GURU BERPRESTASI DAN
BERDEDIKASI
YANG PROFESIONAL DAN
BERMARTABAT
DALAM MENGHADAPI BERBAGAI
PERUBAHAN KURIKULUM
GUNA MENYIAPKAN GENERASI
EMAS 2045
Makalah
Diajukan Oleh :
Nama :
NIP/NUPTK :
Nama Sekolah :
Kabupaten/Kota
:
Provinsi : Jawa
Barat
SMP
........................
KABUPATEN
............................
2018
GURU BERPRESTASI DAN
BERDEDIKASI
YANG PROFESIONAL DAN
BERMARTABAT
DALAM MENGHADAPI BERBAGAI
PERUBAHAN KURIKULUM
GUNA MENYIAPKAN GENERASI
EMAS 2045
Makalah
Disusun Oleh :
NIP.
Telah disetujui dan disahkan
Pada tangal ...................
Mengetahui
Kepala
SMP N ............
........................................
NIP.
..............................
PERNYATAAN
Yang
bertanda tangan dibawah ini saya:
Nama :
NIP :
NUPTK :
Tempat, tanggal lahir :
Pangkat / Gol :
Jabatan :
Unit Kerja :
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang
berjudul “GURU
BERPRESTASI DAN BERDEDIKASI YANG PROFESIONAL DAN BERMARTABAT DALAM MENGHADAPI
BERBAGAI PERUBAHAN KURIKULUM GUNA MENYIAPKAN GENERASI EMAS 2045 ” adalah
benar-benar karya saya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya dalam makalah
ini diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.
Apabila
dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia
menerima sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
..............., Maret 2018
Mengetahui
Kepala
.............................
Penyusun
......................................
............................................
NIP. NIP.
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah dengan judul “Guru Berprestasi Dan Berdedikasi Yang Profesional
Dan Bermartabat Dalam Menghadapi Berbagai Perubahan Kurikulum Guna Menyiapkan
Generasi Emas 2045”.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi sebagian persyaratan
dalam hal penyusunan gagasan kreatif dan inovatif dalam pemilihan PTK atau guru
berprestasi yang diadakan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten
Karanganyar. Semoga dengan makalah ini bisa menjadi sebuah motivasi terhadap kemajuan
dan perkembangan dalam dunia pendidikan.
Dalam penulisan makalah ini penulis
merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun
materi, mengingat akan keterbatasan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu
kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah di masa yang akan datang.
Dalam penulisan makalah ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang
membantu dalam menyelesaikan pembuatan makalah ini, khususnya kepada :
- Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten .............. yang telah mengadakan lomba pemilihan PTK berprestasi.
- Kepala SMP Negeri ............... yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan makalah ini.
- Rekan-rekan guru yang telah memberikan saran dan masukan dalam penyusunan makalah ini.
- Semua peserta didik di SMP Negeri ............. yang telah memberi dukungan dan semangat serta memberikan ilham dalam penulisan makalah ini.
- Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga
Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan
bantuan, dorongan serta semangat dan dapat menjadikan semuanya sebagai ibadah,
Amien Yaa Robbal ‘Alamiin.
.................., Maret 2015 Penyusun
DAFTAR ISI
JUDUL……………………………………………………………………………….. i
PENGESAHAN……………………………………………………………………… ii
PERNYATAAN………………………………………………………………………
iii
KATA
PENGANTAR……………………………………………………………….. iv
DAFTAR
ISI………………………………………………………………………… v
BAB.I
PENDAHULUAN…………………………………………………………… 1
A. Latar Belakang……………………………………………………………. 1
B. Perumusan Masalah……………………………………………………….. 2
C. Tujuan…………………………………………………………………….. 3
BAB. II
KAJIAN PUSTAKA……………………………………………………… 4
A. Guru Berprestasi…………………………………………………………. 4
B. Guru Profesional…………………………………………………………. 5
C. Guru Berdedikasi yang
Profesional……………………………………… 6
D. Guru Bermartabat……………………………………………………….. 8
E. Perubahan Kurikulum……………………………………………………. 8
BAB. III
PEMBAHASAN………………………………………………………… 11
BAB. IV
KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………….
13
DAFTAR
PUSTAKA………………………………………………………………. 14
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dunia
pendidikan merupakan salah satu tolak ukur yang dapat dijadikan pedoman untuk
mengkategorikan suatu bangsa yang maju, berkembang, maupun bangsa yang
tertinggal. Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa
dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan
bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang
mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Pendidikan secara umum dimulai dari
pendidikan lingkup keluarga yang melibatkan peranan orangtua dalam mendidik,
pendidikan disekolah yang melibatkan peranan guru sebagai fasilitator dan
motivator dalam belajar, pendidikan dimasyarakat yang erat kaitannya dengan lingkungan
pergaulan sehingga dapat menyebabkan perubahan pola tingkah laku dan pola pikir
yang secara tidak langsung berpengaruh terhadap keberhasilan proses belajar
seseorang.
Proses pendidikan yang berfungsi
untuk mengembangkan suatu potensi yang ada didalam diri para peserta didik
salah satunya dapat ditempuh dengan pendidikan formal yang melibatkan sekolah
dan peran guru dalam pembelajaran.
Peran guru sebagai pendidik, guru dapat menjadi tokoh dan
teladan bagi para peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus
memiliki standar kualitas tertentu, yang mencakup tanggung jawab, wibawa,
mandiri dan disiplin. Peran guru sebagai pengajar,
guru harus bisa menjelaskan dan terampil dalam memecahkan masalah. Peran guru
sebagai pembimbing, guru harus bisa
memfasilitasi kegiatan belajar peserta didik dengan merencanakan tujuan dan
mengidentifikasi kompetensi yang hendak dicapai serta melibatkan peserta didik
dalam kegiatan belajar mengajar. Peran guru sebagai motivator, guru harus bisa memberikan dorongan dan semangat kepada
peserta didik dalam kegiatan belajarnya sehingga peserta didik dapat memaknai
bahwa belajar bukanlah sesuatu hal yang menjadikan suatu kewajiban melainkan
belajar merupakan sesuatu hal yang menjadi kebutuhan dalam hidupnya.
Dalam dunia pendidikan formal,
kurikulum merupakan suatu hal yang tidak asing lagi bagi guru dan peserta
didik. Kurikulum yang pada hakekatnya merupakan suatu kumpulan materi pelajaran
yang harus ditempuh peserta didik dalam kurun waktu tertentu selalu mengalami
perubahan sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan.
Sejalan dengan hal ini, guru
dituntut untuk dapat menjalankan tugas pokok dan fungsinya secara maksimal
sehingga dapat mengemas kurikulum untuk ditransfer dalam kegiatan belajar
mengajarnya secara kreatif dan inovatif yang pada akhirnya peserta didik dapat
memperoleh hasil dari pembelajaran secara bermakna dan mendukung peningkatan
prestasinya. Guru yang berprestasi dan guru yang berdedikasi serta guru yang
bermartabat merupakan tonggak utama dalam keberhasilan tujuan kurikulum atau
dengan kata lain pencapaian tujuan akhir dari kurikulum sangat berkaitan erat
dengan guru yang memegang peranan penting dalam kegiatan belajar mengajarnya.
Perubahan kurikulum dari tingkat
pendidikan dasar, menengah, sampai dengan pendidikan tinggi hingga sekarang
merupakan suatu hal yang harus kita cermati sebagai seorang guru, sehingga kita
dapat menerapkan berbagai model, metode, pendekatan, dan teknik pembelajaran
yang optimal dan mendukung pencapaian prestasi peserta didik.
Berdasarkan latar belakang diatas,
penulis tertarik untuk membuat makalah tentang guru berprestasi dan berdedikasi yang
profesional dan bermartabat dalam menghadapi berbagai perubahan kurikulum guna
menyiapkan generasi emas 2045.
B. Perumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah hakekat dari guru berprestasi ?
2. Apakah hakekat dari guru profesional ?
3. Apakah hakekat dari guru berdedikasi yang
profesional ?
4. Apakah hakekat dari guru bermartabat ?
5. Apakah hakekat dari perubahan kurikulum ?
6. Bagaimanakah peran dan strategi guru
berprestasi, berdedikasi yang profesional dan bermartabat dalam menghadapi
berbagai perubahan kurikulum untuk menyiapkan generasi emas 2045 ?
C.
Tujuan
Berdasarkan latar
belakang dan perumusan masalah diatas, maka tujuan dalam penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut :
1.
Mengetahui hakekat dari guru berprestasi.
2.
Mengetahui hakekat dari guru profesional ?
3.
Mengetahui hakekat dari guru berdedikasi yang
profesional ?
4.
Mengetahui hakekat dari guru bermartabat ?
5.
Mengetahui hakekat dari perubahan kurikulum ?
6.
Mengetahui peran dan strategi guru
berprestasi, berdedikasi yang profesional dan bermartabat dalam menghadapi
berbagai perubahan kurikulum untuk menyiapkan generasi emas 2045 ?
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.
Guru Berprestasi
Profesionalisme
dalam kehidupan masyarakat timbul bersama dengan perkembangan masyarakat yang
makin lama makin komplek, yang dalam hal mengambil keputusan dalam suatu bidang
kehidupan tidak lagi mudah, tetapi harus tepat. Pengambilan keputusan yang
tepat memerlukan informasi yang lengkap dan kemampuan yang memadai agar
masyarakat terlindung dari penyalahgunaan pengambilan keputusan yang sembrono
oleh seorang yang bukan ahlinya. Itulah sebabnya dalam masyarakat modern bidang
profesi meliputi segala bidang pengabdian, termasuk di dalamnya bidang keguruan
(pendidikan).
Profesi guru dapat ditempuh dengan serangkaian
pendidikan formal melalui bangku perkuliahan dalam suatu perguruan tinggi atau
sekolah tinggi yang tentunya menyediakan jurusan kependidikan. Lulusan
kependidikan diharapkan dapat menerapkan ilmunya dalam masyarakat pada umumya
dan dalam dunia pendidikan khususnya.
Peran Guru
dalam proses kemajuan pendidikan sangatlah penting. Guru
merupakan salah satu faktor utama bagi terciptanya generasi penerus bangsa yang
berkualitas, tidak hanya dari sisi itelektualitas saja melainkan juga dari tata
cara berperilaku dalam masyarakat. Oleh karena itu tugas yang diemban guru
tidaklah mudah. Guru
yang baik harus mengerti dan paham tentang hakekat sejati seorang guru,
hakekat guru
dapat kita pelajari dari definisi atau pengertian dari istilah guru
itu sendiri.
Menurut Suparlan (2005:12), guru adalah orang yang
tugasnya terkait dengan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dalam semua
aspeknya, baik spiritual, emosional, fisikal, intelektual, maupun aspek-aspek
lainnya.
Menjadi
guru, pandai saja tidak cukup. Seorang guru harus memiliki motto Not Only
teach, but also touch. Guru bukan hanya mengajar, tetapi juga menyentuh
hati peserta didik dengan kasih sayang yang akan menguatkan hubungan batin
antara guru dan peserta didiknya, sehingga proses belajar dan mengajar akan
berjalan sesuai dengan harapannya.
Pembelajaran dalam pengajaran adalah proses belajar mengajar antara guru dengan siswa. Sehingga yang dimaksud dengan belajar adalah suatu perubahan pada individu-individu yang belajar tidak saja berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan tetapi juga kecakapan, ketrampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, dan penyesuaian diri.
Pembelajaran dalam pengajaran adalah proses belajar mengajar antara guru dengan siswa. Sehingga yang dimaksud dengan belajar adalah suatu perubahan pada individu-individu yang belajar tidak saja berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan tetapi juga kecakapan, ketrampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, dan penyesuaian diri.
Sejalan
dengan hal diatas, guru yang berprestasi akan menghantarkan peserta didik
menjadi insan yang mempunyai kecakapan, pengetahuan, serta ketrampilan yang
dapat diaplikasikan di dunia nyata. Guru berprestasi akan selalu melakukan
pembelajaran yang kreatif serta inovatif sehingga peserta didik akan merasa
nyaman saat proses belajar mengajar berlangsung dan dapat menyerap isi
pembelajaran secara bermakna. Guru
Berprestasi adalah guru yang memiliki kinerja melampaui standar yang
telah ditetapkan oleh satuan pendidikan, yang mencakup kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, kompetensi sosial dan mampu
menghasilkan karya inovatif serta secara langsung membimbing peserta didik
hingga mencapai prestasi di bidang akademik baik berupa kegiatan intrakurikuler
maupun ekstrakurikuler.
B. Guru
Profesional
Kompetensi
seorang guru menjadi modal penting didalam pengelolaan pendidikan dan
pengajaran. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen, pada pasal 10 ayat (1) menyatakan bahwa
“Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi”.
“Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi”.
Kompetensi
Pedagogik adalah kemampuan pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan
peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Kompetensi
Kepribadian adalah kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian
yang mantap, stabil, dewasa,
arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.
Kompetensi Profesional adalah penguasaan materi pembelajaran secara luas dan
mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum
mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta
penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuannya. Kompetensi
Sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara
efektif dengan peserta didik, tenaga kependidikan,
orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.
Menurut UU
no 14 Tahun 2005 dikatakan bahwa guru yang profesional adalah guru yang
memperoleh sertifikat pendidik yang dapat diraih melalui jalur PLPG, PPG,
pemberian sertifikat pendidik secara langsung (PSPL) maupun jalur lain yang
sesuai dengan ketentuan. Melalui jalur PLPG misalnya, kompetensi peserta didik
di kembangkan melalui teori dan praktek yang sedemikian rupa sehingga diakhir
program setelah di adakan evaluasi dan dinyatakan lulus dapat memperoleh
sertifikat guru profesional.
Menurut
Setjipto (2004: 56), profesional mempunyai makna ahli (ekspert), tanggungjawab
(responsibilty), baik tanggungjawab intelektual maupun tanggungjawab
moral, dan memiliki rasa kesejawatan. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat
dikatakan bahwa guru profesional adalah guru yang telah melalui serangkaian
proses pendidikan dan pelatihan profesi yang mempunyai keahlian, tanggungjawab
intelektual dan tanggungjawab moral, dan memiliki rasa kesejawatan.
C. Guru
Berdedikasi yang Profesional
Dedikasi adalah sebuah pengorbanan tenaga,
pikiran,
dan waktu
demi keberhasilan suatu usaha
yang mempunyai tujuan yang mulia, dedikasi ini bisa juga berarti
pengabdian untuk melaksanakan cita-cita yg luhur dan diperlukan adanya sebuah
keyakinan yang teguh. Seorang guru yang berdedikasi akan selalu mencurahkan
segala tenaga, pikiran, dan waktunya demi mencerdaskan anak didiknya. Guru
Berdedikasi yang profesional selalu mempunyai tanggungjawab intelektual dan
tanggungjawab moral dalam mengajar, membimbing dan mendidik. Tanggung jawab
intelektual akan nampak dalam proses belajar mengajar yang selalu mengedepankan
berbagai metode mengajar yang kreatif dan inovatif yang akhirnya dapat
meningkatkan prestasi peserta didik.Tanggungjawab moral akan tercermin dari
guru yang mempunyai kemampuan untuk menghayati perilaku serta etika yang sesuai
dengan Pancasila sekaligus mengamalkannya.
Tanggung
jawab guru menurut Hamalik (2004: 127), yaitu sebagai berikut:
1.
Guru harus
menuntut murid-murid belajar. Tanggung jawab guru yang terpenting adalah
merencanakan dan menuntut murid-murid melakukan kegiatan-kegiatan belajar guru
mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang diinginkan.
2.
Turut serta
membina kurikulum sekolah. Sesungguhnya guru merupakan seorang key person yang
paling mengetahui tentang kebutuhan kurikulum yang sesuai dengan tingkat
perkembangan murid.
- Melakukan pembinaan terhadap diri siswa (kepribadian, watak dan jasmaniah). Memompakan pengetahuan kepada murid kiranya bukan pekerjaan yang sulit. Tetapi membina siswa agar menjadi manusia berwatak (berkarakter) sudah pasti bukan pekerjaan yang mudah. Mengembangkan watak dan kepribadiannya, sehingga mereka memiliki kebiasaan, sikap, cita-cita, berpikir dan berbuat, berani dan bertanggung jawab, ramah dan mau bekerja sama, bertindak atas dasar nilai-nilai moral yang tinggi, semuanya menjadi tanggungjawab guru.
- Memberikan bimbingan kepada murid. Bimbingan kepada murid agar mereka mampu mengenal dirinya sendiri, memecahkan masalahnya sendiri, mampu menghadapi kenyataan dan memiliki stamina emosional yang baik, sangat diperlukan.
- Melakukan diagnosis atas kesulitan-kesulitan belajar dan mengadakan penilaian atas kemajuan belajar.
- Menyelenggarakan penelitian. Sebagai seorang yang bergerak dalam bidang keilmuan (scientist) bidang pendidikan maka ia harus senantiasa memperbaiki cara bekerjanya.
- Mengenal masyarakat dan ikut serta aktif. Guru tidak mungkin melaksanakan pekerjaannya secara efektif, jikalau guru tidak mengenal masyarakat seutuhnya dan secara lengkap.
- Menghayati, mengamalkan, dan mengamankan Pancasila. Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang mendasari sendi-sendi hidup dan kehidupan nasional, baik individu maupun masyarakat kecil sampai dengan kelompok sosial yang terbesar termasuk sekolah.
- Turut serta membantu terciptanya kesatuan dan persatuan bangsa dan perdamaian dunia. Guru bertanggung jawab untuk mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang baik. Pengertian yang baik adalah antara lain memiliki rasa persatuan dan kesatuan sebagai bangsa.
- Turut menyukseskan pembangunan. Pembangunan adalah cara yang paling tepat guna membawa masyarakat ke arah kesejahteraan dan kemakmuran bangsa. Pembangunan itu meliputi pembangunan dalam bidang mental spiritual dan bidang materil
D.
Guru Bermartabat
Harkat
manusia adalah nilai manusia sebagai mahluk Tuhan YME, yang dibekali daya
cipta, rasa, dan karsa serta hak - hak dan kewajiban asasi manusia. Martabat
adalah tingkatan harkat kemanusiaan dan kedudukan yang terhormat. Menurut kamus
besar Bahasa Indonesia, martabat adalah bergengsi, berkelas, berpamor,
berstatus, prestisius, terhormat.
Menurut
Edwin Alwazir dalam
edukasi.kompasiana.com/2013/10/13/menjadi-guru-yang-bermartabat-600254.html,
guru yang bermartabat seharusnya:
a) Sopan Santun
Guru yang sopan membuat orang segan.
Guru yang santun dapat menjadi teladan di semua lingkungan baik disekolah
maupun dimasyarakat.
b)
Kreatif
Guru yang kreatif akan membangkitkan
martabatnya di mata orang banyak. Ia akan menjadi contoh produk yang bisa
ditiru. Namanya akan disebut-sebut dalam forum pendidikan dan pertemuan resmi.
Berdasarkan
beberapa definisi diatas, maka dapat dijelaskan bahwa guru bermartabat adalah
sosok guru yang mempunyai kedudukan terhormat dan bersikap sopan santun dalam
berkomunikasi dengan orang lain baik siswa, teman sejawat, maupun dimasyarakat
serta berpikir kreatif dan inovatif sehingga dengan sendirinya membangkitkan
rasa segan orang lain terhadap dirinya.
E.
Perubahan Kurikulum
Kurikulum
tidak hanya sekedar mempelajari mata pelajaran, tetapi lebih mengembangkan
pikiran, menambah wawasan, serta mengembangkan pengetahuan yang dimiliki oleh
seseorang. Kurikulum lebih mempersiapkan peserta didik untuk belajar dengan
baik dalam memecahkan masalah individualnya maupun masalah yang dihadapi oleh
lingkungannya. Oleh karena itu kurikulum lebih sering dimaknai sebagai usaha
sekolah untuk mempengaruhi anak didik agar mereka dapat belajar dengan baik
dikelas, diluar kelas, maupun diluar lingkungan sekolah. Dengan kata lain
kurikulum adalah semua kegiatan untuk mempengaruhi peserta didik sehingga
menjadi pribadi yang diharapkan.
Proses
pengembangan kurikulum adalah kebutuhan untuk menspesifikasi peranan-peranan
lulusan yang harus dilaksanakan dalam bidang pekerjaan tertentu. Pada dasarnya
kurikulum dirancang dengan maksud mengembangkan siswa agar mampu melaksanakan
peranan-peranan tersebut.
Kurikulum
yang baik adalah kurikulum yang sifatnya berkesinambungan, kurikulum tersebut
didesain sedemikian rupa sehingga tidak terjadi jurang yang memisahkan antara
jenjang pendidikan dasar dengan jenjang pendidikan selanjutnya. Dalam
perkembangannya, kurikulum sebagai suatu kegiatan pendidikan timbul berbagai
definisi yang dikemukakan oleh para ahli.
Dalam UU No.
20 tahun 2003 dikemukakan bahwa, kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
tertentu. Sementara itu Saylor dan Alexander dalam Syaiful Sagala (2003:233)
menjelaskan bahwa kurikulum tidak sekedar mata pelajaran tetapi segala usaha
sekolah untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Perubahan
kurikulum yang terjadi didunia pendidikan khususnya yang terjadi di negara kita
tidak lain merupakan suatu proses perkembangan kurikulum yang mempunyai
landasan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam setiap perubahan
kurikulum dimana kita harus selalu berpegang pada prinsip pengembangan
kurikulum :
1)
berorientasi
pada tujuan, kurikulum diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang bertitik
tolak dari tujuan pembangunan nasional;
2)
Relevansi,
pengembangan kurikulum harus sesuai dengan kebutuhan dan keadaan masyarakat,
pengembangan siswa dan IPTEKS;
3)
Efisiensi
dan efektifitas, pengembangan kurikulum harus berorientasi pada seberapa besar
biaya yang dikeluarkan dengan hasil yang dicapai dan seberapa lama waktu yang
dibutuhkan dikaitkan dengan tujuan yang telah dicapai;
4)
Fleksibilitas,
mencakup fleksibilitas program bagi peserta didik dalam menempuh program
belajar dan guru dalam mengembangkan program pengajaran;
5)
Berkesinambungan,
yaitu berkesinambungan antara mata pelajaran satu dengan mata pelajaran yang
lain, antara kelas dengan kelas, maupun antara jenjang sekolah;
6)
Keseimbangan,
program pengembangan kurikulum harus seimbang antara beberapa program dan sub
program, antara semua mata pelajaran dan aspek perilaku yang ingin
dikembangkan;
7)
Keterpaduan,
yaitu bertitik tolak pada masalah atau topik dan konsistensi antara
unsur-unsurnya;
8)
Mutu,
pengembangan kurikulum harus berorientasi pada mutu pelaksanaan pembelajaran
dan mutu pendidikan yang dapat diihat pada hasil pendidikan yang berkualitas.
BAB III
PEMBAHASAN
Guru Berprestasi adalah guru yang memiliki kinerja melampaui standar
yang telah ditetapkan oleh satuan pendidikan, yang mencakup kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, kompetensi sosial
dan mampu menghasilkan karya inovatif serta secara langsung membimbing peserta
didik hingga mencapai prestasi di bidang akademik baik berupa kegiatan
intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Guru berprestasi akan selalu melakukan
pembelajaran yang kreatif serta inovatif sehingga peserta didik akan merasa
nyaman saat proses belajar mengajar berlangsung dan dapat menyerap isi
pembelajaran secara bermakna. Secara umum guru berprestasi selalu mempunyai
keunggulan dilihat dari kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan
profesional.
Guru berprestasi dapat terbentuk dari faktor internal
dan faktor eksternal. Faktor internal tidak lain adalah kesadaran dan motivasi
guru secara individu untuk terus belajar dari berbagai sumber, belajar membuat
persiapan pembelajaran yang matang, belajar melaksanakan kegiatan pembelajaran
yang kreatif dan inovatif, belajar membuat berbagai evaluasi yang tepat
berhubungan dengan metode pembelajaran yang dilakukannya. Selain itu guru
berprestasi juga terus termotivasi untuk membuat karya inovatif yang berguna
untuk mendesain model pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai
dengan hasil yang maksimal. Faktor eksternal berasal dari rekan sejawat atau
lingkungan di sekolah maupun dimasyarakat yang dapat membangkitkan minat dan
motivasi seorang guru untuk tetap berkarya secara kreatif dan inovatif yang
pada akhirnya akan bermuara pada peningkatan prestasi peserta didik.
Untuk menjadi seorang guru profesional, kita harus
menyadari hakekat dari guru profesional itu sendiri, bahwa guru profesional
adalah guru yang telah melalui serangkaian proses pendidikan dan pelatihan
profesi yang mempunyai keahlian, tanggungjawab intelektual dan tanggungjawab
moral, dan memiliki rasa kesejawatan.
Guru Berdedikasi yang profesional selalu mempunyai
tanggungjawab intelektual dan tanggungjawab moral dalam mengajar, membimbing
dan mendidik. Tanggung jawab intelektual akan nampak dalam proses belajar
mengajar yang selalu mengedepankan berbagai metode mengajar yang kreatif dan
inovatif yang akhirnya dapat meningkatkan prestasi peserta didik.Tanggungjawab
moral akan tercermin dari guru yang mempunyai kemampuan untuk menghayati
perilaku serta etika yang sesuai dengan Pancasila sekaligus mengamalkannya.
Guru bermartabat adalah sosok guru
yang mempunyai kedudukan terhormat dan bersikap sopan santun dalam
berkomunikasi dengan orang lain baik siswa, teman sejawat, maupun dimasyarakat
serta berpikir kreatif dan inovatif sehingga dengan sendirinya membangkitkan
rasa segan orang lain terhadap dirinya. Dalam pergaulan antara guru dengan
peserta didik seharusnya kita sebagai guru dapat menjadi suri teladan bagi
peserta didik. Apa yang kita lakukan, apa yang kita lihat, apa yang kita
dengar, apa yang kita bicarakan dan apa yang tercermin dalam tingkah laku kita
selalu di tiru oleh peserta didik, demikian juga dengan teman sejawat kita
harus bisa saling menghormati dan bersikap profesional dalam menghadapi
berbagai permasalahan yang ada didunia pendidikan.
Sebagai seorang guru berprestasi dan
berdedikasi yang profesional dan bermartabat, kita harus bisa mencermati
berbagai perubahan kurikulum yang ada didunia pendidikan. Perubahan kurikulum
tidak lain adalah sebuah pengembangan kurikulum yang mempunyai landasan serta
pedoman dan pada akhirnya bermuara pada peningkatan kualitas pendidikan pada
umumnya. Sebagai guru kita harus memahami bahwa perubahan kurikulum mempunyai
strategi yang merupakan suatu metode, teknik atau alat yang digunakan untuk
melancarkan proses belajar mengajar. Kita sebagai pendidik juga harus memahami
sejauh mana peran dalam perubahan kurikulum tersebut berpengaruh terhadap
pembelajaran pada tiap satuan pendidikan.
Perkembangan kurikulum dari
kurikulum 1994 sampai dengan kurikulum 2013 merupakan suatu proses yang pasti
mempunyai pedoman dalam perubahannya. Akibat perubahan kurikulum banyak perubahan
yang menyangkut proses pembelajaran, hal yang perlu diperhatikan adalah apa
yang ingin dicapai dengan kurikulum tersebut, bagaimana mencapai tujuan
kurikulum, serta ukuran/kriteria mana yang dapat dipergunakan untuk mengukur
pencapaian tujuan kurikulum. Dengan adanya kemajuan jaman dan kepentingan dalam
peningkatan sumberdaya manusia yang merupakan tuntutan era globalisasi saat
ini, maka sebagai guru yang berprestasi dan berdedikasi yang profesional dan
bermartabat kita harus pandai berkreasi dan berinovasi untuk mencapai tujuan
dari perubahan kurikulum yang semuanya bermuara pada peningkatan kualitas
pendidikan.
BAB IV
KESIMPULAN
DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan diatas, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan diantaranya sebagai
berikut :
1.
Guru Berprestasi adalah guru yang memiliki kinerja melampaui standar
yang telah ditetapkan oleh satuan pendidikan, yang mencakup kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, kompetensi sosial
dan mampu menghasilkan karya inovatif serta secara langsung membimbing peserta
didik hingga mencapai prestasi. Guru berprestasi selalu mempunyai keunggulan
dilihat dari kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.
2.
Guru Berdedikasi
yang profesional selalu mempunyai tanggungjawab intelektual dan tanggungjawab
moral dalam mengajar, membimbing dan mendidik.
3.
Guru
bermartabat adalah sosok guru yang mempunyai kedudukan terhormat dan bersikap
sopan santun dalam berkomunikasi dengan orang lain baik siswa, teman sejawat,
maupun dimasyarakat serta berpikir kreatif dan inovatif sehingga dengan
sendirinya membangkitkan rasa segan orang lain terhadap dirinya
4.
Perubahan
kurikulum tidak lain adalah sebuah pengembangan kurikulum yang mempunyai
landasan serta pedoman dan pada akhirnya bermuara pada peningkatan kualitas
pendidikan
5.
Sebagai
seorang guru berprestasi dan berdedikasi yang profesional dan bermartabat, kita
harus bisa mencermati berbagai perubahan kurikulum, kita sebagai guru harus
bisa berkreasi dan berinovasi untuk mencapai tujuan dari perubahan kurikulum
yang semuanya bermuara pada peningkatan kualitas pendidikan.
B. Saran
Dalam
mensikapi perubahan kurikulum, sebagai guru berprestasi dan berdedikasi yang
profesional dan bermartabat harus bisa bersikap bijaksana, karena segala
perubahan yang terjadi didunia pendidikan bermuara pada peningkatan kualitas
pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Suparlan
(2005). Menjadi Guru Efektif, Cetakan Pertama. Yogyakarta: Hikayat Publishing.
Soetjipto, 2004. Profesi Keguruan. Jakarta:
Rineka Cipta
Moh. Uzer, 2001. Menjadi Guru Profesional.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Hamalik. 2004. Dasar-dasar
Pengembangan Kurikulum. Cet. III. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Alwazir, Erwin. “Menjadi Guru Yang
Bermartabat”. 13 Oktober 2013.
http://edukasi.kompasiana.com/2013/10/13/menjadi-guru-yang-bermartabat-600254.html