Sekolah Cuma 5 Jam,
Tanpa PR & Ujian Nasional,
Kenapa Pelajar di Finlandia Bisa Pintar ?
Semasa sekolah dulu, rasanya mustahil
kamu bisa dijuluki murid pintar kalau dapat ranking bontot. Apalagi
kalau tidak lulus ujian nasional, rasanya dunia selesai di titik itu.
Ketatnya persaingan waktu sekolah mungkin memang bertujuan supaya kita
berlomba-lomba jadi lebih pintar. Tapi tahukah kamu, negara dengan
pendidikan terbaik dan murid terpintar di dunia yaitu Finlandia justru
melakukan hal yang sebaliknya ?
Berbeda dengan kita yang harus menghadapi ujian nasional tiap mau naik jenjang sekolah, seumur-umur pelajar di
Finlandia
hanya menghadapi 1 ujian nasional
ketika mereka berumur 16 tahun. Tidak hanya minim pekerjaan rumah,
pelajar di Finlandia juga mendapatkan waktu istirahat hampir 3 kali
lebih lama daripada pelajar di negara lain. Namun dengan sistem yang
leluasa entah bagaimana mereka justru bisa belajar lebih baik dan jadi
lebih pintar. Makanya kali ini Hipwee bakal mengulas habis rahasia
Finlandia yang satu ini.
1. Di Finlandia, Anak-Anak Baru Boleh Bersekolah Setelah Berusia 7 Tahun
- Anak-anak Bermain @halokarimun 2014
Orang tua jaman sekarang pasti udah
rempong kalau mikir pendidikan anak. Anaknya belum genap 3 tahun aja
udah ngantri dapat pre-school bagus gara-gara takut kalau dari awal
sekolahnya gak bagus, nantinya susah dapat SD, SMP, atau SMA yang bagus.
Di Finlandia tidak ada kekhawatiran seperti itu. Bahkan menurut hukum,
anak-anak baru boleh mulai bersekolah ketika berumur 7 tahun.
Awal yang lebih telat jika dibandingkan
negara-negara lain itu justru berasal dari pertimbangan mendalam
terhadap kesiapan mental anak-anak untuk belajar. Mereka juga meyakini
keutamaan bermain dalam belajar, berimajinasi, dan menemukan jawaban
sendiri. Anak-anak di usia dini justru didorong untuk lebih banyak
bermain dan bersosialisasi dengan teman sebaya. Bahkan penilaian tugas
tidak diberikan hingga mereka kelas 4 SD. Hingga jenjang SMA pun,
permainan interaktif masih mendominasi metode pembelajaran.
Pelajar di Finlandia sudah terbiasa
menemukan sendiri cara pembelajaran yang paling efektif bagi mereka,
jadi nantinya mereka tidak harus merasa terpaksa untuk belajar. Maka
dari itu meskipun mulai telat, tapi pelajar umur 15 di Finlandia justru
berhasil mengungguli pelajar lain dari seluruh dunia dalam tes
internasional Programme for International Student Assessment (PISA). Itu
membuktikan faedah dan efektivitas sistem pendidikan di Finlandia.
2. Cara Belajar Ala Finlandia: 45 Menit Belajar, 15 Menit Istirahat
- Cara Belajar Anak-anak di Finlandia @halokarimun 2014
Tahukah kamu bahwa untuk setiap 45
menit siswa di Finlandia belajar, mereka berhak mendapatkan rehat selama
15 menit? Orang-orang Finlandia meyakini bahwa kemampuan terbaik siswa
untuk menyerap ilmu baru yang diajarkan justru akan datang, jika mereka
memilliki kesempatan mengistirahatkan otak dan membangun fokus baru.
Mereka juga jadi lebih produktif di jam-jam belajar karena mengerti
bahwa toh sebentar lagi mereka akan dapat kembali bermain.
Di samping meningkatkan kemampuan fokus
di atas, memiliki jam istirahat yang lebih panjang di sekolah juga
sebenarnya memiliki manfaat kesehatan. Mereka jadi lebih aktif bergerak
dan bermain, tidak hanya duduk di kelas. Bagus juga kan jika tidak
membiasakan anak-anak dari kecil untuk terlalu banyak duduk.
3. Semua Sekolah Negeri Di Finlandia Bebas Dari Biaya. Sekolah Swasta pun Diatur Secara Ketat Agar Tetap Terjangkau
- Anak-anak Makan Siang Bersama Di Sekolah @halokarimun 2014
Satu lagi faktor yang membuat orang tua
di Finlandia gak usah pusing-pusing milih sekolah yang bagus untuk
anaknya, karena semua sekolah di Finland itu sama bagusnya. Dan yang
lebih penting lagi, sama gratisnya. Sistem pendidikan di Finlandia
dibangun atas dasar kesetaraan. Bukan memberi subsidi pada mereka yang
membutuhkan, tapi menyediakan pendidikan gratis dan berkualitas untuk
semua.
Reformasi pendidikan yang dimulai pada
tahun 1970-an tersebut merancang sistem kepercayaan yang meniadakan
evaluasi atau ranking sekolah sehingga antara sekolah gak perlu merasa
berkompetisi. Sekolah swasta pun diatur dengan peraturan ketat untuk
tidak membebankan biaya tinggi kepada siswa. Saking bagusnya
sekolah-sekolah negeri di sana, hanya terdapat segelintir sekolah swasta
yang biasanya juga berdiri karena basis agama.
Tidak berhenti dengan biaya pendidikan
gratis, pemerintah Finlandia juga menyediakan fasilitas pendukung proses
pembelajaran seperti makan siang, biaya kesehatan, dan angkutan sekolah
secara cuma-cuma. Memang sih sistem seperti ini mungkin berjalan karena
kemapanan perekonomian Finlandia. Tapi jika memahami sentralnya peran
pendidikan dalam membentuk masa depan bangsa, seharusnya semua negara
juga berinvestasi besar untuk pendidikan. Asal gak akhirnya dikorupsi
aja sih.
4. Semua Guru Di Finlandia Dibiayai
Pemerintah Untuk Meraih Gelar Master. Gaji Mereka Juga Termasuk Dalam
Jajaran Pendapatan Paling Tinggi di Finlandia.
- Suasana Belajar dalam Bentuk Diskusi di Kelas Sekolah yang ada di Finlandia @halokarimun 2014
Disamping kesetaraan fasilitas dan
sokongan dana yang mengucur dari pemerintah, penopang utama dari
kualitas merata yang ditemukan di semua sekolah di Finlandia adalah mutu
guru-gurunya yang setinggi langit. Guru adalah salah satu pekerjaan
paling bergengsi di Finlandia. Pendapatan guru di Finlandia pun lebih
dari dua kali lipat dari guru di Amerika Serikat.Tidak peduli jenjang SD
atau SMA, semua guru di Finlandia diwajibkan memegang gelar master yang
disubsidi penuh oleh pemerintah dan memiliki tesis yang sudah
dipublikasi.
Finlandia memahami bahwa guru adalah
orang yang paling berpengaruh dalam meningkatkan mutu pendidikan
generasi masa depannya. Maka dari itu, Finlandia berinvestasi
besar-besaran untuk meningkatkan mutu tenaga pengajarnya. Tidak saja
kualitas, pemerintah Finlandia juga memastikan ada cukup guru untuk
pembelajaran intensif yang optimal. Ada 1 guru untuk 12 siswa di
Finlandia, rasio yang jauh lebih tinggi daripada negara-negara lain.
Jadi guru bisa memberikan perhatian khusus untuk tiap anak, gak cuma
berdiri di depan kelas.
Jika Indonesia ingin semaju Finlandia
dalam urusan pendidikan, guru-guru kita selayaknya juga harus
mendapatkan sokongan sebagus ini. Kalau perhatian kita ke guru kurang,
kenapa kita menuntut mereka harus memberikan yang terbaik dalam proses
pembelajaran? Tidak adil ‘kan?
5. Guru Dianggap Paling Tahu Bagaimana Cara Mengevaluasi Murid-Muridnya. Karena Itu, Ujian Nasional Tidaklah Perlu.
- Guru di Finlandia Sangat Profesional dan di Bayar Mahal @halokarimun 2014
Kredibilitas dan mutu tenaga pengajar
yang tinggi memungkinkan pemerintah menyerahkan tanggung jawab membentuk
kurikulum dan evaluasi pembelajaran langsung kepada mereka. Hanya
terdapat garis pedoman nasional longgar yang harus diikuti. Ujian
nasional pun tidak diperlukan. Pemerintah meyakini bahwa guru adalah
orang yang paling mengerti kurikulum dan cara penilaian terbaik yang
paling sesuai dengan siswa-siswa mereka.
Diversitas siswa seperti keberagaman
tingkatan sosial atau latar belakang kultur biasanya jadi tantangan
sendiri dalam menyeleraskan mutu pendidikan. Bisa jadi gara-gara
fleksibilitas dalam sistem pendidikan Finlandia itu, semua diversitas
justru bisa difasilitasi. Jadi dengan caranya sendiri-sendiri,
siswa-siswa yang berbeda ini bisa mengembangkan potensinya secara
maksimal.
6. Siswa SD-SMP di Finlandia Cuma
Sekolah 4-5 Jam/hari. Buat Siswa SMP dan SMA, Sistem Pendidikan Mereka
Sudah Seperti Di Bangku Kuliah
- Belajar karena pingin pasti hasilnya lebih efektif @halokarimun 2014
Tidak hanya jam istirahat yang lebih
panjang, jam sekolah di Finlandia juga relatif lebih pendek dibandingkan
negara-negara lain. Siswa-siswa SD di Finlandia kebanyakan hanya berada
di sekolah selama 4-5 jam per hari. Siswa SMP dan SMA pun mengikuti
sistem layaknya kuliah. Mereka hanya akan datang pada jadwal pelajaran
yang mereka pilih. Mereka tidak datang merasa terpaksa tapi karena
pilihan mereka.
Pendeknya jam belajar justru mendorong
mereka untuk lebih produktif. Biasanya pada awal semester, guru-guru
justru menyuruh mereka untuk menentukan target atau aktivitas
pembelajaran sendiri. Jadi ketika masuk kelas, mereka tidak sekedar tahu
dan siap tapi juga tidak sabar untuk memulai proyeknya sendiri.
7. Gak Ada Sistem Ranking di Sekolah. Finlandia Percaya Bahwa Semua Murid Itu Seharusnya Ranking 1
- Di Finlandia Semua Anak-anak Sekolah tidak ada yang Putus Sekolah @halokarimun 2014
Upaya pemerintah meningkatkan mutu
sekolah dan guru secara seragam di Finlandia pada akhirnya berujung pada
harapan bahwa semua siswa di Finlandia dapat jadi pintar. Tanpa
terkecuali. Maka dari itu, mereka tidak mempercayai sistem ranking atau
kompetisi yang pada akhirnya hanya akan menghasilkan ‘sejumlah siswa
pintar’ dan ‘sejumlah siswa bodoh’.
Walaupun ada bantuan khusus untuk siswa
yang merasa butuh, tapi mereka tetap ditempatkan dalam kelas dan
program yang sama. Tidak ada juga program akselerasi. Pembelajaran di
sekolah berlangsung secara kolaboratif. Bahkan anak dari kelas-kelas
berbeda pun sering bertemu untuk kelas campuran. Strategi itu terbukti
berhasil karena saat ini Finlandia adalah negara dengan kesenjangan
pendidikan terkecil di dunia.
Emang sih kita gak bisa serta merta
menyontek sistem pendidikan Finlandia dan langsung menerapkannya di
Indonesia. Dengan berbagai perbedaan institusional atau budaya, hasilnya
juga mungkin gak bakal sama.
Tapi gak ada salahnya ‘kan belajar dari
negara yang udah sukses dengan reformasi pendidikannya. Siapa tahu bisa
menginspirasi adminitrasi baru untuk mengadakan perubahan demi
pendidikan Indonesia yang lebih baik (Redaksi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar