REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Mendikbud) Muhammad Nuh mengatakan pelajaran ekstrakurikuler Pramuka,
pendikan agama dan budi pekerti akan menjadi kurikulum wajib bagi
sekolah di seluruh Indonesia.
"Pendidikan agama baik itu agama Islam, Kristen dan lainnya wajib
masuk di dalam kurikulum, begitu juga dengan pelajaran budi pekerti,"
kata Mendikbud di hadapan ribuan guru se- Kalsel pada sosialisasi
kurikulum 2013 di Mahligai Pancasila Banjarmasin Kalimantan Selatan,
Sabtu (9/2).
Menurut M Nuh, pada kurikulum baru pendidikan agama dan budi pekerti
minimal harus diajarkan selama empat jam pada masing-masing sekolah.
Dimasukkannya kurikulum agama dan budi pekerti tersebut sangat
penting untuk dilaksanakan, mengingat perkembangan tingkah laku generasi
muda yang mulai memprihatinkan.
Penyesuaian kurikulum, kata dia, dipengaruhi oleh perubahan zaman
yang memang harus disikapi secara bijak oleh seluruh pemegang kekuasaan,
bukan hanya perkembangan teknologi yang sangat cepat, tetapi juga
adanya perkembangan akademik, industri dan sosial budaya.
"Untuk sosial budaya misalnya, kini tidak sedikit anak-anak yang
kurang memiliki nilai kesantunan publik, omongannya kasar dan 'sengak',
dan sering terjadi kerancuan sosial," katanya.
Kondisi tersebut terjadi, tambah Mendikbud, dipicu oleh sesuatu yang
salah, sehingga harus diatasi dengan pendidikan yang sesuai antara lain
dengan selalu menanamkan sikap jujur, bersih dan disiplin.
Sedangkan perkembangan teknologi, kata dia, hampir semua anak-anak
kini memiliki perangkat teknologi minimal telepon selular, internet dan
lainnya, sehingga hal tersebut harus diimbangi oleh kemampuan para guru
dalam penguasaan perkembangan teknologi tersebut.
Mendikbud juga meminta para guru tidak risau dalam menyikapi
perubahan kurikulum tersebut, karena sebelum dilaksanakan akan dilakukan
pelatihan terhadap para guru terlebih dahulu.
"Pembenahan kurikulum, bertujuan untuk meningkatkan kualitas
pendidikan sehingga para guru jangan khawatir karena kurikulum tersebut
untuk membenahi kualitas pendidikan," katanya.
Pada kesempatan itu Mendikbud juga menyampaikan bahwa kurikulum
sebelumnya terlalu membebani anak, misalnya untuk anak SD kelas 1 sudah
diharuskan bisa membaca, sehingga mau tidak mau, anak tersebut diajarkan
membaca ketika berada di taman kanak-kanak (TK).
Padahal, lanjut Mendikbud, TK bukanlah sekolah melainkan tempat bermain sekaligus mengenalkan anak pada lingkungannya.
Kurikulum 2013 yang mulai diterapkan pada tahun ajaran baru tersebut
diciptakan agar murid-murid memiliki kompetensi yang memadai,
meningkatkan kemampuan matematika, kreativitas dan akrab dengan
data-data.
Proses pembelajaran dalam kurikulum baru tersebut, lanjut Nuh,
mendorong kreativitas, karena berdasarkan hasil penelitian, dua pertiga
kreativitas dibentuk dari pendidikan dan baru sepertiganya karena
keturunan atau genetik. Pelatihan guru menghadapi kurikulum baru
dijadwalkan berlangsung April dan Mei 2013.
Guru akan dilatih cara menyampaikan materi pelajaran dalam kurikulum
baru yang menerapkan penghapusan beberapa mata pelajaran. Selain
Muhammad Nuh hadir pada acara tersebut Menteri Riset dan Teknologi Gusti
Muhammad Hatta bersama istri.