Jumat, 18 Januari 2013

Penghapusan RSBI Diyakini tak Turunkan Mutu Pendidikan

REPUBLIKA.CO.ID, PULOGADUNG--Dinas Pendidikan Pemprov DKI Jakarta optimistis penghapusan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) tak akan menurunkan mutu pendidikan. 

Kepala Dinas Pendidikan Pemprov DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto mengatakan, setelah dihapuskan, mutu pendidikan di sekolah eks- RSBI takkan berubah. Menurut dia sekolah eks-RSBI itu sudah berkualitas sejak awal. ''Tidak ada kekhawatiran tentang itu'', ujarnya, Senin (14/1).

Pengamat Pendidikan, Dharmaningtyas juga mengatakan hal  serupa. Setelah RSBI ini dihapuskan, takkan berpengaruh banyak pada sekolah-sekolah eks-RSBI. Baik dari segi kualitas hingga pengadaan aset dan fasilitas sekolah.

Menurut dia, aset seperti pengadaan AC, proyektor dan laboratorium tetap akan dimiliki oleh sekolah bersangkutan. Sebab, orang yang berkontribusi aset  pada sekolah adalah orang yang memang pernah bersekolah disana.

Mengenai metode pengajaran, kalau memang baik, sebaiknya tidak ditinggalkan. Namun harus tetap sejalan dengan kurikulum yang ditetapkan nasional.  'Tidak akan ada perubahan apa-apa'', ujarnya.

Taufik menambahkan ia meminta semua sekolah di DKI Jakarta agar menutup label RSBI pada papan nama sekolahnya. Langkah itu satu-satunya yang bisa ia lakukan dalam jangka waktu dekat setelah keputusan Mahkamah Konstitusi 8 Januari lalu. Selanjutnya, untuk mengembalikan sistem seperti sekolah reguler, ia lakukan secara bertahap.

Mendikbud Belum Tentukan Pengganti RSBI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mendikbud M Nuh mengatakan, belum menemukan bentuk lain dari RSBI pasca dibubarkan oleh Mahkamah Konstitusi. Menurutnya, meski sudah dibubarkan tetapi penerapan dari putusan MK itu tidak bisa dilangsung dilakukan. 
"Kita belum menentukan seperti apa. Meski pun kementerian sudah punya konsep tetapi kami tidak bisa serta merta," katanya, Selasa (15/1). 
Ia mengatakan pihaknya harus mengajak kepada dinas-dinas pendidikan dan dewan-dewan pendidikan untuk duduk bersama dan merumuskan langkah selanjutnya. Yang terpenting, lanjutnya, sekolah tetap semangat untuk meningkatkan kualitas tanpa harus menabrak rambu yang ditetapkan MK. 
"Mudah-mudahan langkah seperti apa, sebelum ajaran baru bahkan sebelum penerimaan siswa baru sudah bisa kita sampaikan," tutur dia. 
Nuh menjelskan, putusan MK itu harus baru bisa diterapkan dengan mempertimbangkan tahun ajaran. Yakni pada pertengahan Juli mendatang. Meski pun berubah bentuk, namun ia berharap kualitas pendidikan tidak turun.
"Yang penting setelah kami konsultasi dengan MK itu sudah jelas. Proses belajar mengajar RSBI tetap berjalan seperti biasa, tidak perlu macam-macam," katanya

Mendikbud Bahas Bahasa Indonesia dengan Ratusan Warga Asing

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhammad Nuh, akan berdialog dengan ratusan warga negara asing (WNA) pemerhati bahasa Indonesia di Mesir.
"Ada sekitar 300 WNA di Mesir pemerhati bahasa Indonesia dari berbagai profesi diagendakan akan berdialog dengan Mendiknas saat berkunjung ke Mesir bulan depan," kata Atase Pendidikan KBRI Kairo, Sangidu, kepada Antara di Kairo, Rabu.
Pertemuan dialogis tersebut akan diselenggarakan di KBRI Kairo di sela kunjungan Mendikbud yang menyertai lawatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Kairo.
Kepala Negara direncanakan akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Pertemuan akan digelar di Kairo pada 6-7 Februari 2013.
Sebelum menghadiri KTT OKI, Presiden dan Ibu Negara Ani Yudhoyono beserta rombongan akan menjalani ibadah Umrah terlebih dahulu.

Wapres Usul Kewirausahaan Jadi Kurikulum

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden (Wapres) Boediono minta para rektor dan pendidik agar mulai memasukkan kurikulum atau mata kuliah kewirausahaan di perguruan tinggi. Hal itu dilakukan dalam upaya mendorong generasi muda mengembangkan minat dan kemampuan jadi wirausaha.

"Ada orang yang dari lahirnya sudah pandai, berani mengambil risiko, pandai berhitung dan lainnya. Tapi latihan, pendidikan dan praktik juga penting," kata Wapres Boediono saat memberikan sambutan anugerah Wirausaha Muda Mandiri dan Mandiri Tech Preneur di Jakarta, Kamis (17/1).

Dikatakan, hingga kini masih ada perdebatan apakah seorang wirausaha dapat dilahirkan atau tumbuh hanya karena bakat alamiah. "Tapi saya menganggap keduanya sama berguna. Karena itu perguruan tinggi harus mengupayakan hubungan dengan dunia usaha agar dapat menumbuhkan generasi muda yang berwirausaha," katanya.

Menurut Boediono, kurikulum kewirausahaan tentu tidak hanya dalam kelas. "Tapi dengan praktek dan dunia usaha akan menjangkau siswa dengan membuka praktek," ujar Wapres.

Wapres menambahkan, pemerintah juga harus ikut mengambil bagian dengan menciptakan suasana yang baik bagi tiga elemen kemajuan bangsa. "Saya yakin pemerintah ikut serta, termasuk penyediaan infrastruktur, dan insentif perizinan bagi wirausaha baru. Harus ada keberpihakan. Itulah semangat dari kebijakan pemerintah," katanya Wapres.

Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini, mengatakam program Wirausaha Muda Mandiri dan Mandiri Young Technopreneur merupakan salah satu pelaksanaan dari Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Bank Mandiri yaitu pencapaian kemandirian edukasi dan kewirasuhaan.

Menurut Zulkiflki Zaini, data Badan Pusat Statistik per Agustus 2012 menunjukkan bahwa jumlah wirausaha di Indonesia baru mencapai 1,56 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Padahal menurut pakar, syarat untuk menjadi sebuah negara maju jumlah minimal wirausaha sebanyak dua persen dari jumlah penduduk.

Dirut Bank Mandiri juga melaporkan bahwa kompetisi Wirausaha Muda Mandiri diikuti oleh 4.725 peserta dari 400 perguruan tinggi seluruh Indonesia. Proses seleksi kedua program ini dilaksanakan di sembilan kota, dan penjurian di tingkat nasional dilaksanakan di Jakarta dengan juri dari beragam profesi, seperti wartawan, akademisi, pejabat pemerintah.

Selasa, 04 Desember 2012

Demi Sains, Yohanes Surya Bikin Novel

JAKARTA, KOMPAS.com - Tinggalkan stigma bahwa sains itu sulit dan menakutkan. Melalui novel berjudul 'Tofi: Perburuan Bintang Sirius', Fisikawan Yohanes Surya mencoba membuktikan bahwa sains, terutama fisika, mudah dipahami bahkan oleh orang awam sekalipun.

Novel perdananya yang diluncurkan di The Cone, fX Plaza, Jakarta, Rabu (28/11/2012), ini ditulisnya bersama dua novelis, Ellen Conny dan Sylvia Lim. Dengan sentuhan sastra dari kedua penulis perempuan ini, Yohanes Surya yakin novel ini akan membuat siapapun yang membacanya bisa bersahabat dengan sains.

"Saya berharap dengan lahirnya novel ini, anak-anak lebih suka sains, menyadari bahwa fisika itu tidak sulit. Menyenangkan karena ada di lingkungan kita sehari-hari dan dari berbagai hal dalam hidup. Melalui novel ini belajar agar cinta dengan fisika," katanya di sela peluncuran novelnya.

Yohanes Surya membangun ketokohan dalam novel ini berdasarkan konsep fisika, misalnya Miranda dan Jupiter yang diambil dari unsur-unsur tata surya. Sifat keduanya pun disesuaikan dengan sifat kedua benda langit ini sebenarnya. Hanya nama Tofi, tokoh utamanya, yang unik. Nama ini diambil dari singkatan dan sebutan sehari-hari bagi Tim Olimpiade Fisika.

Novel ini bertutur tentang persaingan antara Tofi dan Jupiter di sekolah. Namun, di balik itu, sebuah konspirasi misterius tentang perburuan bintang Sirius membayangi mereka. Sirius disebutkan sebagai proyek rahasisa sebuah sindikat mafia ilmuwan internasional yang berisi enkripsi senjata pemusnah nano yang sanggup merusak DNA sang target.

Ellen Conny, salah satu novelis yang terlibat dalam proyek novel ini mengaku tak mudah untuk menyelesaikan novel ber-genre baru ini dengan tiga orang penulis. Proses edit dan revisi dilakukan berulang kali bersama-sama. Namun, Conny mengatakan, novel ini akhirnya rampung juga karena sejak awal, mereka bertiga memiliki tujuan yang sama.

"Kita disatukan oleh tujuan, jadi tidak sulit. Tujuannya adalah mempopulerkan sains. Itu saja arah kita," katanya.

Yohanes Surya sendiri menganggap bahwa novel ini menjadi salah satu cara untuk meraih tujuan Surya Institute, yaitu Indonesia Jaya. Dengan terus bersemangat mempopulerkan sains kepada generasi muda, Yohanes Surya berharap muncul puluhan ribu ilmuwan-ilmuwan dari kota dan kampung.

Dijamin menyenangkan


Yohanes Surya dan tim menulis novel ini selama tiga tahun. Selain proses revisi yang panjang, penulisan selama itu juga menghasilkan kisah yang cukup panjang. Novel ini lalu diterbitkan dalam dua buku, bagian pertama dan kedua, oleh Kandel. Meski demikian, pria berusia 49 tahun itu menjamin bahwa para pembacanya, terutama anak dan remaja, tidak akan bosan.

"Kalimatnya sederhana, enggak menyulitkan untuk pembacanya mengerti. Revisinya saja berulang supaya mudah dimengerti," ungkap Yohanes Surya.

Penulis Sirikit Syah mengatakan bahwa ilmuwan umumnya tak pandai merangkai kata karena sifat yang kaku, kurang berbunga dan nyaris tanpa mood. Yohanes Surya adalah salah satu ilmuwan yang membantahnya meski kemudian mengakui keterbatasannya pula untuk bertutur secara populer dengan menggandeng para novelis. Sirikit pun melihat karya yang dihasilkan akhirnya sangat menarik.

"Seru sekali membaca novel ini. Bisa bayangkan cerita yang scientific diolah dalam bingkai sastra dengan bahasa gaul anak muda? Ini kisah petualangan yang belum pernah ada. Surya ternyata memiliki satu potensi lain yang mengejutkan, sastra!" tuturnya.

Mempopulerkan sains, terutama fisika, dengan penyampaian yang lebih mudah memang menjadi tujuan pendiri Surya Institute ini. Namun, Yohanes Surya mengaku tak akan meninggalkan prinsip-prinsip yang benar tentang sains dan fisika yang disajikan dalam novel ini.

"Novel ini fiksi tapi kita punya konsep fisika yang benar. Banyak novel dengan konsep fisika yang ngaco. Novel ini, anak aman membacanya. Teknologi yang ada diceritakan dengan benar, artinya (teknologi itu) memang bisa dikembangkan di masa depan. Sepatu loncat yang bisa membuat orang loncat setinggi tiga meter, misalnya, itu akan ada. Sekarang memang belum keluar tapi pasti ada," katanya.

Yohanes Surya yakin, melalui jalan ini, sains bisa diterima semua kalangan, terutama anak dan remaja meski banyak istilah sains yang dipakai, baik sebagai nama tokoh atau nama benda.

"Ada istilah-istilah sains agar anak-anak lebih senang belajar dan mencari tahu. Mereka kemudian tertarik membaca lembar sains di koran dan majalah. Dengan demikian, anak lebih dekat pada sains," tandasnya.

Indonesia Berpeluang Jadi Pusat Fisika Teori Internasional

JAKARTA, KOMPAS.com — Indonesia berpeluang menjadi markas Pusat Fisika Teori International (International Center for Theoretical Physics/ ICTP) di kawasan Asia Timur.

"International Atomic Energy Agency (IAEA) dan ICTP menilai Indonesia layak. Ini sesuatu yang membanggakan," kata Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Djarot Wisnubroto, di sela lokakarya bertema "Entrepreneurship Physicists and Engineers from Far Eastern Developing Countries" di Jakarta, Senin (3/12/2012).

Menurut Djarot, penilaian kelayakan tersebut dilakukan berdasarkan keberadaan infrastruktur keilmuan, seperti laboratorium serta kemampuan sumber daya manusia.

"Dorongan ini disampaikan melalui Batan karena kami telah memiliki hubungan kerja sama erat dengan IAEA dan cukup sering menggelar kegiatan regional di bidang ketenaganukliran," katanya.

Menurut dia, rencana untuk menjadi markas Pusat Fisika Teori Internasional tersebut sudah mendapat dukungan dari Kementerian Riset dan Teknologi, universitas, dan lembaga-lembaga penelitian.

Djarot mengatakan, posisi Indonesia di bidang ilmu fisika akan makin diperhitungkan bila menjadi markas Pusat Fisika Teori Internasional di tingkat regional.

Menurut Deputi Bidang Penelitian Dasar dan Terapan Batan, Anhar Riza Antariksawan, pembentukan ICTP Regional Asia Timur di Indonesia akan sangat menguntungkan, termasuk di antaranya meningkatkan interaksi ilmuwan dalam negeri dengan ilmuwan internasional.

"Indonesia akan menjadi magnet bagi ilmuwan mancanegara karena banyak kegiatan yang digelar," tambahnya.

ICTP merupakan lembaga keilmuwan nirlaba yang dibentuk tahun1964 di Trieste, Italia, atas prakarsa Dr Abdus Salam, pemenang Nobel bidang Fisika dari Pakistan, serta kemudian mendapat dukungan dari fisikawan dunia dan Pemerintah Italia.

Perkembangan sains dan teknologi yang pesat berdampak pada peningkatan kegiatan ICTP sehingga organisasi itu kemudian membangun ICTP Regional Amerika Selatan di Sao Paulo, Brasil, yang memulai kegiatannya pada 2012.

Senin, 03 Desember 2012

Berikan Masukan Uji Kurikulum 2012

Uji publik pengembangan Kurikulum 2013 sudah dimulai, silahkan bapak / Ibu Guru berikan masukan yang merupakan keluhan-keluhan bapak/Ibu Guru agar dapat di dengar oleh bapak Menteri lewat alamat situs :http://kurikulum2013.kemdikbud.go.id/presentasi/slide/96

Tetapi sebelumnya bapak/ibu harus registrasi dulu sehingga bapak/ ibu bisa memberikan komentar atau masukan tetang kurikulum baru tersebut.

Adapun uji publik Kurikulum 2013 berlangsung dari tanggal :29 Nopember - 23 Desember 2012. Bentuk uji publik Kurikulum melalui :

1. Dialog Tatap Muka 
    a. Tingkat Nasional meliputi kota-kota : Jakarta-Medan-Makasar-Yogyakarta-Denpasa
    b. Tingkat Daerah ( 33 Propinsi )