Kamis, 15 Juni 2017

Ini Penjelasan Lengkap Mendikbud Soal Sekolah 5 Hari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berencana menerapkan kebijakan lima hari sekolah per delapan jam sehari dalam sepekan. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menjelaskan kebijakan itu merupakan implementasi dari program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). 

Program itu menitik beratkan pada lima nilai utama, yaitu religius, nasionalis, gotong royong, mandiri, dan integritas. "Peraturan terkait hal tersebut segera diterbitkan dan segera kita sosialisasikan," kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Ahad (11/6).

Mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu menjelaskan, kebijakan sekolah delapan jam sehari atau lima hari dalam sepekan tidak berarti membuat siswa akan belajar selama delapan jam di kelas.

Mendikbud meminta orang tua dan masyarakat tidak membayangkan kebijakan ini membuat siswa berada di kelas sepanjang hari. Kebijakan ini ingin mendorong siswa melakukan aktivitas yang menumbuhkan budi pekerti, serta keterampilan abad 21. 

Mendikbud menginstruksikan pada guru untuk menghindari kegiatan 'ceramah' dalam kelas dan mengganti dengan aktivitas positif. Aktivitas tersebut tidak hanya dilakukan di lingkungan sekolah tetapi juga di tempat publik. 

"Artinya, perbandingan porsi proses belajar, yakni 70 persen pembentukan karakter dan 30 persen pengetahuan," kata dia.

Dia menyebutkan tempat publik itu seperti surau, masjid, gereja, pura, lapangan sepakbola, museum, taman budaya, dan sanggar seni. "Salah satunya, yakni mengikuti madrasah diniyah, bagi siswa muslim.

Mendikbud menyebut, setiap guru wajib mengetahui dan memastikan di mana dan bagaimana siswanya mengikuti pelajaran pendidikan agama sebagai bagian dari penguatan nilai relijiusitas. Guru juga wajib memantau siswanya agar terhindar dari pengajaran sesat atau mengarah pada intoleransi.

Karena itu, Mendikbud menolak tudingan yang menyebut bersekolah selama delapan jam sehari dapat menggerus keberadaan madrasah diniyah. Menurutnya, kebijakan ini justru membuat semakin banyak siswa menempuh sekolah agama. 

Sekolah agama itu justru dapat diintegrasikan dengan pembentukan karakter. "Madrasah diniyah justru diuntungkan karena akan tumbuh dijadikan sebagai salah satu sumber belajar yang dapat bersinergi dengan sekolah dalam menguatkan nilai karakter religius," kata dia.

Tidak hanya pengelola madrasah diniyah, program ini juga akan menuntut guru mendorong siswa untuk belajar dengan berbagai metode seperti role playing, proyek dan dari bermacam-macam sumber belajar. Yakni, seniman, petani, ustaz, dan pendeta.

"Banyak sumber yang bisa terlibat, tetapi guru harus tetap bertanggung jawab pada aktivitas siswanya," ujar Mendikbud.

Ia menegaskan guru menjadi faktor penting dalam penerapan PPK di sekolah. Sebab, guru bukan hanya instruktur atau pengajar tetapi juga penghubung sumber-sumber belajar.

Ia menekankan, guru juga perlu menjadi gate keeper yang mampu membantu siswa menyaring pengaruh negatif seperti radikalisme dan narkoba. Selain itu, guru juga harus menjadi katalisator yang bisa mengubah potensi anak didik.

Mendikbud menjelaskan, penerapan kebijakan delapan jam belajar dengan lima hari sekolah akan dilaksanakan secara bertahap. Salah satu pertimbangannya, yakni disesuaikan dengan kapasitas sekolah.

Ia mengimbau pada para kepala sekolah yang tergabung dalam Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) agar dapat berkoordinasi dengan dinas pendidikan. Koordinasi ini untuk segera memetakan sekolah-sekolah yang siap melaksanakan kebijakan ini. 

Selain itu, tugas guru maupun MKKS adalah memastikan bahwa potensi kekhasan di daerah terpelihara dengan baik. 

10 Alasan Menolak Kebijakan Lima Hari Sekolah

jpnn.com, JAKARTA - Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah sudah ditanda tangani oleh Muhadjir Effendy di Jakarta pada Senin, 12 Juni 2017.

Ada 11 pasal yang termuat dalam permen yang cukup menyita energi untuk memperdebatkannya.

Pasal terakhir memuat Permendikbud ini berlaku sejak tanggal diundangkan. Kebijakan sekolah 5 hari sepekan yang berlaku itu untuk menyambut tahun ajaran baru 2017/2018 pada Juli 2017.

Banyak penolakan. Khususnya dari daerah-daerah yang belum siap dengan kebijakan Muhadjir. Seperti apa alasan penolakannya?

Berikut JPNN merangkum 10 alasan menolak kebijakan lima hari sekolah:

1. Infrastruktur sekolah belum memadai. Masih banyak sekolah menerapkan dua gelombang yakni pagi dan sore karena keterbatasan kelas.
"Semua harus dipersiapkan, tidak bisa asal diterapkan," kata Kepala Disdik Kota Batam, Kepulauan Riau, Muslim Bidin.

2. Menggerus eksistensi pendidikan nonformal keagamaan maupun kursus belajar lainnya. Di luar jam sekolah seperti Mardasah Diniyah (Madin) yang telah inheren dalam praktik pendidikan bagi anak-anak usia sekolah.

3. Kebijakan full day school sama sekali tidak memberikan alokasi penambahan materi pendidikan keagamaan kepada anak didik.

4. Wacana full day school berangkat pikiran masyarakat kota besar. Padahal Indonesia bukan Jakarta, daerah-daerah di tanah air juga tidak semuanya kota.

5. Ada jutaan anak membantu orang tuanya.

6. Kualitas pendidikan itu tidak ditentukan oleh lamanya belajar di sekolah. Apalagi banyak sekolah di Indonesia yang sarana dan prasarananya tak memadai untuk anak betah di sekolah.

7. Anak mengalami stres jika memang terlalu lama belajar akademik di dalam ruang kelas di sekolah. Dampaknya bisa macam-macam dan menyebabkan gangguan emosi.

"Mulai dari gangguan emosi (cepat meledak emosinya, misalnya) sampai menolak untuk sekolah atau mogok sekolah," ujar Psikolog Anak dan Remaja Universitas Indonesia (UI) Vera Itabiliana Hadiwidjojo.

8. Konsep lima hari sekolah belum matang.

"Secara umum saya memandang pemerintah belum punya konsep delapan jam di sekolah ini. Jadi, akhirnya muncul berbagai statement yang tidak jelas," kata Anggota Komisi X DPR Ledia Hanifa Amaliah.

9. Hilangnya waktu anak untuk bertemu dengan orang tua.

10. Membatasi anak untuk bisa menempuh pendidikan nonformal.

Kamis, 08 Juni 2017

12 Keutamaan Sedekah Berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits




12 Keutamaan Sedekah Berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits  – Sedekah merupakan bukti iman dan ketaatan manusia pada Allah SWT. Sedekah itu tidak dapat dipaksakan, melainkan panggilan hati dan jiwa untuk melakukannya dengan ikhlas dan dapat menyenangkan hati orang lain. Sedekah tidak hanya dalam bentuk harta benda saja, seperti halnya ibadah-ibadah fisik non materi, seperti menolong orang lain dengan tenaga dan pikirannya, senyum, memberi nafkah keluarga, mengajarkan ilmu, berdzikir, bahkan juga melakukan hubungan suami istri itu disebut dengan sedekah. Cangkupan sedekah dalam Islam itu sangat luas sekali. Namun, agar lebih utama harta benda yang kita miliki juga harus disedekahkan kepada orang-orang yang membutuhkan.

Nabi bersabda: “Kamu menyingkirkan batu, duri dan tulang dari tengah jalan itu adalah sedekah bagimu.”(HR. Bukhari).
Senyummu kepada saudaramu adalah sedekah“. (HR. At-Tirmidzi).

12 Keutamaan Sedekah Berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits

Begitu banyak balasan yang Allah berikan bagi orang-orang yang gemar bersedekah. Untuk mengetahui lebih jelasnya, berikut ini akan dijelaskan keutamaan-keutamaan bersedekah.

Keutamaan Sedekah

Adapun keutamaan sedekah berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits diantaranya:

1. Orang-orang yang bersedekah akan dilipat gandakan pahalanya oleh Allah SWT.
Allah Ta’ala berfirman:
Keutamaan Sedekah
Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (pahalanya) kepada mereka dan bagi mereka pahala yang banyak“. (QS. Al-Hadid: 18)
Dalam sebuah hadits Qudsi dikatakan yang artinya “Barang siapa berniat untuk bersedekah, kecepatan Allah membalasnya lebih dari gerakan sedekahnya“.
Allah berfirman yang artinya: “Perumpamaan orang-orang yang mendermakan (shodaqoh) harta bendanya di jalan Allah, seperti (orang yang menanam) sebutir biji yang menumbuhkan tujuh untai dan tiap-tiap untai terdapat seratus biji dan Allah melipat gandakan (balasan) kepada orang yang dikehendaki, dan Allah Maha Luas (anugrahNya) lagi Maha Mengetahui“. (QS. Al-Baqoroh: 261)

2. Sedekah dapat menghapuskan dosa-dosa
Nabi SAW bersabda:
Hadits Nabi Tentang Sedekah
Sedekah itu dapat menghapus dosa sebagaimana air itu memadamkan api“.(HR. At-Tirmidzi).
Akan tetapi, bukan berarti dosa-dosa akan terhapuskan begitu saja tanpa disertai dengan taubat dan perbuatan yang baik.  Seperti halnya orang-orang yang mendapatkan hartanya dari jalan yang salah atau diharamkan (tidak halal), harta yang diperoleh dari hasil riba ataupun perbuatan ma’siat. Tentu tidak akan dapat menghapuskan dosa-dosa yang dimiliki.

3. Sedekah dapat memisahkan diri dari neraka
Nabi SAW bersabda:
Sabda Nabi Tentang Sedeqah
Bersedekahlah kamu sekalian, karena sesungguhnya sedekah itu pemisah dari neraka“.
Bersedekah itu tidak hanya harta, jika memiliki makanan, pakaian, atau hal apapun yang bisa bermanfaat untuk orang lain juga termasuk sedekah.
Nabi bersabda: “Jauhkan dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan (sedekah) sebutir kurma“. (Muttafaqun ‘alaih)

4. Orang yang bersedekah akan mendapat naungan pada hari akhir
Salah satu jenis manusia yang akan mendapatkan naungan pada hari akhir yakni orang yang gemar bersedekah. Namun ia menyembunyikannya dari tangan kirinya. Nabi SAW bersabda:
Bersedeqah
Seorang yang bersedekah dengan tangan kanannya, maka ia menyembunyikan amalnya itu sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya“. (HR. Bukhari)

5. Sedekah dapat memadamkan panasnya alam kubur
Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya sedekah itu benar-benar akan dapat memadamkan panasnya alam kubur bagi penghuninya, dan orang mukmin akan bernaung dibawah bayang-bayang sedekahnya“. (HR. At-Thabrani)

6. Sedekah merupakan salah satu amal yang tidak putus sampai mati
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, bahwa Nabi SAW bersabda: “Apabila anak cucu Adam itu mati, maka terputuslah semua amalnya, kecuali tiga perkara yaitu: Shodaqoh jariyah, anak yang sholeh yang memohonkan ampunan untuknya (Ibu dan bapaknya) dan ilmu yang berguna setelahnya“.

7. Sedekah dapat memanjangkan umur
Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya sedekahnya orang muslim itu dapat menambah umurnya, dapat mencegah kematian yang buruk (su’ul khotimah), Allah akan menghilangkan darinya sifat sombong, kefakiran dan sifat bangga pada diri sendiri“. (HR. Thabrani).
Dalam sebuah hadits dikatakan:
Hadits tentang bersedekah
 Sesungguhnya didalam sedekah-sedekah itu ada lima perkara:
  1. Sedekah itu bisa menambah harta kekayaan mereka;
  2. Menjadi obat penyakit;
  3. Allah akan menghindarkan bahaya dari mereka;
  4. Mereka akan melewati jembatan shiratal mustaqim seperti halilintar yang menyambar; dan
  5. Mereka akan masuk kedalam surga tanpa dihisab dan disiksa”.
8. Sedekah dapat menambah harta kekayaan
Jangan takut berkurang rezekinya karena bersedekah. Karena sedekah itu akan meluaskan , melapangkan dan membuka pintu rezeki. Nabi bersabda: “Tidak akan berkurang rezeki orang yang bersedekah, kecuali bertambah, bertambah dan bertambah“.
Allah SWT berfirman dalam QS. Saba ayat 39: “Apapun harta yang kalian infakkan maka Allah pasti akan menggantikannya, dan Dia adalah sebaik-baik pemberi rezeki“.

9. Sedekah dapat mengobati penyakit 
Dengan bersedekah InsyaaAllah dapat menyembuhkan berbagai penyakit hati. Karena sedekah itu dapat membersihkan hati dan pikiran, dan atas seizinNya Allah akan ringankan dan menyembuhkan penyakit-penyakit orang-orang yang gemar bersedekah. Rasulullah SAW bersabda: “Obatilah orang-orang yang sakit di antara kalian dengan bersedekah“.

10. Sedekah dapat menghindarkan dari segala bala’ (marabahaya)
Sedekah itu merupakan penolak bala’, penyubur pahala, menahan musibah dan kejahatan serta rezeki yang dilipat gandakan oleh Allah SWT. Rasulullah saw bersabda: “Bersegeralah untuk bersedekah. Karena musibah dan bencana tidak bisa mendahului sedekah“.
Dari nabi SAW bersabda: “Asshodaqotu tasuddu sab’iina baaban minas suu-i” artinya: “Shodaqoh itu menutup tujuh puluh pintu kejahatan“.

11. Orang yang bersedekah akan melewati jembatan shiratal mustaqim dengan cepat
Jembatan shiratal mustaqim itu bagaikan rambut terbelah menjadi tujuh yang tajamnya melebihi silet, lebih tajam dari pedang, licin dan berduri. Jembatan ini berujung pada surga dan dibawahnya adalah neraka. Tidak sedikit manusia yang bisa melewatinya hanya dengan kedipan mata, seperti halilintar yang menyambar. Oleh karenanya, perbanyaklah bersedekah karena sedekah merupakan salah satu perbuatan dan amalan yang dapat menyelamatkan manusia pada hari akhir.

12. Orang yang bersedekah akan dimasukkan kedalam surga tanpa hisab dan siksa
Sedekah yang dimaksud adalah sedekah yang penuh keikhlasan, tidak diumbar-umbar dengan sifat kesombongan dan niatnya hanya karena Allah ta’ala. InsyaaAllah, akan membukakan pintu surga bagi orang-orang yang gemar bersedekah karna Allah. Ada empat macam pembalasan sedekah, yaitu:
  1. Sedekah yang dibalas dengan sepuluh kali lipat ialah sedekah yang diberikan kepada para fakir miskin;
  2. Sedekah yang dibalas dengan tujuh puluh kali lipas ialah sedekah yang diberikan kepada sanak famili;
  3. Sedekah yang dibalas dengan tujuh ratus kali lipat ialah sedekah yang diberikan kepada teman-teman;
  4. Sedekah yang dibalas dengan seribu kali lipat ialah sedekah yang diberikan kepada para penuntut ilmu.
Demikianlah pembahasan mengenai 12 Keutamaan Sedekah Berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits semoga dapat memberikan motivasi kepada kita para Muslim dan Muslimah untuk gemar bersedekah walau hanya sedikit. Lakukanlah secara terus menerus karena shodaqoh jariyah tak akan pernah putus sampai kita mati. Sekian terimakasih
Sumber: Ihya Ulumuddin dan Durratun Nasihin

Rabu, 07 Juni 2017

SHOLAT DUHA



Doa sholat dhuha – Dalam agama Islam, selain mengerjakan sholat wajib umat Islam juga dianjurkan untuk mengerjakan sholat sunnah. Sholat sunnah ada beberapa macam, salah satunya adalah sholat dhuha. Sholat ini juga dikenal dengan shalat sunnah untuk memohon rizki dari Allah SWT.
Sholat Dhuha dikerjakan pada waktu setelah terbit matahari hingga menjelang masuk waktu dhuhur. 

Ciri-ciri waktu shalat dhuha ini dimulai dari matahari yang mulai muncul dan naik kurang kebih sepenggelah dan berakhir sampai sedikit menjelang masuk waktu sholat dhuhur. Tetapi, lebih baik dilakukan atau disunnahkan untuk dikerjakan ketika matahari agak tinggi dan panas juga agak terik.

Sedangkan bacaan surat pendek yang dibaca ketika sholat dhuha adalah disunahkan membaca surat Asy-Syam pada rakaat pertama dan surat Al-Lail pada rakaat kedua. Melakukan sholat dhuha ini bisa dua rakaat dengan satu kali salam. Untuk jumlah maksimalnya, setiap pendapat dari masing-masing ulama tentunya berbeda-beda.

Ada yang berpendapat maksimal mengerjakan sholat dhuha adalah 8 rakaat, ada juga yang mengatakan 12 rakaat, dan ada juga yang menyatakan bahwa tidak ada jumlah maksimal dalam mengerjakan sholat dhuha. Dengan adanya perbedaan tersebut, kita tidak perlu bingung untuk memilih mana yang benar. Karena Allah SWT tentunya menyukai hamba-Nya yang memperbanyak ibadah dan juga tidak melarang. Jadi lebih baik bagi anda untuk mengerjakan sholat dhuha semampunya.

Waktu Sholat Dhuha


Lalu kapan saat yang tepat untuk mengerjakan sholat dhuha? Waktu sholat dhuha adalah setelah terbit matahari hingga menjelang masuk waktu dhuhur. Tetapi lebih baik jika dilakukan pada pagi hari saat matahari sedang naik atau sekitar pukul 09.00 WIB.

Tata Cara Sholat Dhuha

Untuk anda yang ingin mengerjakan sholat dhuha tetapi belum mengetahui tata cara sholat dhuha. Berikut adalah tata cara mengerjakan sholat dhuha.
  1. Pertama yang harus dilakukan adalah membaca niat. Niat sholat dhuha adalah sebagai berikut:
ﺃﺻَﻠِّﻲ ﺳُﻨَّﺔَ ﺍﻟﻀُﺤَﻰ ﺭَﻛَﻌَﺘَﻴْﻦِ ﻟِﻠﻪِ ﺗَﻌﺎﻟﻰَ
“Usholli sunnatatd-dhuha rak’ataini lillahi ta’alaa”.

Yang artinya “aku niat shalat sunat dhuha dua rakaat karena Allah ta’ala”. Perlu diingat shalat dhuha ini dikerjakan minimal dua rakaat dan maksimal dua belas rakaat dan dilakukan secara munfarid (tidak berjamaah). Bacaan niat dilakukan bersamaan dengan takbiratul ihram.
  1. Selanjutnya membaca doa iftitah, surat al-fatihah, dan membaca salah satu surat yang terdapat dalam Al-Qur’an, tetapi lebih diutamakan membaca surat Adh-Dhuha, Asy-Syamsu, Al-Lailu, dan Surat Asy-Syarh.
  2. Lalu melakukan ruku’ dan membaca tasbih tiga kali.
  3. Selanjutnya I’tidal dan membaca bacaannya.
  4. Sujud pertama dan membaca tasbih tiga kali.
  5. Lalu duduk di antara dua sujud dan membaca bacaannya.
  6. Setelahnya sujud kedua dan membaca tasbih tiga kali.
  7. Selanjutnya lakukan rakaat kedua seperti cara rakaat pertama tanpa membaca niat dan doa iftitah.
  8. Lalu kerjakan tasyahud akhir.
  9. Yang terakhir salam dua kali.
  10. Seusai salam, dianjurkan untuk berdzikir lalu membaca do’a setelah sholat dhuha.

Doa Sholat Dhuha


Setelah selesai mengerjakan sholat dhuha, disunnahkan untuk membaca doa sholat dhuha. Doa setelah sholat dhuha tidak dibatasi. Kita boleh berdoa apa saja yang kita inginkan, tentunya bukan doa yang berisi tentang keburukan. Kita juga boleh membaca doa yang kita sukai. Namun, hendaknya kita memulai doa dengan menyebut nama Allah SWT, memuji syukur kepada Allah SWT, dan bershalawat atas Nabi Muhammad SAW.

َللهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

ALLAHUMMA INNADH DHUHA-A DHUHA-UKA, WAL BAHAA-A BAHAA-UKA, WAL JAMAALA JAMAALUKA, WAL QUWWATA QUWWATUKA, WAL QUDRATA QUDRATUKA, WAL ISHMATA ISHMATUKA. ALLAHUMA INKAANA RIZQI FIS SAMMA-I FA ANZILHU, WA INKAANA FIL ARDHI FA-AKHRIJHU, WA INKAANA MU’ASARAN FAYASSIRHU, WAINKAANA HARAAMAN FATHAHHIRHU, WA INKAANA BA’IDAN FA QARIBHU, BIHAQQIDUHAA-IKA WA BAHAAIKA, WA JAMAALIKA WA QUWWATIKA WA QUDRATIKA, AATINI MAA ATAITA ‘IBADIKASH SHALIHIN.

Artinya :
“Wahai Tuhanku, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagunan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Wahai Tuhanku, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang soleh”.
Doa sholat dhuha ini merupakan salah satu dari keutamaan sholat dhuha, dimana kita lebih mudah meminta agar Allah bukakan pintu rezeki. Sesuai dengan hadist Nabi berikut ini :
“Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang ( Shalat Dhuha ) niscaya pasti akan Aku cukupkan kebutuhanmu pada akhir harinya “ (HR.Hakim dan Thabrani).

Keutamaan Sholat Dhuha


Mengerjakan sholat dhuha memiliki banyak manfaat. Berikut adalah keutamaan sholat dhuha:

Sholat dhuha sebagai sedekah

Sholat dhuha dapat menjadi sedekah sesuai dengan hadist berikut :
Dari Abu Dzar al-Ghifari RA, ia berkata bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda : “Setiap pagi, setiap ruas anggota badan kalian wajib dikeluarkan shadaqahnya. Setiap tasbih adalah shadaqah, setiap tahmid adalah shadaqah, setiap tahlil adalah shadaqah, setiap takbir adalah shadaqah, menyuruh kepada kebaikan adalah shadaqah dan melarang berbuat munkar adalah shadaqah. Semua itu dapat diganti dengan shalat dhuha dua rakaat.” (HR. Muslim)

Dibangunkan sebuah rumah di surga

Untuk yang rajin mengerjakan sholat dhuha maka akan mendapat sebuah rumah yang dibangun di dalam surga. Hal ini sesuai dengan isi hadist Nabi Muhammad SAW : “Barang siapa yang shalat dhuha sebanyak empat rakaat dan empat rakaat sebelumnya, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di surga.” (Shahih al-Jami’ : 634)

Pahalanya setara dengan pahala umrah

Mengerjakan sholat dhuha tentunya akan mendapatkan pahala. Pahala dari sholat dhuha setara dengan pahala mengerjakan umrah.

Sesuai dengan isi hadist dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Barangsiapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci untuk melaksanakan shalat wajib maka pahalanya seperti seorang yang melaksanakan haji. Barangsiapa yang keluar untuk melaksanakan shalat Dhuha maka pahalanya seperti orang yang melaksanakan umrah. (Shahih al-Targhib : 673)