Kamis, 12 Juni 2014

KURIKULUM 2013 SMK


Contoh RPP Kurikulum 2013: (Sumber Awan Sundiawan)
  1. Bahasa dan Sastra Indonesia
  2. Bahasa Inggris
  3. PAI dan Budipekerti
  4. PPKn
  5. Matematika Sejarah
  6. Penjasorkes
  7. Seni Budaya
  8. Kimia
  9. Fisika
  10. Biologi
  11. Ekonomi
  12. Sosiologi
  13. Geografi
  14. Bahasa Jepang
  15. Antropologi
  16. Prakarya
Aplikasi Analisa Butir Soal :
Video Pembelajaran Kurikulum 2013 ( Sumber : Video Kemdikbud )
PAUD

  1. Video Pembelajaran Kurikulum 2013 untuk Siswa
  2. Video Pembelajaran Kurikulum 2013 untuk Orang Tua
SD
  1. Video Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013
  2. Video Pembelajaran IPA Kurikulum 2013
  3. Video Pembelajaran IPS Kurikulum 2013
  4. Video Pembelajaran Matematika Kurikulum 2013
SMP
  1. Video Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013
  2. Video Pembelajaran Bahasa Inggris Kurikulum 2013
  3. Video Pembelajaran Biologi Kurikulum 2013
  4. Video Pembelajaran Ekonomi Kurikulum 2013
  5. Video Pembelajaran Fisika Kurikulum 2013
  6. Video Pembelajaran Geografi Kurikulum 2013
  7. Video Pembelajaran IPA Kurikulum 2013
  8. Video Pembelajaran Kimia Kurikulum 2013
  9. Video Pembelajaran Matematika Kurikulum 2013
  10. Video Pembelajaran Sejarah Kurikulum 2013
SMA
  1. Video Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013
  2. Video Pembelajaran Bahasa Inggris Kurikulum 2013
  3. Video Pembelajaran Bologi Kurikulum 2013
  4. Video Pembelajaran Ekonomi Kurikulum 2013
  5. Video Pembelajaran Fisika Kurikulum 2013
  6. Video Pembelajaran Geografi Kurikulum 2013
  7. Video Pembelajaran Kimia Kurikulum 2013
  8. Video Pembelajaran Matematika Kurikulum 2013
  9. Video Pembelajaran Sosiologi Kurikulum 2013
SMK
  1. Video Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013
  2. Video Pembelajaran Bahasa Inggris Kurikulum 2013
  3. Video Pembelajaran Broadcasting Kurikulum 2013
  4. Video Pembelajaran Teknologi Informasi Kurikulum 2013
  5. Video Pembelajaran Kewirausahaan Kurikulum 2013
  6. Video Pembelajaran Matematika Kurikulum 2013
  7. Video Pembelajaran Otomotif Kurikulum 2013
  8. Video Pembelajaran Penerbangan Kurikulum 2013
  9. Video Pembelajaran Pertanian Kurikulum 2013
  10. Video Pembelajaran Peternakan Kurikulum 2013
  11. Video Pembelajaran Tata Boga Kurikulum 2013 
sumber: http://nenyjos.blogspot.com

Jumat, 06 Juni 2014

PP Nomor 34 Tahun 2014 Tentang Kenaikan Gaji Pokok PNS 2014



WartaSolo.com - Untuk meningkatkan daya guna serta meningkatkan kesejahteraan Pegawai Negri Sipil (PNS). Di tahun 2014 ini Pemerintah telah menaikkan gaji pokok PNS. Kenaikan gaji pokok PNS ini telah diatur dalam peraturan pemerintah (PP) Nomor 34 tahun 2014 yang mengatur tentang gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) tahun 2014.
Dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 34 tahun 2014 ini gaji pokok PNS golongan terndah yakni Ia menerima gaji pokok sebesar Rp. 1.402.400. Untuk golongan IIa mendapat gaji poko minimal Rp. 1.816.900. Golongan IIIa dengan masa kerja terendah mendapatkan gaji pokok sbeesar Rp. 2.317.600. Sedangkan untuk golongan IVa dengan masa kerja terendah naik menjadi Rp. 2.735.300.
Dengan diterbitkannya peraturan pemerintah yang baru diharapkan para Pegawai Negeri Sipil dapat lebih meningkatkan kinerjanya serta meningkatkan kompetensi serta profesionalismenya. Peraturan Pemerintah (PP) No. 34 tahun 2014 yang mengatur perubahan gaji pokok PNS kini sudah ada tabel daftar gaji pokok baru PNS tahun 2014 berdasarkan golongan dan juga masa kerjanya. Nah dibawah ini merupakan tabel gajinya yang bisa anda lihat.
PP nomor 34 tahun 2014
Kenaikan gaji pokok pns 2014

http://www.wartasolo.com

KALENDER PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015


Sebentar lagi tahun ajaran 2013/2014 akan berlalu dan selanjutnya akan memasuki tahun ajaran baru yaitu 2014/2015, untuk mempersiapkan pasti dibutuhkan perencanaan
Kalender Pendidikan Tahun Ajaran 2014-2015Berikut kami persembahkan Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran Tahun 2014/2015 Provinsi Jawa Timur jenjang TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA dan yang sederajat. 
Hari efektif sekolah, hari efektif fakultatif dan hari libur sekolah/madrasah, Tahun Pelajaran 2014/2015. bisa anda download dengan klik link dibawah ini :
  1. Download Kalender Pendidikan 2014/2015 (Pdf)
  2. Download Hari Efektif Fakultatif 2014/2015 (Pdf)
  3. Download Kalender Pendidikan dan Hari Efektif (Excel)
Semoga Kalender Pendidikan Tahun Ajaran 2014-2015 yang Cak Madi bagikan bisa bermanfaat buat yang membutuhkan.
sumber:
http://cak-madi.blogspot.com/2014/05/kalender-pendidikan-tahun-ajaran-2014.html

Minggu, 25 Mei 2014

Supervisi Diri untuk Pertumbuhan Profesionalisme Guru



Supervisi Diri untuk Pertumbuhan Profesionalisme Guru

Dalam konteks pendidikan, istilah supervisi pada umumnya lebih  diartikan sebagai kegiatan pengawasan oleh kepala sekolah atau pengawas sekolah terhadap guru dalam upaya membantu meningkatkan profesionalisme guru. Selanjutnya, muncul pula istilah peer supervision (supervisi sejawat) yaitu kegiatan supervisi yang dilakukan bersama rekan sejawat,  saling bekerjasama guna  meningkatkan kompetensi dan kinerjanya.

Kedua bentuk supervisi  di atas bertumpu pada pengawasan seseorang oleh orang lain, baik oleh atasan maupun teman sejawat. Dalam kasus-kasus tertentu pengawasan oleh orang lain seperti ini mungkin dapat menimbulkan ketidaknyamanan psikologis. Misalnya, merasa menjadi tertekan dan risi,  seolah-olah  kehidupan kerjanya diambil alih dan dikendalikan  oleh orang lain.

Belakangan ini muncul istilah Supervisi Diri (Self Supervision), yaitu salah satu model supervisi yang memungkinkan pihak yang disupervisi (supervisee) memiliki independensi dalam bekerja, dapat mengelola diri  dan bertanggung atas pertumbuhan profesionalismenya sendiri.

Merujuk pada tulisan yang dipublikasikan www.exforsys.com, saya akan memberikan gambaran ringkas tentang  Supervisi Diri, khususnya dalam konteks pengembangan profesi guru.

Supervisi diri dapat diartikan sebagai kemampuan seorang  guru untuk memahami kemampuan diri, mengatur diri dan mengevaluasi dirinya sendiri dalam rangka beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan situasi lingkungan kerjanya, sehingga pada gilirannya  dia dapat bekerja secara efektif, efisien dan produktif.

Supervisi diri harus dapat memandu seseorang dalam mengelola berbagai kegiatan dan pekerjaannya. Beberapa contoh hasil dari praktik supervisi diri yang dilakukan guru:

Guru dapat melakukan tugas tanpa terus-menerus harus diingatkan oleh atasan
Guru membuat program dan rencana kerja tertulis secara benar dan tepat.
Guru mampu mencurahkan segenap pikirannya dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan tanpa gagal  dan tepat waktu.
Guru membuat  laporan tugas yang telah diselesaikannya secara tertulis
Supervisi diri memiliki aspek penting yaitu kemampuan merefleksi atas tugas-tugas yang dilakukannya, didalamnya terdiri dari 2 (dua) komponen penting,  yaitu: (1) observasi diri (self-observation) dan (2) penilaian diri (self-assessment).

Observasi diri yaitu senantiasa memperhatikan dan waspada atas apa yang Anda lakukan saat ini, di dalamnya mencakup pikiran, perasaan dan tindakan Anda sebagai guru. Sedangkan penilaian diri adalah mengevaluasi kinerja sendiri, mengukur proses dan hasil kegiatan dan tugas-tugas yang dilakukan, termasuk di dalamnya mempertanyakan kembali dampak dan efektivitas dari supervisi diri yang sedang dikembangkannya.

Supervisi diri bukan berarti menjadikan Anda sebagai boss yang dapat bertindak semena-mena atas diri Anda sendiri (apalagi terhadap orang lain), terkait dengan pekerjaan, tetapi lebih mengarah dan menekankan pada pembentukan kesadaran dan tanggung jawab atas tugas-tugas keseharian Anda sebagai guru.

Terdapat tiga kemungkinan hasil supervisi diri: (1) hasil yang obyektif, menggambarkan keadaan dan ukuran nyata; (2) hasil yang under-estimate, menggambarkan keadaan dan ukuran di bawah kondisi nyata,  dan (3) hasil yang  over-estimate, menggambarkan keadaan dan ukuran di atas kondisi nyata.   Tentu, yang terbaik adalah supervisi yang dapat menggambarkan keadaan dan ukuran nyata dan sedapat mungkin menghindari terjadinya under-estimate atau over-estimate.

Beberapa pendekatan dan teknik yang dapat digunakan dalam supervisi diri:

Mengkondisikan pikiran secara tepat dan memadai. Bila Anda ingin belajar bagaimana mengatur kehidupan dan tindakan Anda sendiri,  Anda harus memiliki pola pikir yang tepat. Ini berarti bahwa Anda harus yakin  pada pikiran dan hati nurani Anda sendiri  bahwa Anda bisa menjadi seseorang yang mampu bekerja secara mandiri. Salah satu cara untuk mengkondisikan pikiran adalah dengan berusaha menempatkan diri Anda pada posisi sebagai orang lain. Misalnya sebagai atasan Anda,  melalui cara ini, Anda bisa membayangkan dan memikirkan apa sebenarnya yang diharapkan dan dikehendaki atasan terhadap Anda dalam bekerja. Bagi guru, hal penting adalah berusaha memposisikan diri sebagai siswa yang merupakan  user Anda, sehingga Anda bisa menemukan apa yang dibutuhkan dan dikehendaki siswa  terhadap Anda sebagai gurunya.
Membuat Checklist Keterampilan. Menyusun dan mengisi checklist atau instrumen pengumpul data akan sangat berguna untuk mengidentifikasi kelemahan dan keunggulan diri Anda, khususnya tentang keterampilan Anda dalam melaksanakan tugas-tugas keseharian Anda. Misalnya, ketika Anda hendak melihat  sejauhmana keterampilan menerapkan pendekatan saintifik dalam melaksanakan pembelajaran. Dengan menggunakan Checklist atau instrumen lainnya yang sesuai, maka Anda  akan dapat menemukan kelemahan-kelemahan spesifik yang masih perlu ditingkatkan.  Idealnya,  Checklist (instrumen) didesain dan dikonstruksi sendiri sehingga bisa menentukan hal-hal spesifik apa yang ingin diungkap dan ditingkatkan. Tetapi jika Anda belum mampu mengkonstruksi sendiri,  Anda bisa memanfaatkan Checklist  (instrumen) buatan orang lain, misalnya menggunakan instrumen yang biasa digunakan oleh kepala sekolah atau pengawas sekolah dalam melakukan supervisi kelas.  Anda juga  bisa mencari sendiri di Internet melalui bantuan Google untuk menemukan instrumen yang bisa digunakan untuk kepentingan kegiatan supervisi diri Anda.
Membuat daftar tugas (to do list). Mencatat agenda rangkaian aktivitas Anda yang isinya memuat jawaban dari pertanyaan apa yang harus  saya lakukan pada hari ini? Ini adalah proses pengambilan keputusan yang tidak hanya berkaitan dengan pelaksanaan tugas sehari-hari yang bersifat rutin tetapi di dalamnya terkandung proses perbaikan, mengacu pada data yang diperoleh berdasarkan hasil kegiatan instrumentasi (Checklist).
Teknik  Bercermin (mirroring technique). Anda mungkin punya idola atau mengagumi seseorang, baik tokoh dunia, tokoh nasional  atau bahkan orang-orang  di sekitar Anda, seperti: orang tua, teman sejawat, atau atasan Anda yang dianggap sukses. Anda bisa bercermin dan belajar dari mereka  tentang bagaimana cara dan gaya mereka dalam menghadapi hidup dan tantangan hidup, termasuk  dalam bekerja. Tidak ada salahnya jika Anda meniru mereka dan menjadikan mereka sebagai inspirasi bagi Anda dalam bekerja. Kendati demikian, dalam proses selanjutnya, Anda perlu  mengembangkan cara dan gaya Anda sendiri yang paling sesuai dan Anda merasa nyaman melakukannya.
Selamat mencoba dan semoga sukses!

===============

Sumber:

Diambil dan diolah dari: www.exforsys.com
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2013/12/31/supervisi-diri/

Visi dan Misi Calon Presiden-Wakil Presiden tentang Pendidikan



Visi dan Misi Calon Presiden-Wakil Presiden tentang Pendidikan

Pemilu Presiden Tahun 2014 sudah dipastikan hanya akan diikuti oleh 2 (dua) pasangan saja, Jokowi-Jusuf Kalla dan Prabowo–Hatta Rajasa. Kedua pasangan inipun telah mendaftarkan diri dan menyerahkan dokumen visi dan misinya ke Komisi Pemilihan Umum, sebagai salah satu persyaratan administratif yang harus dipenuhi oleh setiap Calon Presiden-Wakil Presiden.

Tentu saja, visi dan misi ini masih sebatas gagasan yang terdokumentasikan tentang apa yang akan mereka lakukan terhadap kelangsungan bangsa dan negeri ini ke depan, manakala terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden pada periode mendatang (2014 – 2019).

Visi dan misi kedua pasangan ini pada dasarnya berisi sejumlah komitmen yang akan dilakukan. Sebagai insan pendidikan, tentu saja kita merasa berkepentingan dan perlu mencermati tentang apa dan bagaimana komitmen dari kedua pasangan Calon Presiden dan Wakil terhadap pendidikan.

Merujuk pada dokumen visi dan misi yang ditawarkan oleh kedua pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden, berikut ini disajikan cuplikan komitmen masing-masing pasangan terhadap pendidikan:

==============================
>>> Komitmen Jokowi-Jusuf Kalla terhadap pendidikan <<<

==============================


==============================
>>> Komitmen Prabowo-Hatta Rajasa terhadap pendidikan <<<

==============================


========================================
Silahkan dicermati dan info selengkapnya tentang visi dan misi dari kedua pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden dapat diunduh melalui tautan ini:

Visi-Misi  Joko Widodo – Jusuf Kalla

Visi dan Misi Prabowo-Hatta Rajasa

Sumber: http://www.kpu.go.id/
http://akhmadsudrajat.wordpress.com

Selasa, 20 Mei 2014

Download Instrumen Supervisi Pembelajaran Kurikulum 2013

Guru Pembaharu” adalah salah satu blog yang sering saya kunjungi. Di sana  kita akan menjumpai berbagai informasi tentang pendidikan yang aktual. Dalam tulisan terbarunya [21-10-2013], blog yang dikelola oleh rekan sejawat saya ini menyajikan tulisan tentang Supervisi Pembelajaran Kurikulum 2013, lengkap dilampiri dengan file Model Instrumen Supervisi Pembelajaran Kurikulum 2013 dalam format MS-Office Excell, yang memudahkan kita untuk mengolah hasilnya.
Instrumen Supervisi Pembelajaran Kurikulum 2013 ini tampak telah meramu dimensi  dan aspek  pembelajaran yang dikehendaki dalam Kurikulum 2013, didesain untuk mengungkap data tentang keterampilan guru dalam mengembangkan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang sejalan dengan prinsip–prinisip pembelajaran sebagaimana diisyaratkan dalam Permendikbud No. 65/2013 tentang Standar Proses
Instrumen ini bisa dimanfaatkan para pengawas sekolah atau kepala sekolah di tempat tugasnya masing-masing, dalam upaya mendorong dan membantu guru untuk mengembangkan proses pembelajarannya melalui kegiatan Supervisi Akademik.
Begitu juga,  guru–guru yang terbiasa (atau ingin membiasakan) merefleksi praktik pembelajarannya sendiri atau berkolaborasi dalam kegiatan peer supervision (Cooperative Professional Development) dapat memanfaatkan instrumen ini untuk mengukur dan melihat seberapa baik praktik pembelajaran yang telah dilakukannya, dikaitkan dengan implementasi Kurikulum 2013.
Anda ingin mengunduh file tersebut? Silahkan klik tautan dari sumber aslinya di bawah ini:

Pendekatan Saintifik/Ilmiah dalam Proses Pembelajaran

Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah telah mengisyaratkan tentang perlunya proses pembelajaran yang dipandu dengan kaidah-kaidah pendekatan saintifik/ilmiah. Upaya penerapan Pendekatan saintifik/ilmiah dalam proses pembelajaran ini sering disebut-sebut sebagai ciri khas dan menjadi kekuatan tersendiri dari keberadaan Kurikulum 2013, yang tentunya menarik untuk dipelajari dan dielaborasi lebih lanjut.
Melalui tulisan ini, saya akan sedikit bercerita tentang pendekatan saintifik/ilmiah dalam proses pembelajaran sebagaimana yang telah saya pahami selama ini. Menurut hemat saya, upaya penerapan pendekatan saintifik/ilmiah dalam proses pembelajaran bukan hal yang aneh dan mengada-ada tetapi memang itulah yang seharusnya terjadi dalam proses pembelajaran, karena sesungguhnya pembelajaran itu sendiri adalah sebuah proses ilmiah (keilmuan).
Banyak para ahli yang meyakini bahwa melalui pendekatan saintifik/ilmiah, selain dapat menjadikan siswa lebih aktif dalam mengkonstruksi pengetahuan dan keterampilannya, juga dapat mendorong siswa untuk melakukan penyelidikan guna menemukan fakta-fakta dari suatu fenomena atau kejadian. Artinya, dalam proses pembelajaran, siswa dibelajarkan dan dibiasakan untuk menemukan kebenaran ilmiah, bukan diajak untuk beropini apalagi fitnah dalam melihat suatu fenomena. Mereka dilatih untuk mampu berfikir logis, runut dan sistematis, dengan menggunakan kapasistas berfikir tingkat tinggi (High Order Thingking/HOT). Combie White (1997) dalam bukunya yang berjudul “Curriculum Innovation; A Celebration of Classroom Practice” telah mengingatkan kita tentang pentingnya membelajarkan para siswa tentang fakta-fakta. “Tidak ada yang lebih penting, selain  fakta“,  demikian ungkapnya.
Penerapan pendekatan saintifik/ilmiah dalam pembelajaran menuntut adanya perubahan setting dan bentuk pembelajaran tersendiri yang berbeda dengan pembelajaran konvensional. Beberapa metode pembelajaran yang dipandang sejalan dengan prinsip-prinsip pendekatan saintifik/ilmiah, antara lain metode: (1) Problem Based Learning; (2) Project Based Learning; (3) Inkuiri/Inkuiri Sosial; dan (4) Group Investigation. Metode-metode ini berusaha membelajarkan siswa untuk mengenal masalah, merumuskan masalah, mencari solusi  atau menguji  jawaban sementara atas suatu masalah/pertanyaan dengan melakukan penyelidikan (menemukan fakta-fakta melalui penginderaan), pada akhirnya dapat menarik kesimpulan dan menyajikannya secara lisan maupun tulisan.
Pendekatan Saintifik-Ilmiah
Pendekatan Saintifik-Ilmiah
Apakah pendekatan saintifik/ilmiah dengan langkah-langkah seperti dikemukakan di atas bisa diterapkan di semua jenjang pendidikan? Jawabannya tentu akan menjadi perdebatan keilmuan, tetapi saya memegang satu teori yang sudah kita kenal yaitu Teori Perkembangan Kognitif dari Piaget yang  mengatakan bahwa mulai usia 11 tahun hingga dewasa (tahap formal-operasional), seorang individu telah memiliki kemampuan mengkoordinasikan baik secara simultan maupun berurutan dua ragam kemampuan kognitif yaitu: (1) Kapasitas menggunakan hipotesis; kemampuan berfikir mengenai sesuatu khususnya dalam hal pemecahan masalah dengan menggunakan anggapan dasar yang relevan dengan lingkungan yang dia respons; dan (2) Kapasitas menggunakan prinsip-prinsip abstrak; kemampuan untuk mempelajari materi-materi pelajaran yang abstrak secara luas dan mendalam.
Dengan demikian, tampaknya pendekatan saintifik/ilmiah dalam pembelajaran sangat mungkin untuk diberikan mulai pada usia tahapan ini. Tentu saja, harus dilakukan secara bertahap, dimulai dari penggunaan hipotesis dan berfikir abstrak yang sederhana, kemudian seiring dengan perkembangan kemampuan berfikirnya dapat ditingkatkan dengan menggunakan hipotesis dan berfikir abstrak yang lebih kompleks.
Sementara itu, Kemendikbud (2013) memberikan konsepsi tersendiri  bahwa pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran didalamnya mencakup komponen: mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta. Komponen-komponen tersebut seyogyanya  dapat dimunculkan dalam setiap praktik pembelajaran,  tetapi bukanlah sebuah siklus pembelajaran. Untuk lebih jelasnya tentang pendekatan ilmiah versi Kemendikbud ini Anda bisa melihatnya melalui file yang bisa Anda unduh di bawah ini:
File ini saya peroleh dari kegiatan Pelatihan Kurikulum 2013 bagi Pengawas SMA Provinsi Jawa Barat yang diselenggarakan oleh P4TK-MIPA, bertempat  di Hotel  Lembang Asri, Bandung Barat, 8 – 14 Juli 2013.
=======
Refleksi:
Apa pendapat Anda tentang kemungkinan Penerapan Pendekatan Saintifik dalam pembelajaran di kelas Anda?
sumber: http://akhmadsudrajat.wordpress.com