Jumat, 05 Desember 2014

Pengamat setuju jika Kurikulum 2013 batal diterapkan

Pengamat setuju jika Kurikulum 2013 batal diterapkan
Siswa dari berbagai jenjang menunjukkan buku Kurikulum 2013 pada peluncuran Kurikulum itu secara nasional di SMA Negeri 1 Bantul, Bantul, Yogyakarta, 15 Juli 2013. (arsip/ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Jakarta (ANTARA News) - Pengamat pendidikan Jimmy Paat mengaku setuju jika Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) membatalkan penerapan Kurikulum 2013.

"Kalau memang begitu, bagus kalau dibatalkan. Berarti Kemdikbud mengetahui, mengerti dan memahami persoalan yang terjadi," ujar Jimmy Paat di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, kurikulum pendidikan harus kembali pada Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan (KSTP) yang lahir pada 2006.

"KTSP menarik, tetapi dengan catatan harus disesuaikan dengan tempat tinggal si anak," tambah dia.

Jimmy menilai murid dan guru sangat kesulitan dalam menerima Kurikulum 2013.

"Lebih baik kembali pada KTSP," cetus dia.

Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang berdasarkan beberapa aspek yakni aspek pengetahuan, aspek keterampilan, dan aspek sikap dan perilaku.

Ketua Tim Evaluasi K-13 Prof Suyanto, menjelaskan Mendikbud Anies Baswedan akan membuat sekolah-sekolah percontohan atau sekolah model untuk K-13.

Sekolah percontohan terdiri atas sekolah-sekolah yang melaksanakan K-13 pada tahap pertama yakni tahun 2013, yaitu sebanyak 6.326 sekolah, ditambah dengan sebagian sekolah pelaksana K-13 di tahap kedua yakni tahun 2014, yang dinilai sudah siap.
COPYRIGHT © ANTARA 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar