Menjadi seorang guru memang banyak tuntutan selain di tuntut disiplin juga guru harus memiliki keterampilan yang baaik dalam menjelaskan materi pelajaran , agar siswa dapat memahami materi yang di sampaikan .
Menyampaikan (presenting) materi pelajaran adalah salah satu tugas pokok
guru sehari-hari. Keterampilan-keterampilan tertentu seperti
keterampilan berkomunikasi, menggunakan media dan penguasaan materi
pembelajaran menentukan kualitas penyampaian materi. Selain itu,
berdasarkan penelitian, terdapat beberapa langkah utama yang harus
diperhatikan guru untuk menyampaikan materi pelajaran dengan baik.
Terdapat empat langkah yang akan diuraikan dalam tulisan ini: memperoleh
perhatian siswa, menyampaikan advance organizer, menyampaikan materi
pelajaran dan mengecek pemahaman siswa.
1. Memperoleh Perhatian Siswa
Perhatian adalah kunci bagi masuknya setiap informasi ke dalam pikiran
seseorang. Oleh karena itu guru harus memastikan bahwa siswa telah cukup
berkonsentrasi pada pelajaran sebelum ia mulai mengajar. Menyampaikan
tujuan pembelajaran merupakan salah satu cara yang umum dipakai oleh
guru untuk fungsi memperoleh perhatian. Perlu diingat bahwa menyampaikan
tujuan harus membuat siswa tertarik atau merasa bahwa yang akan guru
sampaikan adalah sesuatu yang penting. Menyampaikan tujuan ala kadarnya
tidak cukup berpengaruh pada perhatian mereka. Siswa dapat berpura-pura
memperhatikan namun sebenarnya pikirannya masih terbang ke berbagai
penjuru.
Hal lain yang juga dapat dilakukan adalah dengan menagarahkan siswa
untuk benar-benar menyiapkan diri untuk belajar. Misalnya dengan
mengecek peralatan belajar yang sesuai untuk materi pelajaran tersebut.
Hal-hal lain yang dapat mengganggu konsentrasi sebaiknya diminta untuk
disimpan.
2. Menyampaikan Advance Organizer
Advance organizer adalah sesuatu yang dapatkan menggambarkan materi yang
akan disampaikan oleh guru secara sederhana. Hal ini akan mempermudah
pikiran siswa untuk membayangkan secara garis besar apa yang bakal ia
terima dari guru. Sebaiknya advanve organizer diambil dari sesuatu yang
telah diketahui oleh siswa sebelumnya, sangat baik jika sesuatu itu
telah akrab dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Contoh dari advancer organizer adalah dengan menggunakan permisalan
(analogi) atau cerita yang siswa kenali dalam kehidupan sehari-hari yang
dapat menggambarkan materi. Semisal guru IPA yang akan menjelaskan sel
awalnya menceritakan (bisa juga menunjukkan gambar) bagaimana struktur
bangunan baik rumah, kantor, sekolah dan masjid di sekitar siswa.
Diceritakan bahwa sebenarnya aneka bangunan itu disusun dari batu bata
dan semen yang bentuknya mirip. Ratusan atau bahkan ribuan batu bata
ternyata dapat menjadi berbagai bangunan dengan bentuk yang beraneka
macam. Seperti itu juga dengan sel-sel yang menyusun berbagai jenis
mahluk hidup.
3. Menyampaikan Materi Pelajaran
Langkah ini adalah inti dari proses yang kita pelajari. Walaupun
demikian perlu diperhatikan bahwa keberhasilan langkah ini sangat
ditentukan oleh berfungsinya langkah-langkah yang lain. Beberapa aspek
yang menjadi kuci dari proses penyampaian materi pembelajaran adalah
kejelasan, penggunaan contoh, adanya transisi dan juga antusiasme guru.
Kejelasan dari pemaparan materi, dimulai dari penguasaan guru akan
materi yang disampaikan. Perencanaan yang baik akan menghasilkan
penyampaian yang lebih teratur. Pengaturan volume suara, kecepatan
bicara, serta pemilihan kata-kata yang dimengerti siswa akan lebih
memperjelas materi. Salah satu cara yang dapat meningkatkan kejelasan
guru dalam menyampaikan materi adalah latihan.
Penggunaan contoh akan membuat siswa lebih memahami materi yang
disampaikan. Sebaiknya digunakan contoh-contoh yang sesuai dengan
kehidupan sehari-hari siswa (kontekstual). Jika guru hanya menggunakan
buku teks apa adanya, seringkali buku teks disusun oleh seorang ahli
dari tempat lain sehingga contoh-contoh yang disajikan juga sangat
berbeda dengan kehidupan siswa di sekolah itu.
Transisi adalah jeda antar ide atau pokok bahasan. Transisi digunakan
untuk memberi kesempatan pada siswa memahami suatu pokok pembahasan
sebelum berlanjut ke pokok bahasan selanjutnya. Selama transisi guru
dapat kembali mengulangi atau mengingatkan kesimpulan dari pokok bahasan
yang baru disampaikan.
Antusias menunjukkan semangat guru untuk mengajar. Senyum dan wajah yang
menunjukkan semangat akan memberi kesan positif pada diri siswa.
Apalagi jika secara tepat guru dapat memberi humor yang tidak mengganggu
konsentrasi siswa, maka pembelajaran akan lebih menyenangkan. Jangan
menuntut semangat belajar siswa jika di sisi lain guru justru tidak
menunjukkan semangat mengajar.
4. Mengecek Pemahaman Siswa
Mengecek pemahaman siswa setelah penyampaian materi sebaiknya tidak
ditanyakan secara langsung, "apakah kalian sudah paham?" Tentu saja
jawaban siswa sebagian besar, "pahaaam!" Paling tidak guru memberikan
pertanyaan terkait dengan ide-ide utama materi yang baru saja ia
sampaikan. Akan lebih baik jika ternyata di antara siswa juga ada yang
berani mengajukan pertanyaan.
Teknik lain adalah dengan meminta siswa untuk menyimpulkan materi secara
bergantian. Sebelum akhirnya guru juga menyimpulkan di sesi paling
akhir.
Sumber : (http://www.teoriuntukguru.com) .