Model aplikasi metode
blended dengan
cara mengintegrasikan berbagai metode pembelajaran tradisional dan
metode pembelajaran berbasis komputer dan internet dapat meningkatkan
kolaborasi guru-siswa di dalam maupun di luar kelas. Dengan meningkatnya
penggunaan internet melalui
hand phone (seperti: SMS, Black
Bary, e mail) oleh para siswa dapat guru manfaatkan untuk melalukan
kerja sama kapan pun dan dari mana pun.
Alangkah lebih baik jika guru dapat memfasilitasi siswa memanfaatkan
sumber belajar yang telah guru sediakan dalam jejaring internet di
samping menggunakan sumber cetakan dalam bentuk buku atau sumber yang
lain. Dengan tersedia banyak sumber belajar siswa siswa dapat belajar
kapan pun dan di mana pun sehingga waktu belajar siswa menjadi lebih
banyak. Konsultasi dan kerja sama guru-siswa dapat meningkat dengan
bantuan teknologi.
Pada tulisan ini GP menyajikan model penggunaan metode blended
untuk meningkatkan keterampilan siswa berpikir ilmiah. Yang ditekankan
benar dalam proses pembelajaran adalah menggunakan cara berpikir ilmiah.
Model berpikir ilmilah dapat menggunakan berbagai contoh penugasan
untuk memecahkan masalah para pemula seperti:
Diagram di bawah ini menggambarkan relasi antara metode tradisional dan metode belajar moderen berbasis komputer.
Gambar
di atas menujukkan hubungan antara kegiatan tatap muka dengan
penugasan atau proyek belajar mandiri yang terintegrasi dalam model
pembelajaran tradisional dengan pembelajaran berbasis internet. Yang
dikembangkan adalah keterampilan berpikir ilmiah siswa yang ditunjang
dengan keterampilan menggunakan teknologi informasi, menghimpun data,
mengolah data, dan menyajikan data secara menarik dan variatif yang
dilandasi dengan data yang benar; mengembangkan kapasitas individu
melalui kerja sama dalam kelompok; mengembangkan keterampilan memimpin;
dan karakter tanggung jawab, selalu ingin tahu, objektif, dan berbudaya
mutu.
Dalam kegiatan pembelajaran ini guru dapat menggunakan strategi
dengan mengintegrasikan berbagai pendekatan, metode, dan tentu saja
siklus pembelajaran eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi (EEK).
Pembelajaran difokuskan pada pengembangan keterampilan berpikir
ilmiah. Materi pelajaran dapat disesuaikan dengan materi yang relevan
pada tiap mata pelajaran. Siklus belajar meliputi siklus EEK. Langkah
awal siswa mengeksplorasi informasi dari berbagai sumber dalam
merumuskan masalah, menentukan tujuan, dan merumuskan hipotesis, serta
mengembangkan kerangka pemikiran sebagai dasar mengembangkan berpikir
ilmiah.
Dalam kegiatan tatap muka guru mengintegrasikan metode diskusi,
observasi, kolaborasi, dan presentasi. Pelaksanaan pembelajaran didukung
dengan berbagai informasi yang diperoleh dari buku sumber kepustakaan
serta informasi dari internet. Pada kegiatan nontatap muka, atau tugas
terstruktur guru mengintegrasikan kerja sama menggunakan blog, email,
SMS.
Diagram model kegiatan belajar siswa dapat dikembangkan seperti berikut:
Pada tahap selanjutnya siswa mengembangkan kemandirian belajar
dengan melaksanakan tugas mandiri (proyek). Namun demikian, komunikasi
guru dengan siswa selama mengerjakan tugas di luar kelas guru tetap
menjalin komunikasi dengan menggunakan jejaring teknologi. Tugas siswa
di luar kelas dilandasi dengan sistem kontrak target belajar,
mengembangkan potensi individu melalui kerja sama kelompok.
Waktu pelaksanaan tugas dibatasi dengan ditentukan lamanya. Hasil
pengumpulan, pengolahan, dan penafsiran data mereka susun dalam bentuk
kerangka laporan yang dikembangkan dengan menggunakan model mind maping.
Laporan dirumuskan kelompok yang disajikan dalam bentuk power point.
Selanjutnya para siswa menyajikan hasil elaborasi data dan fakta yang
mereka peroleh dari hasil penelitian selanjutnya mereka sajikan sebagai
bahan seminar dalam kelas.
Tujuan pembelajaran bertujuan khusus untuk meningkatkan keterampilan
siswa dalam berpikir ilmiah yang meliputi beberapa indikator di bawah
ini.
- Merumuskan masalah
- Merumuskan hipotesis
- Menguji hipotesis
- Mengolah data
- Menafsirkan data
- Menarik kesimpulan
- Melaporkan hasil penelitian.
Diagram berikut memperlihatkan skenario pembelajaran:
Skenario pembelajaran dilaksanakan dalam 4 jam pelajaran tatap muka
dan tugas terstruktur di luar kelas. Skenario pembelajaran dikembangkan
dalam tiga tahap sebagaimana digambarkan dalam gambar di bawah ini :
Secara umum pembelajaran ini dikembangkan untuk membangkitkan daya
kompetisi dan kekompakan kelompok. Oleh karena itu dalam pelaksanaan
pembelajaran kelas dibagi dalam beberapa kelompok kecil, maksimal 5
orang.
Guru dalam pelaksanaan pembelajaran menerapkan sistem
time token ekonomi. Dengan menggunakan pendekatan ini diharapkan siswa
mengembangkan daya kompetisi untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
Setiap kekompok yang memenuhi prilaku belajar dan hasil belajar yang
diharapkan dihargai oleh guru dalam bentuk tanda bintang. Untuk
keperluan menghimpun tanda bintang yang diperolah, tiap kelompok
menyediakan kertas tempat menempel tanda penghargaan yang diperolehnya.
Kelompok yang berhasil mendapatkan bintang yang terbanyak mendapat
hadiah khusus misalnya “permen” atau hadiah lain yang memiliki nilai
ekonomi.
Proses pembelajaran dikembangkan lebih lanjut dalam beberapa langkah yang dapat diuraikan lebih lanjut seperti di bawah ini.
Pertemuan Tahap ke-1 : tatap muka (Eksplorasi)
Model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Introduction/PBI)
- Guru menyampaikan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator hasil belajar.
- Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa agar
kompetitif dalam meraih prestasi belajar terbaik secara
berkelompok.
- Guru menghimpun informasi yang sudah siswa kuasai tentang SK
/KD yang akan siswa pelajari sebelum proses pembelajaran berlanjut.
- Guru menetapkan target hasil belajar yang akan dilakukan dalam 3
tahap yaitu kegiatan tatap muka, kegiatan mandiri terstruktur, dan
kegiatan tatap muka untuk mempresentasikan dan membahas hasil
penelitian.
- Guru memfasilitasi siswa untuk membentuk kelompok kecil, maksimal 5 siswa.
- Guru memotivasi siswa untuk melakukan aktivitas merumuskan
masalah penelitian, tujuan , hipotesis, kerangka pemikiran,
dan merumuskan informasi yang siswa perlukan dengan mengeksplorasi
dari buku teks pegangan siswa, buku di perpustakaan, mengeksplorasi informasi dari internet.
- Siswa mengeksplorasi berbagai contoh penelitian sederhana dari berbagai sumber dengan menggunakan kata kunci sciene for kids.
- Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas
belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik,
tugas, jadwal, dll.)
- Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai,
eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah,
pengumpulan data, hipotesis, pemecahan masalah.
- Guru membantu siswa dalam merencanakan bentuk penyajian
kerangka pikir, kerangka laporan, dan menyiapkan karya yang sesuai
seperti laporan dan membantu mereka menyiapkan pengerjaan
tugas mandiri dengan teman-temannya
Tahap ke-2 : tugas terstruktur (Elaborasi)
Pelaksanaan kegiatan belajar mandiri menggunakan model student teams – achievement division (STAD)
- Siswa bekerja dalam kelompok kelompok yang anggotanya 5 orang
secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin,
kemampuan menyediakan sumber informasi, dll)
- Siswa mengerjakan tugas susuai dengan yang direncanakan,
mamastikan bahwa semua anggota kelompok aktif sesuai dengan peran
yang mereka rancang, dan melaksanakan tugas sesuai dengan prosedur
yang telah mereka tetapkan.
- Siswa menyampaikan infomasi kepada guru melalui jejaring
internet, berkonsultasi, dan meminta bantuan guru jika siswa
perlukan.
- Guru mengontrol perkembangan kegiatan seluruh siswa,
mengarahkan, dan memberi motivasi melalui hubungan interaktif
berbasis jejaring internet.
- Siswa mengumpulkan fakta, menghimpun , mengolah, dan penafsiran
data serta menarik kesimpulan sebagai hasil penelitian.
- Siswa merumuskan hasil penelitian daalam bentuk power point sebagai bahan penyajian dalam kelas.
Tahap ke-3: tatap muka (Konfirmasi)
Pelaksanaan pembelajaran menggunakan model Demonstrasi atau Presentasi
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan target belajar yang harus siswa capai.
- Guru menyampaikan informasi tentang hal-hal yang menjadi bahan
penilaian belajar dan mendorong siswa untuk berkompetisi memperoleh
penghargaan tertinggi karena menunjukkan berbagai prestasi yang
baik.
- Guru memfasilitasi siswa menentukan skenario pelaksanaan
penyajian hasil karya siswa sehingga tugas kelompok penyaji dan
kelompok pemerhati menjadi jelas.
- Siswa menyajikan hasil penelitian dalam bentuk power
point serta menggunakan berbagai sumber informasi berbasis
jejaring internet.
- Siswa membahas materi yang didemonstrasikan tugas sebagai hasil kegiatan kelompok.
- Guru menilai aktivitas belajar siswa dan karya yang siswa sajikan.
- Seluruh siswa memperhatikan demontrasi dan menganalisis hasil kerjanya untuk disempurnakan.
- Siswa melaporkan hasil tugas.
- Guru menyampiaikan penghargaan kepada kelompok terbaik.
- Siswa difasilitasi guru menyajikan hasil karyanya dalam jejaring internet.
Demikian rangkaian kegiatan yang dapat para guru coba. Salam