penting. Sehebat dan sesiap apapun kalau badan lagi gak sehat maka itu akan menjadi hal yang percuma. Gak mungkin dong lagi sakit bisa tenang mengikuti UKG, apalagi kalau lagi meriang demam.
2. Persiapan fisik dan mental,  Mengingat cakupan materi soal UKG sangat luas, sebaiknya malam hari sebelum UKG kita istirahat yang cukup. Jangan belajar menjelang ujian! Belajar menjelang ujian justru membuat otak kita lelah sehingga kemampuan mengingat dan bernalar menjadi berkurang.
3. Tanya-tanya sama guru yang udah ikut UKG tahun lalu. Kalau udah pernah ikut tidak perlu melakukan hal ini. Kalau belum langkah ini sebaiknya dilakukan. Nanya-nanya, gimana sih UKG dulu, gimana sih cara mengisi soal UKG dulu, dan sebagainya sebagainya....
4. Cari kisi-kisi soal UKG. Mengetahui kisi kisi soal akan lebih baik daripada tidak mengetahuinya. Setidaknya kita bisa baca-baca dan latihan lagi sesuai materi soal dalam kisi kisi.
5. Jangan hanya belajar berdasarkisi-kisi soal Soal UKG, memuat materi yang seharusnya dipahami guru sesuai profesinya,tidak sekedar apa yang tercantum dalam kisi-kisi.
6. Konsentrasi saat mengerjakan soal Kita tidak perlu menanyakan jawaban pada rekan sebelah. Menanyakan jawaban justru membuat kita ragu, dan mungkin juga rekan kita asal menjawab karena sedang sibuk sendiri.
7. Jawablah semua soal Jawablah semua soal walaupun soal salah! Soal yang salah dapat kita perkirakan kemungkinan letak kesalahannya.
8. 1.Pelajari hal yang berhubungan dengan kompetensi pedagogik dan profesional sebagai guru.
9.  Berdo'a. Berdo'a adalah senjatanya orang orang yang beriman, begitu kata pak ustadz. Dan memang demikian. Dengan do'a setidaknya kita akan jadi lebih tenang.
10. berserah dirilah, insallah kerja keras atau usaha keras kita tidak akan menghianati hasil, dengan kita sudah menerapkan beberapa tips di atas dan berbuat semampu kita maka nilai minimal UKG pasti kita proleh...

PAKAR PENDIDIKAN ABAD 21: CARA AMPUH MENGEJAR KETERTINGGALAN PENDIDIKAN INDONESIA ADALAH MENERAPKAN STEM

Pakar Pendidikan Abad 21, Indra Charismiadji menyatakan sistem pendidikan di Indonesia saat ini belum mampu menjawab tantangan masa depan yang penuh persaingan dan semakin kompleks. Dari berbagai survei yang dilakukan lembaga-lembaga krediibel dunia, Indonesia masih menempati urutan bawah.
"Perkembangan dunia pendidikan sangat cepat, karena itu Indonesia harus menyesuaikan kurikulum agar bisa bersaing di era global. Sekolah harus mampu menyiapkan anak didik menghadapi dunia nyata yang penuh masalah agar siap dalam persaingan global," kata Indra dalam seminar Computational Thinking, A Global Trend in Education, di Jakarta, Kamis (13/10).
Salah satu cara mengejar ketertinggalan pendidikan Indonesia adalah dengan menerapkan STEM (Science, Technology, Engineering and Math). Metode  pembelajaran populer di dunia‎ ini menerapkan pembelajaran tematik integratif karena menggabungkan empat bidang pokok dalam pendidikan, yaitu ilmu pengetahuan, teknologi, matematikan, dan enjinering.
"Metode STEM, mengajak siswa untuk mengintegrasikan mata pelajaran dan mengkorelasikannya dengan kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya melibatkan tujuh keahlian utama bagi siswa abad 21, yaitu kolaborasi, kreatif, berpikir kritis, komputerisasi, penghematan budaya, dan mandiri dalam belajar serta berkarir," papar pria yang aktif di organisasi Dewan Pakar di Asosiasi Guru TIK/KKPI Indonesia (AGTIFINDO).
Indra menambahkan, saat ini materi kurikulum STEM telah dipersiapkan untuk sekolah-sekolah dalam negeri. Kurikulum tersebut mengajarkan anak didik tentang computational thinking. Artinya belajar bukan sekadar menekan tombol, melainkan belajar memecahkan masalah dengan teknologi atau berpikir layaknya komputer.
Sementara Head of Student Life Sampoerna University Eddy Henry mengatakan, Cumputatational thinking merupakan suatu pendekatan yang bisa menjadi salah satu soulusi dalam menjawab tantangan masa depan, dengan lebih cermat dan terukur. Sampoerna Academy dan Sampoerna University telah mengimplementasikan pendidikan abad 21 melalui pendekatan science, technology, engineering, arts dan math (STEAM) yang mengedepankan computational thinking.
"Pendekatan ini sudah diperkenalkan sejak TK dan SD melalui pengajaran maupun permainan yang mendorong mereka untuk mampu memecahkan masalah sederhana," tandas Eddy.

Rabu, 12 Oktober 2016

20 REKOMENDASI TERBARU TEKNIK MENGAJAR AGAR JADI GURU IDOLA SEMUA SISWA

Berikut ini tentang 20 rekomendasi tehnik mengajar terbaru....
Sukses menjadi guru tak semata-mata karena menenteng ijazah dari fakultas keguruan atau mendapat sertifikasi profesional. Guru keren di mata dan hati siswa juga beken dan dijadikan favorit karena metode mengajar asyik dan menarik. Mau tahu 20 metode mengajar yang telah dipraktekkan oleh Rasulullah SAW ?  
Salah satu faktor penting kejayaan pendidikan Rasulullah SAW adalah karena beliau menjadikan dirinya sebagai model dan teladan bagi umatnya. Tentu, guru yang baik seharusnya menjadi teladan dan model bagi siswanya. Ucapan dan tindakan guru harus sejalan dan sejujurnya. Ingat ungkapan ini 'jangan ada dusta diantara guru dan siswa'. 
 Nio Gwan Chung (Dr. M. Syafii Antonio, M.Ec) dalam bukunya Muhammad SAW The Super Leader Super Manager menuliskan 20 metode dan teknik pengajaran sebagai 'holistic learning methods', yaitu :  
 
1. Learning conditioning (meminta diam untuk mengingatkan, menyeru secara langsung dan perintah untuk menyimak dan diam dengan cara tidak langsung); 
 
2. Active interaction (interaksi pendengaran : teknik berbicara, tidak bertele-tele pada ucapan dan tidak terlalu bernada puitis, memperhatikan intonasi, diam sebentar ditengah-tengah penjelasan; interaksi pandangan : eye contact dalam mengajar, memanfaatkan ekspresi wajah, tersenyum);  
3. Applied-learning (metode praktikum yang diterapkan oleh guru dan yang dilakukan oleh siswa);  
4. Scanning and levelling (memahami siswa secara individu sesuai tingkat kecerdasannya);  
5. Discussion and feed-back (metode yang logis dalam memberikan jawaban dan membuat contoh sederhana yang mudah dipahami);  
 
6. Story telling (bercerita);  
7. Analogy and case study (memberikan perumpamaan dan studi kasus nyata di sekitar kehidupan);  
8. Teaching and Motivating (meningkatkan gairah belajar dan rasa keingintahuan yang tinggi);  
9. Body language (membuat penyampaiannya bertambah terang, lebih pasti dan jelas; menarik perhatian pendengar dan membuat makna yang dimaksud melekat pada pikiran; mempersingkat waktu);  
 
10. Picture and graph technology (penjelasan diperkuat dengan gambar atau tulisan);  
11. Reasoning and argumentation (mengungkapkan alasan akan memperjelas sesuatu yang sulit dan berat agar dipahami oleh siswa);  
 
12. Self reflection (memberi kesempatan kepada siswa untuk menjawab sendiri suatu pertanyaan agar siswa dapat mengoptimalkan kerja otak dan mengasah pikiran);  
 
13. Affirmation and repetition (pengulangan kalimat dan ucapan nama);  
14. Focus and point basis ( menggunakan teknik berdasarkan rumusan-rumusan besar atau poin akan membantu siswa dalam menyerap ilmu dan menjaganya dari lupa);  
 
15. Question and answer metodh (teknik bertanya untuk menarik perhatian pendengar dan membuat pendengar siap terhadap apa yang akan disampaikan kepadanya);  
 
16. Guessing with question (penting untuk memperkuat pemahaman dan memperbesar keingintahuan); 
17. Encouraging student to ask (guru memberikan kesempatan dan motivasi kepada siswa untuk berani mengajukan pertanyaan : bertanya dapat menghapus kebodohan serta memperbaiki pemahaman dan pemikiran dan menjadi alat evaluasi guru atas cara penyampaian pelajarannya);  
 
18. Wisdom in answering question (menyikapi orang-orang yang mengajukan pertanyaan sesuai dengan tingkat pengetahuannya; menyikapi si penyanya dengan sikap yang bermanfaat baginya);  
 
19. Commenting on student question (memberikan komentar terhadap jawaban siswa);  
20. Honesty (seorang guru harus menanamkan sikap mulia berani mengakui ketidaktahuan ke dalam diri siswanya. ucapan 'aku tidak tahu adalah bagian dari ilmu')