Senin, 25 Januari 2016

Tokoh Penemu Facebook


Penemu Facebook adalah Mark Zuckerberg yang merupakan seorang mahasiswa dari Universitas Harvard. Jumlah pengguna Facebook adalah yang terbesar di dunia. Pada akhir tahun 2013 tercatat sebesar 1.19 Milyar pengguna aktif.

Saat jadi mahasiswa di Kampus Harvard, Mark Zukerberg sempat membangun website facemash.com di tanggal 28 Oktober 2003. Dengan cara ilegal ia mengambil photo rekan sekelas di Harvard serta menghadirkannya di website kepunyaannya berdampingan dengan photo binatang. Mark Zukerberg sempat juga lakukan peretasan jaringan computer Harvard dengan mengambil data pribadi penghuni asrama di Harvard setelah itu di publish ke situsnya. Lantaran hal semacam ini kemudian website facemash mendadak populer. Kemudian, Zuckerberg dihukum lantaran sudah menembus keamanan jaringan milik Harvard, tidak mematuhi hak cipta, serta tidak mematuhi privacy individu, serta terancam di drop-out. Tetapi, pada akhirnya hukuman itu dibatalkan oleh pihak universitas.



Dengan timbulnya masalah ini Mark Zuckerberg kemudian menerima tawaran 3 orang mahasiswa di Harvard University yakni Cameron Winklevoss, Divya Narendra serta Tyler Winklevoss. Mereka kemudian membuat proyek yang mereka idamkan yaitu website sosial spesial untuk mahasiswa Harvard, tetapi dengan cara perlahan-lahan serta tak di ketahui oleh ketiga rekannya nyatanya Mark Zuckerberg tengah meningkatkan website pribadinya. Mark Zuckerberg kerap terkait intensif dengan Aaron J. Greenspan yang pada mulanya membangun website sosial dilingkungan Harvard, namun pada akhirnya oleh pihak universitas tutup situsnya lantaran pelanggaran privacy. Mark Zuckerberg juga berupaya meminta Aaron J. Greenspan untuk mendampinginya dalam merampungkan proyek pribadinya yang dirahasiakan tetapi Aaron J. Greenspan menampik untuk menolong Mark, lantaran menurut Aaron, Mark Zuckerberg dikira tak profesional serta tak meyakinkannya dalam seluruhnya bagian. 

Pada awal 2004, Mark Zuckerberg mulai membangun website yang betul-betul menjadi cikal bakal Facebook yang kita kenal saat ini, ia di inspirasi oleh suatu artikel di The Harvard Crimson. Mark mulai bekerja pada proyek barunya sesudah ia kembali ke kampus pada Januari, Lalu Mark Zuckerberg kemudian meluncurkan " The Facebook " website beta thefacebook. com pada 4 Februari 2004. The Facebook sebenarnya di luncurkan sebagai buku tahunan on-line untuk beberapa staf serta mahasiswa dari Harvard. Sebenarnya dia membangun website itu dikamarnya untuk suatu pekerjaan kuliah. Proyek situsnya di bangun di suatu asrama di Harvard. Dalam meningkatkan website ini Mark Zuckerberg, dibantu oleh rekan sekamarnya serta sesama kuliah di Kampus Harvard, rekannya yaitu Dustin Moskovitz, Eduardo Saverin, Chris Hughes serta Andrew McCollum. Dalam sehari, kian lebih dua belas ribu mahasiswa sudah mendaftar ke website Mark, pada akhir bulan pertama kian lebih 1/2 dari seluruhnya mahasiswa yang belajar di Harvard sudah mempunyai halaman sendiri di situsnya. 

Enam hari sesudah website The Facebook di luncurkan, Trio Harvard Connection, yaitu Cameron Winklevoss, Divya Narendra, serta Tyler Winklevoss menuduh Mark Zukerberg berniat lupa dalam menyelesaikain proyek yang dikerjakan oleh Zukerberg yakni membuat jejaring sosial bernama HarvardConnection.com, disaat Mark Zukerberg memakai inspirasi Trio Harvard Connection untuk membangun website The Facebook. Trio Harvard Connection mengeluh pada Harvard Crimson, serta menulis surat berita yang kemudian mengawali penyelidikan masalah ini. Trio Harvard Connection itu mengajukan tuntutan hukum pada Mark Zuckerberg ke pengadilan. Sepanjang 4 tahun di pengadilan pada akhirnya masalah ini diselesaikan dengan cara tertutup di mana The Facebook bersedia membayar sejumlah uang kepada Trio Harvard Connection dan memberikan sebagian sahamnya pada Trio Harvard Connection. 

Anggota pada website ini awalannya cuma beberapa mahasiswa Harvard College saja, tetapi pada Maret 2004, Facebook lalu memperluas diri ke Universitas-universitas yang lain. Pada Juni 2004, Facebook kemudian memindahkan perusahaannya ke Palo Alto, California. Perusahaan ini pertama kali mendapatkan investasi pada Juni dari pendiri pendamping PayPal, yakni Peter Thiel. Pada 2005 perusahaan ini menghapus kata "The" yang kemudian menjadi " Facebook " dimana telah membeli domain facebook.com dengan nilai $200.000. Mark Zuckerberg jadi pusat perhatian sesudah Mark menampik tawaran dari Yahoo untuk mengakuisisi Facebook sejumlah $ 1 miliar. Mark Zuckerberg lebih menentukan penawaran dari Microsoft dengan nilai kontrak $ 240 juta dolar. Microsoft berikan 1, 6% saham di Facebook yang pada akhirnya menambah penawarannya menjadi $ 15 milyar.

 Kemudian dari tahun ke tahun facebook terus menerus berkembang dan penggunanya semakin hari semakin banyak yang tersebar di seluruh dunia. Mark Zuckerberg yang merupakan pendiri atau penemu facebook kemudian menjadi seorang Milyarder muda dari jejaring sosial yang dimilikinya. Pada akhir tahun 2013 facebook memiliki pengguna aktif sebesar 1.19 Milyar dengan rata-rata pengguna akhir perharinya sekitar setengah milyar yang tersebar diseluruh dunia. Dibandig dengan jejaring sosial lain, facebook memiliki banyak keunggulan seperti fitur game, chat, video call, dan masih banyak lagi. Pendapatan facebook yang utama dari sektor periklanan. Mark Zuckerberg berhasil menjadi sosok seorang pemuda yang sukses berkat ketenaran Facebook

Tokoh Penemu Google



Penemu Google adalah Larry Page dan Sergey Brin. Sejarah penemuan Google berawal dari pertemuan dua orang tersebut, Larry Page yang merupakan seorang alumni dari Universitas Michigan dan juga Mahasiswa Ph.D di Universitas Stanford yang saat itu tengah menikmati kunjungan akhir pekannya yang kemudian bertemu dengan Sergey Brin yang kebetulan mengantar Larry Page keliling. Dalam pertemuannya kedua orang ini, Larry Page dan Sergey Brin sering terlibat dalam diskusi panjang dikarenakan mereka memiliki pandangan atau pendapat yang berbeda sehingga sering berdebat.

Namun, dari perbedaan itulah kemudian pemikiran keduanya justru menghasilkan suatu solusi atau pendekatan yang unik dalam menyelesaikan sebuah masalah yang menjadi tantangan terbesar dalam dunia internet.yakni, masalah bagaimana memperoleh kembali data dari set data masif. Kemudian Pada bulan Januari 1996, Larry page dan Sergey Brin mulai melakukan kolaborasi dalam mewujudkan impian mereka dengan pembuatan search engine yang diberi nama BackRub. Kemudian Setahun setelahnya kemudian pendekatan unik mereka tentang analisis jaringan mengangkat reputasi dari mesin pencari buatan mereka BackRub. Kabar mengenai teknik baru mesin pencari ini langsung menyebar ke penjuru kampus. Larry Page dan Sergey Brin terus menerus menyempurnakan teknologi Google sepanjang awal 1998. Keduanya kemudian juga mulai mencari investor untuk mendanai dan  mengembangkan kecanggihan teknologi yang kemudian di kenal sebagai Google.

Larry Page dan Sergey Brin kemudian mendapatkan kucuran dana dari teman kampus mereka, Andy Bechtolsheim, yang merupakan pendiri dari Sun Microsystems. ''Kami bertemu dengan Andy pada pagi buta, di serambi asrama mahasiswa fakultas Stanford, di Palo Alto,'' ujar Sergey. ''Kami memberikan demo secara singkat karena Andy tak memiliki waktu yang cukup lama. Lalu, dia hanya berkata, 'Mengapa tidak aku tulis cek untuk kalian?'' Sebuah cek senilai 100 ribu dolar AS diberikan oleh Andy Bechtolsheim. Sayangnya, cek itu tertulis atas nama perusahaan Google. Padahal saat itu perusahaan bernama Google belum didirikan oleh Sergey dan Larry.

Investasi dari Andy menjadi sebuah dilema. Larry dan Sergey tak mungkin menyairkan cek selama belum ada lembaga legal yang bernama perusahaan Google. Karena itu, dua pendiri Google ini kembali bekerja keras dalam mencari investasi. Mereka mencari pendana dari kalangan keluarga, teman, dan sejawat hingga akhirnya terkumpul dana sekitar 1juta dolar. Dan akhirnya, perusahaan Google pun dapat didirikan pada 7 Septembar 1998 dan dibuka secara resmi di Menlo Park, California.

Hingga saat ini Google menjadi perusahaan internet raksasa di dunia. Produknya semakin banyak. Mulai dari Search engine, Periklanan, Android (gadget) dan masih banyak produk lain. Larry Page dan Sergey Brin memegang 16 persen saham perusahaan. Larry Page dan Sergey Brin sebagai penemu Google menjadi Milyarder atas penemuan mereka. Pada laporan orang terkaya Amerika Serikat tahun 2007, Forbes melaporkan bahwa Sergey Brin dan Larry Page menempati urutan #5 dengan kekayaan $18,5 miliar masing-masing.

Tokoh Penemu WhatsApp adalah Tukang Sapu


Ketika tahun 1992, Jan Koum yang masih berusia 16 tahun tiba di Mountain View, Amerika Serikat. Didampingi oleh ibunya, Koum merupakan imigran yang memutuskan hijrah dari Kiev, Ukraina, dengan mimpi meraih kehidupan yang lebih baik.
Di AS, mereka mengalami masa-masa sulit. Keluarga Koum tinggal di apartemen kecil dengan dua kamar tidur hasil bantuan pemerintah. Mereka terpaksa bergantung pada jaminan sosial dan mengantre kupon makanan karena tak punya uang.


Foto: Duo pendiri WhatsApp Jan Koum (kiri) dan Brian Acton
Koum pun bekerja sebagai tukang sapu di sebuah toko untuk memenuhi kebutuhan hidup, sementara ibunya mengambil profesi baru sebagai baby sitter.

Ayah Koum tak ikut bermigrasi. Pria yang bekerja di sektor konstruksi ini memilih tinggal di Ukraina. Begitu terpisah, Koum mengaku tak bisa sering-sering menghubungi sang ayah karena mahalnya biaya telepon. "Jika saja ketika itu saya sudah bisa berkirim pesan instan ke ayah…" ujar Koum berandai-andai dalam wawancara dengan Wired.

Bersekolah

Saat masih tinggal di Ukraina, keluarga Koum hidup di sebuah desa di luar ibu kota Kiev. Dia pergi menuntut ilmu di sebuah sekolah yang keadaannya begitu memprihatinkan sampai-sampai tak punya kamar kecil.

"Bayangkan suhu di luar minus 20 derajat celsius, anak-anak harus berlari menyeberangi lapangan untuk ke kamar kecil… Saya baru punya komputer saat umur 19 tahun, tetapi pernah memiliki sempoa," kenang Koum. Sesampainya di rumah, Koum kecil terpaksa bergelap-gelap karena tak ada sambungan listrik ataupun air panas.

Begitu pindah ke Amerika dan mulai bersekolah di sana, keluarga Koum adalah satu-satunya di kelas yang tidak memiliki mobil. Jadilah Koum terpaksa bangun lebih pagi untuk mengejar bus. Sang ibu menjejali koper yang dibawa dari negeri asal dengan pulpen dan buku tulis cetakan Uni Soviet untuk menghemat biaya peralatan sekolah.

Datang dari negeri seberang, Koum ketika itu tak pandai berbahasa Inggris. Koum beberapa kali terlibat masalah karena "membalas anak lain yang mengganggu". Untung, dia terbantu dengan postur badan yang tinggi menjulang mencapai 188 cm. "Hidup di Ukraina tak mudah dan membuat saya tangguh secara fisik dan mental," katanya lagi.

Koum kemudian masuk kuliah, mempelajari ilmu komputer dan matematika, tetapi tidak sampai selesai. "Prestasi saya buruk, ditambah lagi dengan rasa bosan."

Maka, dia pun memutuskan drop out, lalu mulai bekerja sebagai pembungkus barang belanjaan di supermarket, setelah itu di toko elektronik, internet provider, hingga perusahaan audit. Sampai kemudian pada 1997 Koum bertemu dengan Brian Acton dari Yahoo. Enam bulan setelahnya, Koum mulai bekerja di Yahoo.

Mendirikan WhatsApp

Koum menjalin persahabatan dengan Acton, yang banyak membantu Koum ketika sempat hidup sebatang kara setelah ibunya meninggal pada tahun 2000. Sang ayah telah lebih dulu wafat pada 1997. "Dia (Acton) sering mengajak saya ke rumahnya," tutur Koum.

Menghabiskan sembilan tahun bekerja di Yahoo, termasuk Yahoo Shopping, Koum merasa tidak nyaman dengan banyaknya iklan yang harus diurus dan bertebaran di mana-mana.

"Selalu ada perdebatan untuk menempatkan lebih banyak lagi iklan dan logo di laman situs. Apa urusan pengguna dengan itu semua? Saya jadi tak nyaman. Iklan bukan satu-satunya solusi monetisasi untuk semua orang. Sebuah layanan harus benar-benar berupa layanan murni, pelanggan adalah pengguna," ujar Koum.

Acton rupanya merasakan hal serupa. Koum dan Acton kemudian memutuskan keluar dari Yahoo pada hari yang sama, yaitu 31 Oktober 2007. Koum ketika itu berusia 31 tahun dan telah mengumpulkan uang untuk memulai bisnisnya sendiri. Dia bertekad bahwa bisnisnya ini tak akan direcoki oleh iklan yang mengganggu.

Koum dan Acton pisah jalan, tetapi masih sering bertemu untuk mendiskusikan rencana bisnis. Keduanya sempat mencoba melamar di Facebook dan sama-sama ditolak.

Pada 2009, setelah membeli sebuah iPhone, Koum menyadari bahwa toko aplikasi App Store yang baru berumur tujuh bulan akan melahirkan industri baru yang berisi pengembang-pengembang aplikasi.

Koum mendapat ide untuk membuat aplikasi yang bisa menampilkan update status seseorang di daftar kontak ponsel, misalnya ketika hampir kehabisan baterai atau sedang sibuk.

Nama yang muncul di benak Koum adalah "WhatsApp" karena terdengar mirip dengan kalimat "what's up" yang biasa dipakai untuk menanyakan kabar.

Dia pun mewujudkan ide ini dengan dibantu oleh Alex Fishman, seorang teman asal Rusia yang dekat dengan komunitas Rusia di kota San Jose. Pada 24 Februari 2009, dia mendirikan perusahaan WhatsApp Inc di California.


Tumbuh besar

WhatsApp versi pertama benar-benar dipakai sekadar untuk update status di ponsel. Pemakainya kebanyakan hanya teman-teman Koum dari Rusia. "Lalu, pada suatu ketika, ia berubah fungsi jadi aplikasi pesan instan. Kami mulai memakainya untuk menanyakan kabar masing-masing dan menjawabnya," ucap Fishman, sebagaimana dikutip oleh Forbes.

Koum pun tersadar bahwa dia secara tak sengaja telah menciptakan layanan pengiriman pesan. "Bisa berkirim pesan ke orang di belahan dunia lain secara instan, dengan perangkat yang selalu Anda bawa, adalah hal yang luar biasa," kata Koum. 

Ketika itu, satu-satunya layanan messaging gratis lain yang tersedia adalah BlackBerry Messenger. Namun, aplikasi ini hanya bisa digunakan di ponsel BlackBerry. Google G-Talk dan Skype juga ada, tetapi WhatsApp menawarkan keunikan tersendiri di mana mekanisme login dilakukan melalui nomor ponsel pengguna. 

Koum merilis WhatsApp versi 2.0 dengan komponen messaging. Jumlah pengguna aktifnya langsung melonjak jadi 250.000 orang. Dia kemudian menemui Acton yang masih menganggur. Acton bargabung dengan WhatsApp dan membantu mencarikan modal dari teman-teman eks-Yahoo. 

Kendati sempat mengalami kesulitan keuangan, WhatsApp terus tumbuh dan mulai menghasilkan pendapatan dari biaya langganan yang ditarik dari pengguna. 

Kini, WhatsApp telah menjelma jadi layanan pesan instan terbesar dengan jumlah pengguna aktif per bulan mencapai 450 juta. Setiap hari, sebanyak 18 miliar pesan dikirim melalui jaringannya. Semua itu ditangani dengan jumlah karyawan hanya 50 orang.

Warisan Soviet

Pengalaman hidup Koum ternyata punya pengaruh besar dalam membentuk layanan WhatsApp. Pria ini menghabiskan masa kecil di Ukraina yang masih menjadi bagian dari Uni Soviet. Di negeri tersebut, percakapan warga selalu dimata-matai oleh pemerintah. "Itulah tempat yang saya tinggalkan untuk menuju ke sini (AS), di mana ada demokrasi dan kebebasan berbicara," ujar Koum.

Sehubungan dengan kemungkinan penyadapan oleh NSA, Koum mengatakan bahwa privasi pengguna WhatsApp sangat dijaga. Berbeda dengan perusahaan-perusahaan semacam Facebook dan Yahoo, Koum mengatakan bahwa WhatsApp tak didorong oleh iklan. "Jadi, kami tak perlu mengumpulkan data pribadi pengguna," katanya.

Soal kebebasan dari iklan ini ternyata juga ada hubungannya dengan masa lalu Koum. 

"Tak ada yang lebih personal dari komunikasi yang Anda lakukan dengan teman dan keluarga, dan menginterupsi itu semua dengan iklan bukanlah solusi yang tepat," ujar Koum. "Lagi pula, saya tumbuh di sebuah dunia yang tidak mengenal iklan. Tak ada iklan di Uni Soviet yang komunis," imbuhnya
Sejak dulu, Koum dan Acton selalu konsisten menjaga layanan perusahaan itu agar tetap sederhana dan berfokus pada pengiriman pesan serta bebas iklan. 

Sikap ini tecermin dari secarik kertas di ruang kantor Koum, berisikan semboyan singkat yang ditulis oleh Acton: "Tanpa Iklan! Tanpa Permainan! Tanpa Gimmick!". Di sampingnya tergeletak sepasang walkie-talkie yang dipakai Koum untuk mencari tahu bagaimana caranya menyederhanakan pesan instan berbasis suara.

Kini, WhatsApp telah dibeli Facebook dengan nilai 19 miliar dollar AS (sekitar Rp 223 miliar). Kekayaan Koum yang memiliki 45 persen saham WhatsApp diperkirakan melonjak jadi 6,8 miliar dollar AS.  

Kendati demikian, dia tak melupakan masa lalu. Koum menandatangani perjanjian bernilai triliunan rupiah dengan Facebook itu di depan bekas kantor Dinas Sosial North County, Mountain View, tempat dia dulu mengantre kupon makanan bersama-sama warga kurang mampu lainnya.

sumber: kompas.com

Minggu, 24 Januari 2016

Yang Harus Dilakukan Guru untuk Sikapi Terorisme

 
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menyampaikan panduan guru untuk membantu siswa mencermati peristiwa teror. Berikut yang harus dilakukan guru untuk menyikapi terorisme yang SekolahDasar.Net kutip dari CNN Indonesia (15/01/16):

Sediakan waktu bicara pada para siswa tentang kejahatan terorisme. Siswa sering menjadikan guru tempat mencari informasi dan pemahaman tentang apa yang sedang terjadi.

Bahas secara singkat apa yang terjadi, meliputi fakta-fakta yang sudah terverifikasi. Jangan membuka ruang terhadap rumor, isu, dan spekulasi.

Beri kesempatan siswa untuk mengungkapkan perasaannya tentang tragedi/kejahatan yang terjadi. Nyatakan dengan jelas rasa duka kita terhadap para korban dan keluarganya.

Arahkan rasa kemarahan pada sasaran yang tepat, yaitu pada pelaku kejahatan, bukan pada identitas golongan tertentu yang didasarkan pada prasangka.

Kembali pada rutinitas normal. Terorisme akan sukses apabila mereka berhasil mempengaruhi kehidupan sehari-hari dan kehidupan kebangsaan.

Ajak siswa berpikir positif. Ingatkan bahwa negara kita telah melewati banyak tragedi dan masalah dengan tegar, gotong royong, semangat persatuan dan saling menjaga.

Ajak siswa berdiskusi dan mengapresiasi kerja para polisi, TNI, dan petugas kesehatan yang melindungi, melayani, dan membantu kita di masa tragedi. Diskusikan lebih banyak tentang sisi kesigapan dan keberanian mereka daripada sisi kejahatan pelaku teror. [ SekolahDasar.Net | Jumat, 15 Januari 2016 ]

Cara Cek Status NUPTK, Aktif atau Tidak Aktif

Status Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK) bagi seorang GTK Kemendikbud/Kemenag dapat ditelusuri berdasarkan nomor NUPTK. Arsip NUPTK yang ditampilkan ini merupakan hasil rekonsiliasi data NUPTK terbitan sistem NUPTK generasi-generasi sebelumnya dengan sistem NUPTK generasi PADAMU NEGRI.

Cara Cek Status Keaktifan NUPTK
1. Untuk menelusuri status NUPTK Anda, kunjungi http://gtk.data.kemdikbud.go.id/Data/Status

Cara Cek Status NUPTK, Aktif atau Tidak Aktif
2. Silakan isi nomor NUPTK pada kolom tersedia.
 Cara Cek Status NUPTK, Aktif atau Tidak Aktif
3. Setelah itu, muncul data GTK dan status NUPTK.

Untuk memperoleh NUPTK bagi guru dan tenaga kependidikan, maka pastikan data yang di-input oleh operator sekolah di Dapodik harus lengkap, benar dan valid agar proses penerbitan NUPTK bagi GTK yang memenuhi persyaratan dan ketentuan dapat dilakukan dengan baik dan cepat.

Baca juga: Inilah Syarat Penerbitan NUPTK Baru Tahun 2016

Dalam proses penerbitan/penonaktifan NUPTK para GTK dapat mengetahui dan memantau progres dari proses penerbitan/penonaktifan NUPTK yang dilakukan di setiap simpul operator (Sekolah, Disdik, Ditjen GTK, dan PDSPK) maka dapat ditelusuri berdasarkan mekanisme yang sudah disepakati. [ SekolahDasar.Net | Minggu, 17 Januari 2016 ]

Rapor Guru Berisi 10 Komponen Penilaian

JAKARTA (SK) – Guru yang telah mengikuti uji kompetensi guru (UKG) akan mendapat rapor yang berisi 10 komponen penilian. Komponen yang masih berwarna merah menandakan guru perlu mendapatkan pelatihan di bidang tersebut.
 
“Pelatihan akan terus diberikan kepada guru hingga nilai dalam komponen berubah dari merah menjadi biru,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan dalam acara “Kilasan Kinerja Setahun Kemdikbud” di Jakarta, Rabu (30/12).
Mantan Rektor Universitas Paramadina itu menambahkan, pihaknya akan melakukan perbaikan sampai akhirnya nilai guru tersebut menjadi sempurna. Meski demikian, Anies mengingatkan agar hasil UKG tidak dijadikan sebagai alat hukuman untuk guru.

“Nilai UKG itu seperti bercermin. Dari hasil itu, akan diperbaiki untuk meningkatkan kinerja guru. Pengembangan pelatihan dilakukan sesuai dengan kebutuhan guru,” tuturnya.
Anies mengaku, hasil UKG 2015 yang menjadi potret kompetensi guru di Indonesia saat ini belum mencapai target nilai rata-rata yang diharapkan pemerintah. “Rata-rata nilai UKG nasional masih di bawah standar,” ujarnya.

Disebutkan, rata-rata (rerata) UKG nasional sebesar 53,02, sedangkan pemerintah menargetkan rerata nilai di angka 55. Untuk rerata nilai profesional 54,77 dan rerata kompetensi pendagogik sebesar 48,94.
Anies menuturkan, dari 2,9 juta peserta UKG, terdapat 3.805 orang yang mendapat nilai di atas 91. Dia berjanji akan menyampaikan hasil UKG secara lebih lengkap pada pertengahan Januari 2016.

Sementara Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemdikbud, Sumarna Surapranata memaparkan, rapor hasil UKG akan dibagikan ke sekolah pada pertengahan Januari 2016. Sedangkan pelatihan untuk para guru direncanakan dilakukan pada Mei 2016.
“Target hasil akan disebarkan pada pertengahan Januari, semoga tidak ada kendala. Sekarang tinggal menunggu hasil dari beberapa daerah yang menggunakan UKG offline. Pelatihan bagi peserta rencananya Mei 2016,” ucap Pranata menandaskan.

Disinggung soal pelaksanaan Kurikulum 2013 (K-13) secara nasional, Mendikbud menjelaskan, hal itu masih dikaji. Karena seharusnya kurikulum 2013 dijalankan melalui proses, pendadaran ide, desain dan dokumen kurikulum, baru pada penerapannya.
“K-13 kan dilaksanakan secara terburu-buru. Saya ingin proses perbaikan kurikulum tidak dipandang sebagai satu-satunya cara untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia,” kata Anies menegaskan.

Anies menambahkan, hingga kini masih ada 6.000 sekolah yang menjalankan K-13. Sekolah tersebut kemudian menjadi rintisan dan model bagi sekolah lainnya untuk menerapkan kurikulum 2013 secara ideal. (tri)