Korea Selatan adalah salah satu negara yang memiliki sistem pendidikan yang kompetitif. Setiap individu berlomba-lomba untuk masuk ke sekolah ternama, dan tak jarang pula banyak siswa-siswa yang menonjolkan kecerdasan mereka.
Tidak hanya itu, rata-rata siswa di Korea selalu mengikuti kelas tambahan di luar jam sekolah. Mereka juga mengikuti ekstrakulikuler untuk meningkatkan keterampilan dan pengalaman.
Jadwal sekolah umunya berlangsung dari Senin hingga Sabtu. Dan beauties tahu tidak, ternyata jam belajar di Korea bisa mencapai 16 jam perharinya, lho. Khususnya bagi siswa sekolah menengah atas, mereka akan belajar hingga malam hari.
Apalagi bila sudah memasuki musim ujian dan penerimaan mahasiswa baru, jam belajar mereka akan semakin padat. Simak yuk, 3 waktu belajar yang berlaku bagi sekolah di Korea Selatan.
Jadwal Belajar di Pagi Hari
Siswa di Korea memulai jam belajar pada pukul 8 pagi.
Jam belajar dimulai pukul 8 pagi/Foto: medium.com
Sistem pendidikan yang kompetitif di Korea, mampu menciptakan siswa yang cerdas dan bekerja keras. Pendidikan yang kompetitif seakan sudah menjadi bagian dari budaya Korea.
Mereka juga diberi kewajiban untuk membaca buku dan belajar mandiri. Sekolah dimulai pada pukul 8 pagi. Setiap pelajaran berlangsung selama 50 menit. Jadwal belajar diawali dengan kegiatan belajar mandiri sampai pukul 9 pagi.
Lalu, siswa diberi waktu istirahat selama kurang lebih 20 menit. Waktu istirahat ini dimanfaatkan siswa untuk beragam aktivitas. Ada siswa yang melakukan konsultasi tentang pelajaran dengan gurunya, ada yang menggunakannya sebagai waktu makan, atau bermain dengan teman sekelas.
Jam belajar kembali berlanjut dari hingga pukul 12 siang. Selama jam belajar berlangsung, guru akan silih berganti memasuki kelas sesuai mata pelajaran yang diampu. Di sela-sela jam belajar tersebut, siswa juga mendapat waktu istirahat selama 10 menit, di setiap pergantian mata pelajaran.
Baca Juga : Dari Saeteo Sampai Bap-yak, Ini 6 Budaya Perkuliahan Korea yang Unik dan 'Tak Biasa'
Kegiatan Belajar di Siang Hingga Sore Hari
Pukul 12 siang, siswa mendapat waktu istirahat untuk makan siang selama hampir 1 jam.
Waktu istirahat siang berlangsung hampir 1 jam/Foto: englishspectrum.com
Pukul 12 siang adalah waktunya siswa untuk istirahat. Selama 50 hingga 60 menit, siswa akan mendapat waktu istirahat dan makan siang di kantin sekolah.
Kegiatan belajar selanjutnya akan dimulai pada pukul 1 siang.
Waktu belajar ini akan berlangsung hingga jam 3 atau 4 sore. Setelah itu, siswa akan melanjutkan kegiatan ekstrakurikuler atau jam belajar mandiri hingga pukul 5 sore.
Aktivitas Setelah Jam Sekolah
Setelah jam sekolah selesai, siswa di Korea akan melanjutkan belajar secara mandiri atau di lembaga les hingga jam 10 malam.
Siswa melanjutkan jam belajar di sekolah atau tempat les hingga malam hari/Foto: koreabridge.net
Beauties, biasanya kegiatan apa nih, yang biasa kamu lakukan sepulang sekolah?
Kebanyakan siswa di Indonesia sepertinya langsung pulang ke rumah, ya. Ada juga sebagian siswa yang melanjutkan kelas tambahan atau private di lembaga les tertentu.
Nah, kegiatan private ini sudah menjadi aktivitas setelah sekolah yang dilakukan siswa-siswa di Korea. Istilahnya adalah hagwon atau kegiatan mengikuti les tambahan di luar jam sekolah.
Siswa di Korea bisa mengikuti hagwon hingga jam 10 atau 11 malam. Mereka juga sudah terbiasa belajar secara mandiri di perpustakaan.
Ternyata jadwal sekolah di Korea Selatan cukup padat, ya, Beauties. Umumnya jadwal tersebut berlaku bagi siswa sekolah menengah atas. Sedangkan, siswa di sekolah dasar dan menengah pertama, memiliki waktu belajar yang lebih pendek.
Mereka akan selesai belajar di sore hari, sekitar pukul 4 sore. Bagaimana Beauties, tertarik untuk bersekolah di Korea?
Korea merupakan salah satu negara
yang menjadi idola dari banyak orang, termasuk di Indonesia. Banyak dari
kita yang mengidolakan korea karena menjadi tempat banyak artis populer
baik dari K-POP maupun serial dramanya yang terbaik. Dari sini banyak
orang yang suka kepo dengan kehidupan di Korea itu seperti apa.
Dari serial drama Korea atau
video lainnya pasti banyak budaya dan hal – hal yang diketahui. Hal ini
juga termasuk tentang bagaimana kehidupan sekolah di sana. Lantas,
apakah sekolah di negeri Korea sama saja dengan di Indonesia, atau
memang seindah drama yang biasa ditonton?
Nyatanya ada beberapa fakta
menarik dan mengejutkan mengenai sekolah di negeri ginseng tersebut. Ada
yang menyenangkan ada juga yang membuat kita sedikit kaget, penasaran?
Silahkan simak tulisan kami berikut ini
Apa saja fakta menarik dan mengejutkan soal sekolah di negeri
Korea yang sudah dikumpulkan cermati.com? Silahkan simak poin berikut:
Bingung cari Kartu Kredit Terbaik? Cermati punya solusinya!
1. Lamanya Jam Belajar
Meski Indonesia tergolong lama
jam belajarnya, nyatanya sekolah di Korea itu lebih lama lagi. Jam
belajar sekolah di Korea tergolong lebih lama dari sekolah Indonesia.
Sebagai gambaran siswa SD sampai SMP korea belajar biasanya dimulai dari
jam 7 sampai 4 Sore, bahkan SMA dari jam 8 pagi hingga 10 malam!
Sistem fullday
yang lama banget itu tentu sangat menguras tenaga, namun ada alasan
dibalik itu. Pemerintah mematok aturan tersebut karena ingin siswanya
bisa pintar dan bekerja keras untuk masuk ke Universitas yang ketat.
Jadi memang lama dan gila banget ya!
2. Adanya Bimbel Sepulang Sekolah
Meskipun sekolah di sana sudah
tergolong lama durasinya, namun nyatanya masih ada les atau bimbel yang
juga dilakukan. Bimbel yang disebut dengan Hagwon
biasanya dilakukan sepulang sekolah. Biasanya bimbel ini mempelajari
kemampuan berbahasa Inggris dan pendidikan tinggi. Beda dengan
Indonesia, Hagwon ini sifatnya wajib, apalagi untuk yang kelas akhir (12
atau 9).
Meski jam sekolahnya sampai larut Hagwon
tetap dilaksanakan, baik yang diadakan sekolah ataupun di luar sekolah.
Jadi bisa dibayangkan ya, betapa kerasnya sekolah di korea ini.
3. Apa Mapel yang Diajarkan?
Sekolah di Korea hanya mengenal
lima mata pelajaran (mapel) utama bertema eksak seperti Matematika dan
Sains, sosial seperti mapel Studi Sosial, serta mapel Bahasa Inggris dan
juga korea. Di Korea jarang diajar mapel soal keagamaan, hal ini
mungkin yang membuat kasus bunuh diri di Korea angkanya termasuk tinggi.
Selain agama yang tidak
diajarkan Olahraga juga tidak penting sehingga tak masuk jadi mapel. Hal
ini membuat sekolah Korea jarang memiliki fasilitas olahraga yang
memadai.
4. Sekolah 6 Hari Fullday
Sekolah di Korea masuk dari
hari Senin hingga hari Sabtu. Mirip dengan yang di Indonesia sebenarnya,
namun di Korea sekolah sampai sabtu juga tetap fullday sampai sore atau
malam, beda dengan Indonesia yang hanya sampai tengah hari. Jadi bisa
dibilang waktu mereka dihabiskan untuk sekolah setiap hari.
5. Peran Guru yang Sangat Dihormati
Karena sistem pendidikan yang
tergolong berat dan luar biasa, peran guru juga sangat penting di Korea.
Hal ini membuat seorang guru sangat dihormati karena menjadi salah satu
bagian penting di sistem pendidikan Korea.
Setiap siswa di Korea tentu
patuh dengan ucapan gurunya, jadi hampir tidak ada kasus siswa seenaknya
dengan guru di Korea seperti di Indonesia akhir – akhir ini.
6. Adanya Ujian Rotasi untuk Guru
Guru di Korea sekalipun
memiliki sistem rotasi dan harus menjalani ujian untuk itu. Jika di
Indonesia rotasi atau mutasi dilakukan dalam beberapa periode dan tanpa
ujian, maka di Korea sedikit berbeda. Rotasi guru dilakukan 5 tahun
sekali dan dilakukan dengan ujian, sehingga setiap waktu itu baik guru
atau staf akan berganti.
7. Disiplin Tinggi dan Keras
Selain keras dalam soal waktu
dan materi pelajaran, nyatanya kedisiplinan di sekolah Korea tidak kalah
kerasnya. Di Korea sistem disiplin sangatlah keras dan terkadang
hukuman fisik tidak segan diberikan. Jika hukuman fisik di Indonesia
bisa jadi masalah dan viral, maka di Korea hal tersebut adalah biasa.
Meski dikenal keras, hukuman
fisik ini nyatanya tidak ditentang oleh para orangtua. Walaupun hukuman
fisik sudah jarang diterapkan pada setiap sekolah, namun masih saja ada
hal ini.
8. Orangtua yang juga sangat Disiplin dan Tegas Soal Sekolah
Orang tua di Korea untuk urusan
sekolah juga tergolong keras karena menuntun anaknya untuk terus
belajar dan sekolah. Hal ini karena banyak pandangan masyarakat Korea
yang menginginkan setiap anak menjadi dokter atau insinyur, mirip –
mirip dengan Indonesia namun yang dilakukan orangtua di korea jauh lebih
keras.
Meski menjadi dokter ataupun insinyur membuat orang merasa wah, namun tak sedikit yang tak bisa menyanggupi tuntutan ini dan berujung pada bunuh diri.
9. Penggunaan English Name pada Nama Siswa
Selain fakta mengejutkan, ada
juga fakta unik ini. Banyak dari siswa Korea memakai nama asing
menggunakan bahasa Inggris. Tujuannya agar guru mereka, khususnya guru
mapel Bahasa Inggris lebih memahami nama mereka.
Sekolah di Korea Ternyata Tidak Seindah di Drama Korea
Dari beberapa fakta mengejutkan
tadi, tentu kita patut bersyukur karena sekolah di Indonesia sedikit
lebih baik dari sana. Bagi yang suka nonton drama Korea, mungkin
bayangan kalian tak seindah kenyataan di sini.
Letak
geografis negara Singapura sangatlah dekat dengan Indonesia. Namun,
sistem pendidikannya sama nggak ya dengan Indonesia? Singapura
menetapkan waktu belajar secara umum adalah 6-7 jam per hari. Pelajaran
dimulai pukul 08.30 hingga pukul 16.30. Siswa di Singapura juga belajar
lagi di rumah untuk mengerjakan PR ataupun ikut pelajaran tambahan di
luar sekolah. Hm, nggak jauh beda dengan Indonesia ya, Grameds.
Negara
yang dikenal paling baik sistem pendidikannya ini ternyata hanya
menetapkan waktu belajar di sekolah 4-5 jam dalam satu hari. Selain itu,
siswa diberikan kesempatan istirahat 15-30 menit disela-sela pelajaran
dengan tujuan otak bisa fokus secara optimal.
Jam belajar sekolah di tiap negara tentu berbeda. Ada yang memiliki
jumlah jam belajar paling lama dan paling sebentar. Jumlah jam belajar
tersebut biasanya ditentukan berdasarkan kebutuhan dari sistem
pendidikan yang telah ditetapkan oleh negara tersebut. Jam belajar di
negara Indonesia sendiri rata-rata dimulai pukul 06.30 dan berakhir
pukul 13.00 belum termasuk ekstrakurikuler atau belajar tambahan.
Pelajar dengan jenjang lain juga memiliki jumlah jam belajar yang
berbeda. Misalnya untuk jenjang sekolah dasar hanya lima jam, SMP enam
jam, dan SMA tujuh hingga sembilan jam. Lalu bagaimana dengan negara
lain? kita cari tahu yuk, Grameds!
Finlandia
Sedangkan untuk jenjang SMA siswa hanya datang pada jam pelajaran
sesuai dengan kelas atau peminatan yang dipilih. Sistem ini berjalan
baik karena didukung oleh masyarakat Finlandia yang mengutamakan
pendidikan sebagai suatu kebutuhan. Temukan selengkapnya melalui buku
Sistem Pendidikan Finalndia dibawah ini.
Jepang
Jam
belajar sekolah di negara Jepang umumnya dimulai pukul 09.00 hingga
pukul 16.00. Setiap satu jam belajar, siswa diberikan istirahat selama
15 menit untuk merelaksasi otak dan otot agar dapat menerima pelajaran
selanjutnya.
Biasanya sepulang sekolah beberapa siswa mengikuti kelas tambahan
atau les di luar sekolah, terutama siswa yang ingin mengikuti ujian
masuk sekolah agar siap bersaing dengan siswa lainnya. Untuk lebih
mengenal budaya Jepang, kamu juga bisa membaca buku Bahasa & Budaya
Jepang Untuk Pemula Edisi Traveling.
China
China
merupakan salah satu negara yang sangat bersaing dalam hal pendidikan.
Orang tua bisa memasukan anak ke berbagai kursus agar banak bisa masuk
ke sekolah atau universitas ternama di negaranya. Rata-rata jam belajar
sekolah di China adalah 6-7 jam sehari dan setelah siswa pulang sekolah
juga mengerjakan PR.
Bahkan di hari Sabtu pun anak-anak disana belajar tambahan seperti
les bahasa Inggris maupun les lainnya. Sistem pendidikan seperti ini nggak
cuma diterapkan di jenjang SMA lho, bahkan sejak usia 6 tahun ke atas
atau sejak dimulainya usia sekolah mereka menerapkan aturan ini.
Kenali negara terbesar di Asia ini yang memiliki berbagai budaya dan warisan menarik lainnya melalui buku Why? Country – China.
Korea Selatan
Kamu
pernah nonton drama Korea yang bertemakan sekolah? Kamu penasaran nggak
sih kenapa ketika adegannya malam hari, mereka masih berseragam atau
masih ada di sekolah? Ternyata, yang tergambar dalam drama Korea itu
nggak jauh beda dengan kenyataannya, Grameds. Rata-rata siswa di Korea
mulai belajar di sekolah pukul 08.00-22.00. Jam belajar tersebut
termasuk dengan belajar tambahan atau kursus di lembaga luar sekolah.
Bahkan di hari libur mereka harus ke perpustakaan untuk belajar lagi. Lho kok lama banget? iya Grameds, pendidikan di Korea sangat bersaing ketat. Mereka memiliki mindset “harus nomor 1”, itulah mengapa mereka sangat berusaha keras.Kebijakan pendidikan yang seperti ini dibentuk sedemikian rupa karena
sudah disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan kondisi negaranya,
Grameds. Dari fakta di atas, bisa disimpulkan bahwa jam belajar di
Indonesia nggak terlalu lama dan nggak terlalu sebentar juga. Jadi, kamu
harus bersyukur dan belajar giat supaya nggak kalah dengan anak-anak
dari negara maju tadi. Menurutmu, sekolah yang seperti apa yang sesuai
dengan kamu, Grameds? Share pendapat kamu yuk!
Kamu tertarik melanjutkan pendidikan di Korea Selatan? Atau kamu penggemar Korean Wave dan mau belajar di negara yang sama dengan idola kamu? Eits, sebelumnya kamu harus kenal dulu dengan sistem pendidikan di Korea Selatan!
Universitas di Korea Selatan terbagi menjadi universitas publik yang
dikelola oleh pemerintah daerah serta universitas swasta oleh yayasan
swasta. Sekarang ini, mahasiswa internasional yang berkuliah di Korea
Selatan berjumlah sekitar 104.000 orang.
Bukan hanya itu, menurut edsys.in, Korea Selatan juga berada di peringkat 4 sebagai negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia.
Dengan pencapaian tersebut, kira-kira apa yang membuat Negeri Ginseng
ini berada di 5 besar negara dengan pendidikan terbaik di dunia? Simak
fakta-fakta sistem pendidikan di Korea Selatan dariMyskill.id berikut ini!
1. Lama Pendidikan
Sistem pendidikan di Korea Selatan menggunakan sistem 6-3-3-4, yaitu
SD selama 6 tahun, SMP selama 3 tahun, SMA selama 3 tahun, dan S1 selama
4 tahun. Pendidikan di SD dan SMP wajib untuk semua penduduk Korea
Selatan. Dalam setahun terdapat masa libur sekolah dua semester.
Semester pertama mulai pada bulan Maret hingga Agustus dan semester
kedua mulai pada bulan September hingga bulan Februari pada tahun
berikutnya.
2. Jenjang Pendidikan Tinggi
Lembaga pendidikan tinggi di Korea Selatan terbagi menjadi sekolah
vokasi (2-3 tahun), universitas (4 tahun), dan sekolah pascasarjana.
Sekolah pascasarjana (S2 dan S3) pada umumnya disediakan oleh
universitas yang juga menyediakan pendidikan S1, tetapi sekarang muncul
sekolah-sekolah dengan jenjang pendidikan ini tanpa program S1.
3. Waktu Belajar 16 Jam Sehari
Kamu tahu enggak, konon pelajar di Korea Selatan
menghabiskan setidaknya 16 jam sehari di sekolah. Mereka benar-benar
menghabiskan segala waktunya untuk belajar di sekolah.
Belum lagi jika harus menambah waktu untuk kegiatan les belajar
ataupun kegiatan nonakademik lainnya. Bisa-bisa mereka tidak berada di
rumah dari sebelum matahari terbit hingga matahari sudah terbenam, loh!
4. Lima Mata Pelajaran Wajib
Pendidikan wajib atau dasar di Korea Selatan memiliki lima subjek
utama. Mata pelajaran tersebut adalah Bahasa Inggris, Bahasa Korea,
Matematika, Sains, dan Studi Sosial.
Dari kelima mata pelajaran utama ini, para pelajar di Korea Selatan
nantinya dapat memilih jurusan yang sesuai dengan bidang minat dan bakat
mereka saat menuju jenjang yang lebih tinggi.
Berbicara soal akses internet yang lancar, Korea Selatan adalah rajanya! Kecepatan internetnya dapat mencapai hingga 10 Gbps.
Negeri Ginseng ini juga sudah menggunakan teknologi 5G dari beberapa
tahun yang lalu. Tak heran jika kecepatan internet di Korea Selatan ini
terbilang sangat cepat dibandingkan dengan Indonesia tentunya, ya.
6. Guru sebagai Profesi yang Terhormat
Menjadi seorang guru di Korea Selatan adalah sebuah kebanggaan. Para
penduduk di sana menghormati dan menyegani profesi menjadi guru. Profesi
ini juga sebuah pekerjaan yang dianggap sangat berjasa untuk negara,
bahkan disebutkan sebagai profesi seseorang yang suci.
7. Sekolah Senin hingga Sabtu
Jika di Indonesia kegiatan belajar mengajar rata-rata berlangsung
dari hari Senin hingga Jumat, di Korea Selatan sekolah atau kegiatan
pendidikan berjalan dari hari Senin hingga Sabtu.
Hari libur untuk para pelajar hanya jatuh pada tanggal libur nasional
dan libur semester saja. Pada hari Sabtu, para pelajar bukan hanya
fokus belajar di sekolah, tapi juga di tempat bimbingan belajar atau
les.
Mirip seperti di Indonesia, di Korea Selatan juga ada yang namanya
bimbingan belajar (bimbel). Hampir semua pelajar di Korea Selatan pasti
mengikuti bimbel atau les tambahan. Bukannya wajib, tapi sebagai pelajar
di Korea Selatan, kamu bakal dianggap aneh kalau enggak ikut bimbel.
Setelah sekiranya bersekolah selama 16 jam sehari, para pelajar masih
harus berhadapan dengan bimbingan belajar tambahan. Saking lelahnya
dengan dunia pendidikan, tak heran banyak pelajar yang jatuh sakit
karena kelelahan, bahkan mengalami stres.
9. Fasilitas Pendidikan yang Lengkap
Untuk masalah urusan fasilitas, sistem pendidikan di Korea Selatan adalah jagonya.
Sebagai negara pendidikan berkuliatas tinggi, hal ini menjadikan
sekolah-sekolah di Korea Selatan memiliki fasilitas pendidikan yang
lengkap. Semua sekolah yang terdapat di Korea Selatan selalu memiliki
fasilitas seperti layar proyektor, komputer, dan internet.
Hal ini senada dengan biaya sekolahnya yang cukup merogoh kocek dalam-dalam hingga jutaan rupiah!
Nah, itu tadi penjelasan mengenai sistem pendidikan di Korea
Selatan beserta beberapa fakta-fakta menariknya. Apakah kamu tertarik
melanjutkan pendidikan di Negeri Ginseng ini? Kamu bisa jawab di kolom
komentar di bawah, ya!
Berbicara soal pendidikan,MySkill.id mempunyai sebuah kelas untuk persiapan karier masa depan untuk kamu. Dalam kelas ini, akan tersedia banyak informasi mengenai persiapan dan pemilihan karier yang cocok untukmu di masa depan, buruan cek!
Ada 10 negara dengan *gaji guru* tertinggi di dunia, bagaimana jika dibandingkan dengan Indonesia? Jasa guru merupakan salah satu hal terpenting dalam sebuah negara demi mencerdaskan para penduduknya.
Gaji guru akan dipengaruhi dari beberapa faktor seperti pengalaman, lokasi, sekolah swasta ata pemerintah, tingkat pendidikan, kualifikasi tambahan, dan lain-lain.
Gaji guru di Indonesia sendiri setiap individunya memiliki berbeda-beda juga. Namun, mirisnya gaji guru honorer di Indonesia dinilai jauh dari kata layak.
Tetapi, tidak semua negara kurang menghargai guru mereka. Ada juga beberapa negara yang memberikan gaji yang tinggi untuk para guru di negaranya. Lalu, negara mana saja dengan gaji guru tertinggi di dunia?
Negara dengan Gaji Guru Tertinggi
Dilansir dari laman naibuzz (2/3/2022) berikut adalah daftar negara dengan gaji guru tertinggi:
*1 Swiss*
Gaji rata-rata guru: US$ 110.000 per tahun atau setara Rp 1,57 miliar (kurs Rp14.300). Swiss adalah negara dengan gaji guru tertinggi di urutan pertama. Swis dinilai memiliki peringkat tinggi dalam kualitas pendidikan, khususnya dalam matematika tingkat lanjut.
*2 Luksemburg*
Gaji guru rata-rata: US$ 100.000 per tahun atau setara Rp 1,43 miliar Luksemburg memang dikenal memiliki kualitas pendidikan yang baik. Dilansir After School Africa (2/3/2022), bahwa setiap orang dengan usia 4-16 tahun dis ana harus bersekolah dan belajar berbicara dalam tiga bahasa yakni, Luksemburg, Jerman, dan Prancis. Adanya penekanan pada pendidikan disana, maka tidak heran kalau guru di sana mendapatkan gaji yang tinggi.
*3 Kanada*
Gaji rata-rata guru: US$ 74.000 per tahun atau setara Rp 1 miliar lebih. Di Kanada sekitar 5,4% dari PDB negara dihabiskan untuk biaya pendidikan, dengan menginvestasikan biaya untuk setiap pendidikan tersier siswa (sekolah menengah, perguruan tinggi, dan tingkat lanjut). Guru dibayar dengan kayak disini, yakni dengan gaji guru rata-rata naik menjadi sekitar US$ 56.500 atau setara Rp 805 juta lebih setelah 15 tahun pengalaman.
*4 Jerman*
Gaji rata-rata guru: US$ 70.000 per tahun atau setara Rp 1 miliar. Jerman masuk dalam daftar negara dengan gaji tertinggi di dunia selanjutnya. Sistem pendidikan di Jerman terbilang kompetitif. Ada sedikit atau tidak ada biaya kuliah yang dibebankan di sebagian besar sekolah di Jerman, akan ditentukan oleh tes siswa untuk membuktikan kualifikasi mereka.
*5 Australia*
*Gaji rata-rata guru*: US$ 70.000 per tahun atau setara Rp 1 miliar. Gaji guru Australia penuh waktu dan berpengalaman dibayar dengan gaji rata-rata AU$ 98.000 atau setara Rp 1 miliar lebih per tahun (kurs AU$ 10.441). Sedangkan, gaji awal bagi guru yang belum berpengalaman sekitar AU$ 60.000 atau setara Rp 624 juta.
*6 Belanda*
Gaji rata-rata guru: US$ 67.000 per tahun atau setara Rp 958 juta. Sistem pendidikan di Belanda jauh lebih berorientasi pada siswa, yakni dengan dengan tergantung pada kebutuhan, latar belakang, dan pilihan karir setiap individu. Sistem pendidikan di belanda juga pernah menduduki peringkat 9 terbaik di dunia pada tahun 2008.
*7 Amerika Serikat*
Gaji rata-rata guru: US$ 60.000 per tahun atau setara Rp 858 juta Guru yang berlokasi di New York bisa mendapat gaji yang lebih tinggi yakni US$ 80.000 atau setara Rp 1,1 miliar per tahun. Sedangkan, yang berlokasi di South Dakota berpenghasilan lebih rendah yaitu dengan gaji U$ 42.450 atau setara Rp 607 juta.
*8 Irlandia*
Gaji rata-rata guru: US$ 53.000 per tahun atau setara Rp 757 juta. Pendidikan di Irlandia sendiri mewajibkan siswanya mulai dari usia 6-16 tahun. Penyelenggaraan pendidikan dasar di setiap sekolah di Irlandia akan disesuaikan dengan otoritas agama yang dianut dan dibiayai oleh negara.
*9. Denmark*
Gaji rata-rata guru: US$ 52.500 per tahun atau setara Rp 750 juta. Setelah beberapa tahun pengalaman, seorang guru Denmark setiap tahun dapat memperoleh penghasilan gaji yang bisa lebih tinggi lagi dari gaji rata-rata di atas.
*10. Austria*
Gaji rata-rata guru: US$ 50.000 per tahun atau setara Rp 715 juta Kira-kira seorang guru di Austria memiliki gaji rata-rata US$ 50.000 per tahun. Seorang guru kerja berpengalaman Austria dapat menghasilkan gaji lebih tinggi pula, hingga di atas rata-rata per tahun.
Nah, itu tadi daftar negara negara dengan gaji guru tertinggi di dunia. Semoga menambah pengetahuan detikers semua!
JAKARTA - Menjadi guru bukanlah pekerjaan mudah.
Sebab, salah satu faktor keberhasilan pendidikan di sebuah negara adalah
guru. Maka, tidak heran ketika para guru di sejumlah negara memiliki
pendapatan fantastis per tahun.
Meski demikian, Finlandia yang merupakan negara dengan pendidikan
terbaik se-dunia tidak berada di urutan pertama. Finlandia berada di
peringkat 12 dengan rerata gaji guru di sana sebesar Rp321 juta per
tahun.
Jika di uraian sebelumnya kita sudah melihat 11 besar negara dengan
gaji guru tertinggi, maka kini akan dibahas peringkat 12 hingga 21.
Pemeringkatan ini berdasarkan hasil survei yang dilakukan Varkey Gems
Foundation mengenai rerata gaji guru per tahun di sejumlah negara,
seperti dikutip dari Huffington Post, Minggu (13/10/2013).
12. Finlandia
Pada
negara dengan pendidikan terbaik di dunia, rata-rata guru bergaji
USD28.780 atau Rp321 juta per tahun. Jumlah ini hanya terpaut sekira Rp1
juta dibandingkan dengan Perancis yang berada pada urutan 11.
13. Italia
Para guru di Italia rata-rata menerima gaji USD28.603 atau senilai Rp319 juta per tahun.
14. Selandia Baru
Negara
yang terkenal sebagai penghasil kiwi itu rata-rata membayar gaji guru
sebesar USD28.438 atau sebesar Rp318 juta per tahun.
15. Turki
Rata-rata guru di Turki memiliki pendapatan sebesar USD25.378 per tahun. Jumlah tersebut setara dengan Rp283 juta.
16. Portugal
Terpaut Rp19 juta, para guru di Portugal rata-rata menerima gaji sebesar USD23.614 atau senilai dengan Rp264 juta per tahun.
17. Yunani
Negara
yang menempati urutan ke-12 untuk destinasi pariwisata internasional
itu menggaji para guru sebesar USD23.341 (Rp261 juta) per tahun.
18. Republik Ceko
Selisih
Rp38 juta dari Yunani, Republik Ceko berada pada urutan 18. Para guru
di negara tersebut rata-rata berpendapatan USD19.953 atau senilai
Rp223juta per tahun.
19. Brasil
Para
guru di negara yang terkenal akan kemahiran pesebakbolanya itu memiliki
pendapatan USD18.550 per tahun. Jumlah tesebut setara dengan Rp207
juta.
20. China
Di negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia, gaji rerata para guru mencapai USD17.730 atau sebesar Rp198 juta.
21. Mesir
Di
peringkat 21 terdapat negara Mesir. Para guru di negara tersebut
memiliki pendapatan senilai USD10.604 atau sebesar Rp118 juta per tahun.
Eposdigi.com – Kualifikasi pendidikan Australia diatur melalui The Australian Qualifications Framework (AQF), yang menghubungkan sekolah-sekolah Australia ke dalam satu sistem nasional.
Hal ini memungkinkan siswa di Australia
untuk dengan mudah berpindah dari satu tingkat pendidikan ke tingkat
berikutnya dalam sistem yang terakreditasi secara nasional.
Sistem pendidikan Australia memiliki
tiga sektor utama pendidikan tinggi yakni : universitas, lembaga
kejuruan, dan lembaga Bahasa Inggris.
Di Australia, pendidikan itu sangat
diperhatikan oleh pemerintahnya, sampai-sampai setiap anak yang terlahir
di Australia punya kewajiban untuk bersekolah.
Bahkan pemerintah tidak segan-segan
memberi sanksi terhadap orang tua jika anaknya sering membolos dan malas
untuk sekolah, Jadi tidak heran kalau masyarakat Australia mayoritas
berpendidikan.
Untuk tahun akademik, sedikit berbeda
jika dibandingkan dengan Indonesia. Di Australia, tahun ajaran baru
dimulai dari awal tahun dan berakhir di akhir tahun. Satu tahun ajaran
dibagi menjadi 4 term dan masing-masing term ada ujiannya.
Lebih jauh, seminggu sebelum dimulainya
semester, sekolah-sekolah di Australia biasanya mengatur Minggu
Orientasi untuk membantu siswa mengenal sekolah dan kehidupan siswa di
Australia.
Organisasi siswa yang berbeda memberikan
informasi tentang kegiatan mereka dan merekrut anggota baru. Pekan
Orientasi juga mencakup kegiatan sosial, kesempatan sempurna untuk
mendapatkan teman baru.
Lembaga pendidikan Australia telah
memupuk kebutuhan siswa selama bertahun-tahun; sebagian besar memiliki
departemen dengan staf yang kompeten yang tugasnya adalah untuk membantu
siswa secara khusus.
Untuk tingkat pendidikan awal, ada
namanya Taman Kanak-Kanak, kemudian setelah tamat dilanjutkan ke Sekolah
Dasar. Di sini siswa belajar selama 6 sampai 7 tahun, kemudian setelah
lulus dilanjutkan lagi ke Sekolah Menengah Pertama.
Di sini siswa akan belajar selama 3
tahun, kemudian dilanjutkan ke Sekolah Menengah Atas dan di sini siswa
akan belajar selama 2 sampai 3 tahun.
Setelah tamat dari Sekolah Menengah Atas
siswa akan mendapatkan sertifikat yang berisi nilai mata pelajaran yang
telah diraihnya, nilai tersebut akan berguna untuk mendaftar ke
Universitas tanpa perlu diuji lagi.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa
waktu yang lalu menggelar rapat terbatas untuk membahas peta jalan
pendidikan tahun 2020-2035. Dalam ratas, Jokowi mengatakan dasar
pembentukan sumber daya manusia (SDM) di masa mendatang akan jauh
berbeda.
“Karena cara bekerja masa depan akan
jauh berbeda dari yang kita alami hari ini. Pembentukan SDM unggul tidak
bisa lagi berdasarkan perkembangan ilmu yang dibentuk berdasarkan tren
masa lalu, tapi tren masa depan,” kata Presiden Jokowi saat membuka
ratas yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis
(4/6/2020).
Karena itu, Jokowi meminta jajarannya
untuk menjadikan negara-negara lain yang sistem pendidikannya telah
berhasil mengadaptasi perubahan yang baru sebagai tolok ukur atau benchmarking.
Misalnya Australia. “Untuk itu saya minta dilakukan benchmarking
pada negara-negara yang berhasil adaptasi sistem pendidikan untuk
menghadapi perubahan kebutuhan di masa depan seperti di Australia.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi meminta
SDM unggul yang dibangun ke depannya merupakan SDM yang berkarakter. SDM
yang berakhlak mulia dengan meneguhkan nilai-nilai Indonesia.
“SDM unggul yang ingin kita bangun
adalah SDM yang berkarakter, yang berakhlak mulia, dengan menumbuhkan
nilai-nilai Indonesia dan Pancasila. Pendidikan karakter tidak boleh
dilupakan karena ini merupakan hal yang sangat penting dalam pembangunan
mental dan karakter bangsa,” kata Presiden Jokowi.
(Tulisan ini sebelumnya tayang di depoedu.com, kami tayangkan kembali dengan izin dari penulis / Foto : hotcourses.co.id)