Rabu, 14 November 2012

Kurikulum 2013 Fokus kepada 4 Pelajaran

TEMPO.CO, Jakarta - Kurikulum baru untuk 2013 yang saat ini sedang digodok di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan difokuskan untuk empat mata pelajaran terlebih dulu. Empat pelajaran yang kurikulumnya akan direvisi adalah Matematika, Bahasa Indonesia, Pendidikan Agama, serta Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

“Tapi bukan berarti mata pelajaran lain diabaikan,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Pengembangan Khairil Anwar Notodiputro kepada Tempo, Selasa, 25 September 2012.

Keempat mata pelajaran tersebut dipilih karena dianggap bisa mempengaruhi rasa nasionalisme dan meningkatkan karakter generasi muda. Saat ini, pendidikan di Indonesia dirasa masih terlalu liberal.

Menurut Khairil, kurikulum ini akan mengalami banyak perubahan dibanding kurikulum sebelumnya yang dibuat tahun 2006. Selain isi pengajaran, juga diubah cara penyampaian, termasuk penyiapan dan penyediaan buku ajarnya. Kelak, empat mata pelajaran itu harus menggunakan buku yang distandarkan oleh kementerian. Sedangkan mata pelajaran lain boleh menggunakan buku pedoman berbeda, namun harus di bawah pengawasan kementerian.

Khairil berharap tidak ada buku-buku pelajaran yang mempunyai konten terlalu liberal. "Semoga tidak lagi menemukan gambar (Miyabi) itu di buku-buku pelajaran," kata Khairil menanggapi buku pelajaran setingkat SMP yang memuat gambar artis porno di salah satu halamannya.

Kurikulum 2013 nantinya tidak hanya bersifat kognitif atau hafalan saja. Tetapi juga mementingkan sikap dan keterampilan para siswa. "Misalnya, bagaimana anak-anak ini mempunyai nilai Pancasila, tidak hanya hafalan sila pertama dan seterusnya," kata Khairil. Metode inilah yang saat ini sedang dicari dan diterapkan di kurikulum baru.

Sedangkan untuk mata pelajaran lain, kata Khairil, ada kemungkinan beberapa akan digabung jika memungkinkan untuk membentuk kurikulum yang lebih sederhana dan efektif. "Diajarkan 5 jam lebih bagus asal efektif daripada 10 jam tapi banyak yang tidak bermanfaat," kata Khairil.

Saat ini, kurikulum baru itu masih dalam tahap pematangan draf. Pematangan tak hanya melibatkan Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemdikbud, tetapi juga merekrut anggota tim evaluasi dari perguruan tinggi dan tim independen yang berkonsentrasi di beberapa bidang mata pelajaran.

Jamin Kurikulum Baru Tak Bikin Guru Menganggur



 

JAKARTA – Perubahan kurikulum bagi Sekolah Dasar (SD) yang tengah digodok Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI memungkinkan hilangnya sejumlah mata pelajaran yang sebelumhya diajarkan. Hal itu dikhawatirkan akan berdampak pada guru, terutama yang mengajar mata pelajaran yang dihilangkan tersebut.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Mohammad Nuh mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum pernah menyatakan ada mata pelajaran yang ditiadakan dalam perubahan kurikulum baru yang sedang dibahas. Namun seandainya itu terjadi, Nuh menjamin tidak bakal ada guru yang menganggur.

“Saya belum ceritakan apa yang hilang dan apa yang tambah. Tapi seandainya ada (yang hilang) dalam perubahan kurikulum, tidak ada guru yang ngangur,” kata Mohammad Nuh di Jakarta, Minggu (28/10).

Dia menjelaskan, guru SD merupakan guru kelas yang harus bisa mengajar semua mata pelajaran, kecuali untuk mata pelajaran Pendidikan Jasmani dan Agama. Namun demikian dalam perubahan kurikulum tahun ajaran 2013-2014 mendatang, semua konsekwensi telah dipertimbangkan.

“Guru SD itu kan guru kelas, jadi dia harus bisa mengajar apa saja, minus (mata pelajaran) Pendidikan Jasmani dan Agama. Oleh karena itu, konsekuensi dari kurikulum baru tentu sudah dihitung,” ujarnya.

Nuh menambahkan, pembahasan kurikulum baru yang ditargetkan kelar  pada November atau awal Desember 2012itu juga melibatkan kalangan guru. “Ujungnya kan guru yang akan mengajar. Oleh karena itu, harus disosialisasikan kepada guru. Ada training dan up-grading  guru,” katanya.

 Ditambahkannya, ada dua faktor utama yang memengaruhi efektivitas belajar, yaitu kurikulum dan guru. Oleh karena itu, kata Mendikbud, guru harus dilibatkan dalam perbaikan kurikulum pendidikan.

“Sejak tahun lalu mulai dilakukan uji kompetensi awal, uji kompetensi guru, dan berbagai pelatihan. Hal ini menunjukkan pentingnya guru. Guru tidak bisa dilepaskan dalam uji publik,” katanya.

Untuk diketahui, saat ini perubahan kurikulum ini masih dalam pembahasan di internal Kemendikbud. Setelah dibahas di internak Kemendikbud, perubahan kurikulum itu akan dilaporkan kepada Presiden dan Wakil Presiden. Namun sebelum diterapkan, kurikulum iu akan menjalani uji publik.

Uji publik dimaksudkan agar kurikulum itu  mendapatkan masukan, kritik dan saran dari publik dan kalangan pendidik. Nuh menargetkan uji publik atas kurikulum baru itu bisa dilakukan paling lambat awal Desember 2012.(fat/jpnn)

Mendikbud: Kurikulum Baru Diterapkan pada 2013-2014

Metrotvnews.com, Surabaya: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan menerapkan kurikulum baru pada tahun ajaran 2013-2014. Hal itu dikatakan Mendikbud Muhammad Nuh di sela-sela acara peresmian Gedung Olahraga Convention Center, Kampus C Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (24/10).

Ia mengatakan, kurikulum baru itu akan merubah pada beberapa mata pelajaran. Namun, Mendikbud tak merinci mata pelajaran tersebut karena kementeriannya masih merumuskan perubahan itu secara internal.

Setelah dirumuskan, kata Nuh, perubahan itu diujicobakan pada Desember 2012. Tujuannya, Kemendikbud dapat melihat respon masyarakat sebelum penerapan kurikulum baru.

Sebelumnya, pemerintah merencanakan enam mata pelajaran wajib Sekolah Dasar (SD), yaitu Agama, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN), Bahasa Indonesia, Matematika, Seni Budaya, serta Olahraga dan Kesehatan. Sedangkan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Sosial (IPS) diintegrasikan dalam pelajaran lain. Sementara Bahasa Inggris menjadi muatan lokal di setiap sekolah.(Itong Suyanto/RRN)

Selasa, 06 November 2012

Biografi Sule - Sebuah Perjuangan Menuju Kesuksesan

Entis Sutisna atau lebih dikenal dengan nama Sule (lahir di Bandung, Jawa Barat, 15 November 1976; umur 34 tahun) adalah pemeran yang berawal dari Grup Lawak SOS, Audisi Pelawak TPI (API). Sule semakin dikenal via acara Opera Van Java di Trans7 . Karirnya semakin meningkat dengan acara Awas Ada Sule di Global TV yang dibintangi mantan pemain bola voli nasional, Hikmal Abrar. Selain melawak, alumnus STSI Bandung ini dikenal pintar menyanyi. Sejak masih duduk di bangku kelas 3 SD, Sule sudah sering tampil di panggung tujuhbelas Agustusan, untuk menari.

“Sejak umur lima tahun kalau dengar musik jaipongan bawaannya selalu joget. Aku memang senang sekali menari,” cetus lelaki berambut gondrong dan pirang ini. Karena senang menari itulah, akhirnya orang tua mendaftarkannya ke sanggar Kandaga. “Mulai dari situ saya jadi sering dapat juara. Tidak hanya di Jawa Barat, tetapi juga sampai Jakarta,” ucap pria kelahiran Cimahi yang memiliki cita-cita menjadi pembawa acara berita ini. Seperti halnya Oni, teman satu kelompoknya, Sule juga sudah terbiasa mencari uang sejak kecil. Untuk urusan belajar, ternyata Sule paling malas sukanya menyontek.Hobi menarinya sempat terhenti ketika duduk di bangku SMP. Baru tumbuh lagi saat masuk SMKI , Sule mengakui setelah berjuang selama bertahun-tahun, sejak SMP, baru sekarang meneguk hasilnya. Dulu dia tinggal di rumah petak kontrakan. “Dulu, boro-boro buat beli baju, bayar rumah sama makan saja harus meminjam dari tetangga,” ujarnya. Hidup prihatin sempat dirasakan pria berambut pirang panjang ini. Orangtuanya adalah pedagang bakso di Cimahi, di malam hari Sule kecil membantu berjualan jagung rebus keliling kompleks.

Sule menikah dengan Lina (32), tahun 1997. Karena penghasilan dari melawak tidak menentu, mereka berdagang ayam goreng dan berjualan kebaya. “Penghasilannya cuma Rp20.000 sehari. Belanja sayur, sebagian lagi beras, sabun, dan untuk jajan anak, nggak cukup,” paparnya.
Bintang Sule baru bersinar ketika ia dan dua temannya, Ogi Suwarna dan Obin Wahyudin mengikuti audisi lawak API (Akademi Pelawak Indonesia) di TPI. Setahun kemudian, Sule menjuarai Superstar Show, sebuah acara duet selebriti di Indosiar, dan berhak membawa pulang sebuah mobil. Puncaknya ketika ia membintangi OVJ.

Karakter Pelawaknya Kuat
Sule tampak sebagai pelawak multi talenta lewat sebuah acara televisi (reality-show) SuperStar Show yang ditayangkan Indosiar, kira-kira 2 tahun yang lalu. Dalam acara berupa kontes nyanyi secara berpasangan tersebut, Sule akhirnya menjadi juara. Waktu itu dia berduet dengan Jaja.
Karakternya yang unik, multy-talented, dan humoris membuat duet Sule-Jaja dengan mudah disukai dan dikenal para pemirsa acara SuperStar. Ternyata terbukti kemudian. Terhitung semenjak usai menjuarai event SuperStar, Sule pun mulai sering tampil di layar kaca (televisi). Dari menjadi presenter (MC), bintang tamu talkshow, pengisi acara musik, hingga menjadi komedian/pelawak seperti saat ini.


Acara tv yang mempopulerkan Sule
Dari ranah komedi, nama Sutisna alias Sule sepanjang tahun ini merajai televisi. Selain tampil di acara komedi Opera Van Java (OVJ) di Trans 7, Sule juga memandu reality showBigShow di TPI. Jika tak syuting, Sule mengisi berbagai acara off air. Khusus untuk tahun 2009, saya amati Sule LARIS MANIS. Job yang diterimanya di dunia hiburan Indonesia tergolong cukup banyak. Anda yang sering nonton tv pada malam hari mungkin sudah tidak asing lagi dengan tampak dan tingkah lucunya. Acara tv yang bisa dibilang mempopulerkan Sule (selain SuperStar) yaitu OKB, Opera Van Java, dan Awas Ada Sule. Dua yang pertama tayang di Trans7. Sedangkan yang terakhir (Awas Ada Sule) ditayangkan di Global Tv. Jika anda penggemar acara komedi atau sitkom, anda pasti sudah cukup familiar dengan ketiga acara itu.

Kelebihan Sule
Sule memang punya talenta tersendiri yang membuat ia layak disejajarkan dengan Tukul Arwana, Komeng, Eko Patrio, Parto, maupun Olga Syahputra yang sempat dinobatkan sebagai 5 Pelawak Termahal Indonesia). Yang patut diapresiasi, Sule juga bukan tergolong pelawak dadakan. Ia memang memulai merintis karier melawaknya dari NOL Popularitas yang dicapainya sekarang bukanlah secara instan, namun berkat kegigihan dan perjuangan. Di samping talenta unik yang memang dianugerahkan Yang Maha Kuasa padanya.

Seperti Komeng Sule punya kemampuan spontanitas lelucon yang tergolong sangat responsif, cepat, kreatif dan bagus. Dalam tampilan dipanggung juga punya kemampuan blocking yang lumayan. Sule termasuk salah satu peawak yang punya karakter melucu yang kuat dan unik
Bakat melawak Sule agaknya diturunkan sang ayah, yang penjual bakso keliling. Ayahnya selalu membanyol dan membuat para pembeli baksonya tertawa. Akan tetapi Sule mengawali naik panggung bukan dengan lawakan, melainkan sebagai pemain musik. “Tapi kok penonton malah bilang saya lucu. Eh, malah jadi lawak,” ujar Sule, yang kemudian mendirikan grup lawak SOS bersama Ogi dan Oni.

Setelah memenangkan audisi melawak di TPI, nama Sule pelan-pelan melejit. Tetapi baru di acara Superstar Show, nama Sule menanjak hingga sekarang. Meski sudah sangat terkenal, Sule masih memendam cita-cita. Dia ingin go international kendati tak bisa berbahasa Inggris.


Jutawan Sederhana
Kini kehidupan Sule berbeda. Ayah dari Rizki (12), Putri (8), dan Rizwan (2), ini memiliki lima rumah di Bandung dan Jakarta, dua mobil, serta dua sepeda motor. Kendati telah bergelimang harta, ternyata tak semua artis hidup bermewah-mewah. Pelawak Sule misalnya, yang mengaku ingin selalu hidup bersahaja.Kini, ayah tiga anak ini menerima bayaran Rp 4 juta untuk satu episode OVJ. Dengan perhitungan 6 episode setiap minggunya, Sule mengantongi lebih dari Rp 90 juta per bulan. Bulan Ramadan lalu menjadi momen paling menguntungkan bagi Sule. OVJ tayang dua kali sehari. Untuk acara OVJ sahur, pemain dibayar dobel. Alhasil, dalam sehari Sule bisa mengumpulkan Rp 12 juta. Itu belum termasuk honor presenter dan sebagainya. Jika dikalkulasi, lebih dari Rp 100 juta masuk ke rekening Sule setiap bulannya.

Uniknya, gelimang harta tak membuatnya silau. Mobil yang setiap hari mengantarnya syuting masih mobil yang sama dengan yang dipakainya empat tahun lalu, sebuah Suzuki APV.
Untuk investasi Sule lebih memilih mengoleksi rumah. Pria yang mempersunting Lina 12 tahun silam ini sudah memiliki empat rumah di Bandung yang digunakan sang istri sebagai tempat usaha. “Aku sudah punya salon, warnet, toko baju dan toko jual-beli ponsel. Sekarang mau bikin studio musik,” lanjutnya. Pria pencetus ucapan “prikitiw” itu tetap betah menempati tempat tinggalnya terdahulu, sebuah kamar kos di kawasan Jakarta Selatan.

Layaknya anak kos, sejumlah barang milik Sule tergolong sederhana. Kasur tipis, televisi 14 inci, tempat minum galon, dan lain sebagainya menghiasi kamar kos. “Itu jam dinding gua beli Rp 40 ribu,” ujar Sule sambil. Sebagai seorang pelawak, Sule memang tak ada matinya. Pria berambut kuning panjang itu selalu bercanda dan tertawa lepas. Saat berada di lokasi syuting, ia melakukan berbagai aksi jail seperti mengagetkan orang, menggoyang-goyangkan tangga, bahkan melempar sang penulis skenario ke kolam. “Hahaha, sini, sini,” kata Sule sambil menarik baju seorang kru film.

Solider Teman
Semakin terkenal, semakin tebal pula kantong Sule. Penghasilan ini bukan hanya untuk istri dan anak-anaknya, melainkan dibagi juga untuk adik-adiknya. Anak kedua dari empat bersaudara ini juga tidak segan membantu kedua temannya yang dulu sama-sama tergabung dalam grup lawak SOS. Bahkan, menurut Sule, tidak jarang secara diam-diam dia membantu Oni agar rekannya itu bisa mengisi sebuah acara di stasiun televisi. “Tidak hanya bantuan berupa materi saja tetapi juga membuka kesempatan bagi teman-teman saya agar bisa masuk dan terlibat dalam sebuah program acara. Alhamdulillah semuanya bisa terlaksana. Saya juga ingin membagi kebahagian kepada teman-teman saya,” bebernya

Referensi :

- http://rendyanggara.wordpress.com/2010/07/18/biografi-sule-prikitiw-jutawan-baru-yang-sederhana/
- http://id.wikipedia.org/wiki/Sule
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kumpulan Biografi Tokoh Terkenal dan Tokoh Indonesia Lengkap www.kolom-biografi.blogspot.com

Jumat, 02 November 2012

Aplikasi Metode Blended Untuk Peningkatan Keterampilan Berpikir Ilmiah Siswa


Model aplikasi metode blended dengan cara mengintegrasikan berbagai metode pembelajaran tradisional dan metode pembelajaran berbasis komputer dan internet dapat meningkatkan kolaborasi guru-siswa di dalam maupun di luar kelas. Dengan meningkatnya penggunaan internet melalui hand phone (seperti: SMS, Black Bary, e mail) oleh para siswa dapat guru manfaatkan untuk melalukan kerja sama kapan pun dan dari mana pun.
Alangkah lebih baik jika guru dapat memfasilitasi siswa memanfaatkan sumber belajar yang telah guru sediakan dalam jejaring internet di samping menggunakan sumber cetakan dalam bentuk buku atau sumber yang lain. Dengan tersedia banyak sumber belajar siswa siswa dapat belajar kapan pun dan di mana pun sehingga waktu belajar siswa menjadi lebih banyak. Konsultasi dan kerja sama guru-siswa  dapat meningkat dengan bantuan teknologi.
Pada tulisan ini  GP menyajikan model penggunaan metode blended untuk meningkatkan keterampilan siswa berpikir ilmiah. Yang ditekankan benar dalam proses pembelajaran adalah menggunakan cara berpikir ilmiah. Model berpikir ilmilah dapat menggunakan berbagai contoh penugasan  untuk memecahkan masalah para pemula seperti:
Diagram di bawah ini menggambarkan relasi antara metode tradisional dan  metode belajar moderen berbasis komputer.
 
Gambar di atas menujukkan  hubungan antara kegiatan tatap muka dengan penugasan atau proyek belajar mandiri yang terintegrasi dalam model pembelajaran tradisional dengan pembelajaran berbasis internet. Yang dikembangkan adalah keterampilan berpikir ilmiah siswa yang ditunjang dengan keterampilan menggunakan teknologi informasi, menghimpun data, mengolah data, dan menyajikan data secara menarik dan variatif yang dilandasi dengan data yang benar;  mengembangkan kapasitas individu melalui kerja sama dalam kelompok;  mengembangkan keterampilan memimpin; dan karakter tanggung jawab, selalu ingin tahu, objektif, dan berbudaya mutu.
Dalam kegiatan pembelajaran ini guru dapat menggunakan strategi dengan  mengintegrasikan berbagai pendekatan, metode, dan tentu saja siklus pembelajaran eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi (EEK).
Pembelajaran difokuskan pada pengembangan  keterampilan  berpikir ilmiah. Materi pelajaran dapat disesuaikan dengan materi yang relevan pada tiap mata pelajaran. Siklus belajar meliputi siklus EEK. Langkah awal siswa mengeksplorasi informasi dari berbagai sumber dalam merumuskan masalah, menentukan tujuan, dan merumuskan hipotesis, serta mengembangkan kerangka pemikiran sebagai dasar mengembangkan berpikir ilmiah.
Dalam kegiatan tatap muka guru mengintegrasikan metode diskusi, observasi, kolaborasi, dan presentasi. Pelaksanaan pembelajaran didukung dengan berbagai informasi yang diperoleh dari buku sumber kepustakaan serta informasi dari internet. Pada kegiatan nontatap muka, atau tugas terstruktur guru mengintegrasikan kerja sama menggunakan blog, email, SMS.
Diagram model  kegiatan belajar siswa dapat dikembangkan seperti berikut:
Pada tahap selanjutnya siswa  mengembangkan kemandirian belajar dengan melaksanakan tugas mandiri (proyek). Namun demikian, komunikasi guru dengan siswa selama mengerjakan tugas di luar kelas guru tetap menjalin komunikasi dengan menggunakan jejaring teknologi. Tugas siswa di luar kelas dilandasi dengan sistem kontrak target belajar, mengembangkan potensi individu melalui kerja sama kelompok.
Waktu pelaksanaan tugas dibatasi dengan ditentukan lamanya. Hasil pengumpulan, pengolahan, dan penafsiran data mereka susun dalam bentuk kerangka laporan yang dikembangkan dengan menggunakan model mind maping. Laporan dirumuskan kelompok yang disajikan dalam bentuk power point.
Selanjutnya para siswa menyajikan hasil elaborasi data dan fakta yang mereka peroleh dari hasil penelitian selanjutnya mereka sajikan sebagai bahan seminar dalam kelas.
Tujuan pembelajaran bertujuan khusus untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berpikir ilmiah yang meliputi beberapa indikator di bawah ini.
  1. Merumuskan masalah
  2. Merumuskan hipotesis
  3. Menguji hipotesis
  4. Mengolah data
  5. Menafsirkan data
  6. Menarik kesimpulan
  7. Melaporkan hasil penelitian.
Diagram berikut memperlihatkan skenario pembelajaran:
Skenario pembelajaran dilaksanakan dalam  4 jam pelajaran tatap muka dan tugas terstruktur di luar kelas.  Skenario pembelajaran dikembangkan dalam tiga tahap sebagaimana digambarkan dalam gambar di bawah ini :
Secara umum pembelajaran ini dikembangkan untuk membangkitkan daya kompetisi dan kekompakan kelompok. Oleh karena itu dalam pelaksanaan pembelajaran kelas dibagi dalam beberapa kelompok kecil, maksimal 5 orang.
Guru dalam pelaksanaan pembelajaran menerapkan sistem time token ekonomi. Dengan menggunakan pendekatan ini  diharapkan siswa mengembangkan daya kompetisi untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Setiap kekompok yang memenuhi prilaku belajar dan hasil belajar yang diharapkan dihargai oleh guru dalam bentuk tanda bintang. Untuk keperluan menghimpun tanda bintang yang diperolah, tiap kelompok menyediakan kertas tempat menempel tanda penghargaan yang diperolehnya. Kelompok yang berhasil mendapatkan bintang yang terbanyak mendapat hadiah khusus misalnya “permen” atau hadiah lain yang memiliki nilai ekonomi.
Proses pembelajaran dikembangkan lebih lanjut dalam beberapa langkah yang dapat diuraikan lebih lanjut seperti di bawah ini.
Pertemuan Tahap ke-1 : tatap muka (Eksplorasi)
Model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Introduction/PBI)
  1. Guru menyampaikan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator hasil belajar.
  2. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa agar kompetitif dalam meraih prestasi belajar terbaik secara berkelompok.
  3. Guru menghimpun informasi yang sudah siswa kuasai tentang SK /KD yang akan siswa pelajari sebelum proses pembelajaran berlanjut.
  4. Guru menetapkan target hasil belajar yang akan dilakukan dalam 3 tahap yaitu kegiatan tatap muka, kegiatan mandiri terstruktur, dan kegiatan tatap muka untuk mempresentasikan dan membahas hasil penelitian.
  5. Guru memfasilitasi siswa untuk membentuk kelompok kecil, maksimal 5 siswa.
  6. Guru memotivasi siswa untuk melakukan aktivitas merumuskan masalah penelitian,  tujuan , hipotesis,  kerangka pemikiran, dan merumuskan informasi yang siswa perlukan dengan mengeksplorasi dari buku teks pegangan siswa, buku di perpustakaan, mengeksplorasi informasi dari internet.
  7. Siswa mengeksplorasi  berbagai contoh penelitian sederhana dari berbagai sumber dengan menggunakan kata kunci sciene for kids.
  8. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll.)
  9. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis, pemecahan masalah.
  10. Guru membantu siswa dalam merencanakan bentuk penyajian kerangka pikir, kerangka laporan, dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka menyiapkan pengerjaan tugas mandiri dengan teman-temannya
Tahap ke-2 :  tugas terstruktur (Elaborasi)
Pelaksanaan kegiatan belajar mandiri menggunakan model student teams – achievement division (STAD)
  1. Siswa bekerja dalam  kelompok kelompok yang anggotanya 5 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, kemampuan menyediakan sumber informasi, dll)
  2. Siswa mengerjakan tugas susuai dengan yang direncanakan, mamastikan bahwa semua anggota kelompok aktif sesuai dengan peran yang mereka rancang, dan melaksanakan tugas sesuai dengan prosedur yang telah mereka tetapkan.
  3. Siswa menyampaikan infomasi kepada guru melalui jejaring internet, berkonsultasi, dan meminta bantuan guru jika siswa perlukan.
  4. Guru mengontrol perkembangan kegiatan seluruh siswa,  mengarahkan, dan memberi motivasi melalui hubungan interaktif berbasis jejaring internet.
  5. Siswa mengumpulkan fakta, menghimpun , mengolah, dan penafsiran data serta  menarik kesimpulan sebagai hasil penelitian.
  6. Siswa merumuskan hasil penelitian daalam bentuk power point sebagai bahan penyajian dalam kelas.
Tahap ke-3: tatap muka  (Konfirmasi)
Pelaksanaan pembelajaran menggunakan model Demonstrasi atau Presentasi
  1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan target belajar yang harus siswa capai.
  2. Guru menyampaikan informasi tentang hal-hal yang menjadi bahan penilaian belajar dan mendorong siswa untuk berkompetisi memperoleh penghargaan tertinggi karena menunjukkan berbagai prestasi yang baik.
  3. Guru memfasilitasi siswa menentukan skenario pelaksanaan penyajian hasil karya siswa sehingga  tugas  kelompok penyaji dan kelompok pemerhati menjadi jelas.
  4. Siswa  menyajikan hasil penelitian dalam bentuk power point serta menggunakan berbagai sumber informasi berbasis  jejaring internet.
  5. Siswa membahas materi yang didemonstrasikan tugas sebagai hasil kegiatan kelompok.
  6. Guru menilai aktivitas belajar siswa dan karya yang siswa sajikan.
  7. Seluruh siswa memperhatikan demontrasi dan menganalisis hasil kerjanya untuk disempurnakan.
  8. Siswa melaporkan hasil tugas.
  9. Guru menyampiaikan penghargaan kepada kelompok terbaik.
  10. Siswa difasilitasi guru menyajikan hasil karyanya dalam jejaring internet.
Demikian rangkaian kegiatan yang dapat para guru coba. Salam.

Metode Pembelajaran “Blended”



Fokus pada peningkatan mutu pembelajaran  merupakan kunci sukses program RSBI saat ini. Sukses sekolah dalam meningkatkan mutu pembelajaran akan berdampak mengurangi instabilitas akibat guncangan paradigma RSBI yang dipertanyakan publik akhir-akhir ini.
Dalam kondisi seperti ini, semua pihak perlu menaruh perhatian lebih  terhadap usaha  meningkatkan mutu pembelajaran. Salah satu strategi adalah penerapan metode  pembelajaran blended agar pembelajaran lebih adaptif dan berkeunggulan.
Apakah Metode Blended?
Metode pembelajaran blended merupakan metode mengajar yang menggabungkan berbagai metode pembelajaran, penggabungan meliputi metode pembelajaran tradisional dalam bentuk tatap muka dengan metode pembelajaran modern yang berbasis komputer.
Menurut para pendukungnya, strategi ini mampu menciptakan lingkungan belajar  yang mengintegrasikan pendidik dan peserta didik dalam interaksi tatap muka maupun bermedia. (Wikipedia; 2011). Dengan dukungan tatap muka dan bermedia komunikasi,  guru dan siswa dapat berkomunikasi kapan pun dan dari mana pun.
Istilah blended pada awalnya sering dipakai dalam bidang pelatihan di Amerika yang dimaknai dengan metode “pembelajaran integratif”, ” belajar hybrid “,  “pembelajaran multi-metode “ .Dilihat dari sifatnya penggunaan metode ini “variatif dan integratif”, menggunakan berbagai metode untuk mecapai tujuan dengan tingkat pencapaian yang lebih baik.
Penggunaan metode ini dapat membuka peluang kepada guru dan siswa sehingga  meningkatkan peluang berinteraksi karena komunikasi dapat dilakukan di dalam kelas maupun di luar kelas.  Kerja sama guru dan siswa  tidak dibatasi dengan keterbatasan jam tatap muka di sekolah. Beban guru untuk mengajar lebih ringan  karena siswa bisa belajar mandiri lebih banyak, lebih panjang waktunya karena siswa terintegrasi dalam jejaring online.
Jika digambarkan dalam diagram setidaknya terdapat  dua  bagian penting yang membentuk metode blended, yaitu  pembelajaran tatap muka, dan pembelajaran online  atau e learning.

Pelaksanaan pembelajaran blended yang mengintegrasikan metode yang variatif  dengan memberdayakan kegiatan  tatap muka dan penggunaan jejaring internet.  Untuk menggunakan metode ini memerlukan kebijakan pada tingkat sekolah agar porsi kegiataqn tiap mata pelajaran sesuai dengan alokasi tiap mata pelajaran. Dengan dasar itu, tiap guru mata pelajaran mengembangkan skenario pelaksanaannya berkembang sinergis dengan memperhatikan beban belajar yang dapat siswa pikul.
Penggunaan metode blended memiliki peluang untuk berkembang lebih cepat sejalan dengan perkembangan teknologi yang cepat berubah dan meningkatnya penggunaan internet yang semakin dinamis dengan jejaring yang semakin luas. Dampak dari perkembangan itu menghasilkan kecendrungan berikut;
  1. Pembelajaran dinamis dengan menggunakan perangkat teknologi wireless;  waktu, tempat, pekerjaan, komunikasi terintegrasi dalam jejaring internet.
  2. Pembelajaran menekankan pada aspek visual, individual,  dan materi pembelajaran yang semakin  mudah diakses.
  3. Pembelajaran blended akan semakin cepat berkembang untuk memenuhi kebutuhan setiap individu perlu belajar.
  4. Pembelajaran akan semakin terintegrasi, mengentalkan komunitas, dan menguatkan kolaborasi.
Mengapa Pembelajaran Blended?
Pendidikan yang bermutu adalah pendidikan yang memenuhi kebutuhan hidup siswa pada jamannya. Hasil penelitian para ilmuan dan para praktisi tingkat global bahwa pada perspektif global  para siswa memerlukan 4 keterampilan utama. Keterampilan esensial yang mendasari keempat keteramplan itu adalah terampil mematuhi perintah Allah seperti yang tergambar  di bawah ini.
  1. Fokus penguasaan akademik, diintegrasikan pada  isu global; finansial, ekonomi, dan kewirausahaan; kewarganegaraan; melek kesehatan, dan melek lingkungan dengan fokus utama pada
  2. Meningkatkan keterampilan belajar dan berinovasi. siswa yang disiapkan maupun yang tidak disiapkan tetap sajam perlu meningkatkan kreativitas-inovasi, berpikir kritis-pemecahan masalah, berkomunikasi-berkoloborasi untuk masa depannya.
  3. Keterampilan mendayagunakan informasi, media, dan teknologi informasi komunikasi (TIK) sehingga  siswa memiliki akses ke banyak informasi, 2) beradaptasi pada perubahan perangkat teknologi yang berubah cepat, dan 3) kemampuan berkolaborasi  serta mengembangkan  kontribusi individu pada skala yang belum pernah terjadi sebelumnya.
  4. Hidup dan Berketerampilan Karir. Lingkungan kehidupan yang kompleks, dunia kerja yang semakin kompetitif di era informasi global mengharuskan siswa memperhatikan pengembangan kemampuan hidupnya dan keterampilan berkarir.
  5. Hidup berkarakter yang didasari degnan keterampilan hidup yang berahlak dan mamatuhi perintah Allah
Tony Wagner menyatakan bahwa keterampilan siswa perlu terasah untuk mengembangkan keterampilan bersifat interdisipliner, terintegrasi, berbasis proyek, dan terampil menggunakan keterampilan terbaiknya untuk bertahan hidup.
Dalam bukunya Global Achievement Gap, Tony menyatakan bahwa ada 7 keterampilan utama yang wajib siswa kuasai agar bertahan hidup dan beradaptasi dengan perubahan di Abad ke 21, yaitu:
  1. Terampil berpikir kritis dan memecahkan masalah.
  2. Kolaborasi berbasis jaringan dan mengembangkan kemapuan memimpin yang berpengaruh.
  3. Mampu mengubah arah dan bergerak secara cepat dan efektif dan beradaptasi.
  4. Memiliki daya inisiatif dan berkewirausahaan
  5. Bicara dan menulis secara efektif.
  6. Mengakses dan menganalisis informasi.
  7. Bersikap selalu ingin tahu dan berimajinasi.
Di samping memiliki kesadaran global. pendidikan yang Indonesia  harus dapat mengindonesiakan para siswa agar manjadi manusia Indonesia yang berkeungulan. Untuk itu mereka butuhkan keterampilan yang menjadi ciri khas Indonesia yaitu menjadi manusia beriman, berakhlak, dan berkarakter, siap UN, siap melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, dan beradaptasi dalam konteks tantangan global.
Dalam memenuhi kebutuhan pengembangan keterampilan siswa yang sangat variatif   sebagaimana dijelaskan di atas, maka kebijakan sekolah perlu diarahkan untuk mengembangkan keterampilan sebagai sasaran utama. Ada pun keterampilan utama yang siswa perlukan sebagai berikut:
  1. Terampil membaca, menulis, dan berkomunikasi.
  2. Terampil menguasai ilmu pengetahuan esensial.
  3. Terampil belajar dan berinovasi, meningkatkan kreativitas-inovasi, berpikir kritis, pemecahan masalah.
  4. Terampil mengelola informasi, media, dan teknologi informasi komunikasi. Terampil mengakses dan menyeleksi informasi, menggunakan perangkat teknologi yang berubah cepat, dan  berkolaborasi dalam meningkatkan  kontribusi individu pada skala nasional dan global.
  5. Terampil mengembangkan diri yang berkarakter, berahlak, dan terampil mematuhi perintah Allah.
Mengasah sejumlah keterampilan itu memerlukan dukungan kebijakan baru yaitu mengubah arah pengembangan kesiapan siswa lulusan UN perlu diversifikasi dengan kebutuhan pengembangan keterampilan. Penguasaan materi UN harus dikuatkan dengan cara meningkatkan pemahaman melalui latihan menerapkan ilmu yang siswa miliki.
Untuk itu, proses pembelajaran yang selama ini diarahkan untuk mengasah siswa memecahkan soal, perlu dikembangkan secara simultan dengan keterampilan menerapkan pengetahuan menjadi karya.
Guru perlu memiliki keterampilan menentukan indikator hasil belajar dalam bentuk penguasaan konsep, mengenali fakta atau fenomena,mengolah data,  menguasai informasi, menyajikan informasi, mengembangkan daya kolaborasi siswa untuk mengerjakan semuanya serta didukung pula dengan keterampilan belajar. Seluruh aktivitas itu perlu dirumuskan dalam bentuk perilaku yang terstruktur,  terukur, dan relevan dengan kebutuhan siswa di masa depan.
Karena itu, proses pembelajaran perlu dipersiapkan dan dilaksanakan dengan mengerahkan segenap sumber daya baik  waktu, tenaga, dan sarana yang digunakan secara bersamaan dalam penerapan metode variatif-integratif atau blended.
Bagaimana Menyiapkan Pembelajaran Variatif-integratif?
Penerapan metode variatif-integratif yang mengintegrasikan metode pembelajaran tradisional dengan metode pembelajaran berbasis komputer dan internet perlu dirancang melalui penetapan kebijakan sekolah yang dimulai dari perumusan lulusan yang sekolah harapkan. Hal tersebut perlu dirancang dan dituangkan dalam sasaran pelaksanakan pelayanan pendidikan dan pembelajaran dalam Dokumen Satu KTSP.
Contoh:
Tujuan Pengembangan KTSP
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) SMA…. bertujuan untuk memfasilitasi siswa lulus UN seperti pada contoh berikut menjadi tidak cukup.
Sekolah perlu menetapkan sasaran yang berbeda sehingga lulus UN bukan satu-satunya sasaran. Sekolah perlu merumuskan tujuan seperti berikut:
  1. Membentuk akhlak dan perilaku religius peserta didik yang dibuktikan dengan kepatuhan kepada Allah SWT, meningkatnya keterampilan siswa beribadah, terampil membaca al-quran, menguasai ilmu agama, berakhlak, dan berkarakter.
  2. Meningkatkan keterampilan siswa  membaca, menulis, dan berkomunikasi baik dalam bahasa Indonesia maupun dalam bahasa Inggris.
  3. Meningkatkan keterampilan siswa menguasai ilmu pengetahuan dan menerapkan ilmu pengetahuan sebagai modal sukses UN, sukses masuk PTN, dan sukses beradaptasi dalam perubahan dunia yang makin cepat.
  4. Meningkatkan keterampilan belajar dan berinovasi, meningkatkan kreativitas-inovasi, berpikir kritis, dan pemecahan masalah.
  5. Meningkatkan kerampil mengelola informasi, media, dan teknologi informasi komunikasi, mengakses dan menyeleksi informasi, menggunakan perangkat teknologi yang berubah cepat, dan  berkolaborasi dalam meningkatkan  kontribusi individu dalam konteks kehidupan nasional dan global.
  6. Meningkatkan keterampilan hidup dan berkarir dalam lingkungan yang kompleks, dunia kerja yang makin kompetitif, makin dunia kerja yang semakin memerlukan keterampilan beretika, berkolaborasi, inovatif, dan  memiliki kesadaran global
Sebagai konsekuensi dari penerapan standar dalam pemenuhan standar SKL, maka sekolah perlu menjabarkan tujuan umum sekolah tersebut dalam indikator kompetensi pecapaian belajar  pada tiap SK KD yang berlandaskan paradigma bahwa puncak keberhasilan belajar adalah meraih keterampilan menerapkan ilmu pengetahuan sehingga bermanfaat untuk kehidupan siswa dalam jamannya.
Kompetensi hasil belajar dapat dipilah dalam enam kelompok berdasarkan kebutuhan hidup siswa dalam abad ke-21 yang meliputi berbagai contoh perumusan indikator dalam Silabus dan RPP sebagai berikut:
  • Mengungkapkan informasi secara lisan dengan cara berdiri dalam kelas.
  • Mengidentifikasi informasi ……. melalui kegiatan eksplorasi.
  • Mengidentifikasi ciri-ciri……..
  • Membandingkan ciri-ciri……..sehinga diperoleh perbedaan dan persamaan.
  • Membandingkan hasil kajian literatur dengan hasil pengamatan dengan bantuan teknologi……..
  • Mengeksplorasi keragaman informasi  …….dengan menggunakan berbagai referensi.
  • Menghimpun informasi  tentang ……..secara kolaboratif untuk membuat kesimpulan.
  • Menemukan gejala ……. dari berbagai sumber
  • Mengelaborasi informasi…..dengan mamanfaatkan potensi kelompok.
  • Menggunakan  informasi  …… dalam menyusun laporan pengamatan.
  • Memaparkan .,…..secara tertulis melalui ……..
  • Mevisualisasikan hasil kajian dalam bentuk power point.
  • Menilai hasil karya ……..secara kritis.
  • Mengembangkan ide baru dengan menggunakan …….
Model kata-kata operasional seperti itu, perlu diperltimbangkan lebih lanjut agar konsep, fakta, data, informasi siswa kelola untuk mengembangkan kapasitas berpikir, memberdayakan teknologi, kolaborasi,  memupuk rasa ingin tahu, dan sejumlah prilaku belajar lain yang siswa perlukan untuk mengasah keterampilan belajarnya.
Pengembangan Kompensi Pendidik
Untuk dapat melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode variatif-integratif diperlukan kompetensi pendidikan dalam penguasaan teknologi sebagai berikut:
  1. Searching, dengan search engine
  2. Collecting, MP3, garfik, animasi, video
  3. Creating, membuat web, membuat game
  4. Sharing, web pages, blog
  5. Communicating, e-mail, IM, chat
  6. Coordinating, workgroups, mailing list
  7. Meeting, forum, chatroom,
  8. Socializing, beragam kelompok sosial on line
  9. Evaluating, on line advisor
  10. Buying-Selling, jual beli on line
  11. Gaming, game on line
  12. Learning, jurnal on line, riset on line
Selain memiliki keterampilan menggunakan teknologi, terdapat sejumlah keterampilan generik yang harus dikuasinya, yaitu kompetensi pedagogis dan profesional. Dengan memperhatikan sejumlah kepentingan siswa untuk mengembangkan keterampilan yang simultan dan kompleks, maka keterampilan guru mengasah keterampilan siswa merupakan titik  kritis yang menjadi kunci sukses.
Menjadi guru yang terampil menerapkan ilmu pengetahuan, inovatif, dan mengembangkan logika dan imajinasi siswa merupakan bagian penting. Menantang siswa berkarya juga menjadi titik kritis lain yang perlu guru kuasai.
Tulisan ini disusun sebagai bahan pelatihan Kepala SMA dan SMK Provinsi Kalimantan Tengah di Palangkaraya pada tanggal 3 Desember 2011.
Lampiran:
Referensi:
Artikel terkait :

http://surikin.blogspot.com

Minggu, 28 Oktober 2012

Amrah, Duplikat Sang Ummul Mukminin

REPUBLIKA.CO.ID, Aisyah binti Abi Bakar adalah sosok Muslimah yang cerdas. Ia banyak meriwayatkan hadis. Bahkan, ia dikenal kaya dengan riwayat yang jarang ditemukan oleh perawi lainnya.

Periwayatannya itu lantas disebut dengan istidrakat Aisyah. Kepandaiannya di bidang agama itu ditularkan ke kalangan perempuan kala itu. Baik dari generasi sahabat atau tabiin.

Tak heran, ia memiliki banyak murid. Ada dua tokoh perempuan tabi’in yang menjadi muridnya. Keduanya ialah Hafshah binti Sirin dan Amrah binti Abdurrahman bin Sa’ad bin Zurarah Ibnu Hibban.

Nama terakhir, disebut-sebut sebagai ‘duplikat’ Aisyah soal keilmuan. Ini lantaran Aisyah banyak membagi pengetahuan kepadanya.

Makanya, Ibnu Hibban menyebut Amrah adalah pakar hadis-hadis Aisyah. Sebutan ini pun ditegaskan oleh Umar bin Abd Al-Aziz. Ia menegaskan, Amrah merupakan sosok yang paling memahami seluk-beluk hadis Aisyah.

Beruntung Amrah yang lahir pada 21 H dikaruniai kecerdasan yang cemerlang, daya ingat yang kuat, dan wawasan luas. Karunia Allah itu ia manfaatkan untuk menggali ilmu-ilmu Islam dari sumbernya langsung. Yakni dengan cara rajin mendatangi kediaman sang guru, Aisyah istri Nabi Muhammad SAW. Ia mengisi hari-harinya belajar kepada Aisyah.

Tak hanya piawai meriwayatkan hadis Aisyah, tabi’iyat (sebutan untuk tabiin perempuan) ini juga memiliki sanad-sanad hadis dari Ummu Salamah, Rafi Ibn Khudaij, serta Ummu Hisyam binti Haritsah.

Ia tak pelit ilmu. Ia berbagi dan mengajarkan ilmunya itu kepada para murid. Di antara deretan nama muridnya ialah Abu Rijal Muhammad bin Abdurrahman, yang tak lain ialah putranya sendiri.
Ada juga kemenakannya, Haritsah dan Malik, serta Al-Qadhi Abu Bakar bin Hazim beserta kedua putranya, Abdullah dan Muhammad. Dari kalangan pemuda muncul nama Ibnu Syihab Az-Zuhri.

Keputusan berguru kepada Amrah itu keluar, setelah Ibnu Syihab mendapat nasihat dari Al-Qasim bin Muhammad. “Jika ingin mendapatkan bejana ilmu, Amrah tempatnya. Hendaknya kamu mengambil ilmu dari Amrah, karena dia dulu berada dalam bimbingan Aisyah.”

Kodifikasi hadis

Masa kekhalifahan Umar bin Abdul Aziz pada awal abad kedua Hijriah, satu per satu ahli hadis meninggal dunia.

Di sisi lain, meluasnya kekuasaan Islam membuat para penghafal hadis terpencar di berbagai wilayah. Kondisi ini berdampak pada rentannya pemalsuan hadis. Agar tidak kian parah, sang khalifah mengusulkan kodifikasi hadis segera.

Tugas mulia itu disampaikan Khalifah kepada Gubernur Madinah Abu Bakar bin Muhammad bin Amru bin Hazm yang pernah menjadi murid Amrah. Oleh karenanya, ketika misi ini dijalankan Gubernur Madinah mengundang dua ulama besar Madinah yang dikenal sebagai penghafal hadis.

Mereka adalah Amrah binti Abdurrahman dan Qasim bin Muhammad bin Abu Bakar As-Siddiq. Ensiklopedi Islam menyebutkan, kedua ulama besar ini paling banyak menerima hadis dan paling dipercaya dalam meriwayatkan hadis dari Aisyah binti Abu Bakar.

Selain itu di Madinah, Khalifah Umar bin Abdul Aziz memerintahkan Muhammad bin Syihab Az-Zuhri menghimpun hadis yang dikuasai oleh para ulama di Hijaz dan Suriah. Mereka fokus mengumpulkan hadis-hadis dari para penghafal hadis ataupun yang tertulis di berbagai media, lalu membukukannya.

 Fikih perempuanSebagai ahli fikih, banyak hadis yang diriwayatkan Amrah dari Aisyah, terutama berkenaan dengan perempuan. Seperti hadis tentang pelaksanaan thawaf ifadhah bagi perempuan yang sedang haid.

Diriwayatkan dari Amrah binti Abdurrahman dari Aisyah Ummul Mukminin berkata, “Wahai Rasulullah, Shafiyyah binti Huyyai telah haid.”

Rasulullah bersabda, “Dia bisa menjadi penghalang kami, tapi bukankah dia telah melaksanakan thawaf di Ka’bah bersama kalian?”

Mereka menjawab, “Iya.”

Rasulullah SAW bersabda, “Berangkatlah kalian!”

Hadis lainnya diriwayatkan Amrah bin Abdurrahman ketika perjalanan haji Aisyah bersama jamaah perempuan yang merasa takut keluar haid.

“Maka ia mendahulukan mereka pada Hari Nahr, hingga bisa melakukan thawaf ifadah. Jika setelah itu mereka mengalami haid, maka ia tidak menunggu hingga suci, tapi langsung melakukan thawaf ifadah, sementara mereka dalam keadaan haid. Demikian jika mereka telah melakukan thawaf ifadah sebelumnya.”

Hukum menjalankan shalat di masjid bagi perempuan diriwayatkan pula oleh Amrah dari Aisyah. “Seandainya Rasulullah SAW melihat apa yang dilakukan para perempuan, nicaya beliau akan melarang mereka untuk mendatangi masjid sebagaimana para perempuan Bani Israil yang juga dilarang.”

Yahya bin Sa’id berkata, “Aku bertanya kepada Amrah, apakah para perempuan Bani Israil dilarang mendatangi masjid?”

Dia menjawab, “Iya.”

Masih banyak hadis lain yang diriwayatkan Amrah binti Abdurrahman. Sejarah Islam mencatat namanya sebagai perempuan pertama yang telah membukukan ilmu yang dikuasainya.

Semasa hidupnya, Amrah menghabiskan waktu untuk beribadah dan mengamalkan ilmu yang dimilikinya. Ia wafat pada tahun 98 Hijriah dalam usia 77 tahun di Madinah.