Jumat, 04 September 2015

BAB V PENUTUP

BAB V
PENUTUP


5.1 Saran – saran
Keputusan untuk menggunakan TIK dalam menunjang aktivitas di sekolah harus didasarkan pada pertimbangan kemanfaatan dan bukan karena tidak mau dianggap ketinggalan. Berikut ini adalah beberapa pertimbangan yang disarankan UNESCO (2004), yakni (i) penggunaan komputer untuk tujuan perluasan akses, (ii) penyediaan bantuan teknis, (iii) penetapan tujuan yang efektif dalam penggunaan TIK di sekolah, (iv) memahami peran baru guru di kelas, (v) menyediakan kesempatan pengembangan profesional secara kontinyu, (vi) melatih guru dengan tingkat keterampilan yang berbeda, (vii) memberikan insentif kepada guru yang menggunakan TIK, dan (viii) mengupayakan kesinambungan pembiayaan.
Sejalan dengan uraian di atas, di bawah ini dijelaskan beberapa aspek yang juga perlu dipertimbangkan dalam pengelolaan TIK di sekolah.
1.       Keterampilan TIK
Untuk dapat memaksimalkan pemanfaatan TIK di sekolah, kepala sekolah harus menunjuk penanggung jawab/koordinator TIK yang memiliki keterampilan TIK yang memadai
2.       Buku Panduan TIK
Tujuan dari buku panduan ini adalah untuk memberi informasi kepada staf tentang prosodur penggunaan TIK. Buku pandauan ini menjadi bukti bahwa penanggung jawab TIK telah mencoba mengembangkan kebijakan, prosedur dan sistem yang relevan. Idealnya, buku panduan tersebut tidak lebih dari 20 halaman, dengan spasi ganda dan dengan daftar isi.
3.       Sekuriti Perangkat Keras dan Lunak
Perangkat TIK membutuhkan investasi yang cukup mahal sehingga perlu dijamin keamanannya, baik dari segi kerusakan maupun pencurian. Untuk itu, perlu ada tindakan pengamanan yang dilakukan pihak manajemen sekolah

4.       Pajangan Bermanfaat
Banyak ruangan komputer yang dihiasi dengan poster dengan pertimbangan supaya tampaknya menarik tanpa memperhitungkan kemanfaatannya.
Pemasangan poster dimaksudkan untuk memberi manfaat dan lebih memudahkan peranan manajemen TIK. Contoh poster yang dimaksud adalah:
a.    Aturan prilaku
b.    Instruksi singkat, seperti “simpan pekerjaan Anda setiap 10 menit”;
c.    Petunjuk software;

5.       Pemeliharaan dan rutinitas
Isu pemeliharaan dan rutinitas penting untuk menjaga perangkat tetap awet. Setiap individu yang sering berinteraksi dengan perangkat-perangkat TIK di sekolah perlu mengetahui dan menerapkan mekanisme pemeliharaan dan rutinitas. Untuk itu,  sekolah sebaiknya melakukan pelatihan atau sekurangkurangnyasosialisasi baik kepada guru maupun staf administrasi
6.       Faktor manajemen yang mempengaruhi prestasi dalam TIK
Faktor-faktor ini sangat ditentukan oleh penanggung jawab TIK yang ditugaskan oleh manajemen sekolah. Faktor-faktor yang dimaksud adalah bahwa penanggung jawab TIK harus:
a.         mempunyai gagasan yang jelas tentang posisi TIK dalam kurikulum, dan mampu mengkomunikasikannya kepada yang lainnya;
b.        Mempunyai pendekatan yang jelas dalam upaya meningkatkan prestasi;cukup fleksibel untuk memberi kesempatan kepada yang lainnya untuk menyumbangkan gagasannya;
c.         memiliki harapan yang tinggi terhadap siswa dan staf;
d.  menjadi ahli dalam mata pelajaran tersebut, yang berarti bahwa mereka memiliki pemahaman yang jelas tentang TIK.
7.       Mengelola rekaman pekerjaan yang telah dilakukan siswa
TIK dapat membantu pengarsipan rekaman untuk tujuan penilaian. Rekaman siswa dapat disimpan dalam bentuk diari, di mana siswa merekam kegiatan TIK yang dia telah lakukan setiap harinya
8.       Manajemen Infrastruktur
Manajemen infrastruktur adalah hal penting untuk menjamin kesuksesan pengadaan, pemasangan, dan pemanfaatan infrastruktur. Aturan perlu dibuat untuk selanjutnya dijadikan sebagai panduan yang dapat menuntun untuk:
a.    menyusun agenda yang memuat apa yang seharusnya terjadi, jadwal, dan siapa yang bertanggung jawab;
b.    senantiasa menginformasikan kepada setiap individu yang terkait – khususnya ketika terjadi kesalahan;
c.     mengawasi pengeluaran – tapi juga menemukan sefleksibel bagaimana kendala anggaran tersebut;
d.    tidak lupa memasukkan anggaran-anggaran tersembunyi, seperti biaya angkutan.
e.    Tetap menyediakan anggaran untuk tujuan biaya tak terduga;

9.       Manajemen Keuangan
Keuangan dalam bidang TIK juga penting dikelola dengan baik karena biaya pemeliharaan dan operasionalnya cukup mahal. Bagian ini memuat strategi penghematan biaya sehingga investasi yang ada membuahkan hasil yang maksimal. Menggunakan peralatan yang lebih tua: Peralatan yang lebih tua tapi masih berfungsi sebaiknya masih tetap digunakan. Ada beberapa pertimbangan yang perlu diketahui dalam hal pendistribusian sumberdaya yang ada dan apa yang harus dilakukan dengan peralatan tersebut.

Untuk tujuan pembelajaran TI, peralatan yang dipasang sebaiknya yang paling mutakhir, supaya dapat digunakan semaksimal mungkin, baik dari segi intensitas maupun tujuannya

10.   Praktek yang baik dalam tugas administrasi
Praktek yang baik dalam tugas administrasi haruslah menjadi salah satu indikator penting dalam mewujudkan manajemen sekolah yang efektif. Beberapa konsep yang perlu diketahui dalam kaitan ini adalah sebagai berikut:
-          Pengetikan data harus dilakukan dengan cermat tapi tetap memperhitungkan kecepatan, dan tingkat akurasi yang tinggi, sehingga tidak terjadi kesalahan yang berarti.
-          Dokumen diarsipkan dengan baik untuk menjaga jangan sampai hilang;
-          Transfer data efisien;
-          Template sebaiknya disiapkan; Untuk tugas tertentu, proses otomasi perlu dijalankan;
-          Dokumen-dokumen yang berkaitan sebaiknya dikoneksikan satu sama lain dengan membuat link.
-          Fasilitas mail-merge sebaiknya difungsikan, khususnya untuk tugas-tugas administrasi.

11.   Pengelolaan Pengunaan Internet
Penggunaan internet dalam berbagai macam koneksi membutuhkan biaya yang cukup bervariasi berdasarkan provider yang dilanggan. Penggunaan internet pada lembaga tentu akan berpengaruh juga pada biaya manajemen. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, yakni:

-          Mengelola penggunaan komputer yang terkoneksi dengan internet. Koneksi internet hanya kepada satu unit komputer akan terasa sangat mahal dibandingkan dengan kalau dibagi kepada beberapa unit komputer.
-          Mempertimbangkan penggunaan teknologi yang sesuai untuk mengkoneksikan sekolah dengan internet.
-          Menjamin adanya nilai tambah yang diberikan yang sepadan dengan biaya yang dikeluarkan;
-          Mengontrol penggunaan fasilitas internet, seperti email dan website, supaya tidak menimbulkan biaya tambahan, baik oleh staf maupun siswa. Perlu diketahui bahwa sejumlah situs membebankan biaya untuk bisa diakses. Bila menggunakan sistem dial-up, lama koneksi dengan internet perlu dikontrol supaya tidak melewati batas kemampuan keuangan sekolah yang dialokasikan untuk koneksi internet ini.
-          Mencegah siswa dari penggunaan chat dan email yang tidak penting.

5.2 Kesimpulan
Pengelolaan pembelajaran berbasis TIK terdiri dari :
        Perencanan pembelajaran meliputi :
a.    penyediaan fasilitas jaringan komunikasi data,
b.    pangkalan data,
c.     media pembelajaran dan akses publik oleh sekolah
Sedangkan guru perlu :
a.       menentukan materi yang dapat disampaikan dengan media TIK;
b.      menetapkan kegiatan tatap muka dan kegiatan online;
c.       menetapkan alat pembelajaran TIK; sumber belajar meliputi buku-buku elektronik, alamat situs web, materi presentasi, materi multimedia;
d.      menetapkan metode penilaian tes atau non tes.
Pelaksanaan Pembelajaran dilakukan dalam kegiatan tatap muka melalui :
a.       tahapan penjelasan proses belajar;
b.      tahap eksplorasi sumber-sumber belajar;
c.       tahap kolaborasi berbagai sumber belajar untuk memperoleh pemahaman yang utuh;
d.      tahap refleksi mengambil kesimpulan dari topik yang sedang dipelajari,

dan kegiatan online melalui pelatihan soal CBT ( Computer Based Test ) yang merupakan kegiatan menjawab soal UN secara online baik melalui situs-situs penyedia soal-soal UN online seperti http://www.quipperschool.comhttp://www.atun-kemdikbud.go.id, http://www.puspendik.org  dan softwere offline yang dibuat oleh Tim CBT sekolah.

BAB III PROGRAM KEGIATAN CBT SMPN 1 KEDOKANBUNDER

BAB III
URAIAN PROGRAM


3.1 Program Kegiatan terlampir
3.2 Jadwal Kegiatan terlampir


































3.2 Jadwal Kegiatan CBT
























BAB II PROGRAM SEKOLAH BERBASIS IT

BAB II
PENGORGANISASIAN COMPUTER BASED TEST ( CBT )


2.1 Pengorganisasian Tim Kerja



2.2 Tugas dan Fungsi

       a. Kepala Sekolah
           Tugas dan fungsinya sebagai EMAS
-          Evaluator
-          Manajerial
-          Administrator
-          Suvervisor

b. Waka Bidang Akademik
     Tugas dan fungsinya :

-          Mengendalikan kegiatan akademik yang ada di sekolah baik kegiatan intra maupun ekstra kurikuler
-          Membuat program Kurikulum
-          Membuat program pengendalian mutu
-          Membuat program pengayaan kelas IX dll

c. Koordinator CBT
     Tugas dan fungsinya :
-       Membuat program aplikasi soal UN baik menggunakan html ataupun flash video
-       Membuat panduan cara masuk situs yang berkaitan dengan materi soal UN Online seperti http://www.quipper scholl, http://puspendik.org, http://atun.kemdikbud.go.id dll
-       Mengkoordinir jalannya kegiatan latihan CBT di lab. Tikom dan lab. Bahasa

d. Ketua
     Tugas dan fungsinya:
-       Membuat program kerja pelatihan CBT
-       Membuat proposal pengajuan biaya CBT ke orang tua siswa
-       Memantau pelaksanaan kegiatan CBT di sekolah
-       Mengkoordinir semua kegiatan CBT di sekolah
-       Menganalisis hasil kegiatan CBT
-       Melaporkan hasil kegiatan CBT kepada Kepala Sekolah

e. Sekretaris
     Tugas dan fungsinya:
-       Membuat administrasi yang berkaitan dengan program CBT
-       Membantu ketua dalam mengkoordinir kegiatan CBT
-       Membuat daftar hadir guru/ tutor dan daftar hadir siswa
-       Mengabsen tutor dan siswa dalam kegiatan CBT

f. Bendahara
    Tugas dan fungsinya:
-       Mengkoordinir keuangan yang berkaitan dengan partisipasi masyarakat dengan program CBT
-       Mencatat keluar, masuk jalannya keuangan CBT
-       Membuat administrasi keuangan CBT
-       Memberikan dakes para tutor CBT

g. Anggota
    Tugas dan fungsinya:
-       Membantu kegiatan CBT seperti mengkondisikan siswa agar masuk kelas
-       Membantu kegiatan CBT untuk mengabsen siswa
-       Membantu kegiatan CBT yang berkaitan dengan komputer dll.

PROGRAM PENGELOLAAN KEGIATAN SEKOLAH DAN PROSES PEMBELAJARAN BERBASIS IT

BAB I

PENDHULUAN

1.1  Latar Belakang

Dalam dua dasawarsa terakhir ini, teknologi informasi dan komunikasi (TIK) mengalami  perkembangan yang amat pesat dan secara fundamental telah membawa perubahan yang signifikan dalam percepatan dan inovasi penyelenggaraan pendidikan di berbagai negara.

Bahkan terdapat tekanan TIK yang sangat besar terhadap sistem pendidikan secara global karena: (i) teknologi yang berkembang menyediakan kesempatan yang sangat besar untuk mengembangkan manajemen pendidikan dan proses pembelajaran di sekolah, (ii) hasil belajar siswa yang spesifik dapat diidentifikasi dengan pemanfaatan teknologi baru tersebut, dan (iii) TIK memiliki potensi yang sangat besar untuk mentransformasikan seluruh aspek di dalam pendidikan di sekolah dan memanfaatkannya untuk mencapai tujuan-tujuan pembelajaran.

Sejumlah negara telah mengintegrasikan TIK dalam perencanaan dan penyelenggaraan pendidikan nasionalnya. Singapura, misalnya, telah menerapkan teknologi informasi interaktif pada sistem persekolahan dengan rasio satu komputer dua siswa. Sistem jaringan dibangun untuk menghubungkan pendidikan, dunia internasional, dunia industry berteknologi tinggi, dan dunia kerja. Ringkasnya, beberapa negara telah mengubah kultur pembelajaran dengan mengintegrasikan teknologi digital ke dalam kegiatan belajar dan bekerja di sekolah.

Peralihan kultur yang dimaksud di atas hanya bisa terjadi kalau komunitas pendidikan memiliki komitmen yang kuat untuk memanfaatkan TIK. Kelompok komunitas tersebut adalah para praktisi pendidikan baik yang berkaitan dengan manajemen maupun proses belajar mengajar pada semua tingkatan dan unit pendidikan, yang terdiri atas guru, dosen, instruktur, kepala sekolah, pengawas, staf administrasi, dan pejabat dalam lingkungan departemen pendidikan. Yang tak kalah pentingnya adalah para subjek pendidikan dari semua jenjang yang terdiri atas siswa dan mahasiswa. Dalam konteks ini, pemanfaatan TIK harus direalisasikan untuk (a) pengelolaan pendidikan melalui otomasi system informasi manajemen dan akademik berbasis TIK, dan (b) sistem pengelolaan pembelajaran baik sebagai materi kurikulum, suplemen dan pengayaan maupun sebagai media dalam proses pembelajaran yang interaktif serta sumber-sumber belajar mandiri yang inovatif dan menarik. Dengan kata lain, pendayagunaan TIK dalam manajemen pendidikan dan proses pembelajaran bertujuan untuk menfasilitasi penyelenggara dan peserta pendidikan guna mendorong peningkatan kualitas pendidikan.

Komitmen tersebut perlu dipertahankan untuk menjaga kesinambungan pemanfaatan TIK dalam dunia pendidikan. Rekdale (2001) mengemukakan bahwa pada program di masa lalu untuk menyediakan teknologi ke sekolah kebanyakan mencapai sedikit sukses dalam jangka waktu yang cukup lama dan jarang sekali menunjukkan perkembangan.

Persyaratan mengenai laboratorium bahasa adalah contoh yang umum. Biasanya ada enam masalah utama, yaitu ; (i) Anggaran untuk perawatan fasilitas awal tidak tersedia; (ii) Pelatihan biasanya terlalu spesifik dan tidak berhubungan dengan kebutuhan di lapangan atau perubahan sikap, (iii) Tidak tersedianya karyawan untuk perawatan rutin dan pengembangannya, (iv) Tidak tersedianya teknisi ahli atau terlalu mahal, (v) Materi yang sesuai untuk mengajar tidak tersedia, dan (vi) Lemahnya kondisi kerja guru di lapangan mendorong bahwa mereka tidak dapat membagi waktu untuk mengembangkan materi mengajar secara kreatif. Di sisi lain, sejumlah hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan TIK dalam pembelajaran memiliki dampak positif terhadap performansi dan prestasi belajar siswa (Graus, 1999; Stepp-Greany, 2000; Stepp-Greany, 2002; and Choi and Nesi, 1999).

Hal di atas menunjukkan bahwa pemanfaatan TIK di bidang pendidikan perlu mendapatkan perhatian yang serius dari berbagai pihak terkait, termasuk mengatasi masalah-masalah yang sering terjadi. Berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) Departemen Pendidikan Nasional tahun 2005-2009, untuk dapat memberikan pelayanan prima, salah satu yang perlu dilakukan adalah pengembangan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) yang dilakukan melalui pendayagunaan ICT di bidang pendidikan yang mencakup peran ICT sebagai substansi pendidikan, alat bantu pembelajaran, fasilitas pendidikan, standar kompetensi, penunjang administrasi pendidikan, alat bantu manajemen satuan pendidikan, dan infrastruktur pendidikan.

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat dan diterapkan dalam berbagai bidang kegiatan. Robertson mengatakan TIK digunakan dalam hampir semua aspek kehidupan dan pengaruhnya diperkirakan akan membawa dampak yang lebih besar terhadap dunia akan datang (Isjoni et al., 2008 : 76). Penerapan TIK terutama adalah memberikan kecepatan memperoleh dan mengolah informasi sehingga mampu membantu menetapkan keputusan yang lebih cepat dan tepat (Mustafa, 2007 : 2). Perkembangan TIK juga menyebabkan membanjirnya beragam informasi dengan akses yang sangat mudah. Beragam informasi tersebut jika dikelola dengan benar maka akan sangat membantu mengambil keputusan dalam berbagai aspek kehidupan. Hasil pengolahan informasi tersebut dapat dibuat untuk menimbulkan hal yang bermanfaat, merugikan atau bahkan berbahaya untuk pemakainya maupun penciptanya (Mustafa, 2007 : 2).

Penerapan TIK yang tepat akan mampu menimbulkan manfaat dalam kegiatan usaha dan industri menuntut kepada calon tenaga kerja harus memiliki kemampuan dibidang TIK. John Naisbitt mengatakan Negara yang unggul dalam teknologi informasi, maka Negara tersebut akan unggul pula dalam mendominasi dunia (Isjoni, et al., 2008 : 9).

SMPN 1 Kedokanbunder telah menerapkan pembelajaran berbasis TIK sejak tahun 2006 dengan diberlakukannya Kurikulum KTSP tahun 2006. Didalam kurikulum KTSP Tahun 2006 terdapat mata pelajaran Komputer yang masuk didalam Kelompok Mata Pelajaran dan diberikan kepada semua kelas dari kelas 7, 8 dan 9.

Penerapan TIK di sekolah selain dalam mata pelajaran TIK, juga menerapkan pembelajaran berbasis TIK pada semua mata pelajaran (.., 2007). Penerapan didalam kegiatan pembelajaran ini diantaranya adalah sebagai media pembelajaran, penayangan materi pemelajaran, sarana menyimpan materi pembelajaran, dan sarana mendapatkan sumber pemelajaran. Selain itu penerapan TIK dalam pembelajaran di sekolah juga memiliki tujuan sebagai sarana kolaborasi pembelajaran dengan sister school, maka penerapan dan pemanfaatan TIK dalam proses pembelajaran menjadi program sekolah yang wajib.

1.2  Dasar / Landasan Hukum

a)       Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
b)       Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,
c)       Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
d)       Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah,
e)       Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan,
f)        Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru,
g)       Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2009 Tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan.
h)       Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 68 Tahun 2014 Tentang Peran Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)  dan Guru Ketrampilan Komputer dan Pengelolaan Infomasi (KKPI) dalam Implementasi Kurikulum 2013


1.3  Tujuan

Buku Program Pengelolaan Kegiatan Sekolah dan Proses Pembelajaran Berbasis IT  ini disusun dengan tujuan untuk memberikan acuan bagi  guru TIK, Staf Administrasi Sekolah serta guru lainya dalam merancang program pembelajaran berbasis teknologi informasi bagi peserta didik, sesama guru mata dan tenaga kependidikan di sekolah untuk memanfatkan TIK sebagai sumber dan/atau sarana belajar di sekolah.

1.4  Visi, Misi Sekolah

Visi :
SMPN 1 Kedokanbunder yaitu : “SEMAR “, Terciptanya Sekolah yang Sehat, Mandiri dan Religius”

Misi :
1.    Menciptakan lingkungan yang bersih, aman dan asri
2.    Meningkatkan efektivitas kemandirian belajar siswa secara optimal
3.    Membina akhlak mulia dan budi pekerti luhur
     Strategi :
1.    Menata dan memelihara kebersihan dan keindahan sekolah
2.    a. Menerapkan kemandirian belajar siswa secara efektif
b.    menggalakan kegiatan ekstrakurikuler
3. a. Membiasakan siswa mengaji 15 menit sebelum belajar
b. menggiatakan kegiatan rohis sebagai bekal bimbingan siswa


Target :
1.    tercipta lingkungan sekolah yang aman dan nyaman
2.    a. Prestasi siswa meningkat ditandai dengan meningkatnya nilai ujian
b.    Memberi bekal ketrampilan kepada siswa
3.a. Siswa akan terbiasa untuk membaca Al-Qur’an
   b. Siswa akan terbiasa untuk selalu berperilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Islami

1.5  Ruang Lingkup

Dalam rangka menyikapi pernyataan mendikbud Anies Baswedan bahwa Ujian Nasional Tahun 2015/2016 akan dilaksanakan secara daring / online, oleh karena itu SMPN 1 Kedokanbunder menyiapkan diri sejak dini melakukan pelatihan CBT ( Computer Based Test) bagi para siswa kelas IX dengan memanfaatkan situs-situs yang menyelenggarakan pelatihan Ujian Online / CBT seperti : http://www.quipperschool.com, http://www.atun-kemdikbud.go.id, dan http://www.puspendik.org . Dengan ruang lingkup sebagai berikut :

Peserta                  : Siswa kelas IX ± 300 siswa
Tempat                  : Lab. TIK dan Lab. Bahasa SMPN 1 Kedokanbunder
Pelaksanaan          : Senin sampai dengan Jum’at selama 8 bulan
                                   ( Sept 2015 s.d. Maret 2016 )
Waktu                    : 12.30 – 13.30, kecuali Jum’at : 14.00 – 15.00
Jenis kegiatan       : Pelatihan CBT ( Computer Based Test )
Tim CBT                :
1.      Asep Moh. Nurudin, S.Pd
2.      Sandika, S.Pd.I
3.      Maryam, S.Pd
4.      Nuridah, S.Pd
5.      Dwi Nurharyanto, S.Pd

6.      Mamat, Amd. Perpus