Minggu, 28 Oktober 2012

Amrah, Duplikat Sang Ummul Mukminin

REPUBLIKA.CO.ID, Aisyah binti Abi Bakar adalah sosok Muslimah yang cerdas. Ia banyak meriwayatkan hadis. Bahkan, ia dikenal kaya dengan riwayat yang jarang ditemukan oleh perawi lainnya.

Periwayatannya itu lantas disebut dengan istidrakat Aisyah. Kepandaiannya di bidang agama itu ditularkan ke kalangan perempuan kala itu. Baik dari generasi sahabat atau tabiin.

Tak heran, ia memiliki banyak murid. Ada dua tokoh perempuan tabi’in yang menjadi muridnya. Keduanya ialah Hafshah binti Sirin dan Amrah binti Abdurrahman bin Sa’ad bin Zurarah Ibnu Hibban.

Nama terakhir, disebut-sebut sebagai ‘duplikat’ Aisyah soal keilmuan. Ini lantaran Aisyah banyak membagi pengetahuan kepadanya.

Makanya, Ibnu Hibban menyebut Amrah adalah pakar hadis-hadis Aisyah. Sebutan ini pun ditegaskan oleh Umar bin Abd Al-Aziz. Ia menegaskan, Amrah merupakan sosok yang paling memahami seluk-beluk hadis Aisyah.

Beruntung Amrah yang lahir pada 21 H dikaruniai kecerdasan yang cemerlang, daya ingat yang kuat, dan wawasan luas. Karunia Allah itu ia manfaatkan untuk menggali ilmu-ilmu Islam dari sumbernya langsung. Yakni dengan cara rajin mendatangi kediaman sang guru, Aisyah istri Nabi Muhammad SAW. Ia mengisi hari-harinya belajar kepada Aisyah.

Tak hanya piawai meriwayatkan hadis Aisyah, tabi’iyat (sebutan untuk tabiin perempuan) ini juga memiliki sanad-sanad hadis dari Ummu Salamah, Rafi Ibn Khudaij, serta Ummu Hisyam binti Haritsah.

Ia tak pelit ilmu. Ia berbagi dan mengajarkan ilmunya itu kepada para murid. Di antara deretan nama muridnya ialah Abu Rijal Muhammad bin Abdurrahman, yang tak lain ialah putranya sendiri.
Ada juga kemenakannya, Haritsah dan Malik, serta Al-Qadhi Abu Bakar bin Hazim beserta kedua putranya, Abdullah dan Muhammad. Dari kalangan pemuda muncul nama Ibnu Syihab Az-Zuhri.

Keputusan berguru kepada Amrah itu keluar, setelah Ibnu Syihab mendapat nasihat dari Al-Qasim bin Muhammad. “Jika ingin mendapatkan bejana ilmu, Amrah tempatnya. Hendaknya kamu mengambil ilmu dari Amrah, karena dia dulu berada dalam bimbingan Aisyah.”

Kodifikasi hadis

Masa kekhalifahan Umar bin Abdul Aziz pada awal abad kedua Hijriah, satu per satu ahli hadis meninggal dunia.

Di sisi lain, meluasnya kekuasaan Islam membuat para penghafal hadis terpencar di berbagai wilayah. Kondisi ini berdampak pada rentannya pemalsuan hadis. Agar tidak kian parah, sang khalifah mengusulkan kodifikasi hadis segera.

Tugas mulia itu disampaikan Khalifah kepada Gubernur Madinah Abu Bakar bin Muhammad bin Amru bin Hazm yang pernah menjadi murid Amrah. Oleh karenanya, ketika misi ini dijalankan Gubernur Madinah mengundang dua ulama besar Madinah yang dikenal sebagai penghafal hadis.

Mereka adalah Amrah binti Abdurrahman dan Qasim bin Muhammad bin Abu Bakar As-Siddiq. Ensiklopedi Islam menyebutkan, kedua ulama besar ini paling banyak menerima hadis dan paling dipercaya dalam meriwayatkan hadis dari Aisyah binti Abu Bakar.

Selain itu di Madinah, Khalifah Umar bin Abdul Aziz memerintahkan Muhammad bin Syihab Az-Zuhri menghimpun hadis yang dikuasai oleh para ulama di Hijaz dan Suriah. Mereka fokus mengumpulkan hadis-hadis dari para penghafal hadis ataupun yang tertulis di berbagai media, lalu membukukannya.

 Fikih perempuanSebagai ahli fikih, banyak hadis yang diriwayatkan Amrah dari Aisyah, terutama berkenaan dengan perempuan. Seperti hadis tentang pelaksanaan thawaf ifadhah bagi perempuan yang sedang haid.

Diriwayatkan dari Amrah binti Abdurrahman dari Aisyah Ummul Mukminin berkata, “Wahai Rasulullah, Shafiyyah binti Huyyai telah haid.”

Rasulullah bersabda, “Dia bisa menjadi penghalang kami, tapi bukankah dia telah melaksanakan thawaf di Ka’bah bersama kalian?”

Mereka menjawab, “Iya.”

Rasulullah SAW bersabda, “Berangkatlah kalian!”

Hadis lainnya diriwayatkan Amrah bin Abdurrahman ketika perjalanan haji Aisyah bersama jamaah perempuan yang merasa takut keluar haid.

“Maka ia mendahulukan mereka pada Hari Nahr, hingga bisa melakukan thawaf ifadah. Jika setelah itu mereka mengalami haid, maka ia tidak menunggu hingga suci, tapi langsung melakukan thawaf ifadah, sementara mereka dalam keadaan haid. Demikian jika mereka telah melakukan thawaf ifadah sebelumnya.”

Hukum menjalankan shalat di masjid bagi perempuan diriwayatkan pula oleh Amrah dari Aisyah. “Seandainya Rasulullah SAW melihat apa yang dilakukan para perempuan, nicaya beliau akan melarang mereka untuk mendatangi masjid sebagaimana para perempuan Bani Israil yang juga dilarang.”

Yahya bin Sa’id berkata, “Aku bertanya kepada Amrah, apakah para perempuan Bani Israil dilarang mendatangi masjid?”

Dia menjawab, “Iya.”

Masih banyak hadis lain yang diriwayatkan Amrah binti Abdurrahman. Sejarah Islam mencatat namanya sebagai perempuan pertama yang telah membukukan ilmu yang dikuasainya.

Semasa hidupnya, Amrah menghabiskan waktu untuk beribadah dan mengamalkan ilmu yang dimilikinya. Ia wafat pada tahun 98 Hijriah dalam usia 77 tahun di Madinah.

Ar-Rabi binti Muawwadz, Membaktikan Diri untuk Rasulullah

REPUBLIKA.CO.ID, Syekh Yusuf Al-Qradhawi dalam kitabnya yang berjudul “Al-Halal wa al-Haram fi al-Islam” mengutip sebuah riwayat tentang diperbolehkannya permainan boneka dan jual beli mainan berbentuk itu untuk konsumsi anak-anak.

Hadis yang dimaksud, tak lain adalah riwayat seorang sahabat perempuan (shahabiyah) yang terkenal dengan riwayat-riwayat yang nadir.

Nadir dalam artian, topik utama di balik hadis itu adalah persoalan yang langka terjadi dan jawabannya sangat ditunggu umat Islam.

Dalam hadis itu, sang perawi utama (rawi al-a’la), mengisahkan ia pernah bermain boneka berbentuk anak perempuan di sisi Rasulullah SAW.

Boneka itu berfungsi bukan hanya sebagai penghibur, melainkan juga sarana mendidik anak-anak. Konon, para ibu telah mengajari putra-putri mereka berpuasa. Bila si buah hati menangis, mereka memberikan boneka tersebut hingga waktu berbuka puasa tiba.

Nabi tidak berkomentar apa pun. Beliau hanya berdiam diri. Sikap diam yang ditunjukkan Rasulullah menyikapi sebuah masalah itu, menurut kajian ilmu hadis lantas dikenal dengan taqrir atau ketetapan. Riwayat itu pun lantas menjadi legalitas dan dasar kuat diperbolehkannya boneka untuk kalangan anak-anak.

Shahabiyah, perawi hadis itu ialah Ar-Rabi binti Muawwadz an-Najjariyyah. Sejak mengikrarkan dua syahadat dan terlibat dalam peristiwa Baiat Aqabah, perempuan yang bernama lengkap Ar-Rabi binti Muawwadz bin Afra bin Haram bin Jundub al-Anshariyah an-Najjariyah, menyatakan pengabdian penuh terhadap Rasulullah.

Bentuk bakti itu terlihat dari keseriusannya belajar Islam dan merekam segala apa yang bersumber dari Rasulullah. Tak heran, ia termasuk salah satu shahabiyah yang memiliki sanad kuat. Dan, riwayat yang dimiliki tergolong istimewa.

Selain hadis di atas, ada lagi misalnya riwayatnya soal tata cara wudhu yang dilakukan Rasulullah. Ia menyatakan, saat wudhu, Nabi mengusap kepala dua kali dari arah bagian belakang menuju depan serta mengusap kedua telinga yang mencakup bagian luar dan dalam. Walaupun begitu, sangat disayangkan tidak ada informasi yang akurat terkait berapa hadis yang ia riwayatkan.

 Pengabdian perempuan yang berasal dari keturunan Addi bin Najjar itu kepada Nabi, tak cukup ditunjukkan dengan komitmen belajar dan memdalami ilmu.

Sejarah mencatat, putri kesayangan Muawwadz bin Afra tersebut, turut serta dan aktif terlibat di berbagai peperangan.

Tugasnya memang tidak berada di garis depan. Namun, hal itu tak mengurangi peran krusial yang dijalankan.

Ia bersama sahabat perempuan lainnya, bertugas menyediakan logistik berupa makanan dan minuman serta merawat korban yang terluka. Sesekali ia juga mengantarkan korban yang meninggal akibat perang ke Madinah.

Berani
Partisipasinya dalam perang itu menggambarkan bahwa ia adalah pribadi yang berani. Ini tak terlepas dari karakter dan watak yang diwarisi dari sang ayah, Muawwadz bin Afra, pejuang senior saat Perang Badar.

Soal kecintaan terhadap Baginda Rasul, tak lagi diragukan. Ini tampak dari keputusan ar-Rabi dan sang suami, Iyyas bin al-Bakir al-Laitsi, untuk memberikan nama bagi buah pernikahan keduanya dengan nama Rasulullah, Muhammad.

Kegagumannya terhadap sosok Rasulullah juga terpancar dari berbagai testimoninya. Saat seorang tabi’in, Abu Ubaidah bin Muhammad, bertanya kepada ar-Rabi seperti apakah figur Nabi? Ia melontarkan pujian dan permisalan yang sempurna. “Wahai putraku, jika engkau melihatnya, niscaya engkau akan melihat matahari yang terbit,” katanya.

Suatu saat, ia pernah mendatangi Rasulullah dengan membawa bejana yang penuh kurma basah dan sedikit upah memanen. Nabi lalu meletakkannya kembali dan mengatakan kepada ar-Rabi, ”Berhias dan belilah pakaian dari rezeki ini.” Buku sejarah memang tak mengabadikan utuh biografi ar-Rabi.

Tetapi, sepenggal kisah yang bertutur tentang kedekatan dan pengabdiannya terhadap Rasulullah sangat menginspirasi. Komitmen, dedikasi, dan kecintaan perempuan yang meninggal pada 70-an Hijriah saat Khalifah Abdul Malik bin Marwan berkuasa, terhadap Rasul dibuktikan melalui aksi nyata. Karena itu, siapa pun yang mengaku cinta Rasul, semestinya akan mengikuti titah dan sabda Kekasih Allah tersebut.

Tsaubiyyah al-Aslamiyyah, 'Ibunda' Sang Nabi (2-habis)

Atas kebaikan hatinya tersebut, sebuah riwayat dari Abbas bin Abdul Muthalib mengisahkan, ia pernah melihat Abu Lahab dalam mimpi.

Abbas bertanya kepada saudaranya itu, “Bagaimana kondisimu?”

Abu Lahab menjawab, “Aku di neraka. Hanya saja, siksaan diperingan untukku tiap pekan satu hari dan aku meminum air dari kedua jariku. Hari itu, tepat aku merdekakan Tsaubiyyah atas berita gembira kelahiran Muhammad yang ia sampaikan kepadaku.”

Ibunda

Tsaubiyyah, adalah ibu susuan Nabi. Ketika itu, air susu tak lagi keluar dari Aminah. Ini sebagai dampak depresi menyusul kematian sang suami, Abdullah.

Untuk memenuhi asupan ASI, ditunjuklah Tsaubiyyah. Rasulullah bukan balita yang pertama kali disusui oleh Tsaubiyyah.

Sebelumnya, Tsaubiyyah pernah menyusui putranya sendiri, Masruh, Abu Salamah bin Abd al-Asad al-Makhzumi, dan paman Rasul, yaitu Hamzah. Dengan demikian, Tsaubiyyah adalah perempuan yang pertama kali menyusui Muhammad setelah ibu kandungnya, Aminah.

Proses menyusui tersebut memang tak berlangsung lama. Riwayat menyebut hanya dalam hitungan hari, sebelum kemudian disusui oleh Halimah as-Sa’diyyah. Sedangkan, riwayat lainnya menyatakan, Tsaubiyyah menyusui Rasulullah selama empat bulan saja.

Rasulullah sangat memuliakan Tsaubiyyah. Air susu tidak pernah dibalas dengan air tuba. Penghormatannya itu diberikan, baik setelah turun risalah kenabian ataupun belum. Rasul menghormatinya ketika berada di Makkah dan saat berdomisili di Madinah.

Rasul juga kerap memberikan perhiasan dan pakaian kepada Tsaubiyyah. Hal yang sama juga dilakukan oleh Khadijah.

Balas budi itu terus ditunjukkan hingga Tsaubiyyah menyusul putranya, Masruh, menghadap Sang Khalik. “Ibunda” Rasul itu wafat pada tahun ketujuh Hijriah. Tepatnya, setelah penaklukkan Khaibar.

Ia meninggalkan sebuah kenangan dan teladan. Ketulusan seorang ibu yang tak terbatas, sekali pun hanya dipertemukan lewat persusuan. Tsaubiyyah yang bebas berkat Rasulullah.

Tsaubiyyah al-Aslamiyyah, 'Ibunda' Sang Nabi (1)

REPUBLIKA.CO.ID, Di masa jahiliah, perbudakan masih merajalela dan menjadi tradisi bangsa Arab. Praktik memelihara dan jual-beli budak menjadi pemandangan lumrah.

Dan, meskipun Islam perlahan menghapus budaya tersebut tetapi perbudakan berlangsung hingga beberapa dekade saat dinasti-dinasti berkuasa. Bagi budak itu sendiri, kebebasan adalah barang yang mahal.

Karenanya, bagi Tsaubiyyah al- Aslamiyyah yang diperbudak oleh Abu Lahab, paman Rasulullah, bebas adalah utopis belaka. Lepas dari jerat kekuasaan tuannya, barangkali hanya sebuah mimpi yang akan dibawa hingga mati.

Tetapi, Allah SWT berkehendak lain. Mimpi yang menurutnya mustahil terwujud, sebuah kebebasan, akhirnya bisa ia raih. Ia bahagia tiada terkira. Peristiwa itu, kembali pada kisah mengharu-biru terkait kelahiran bayi laki-laki yang dinanti-nantikan oleh Bani Hasyim dari suku Quraisy.

Kurang dari 50 hari menyusul upaya penyerangan Abrahah dengan pasukan gajahnya untuk merobohkan Ka’bah, lahir putra dari pasangan Abdullah dan Aminah.

Kehadiran anak laki-laki yang kelak diberinama Muhammad tersebut, seketika mengubah kesedihan yang menyelimuti segenap suku akibat wafatnya Abdullah dan menggeser kisah heroik Abdul Muthalib saat mengusir penguasa Habasyah tersebut dari Makkah.

Aminah bergegas memberitahukan kabar gembira itu kepada Abdul Muthalib. Berita itu sontak membuat sang kakek girang bukan main. Ia segera menengok cucunya itu, lalu menggendongnya.

Di kedua lengannya, sang cucu diajak bertawaf. Untuk meluapkan kegembiraannya, Abdul Muthalib lalu menyembelih kambing dan membagikan makanan untuk warga Makkah.

Kegembiraan yang sama juga dirasakan oleh Tsaubiyyah. Ia berlari untuk menghadap tuannya, Abu Lahab. Ekspresi sukacita tampak kentara dalam diri paman Rasulullah tersebut. Sampai-sampai, ia tak tahu lagi bagaimana harus berterima kasih dan membalas Tsaubiyyah.

Spontan, paman yang kelak menentang dakwah Rasulullah itu menghadiahkan kemerdekaan untuk Tsaubiyyah. Ia akhirnya merdeka. Kelahiran anak laki-laki yang dinanti itu menjadi berkah baginya. Ia pun mencintainya dengan sepenuh jiwanya.

Rabu, 24 Oktober 2012

PROGRAM KERJA BACA TULIS QUR’AN ( BTQ ) METODE FUN TAMYIZ



PROGRAM KERJA
BACA TULIS QUR’AN ( BTQ )
METODE FUN TAMYIZ






SMP NEGERI 1 KEDOKANBUNDER
Tahun Pelajaran 2012 / 2013

KATA PENGANTAR

            Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan bimbingan-Nya sehingga Program Kerja Baca Tulis Qur’an ( BTQ ) dengan metode Fun Tamyiz di Sekolah Mengah Pertama Negeri 1 Kedokanbunder ini dapat terwujud. Kami menyadari sepenuhnya bahwa tanpa taufik, hidayah, serta bimbingan-Nya tugas mulia ini tidak dapat terselesaikan dengan baik.
           
Program Kerja BTQ bagi siswa SMP ini disusun dengan tujuan agar dapat dijadikan pedoman bagi para Pembina Keagamaan dalam mengembangkan Program Tahunan maupun semesteran di sekolahnya masing-masing. Oleh karean itu, Program Kerja ini disajikan dengan bahasa yang sederhana dan banyak diberikan contoh agar mudah dipahami oleh para pembimbing.
           
Oleh karena itu, dengan mempelajri Program Kerja ini diharapkan guru Pembimbing PAI dapat mengembangkannya dengan berbagai variasi yang dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi di sekolah masing-masing.

Pada kesempatan ini penyusun ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi besar demi terwujudnya Program Kerja ini. Semoga Program Kerja ini bermanfaat bagi peningkatan mutu pendidikan nasional di Indonesia.

Mengetahui
Kepala Sekolah,


H.MOHAMAD HATTA, M.Pd
NIP. 19680315 199003 1 005
Kedokanbunder, Oktober 2012
Penyusun,


H.MUSLIKHIN, S.Ag
NIP. 19670807 200701 1 017



DAFTAR ISI


Kata Pengantar.......................................................................................................... i
Daftar Isi...................................................................................................................... ii
BAB  I  : PENDAHULUAN........................................................................................ 1
               a. Pengertian dan Latar Belakang........................................................... 1
               b. Landasan / dasar Hukum..................................................................... 1
               c. Tujuan...................................................................................................... 1
               d. Sistematika.............................................................................................. 2
BAB II  : ORGANIGRAM........................................................................................... 3
BAB III : DESKRIPSI PROGRAM KEGIATAN...................................................... 4
BAB IV : PENUTUP................................................................................................... 6
               a. Kesimpulan............................................................................................. 6
               b. Saran –saran.......................................................................................... 6



BAB  I
PENDAHULUAN
·         Pengertian dan Latar Belakang
a.    Pengertian
TAMYIZ adalah buku lembar kerja (worksheet) tentang formulasi teori dasar kuantum nahwu-shorof yang masuk dalam katagori Arabic for Special Purpose (ASP) dengan target sangat sederhana yaitu pintar tarjamah Qur’an. METODE TAMYIZ sudah launching di panggung utama PESTA BUKU JAKARTA, Istora Senayan Jakarta  pada tanggal 4 juli 2009.
Sebagai sebuah hasil riset panjang dan akan disebarluaskan untuk masyarakat, baik untuk muslim di Indonesia maupun muslim di seluruh dunia, maka TAMYIZ telah tercatat sebagai produk intelektual dengan HAK CIPTA No. 016445 Tanggal 05 Mei 2010.
b.    Latar Belakang
Yang melatar belakangi Program Kerja ini adalah :
Doktor Akhsin menjelaskan:“Kendala yang dihadapi santri selama ini adalah sulitnya memformulasikan teori nahwu- shorof dengan cara pembelajaran yang mudah, karena nahwu-shorof terlanjur dipersepsikan sebagai pelajaran yang sulit.Kendala tersebut adalah :

- harus belajar membaca kitab nahwu dan shorof,
- harus belajar menterjemahkan kitab tersebut,
- harus belajar memahami teori kitab tersebut,
- harus belajar mengaplikasikan teori kitab tersebut pada kitab kuning lain.
bahkan,
- pada kitab tertentu harus menghapal matan dan nadzom
Dengan metode Tamyiz, kendala itu bisa teratasi. Pasalnya, Tamyiz memberikan kunci-kunci yang strategis untuk kedua teori tersebut, dan santri bisa langsung membaca, menguraikan struktur kata sekaligus menterjemahkan Qur'an dan kitab kuning. Yang menarik perhatian saya adalah ternyata metode Tamyiz ini dapat menghasilkan santri sejak usia SD / MI pintar tarjamah qur’an dan Kitab Kuning, dan menurut hemat saya ini adalah yang pertama di Indonesia. Karenanya saya berharap metode Tamyiz ini segera disosialisasikan khususnya di kalangan pesantren, juga di sekolah SD / MI, SMP / MTs, SMU / MA dan Perguruan Tinggi. Saya yakin dengan metode ini, masyarakat kita sebagai muslim yang terbesar di dunia, dapat dengan mudah memahami tarjamah Qur’an dan Kitab Kuning”. Papar Doktor Akhsin
METODOLOGI BELAJAR

Berbeda dengan metode  bahasa arab lain yang targetnya adalah mempelajari segala hal tentang bahasa arab,  TAMYIZ hanya memformulasikan teori dasar kuantum nahwu-shorof sesuai keperluan Arabic for Special Purpose (ASP) dengan target sangat sederhana yaitu pintar membaca, mentarjamah dan menulis (imla) Qur’an dan Kitab Kuning saja.


Cara mengajarkan TAMYIZ  menganut prinsip  :

1. Cara (mengajar) lebih penting dari materi (yang diajarkan)
الطريقة أهم من المادة
2. Mengajar dengan hati, (mengajar bisa dengan mulut bisa dengan hati, dan Allah menurunkan Qur’an ke hati manusia)

Cara belajar  TAMYIZ  mempunyai ciri khusus :

(1) LADUNI (ilate kudu muni-bersuara LANTANG); santri harus mengeraskan suaranya (sebagai salah satu cara untuk mengoptimalkan penggunaan potensi otak kiri, otak kanan dan otak bawah sadar (shudur) secara seimbang, sehingga hasil belajar akan lebih optimal).
(2). SENTOT (santri TOT); model belajar santri adalah model ustadz yang sedang mengajar / menjelaskan kepada santri : insya Allah, santri otomatis bisa mengajarkan TAMYIZ kepada orang lain (konsep START FROM THE END).

Cara evaluasi belajar mengajar :

MUDAH; proses pembelajarannya harus dirasakan mudah oleh santri, kalau ada santri yang kesulitan maka ada cara mengajar yang kurang efektif

KEUNGGULAN METODE TAMYIZ

Mampu melahirkan anak-anak usia SD (umur 7-12 thn) bisa tarjamah Qur’an dan Kitab Kuning. Pengajarannya mudah, riang gembira, menggunakan titian ingatan berupa lagu-lagu yang populer sehingga tidak terasa belajar. Yang sudah belajar akan mampu mengajarkannya kepada yang lain.
Di pesantren BAYT TAMYIZ Indramayu, anak SD/MI & pemula, telah teruji dalam kurun waktu SEHARI (1 x 24 jam belajar) Pintar Tarjamah Qur’an (TAMYIZ 1), dan dalam 100 jam belajar Pintar Kitab Kuning (TAMYIZ 2) dengan benar sesuai kaidah bahasa arab sebagaimana santri yang belajar kitab kuning sekian tahun di pesantren.
PENERAPAN TAMYIZ

Penerapan Metode TAMYIZ   dapat dilakukan dengan beberapa cara :

(1). TAMYIZ Intensive;  TAMYIZ diajarkan kepada santri secara intensif –sehari 3 – 4  jam-  dalam sistem pesantren yang mukim, sehingga santri sudah bisa Kitab Kuning dalam waktu kurang lebih 100 jam pelajaran.

(2). TAMYIZ Inside; TAMYIZ disisipkan pada kurikulum sekolah SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, Pesantren dan Perguruan Tinggi



c.   Landasan / Dasar Hukum

·           Belajar QUR’AN itu MUDAH
Allah menjamin Qur’an itu mudah! sebagaimana disebutkan dalam surah al Qomar 17, 22, 32, 40.
(
ولقد يسرنا القرآن للذكر فهل من مدكر )
dan sungguh-sungguh telah kami mudahkan alquran sebagai peringatan bagimu, maka adakah yang MAU mengambil pelajaran.
·           Di dalam surah ar Rahmaan ayat 1-2, Allah berjanji akan mengajarkan sendiri Qur’an kepada yang mau mempelajarinya.
(
الرحمن علم القرآن ) Yang Maha Rahmaan, Dialah yang mengajarkan Al Quran.
·           Bahasa arab memiliki lebih dari 30.000 mufrodat, Qur’an memiliki 2.619 mufrodat yang musytaq (memiliki mujarrod) dan beberapa yang jamid.

·         Tujuan
v  Sedari kecil pintar tarjamah Qur’an dan Kitab Kuning Digital
v  Menjadi media belajar (literatur) yang mudah bagi keluarga muslim untuk memahami dan pintar tarjamah Qur’an. Membangun generasi Qur’ani dimulai dari pintar tarjamah Qur’an sedari kecil Semua muslim di Indonesia dan dunia, mampu memahami Qur’an, menuliskan dan mengajarkannya
v  Terbentuknya peserta didik yang memiliki akhlak yang mulia ( budi pekerti yang luhur ).



·         Sistematika
BAB I      : Pendahuluan
a.    Pengertian dan Latar Belakang
b.    Landasan / dasar Hukum
c.    Tujuan
d.    Sistematika
      BAB II    : Organigram
BAB III   : Deskripsi Program Kerja
BAB IV   : Penutup






BAB II
ORGANIGRAM BTQ SMPN 1 KEDOKANBUNDER




 




BAB III

DESKRIPSI PROGRAM

Program Kerja Baca Tulis Qur’an metode Fun Tamyiz SMPN 1 Kedokanbunder Tahun pelajaran 2012 / 2013 bersifat berkelanjutan dan mengambil skala prioritas. Adapun Program Kerja untuk tahun ini adalah sebagai berikut :
PENERAPAN TAMYIZ
Penerapan Metode TAMYIZ   dapat dilakukan dengan beberapa cara :
1. TAMYIZ Intensive;  TAMYIZ diajarkan kepada santri secara intensif –sehari 3 – 4  jam-  dalam sistem pesantren yang mukim, sehingga santri sudah bisa Kitab Kuning dalam waktu kurang lebih 100 jam pelajaran.
2. TAMYIZ Inside; TAMYIZ disisipkan pada kurikulum sekolah SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, Pesantren dan Perguruan Tinggi
Adapun untuk SMPN 1 Kedokanbunder, menggunakan metode TAMYIZ INSIDE, artinya disisipkan pada kurikulum dengan waktu sepulang sekolah selama 30 menit.
Siswa kami sebanyak kurang lebih 1000 siswa dibagi dalam 2 kelompok, yaitu :
1.      Kelompok yang belum bisa baca, tulis Al Qur’an
2.      Kelompok yang sudah bisa BTQ
Guru pengajar BTQ Fun Tamyiz adalah :
1.      H. Muslikhin, S.Ag
2.      Asrorudin, M.Pd.I
3.      Sandika, S.Pd.I
Sedangkan guru pengajar Baca, Tulis, Qur’an adalah :
1.      Yusuf Abdullah, S.Pd.I
2.      Anshori, S.Pd.I
3.      Juju Munawwaroh, S.Pd
JADWAL KEGIATAN FUN TAMYIZ

NO
JENIS KEGIATAN
PELAKSANAAN
Pengajar
1





2



Tamyiz

Kls. VII
Kls. VIII
Kls.IX

BTQ
Kls. VII
Kls.VIII
Kls. IX




Selasa
Rabu
Kamis


Selasa
Rabu
Kamis



H.MUSLIKHIN, S.Ag
ASRORUDIN, M.Pd.I
SANDIKA, S.Pd.I


YUSUF ABDULLAH, S.Pd.I
ANSHORI, S.Pd.I
JUJU MUNAWWAROH, S.Pd




BIAYA
Segala biaya akibat kegiatan ini dibebankan pada:
  1. Kenclengan tiap hari Jum’at per siswa rp 500,-
  2. Dari Sekolah
  3. Menunggu dari Pemda Kab. Indramayu















BAB IV
PENUTUP

A.   Kesimpulan
Dari uraian yang telah dipaparkan tiap bab, maka kami dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
-       Program ini sangat penting, karena sebagai bahan acuan dalam mendidik siswa khususnya bidang keagamaan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
-       Membuat siswa dapat meneladani akhlaqul Karimah yang berbudi pekerti luhur yang telah dicontohkan oleh Rosulullah Muhammad SAW

B.   Saran – saran
-       Kami mohon kepada semua rekan-rekan guru agar membantu pelaksanaan program ini, karena pendidikan agama bukanlah tugas guru agama semata, melainkan tugas kita bersama yang merasa beragama Islam.
-       Tanpa rekan-rekan apalah artinya seorang guru agama, tidak berdya apa-apa menghadapi seribu siswa lebih yang mesti mendapatkan pendidikan khususnya penggemblengan akhlak.


Senin, 22 Oktober 2012

Alex Ferguson: Kamu Anak Indonesia? Waw Sungguh Menarik


REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Ibunda Jack Brown (11), Indah Brown, mengaku terharu ketika anaknya berhasil menjadi terbaik dengan meraih "The World Final Skill Test 2012 MU Soccer School" yang diberikan kepada siswa terbaik sekolah bola MU. Penghargaan diberikan pada setiap akhir semester di Old Trafford, Manchester, Inggris, akhir pekan.
Indah semakin terharu ketika Jack dengan bangga memperkenalkan bahwa dirinya adalah anak Indonesia. Saat diwawancarai, Jack mengatakan "I am Indonesian" sehingga semua orang tepuk tangan.
Bahkan Manajer Manchester United, Sir Alex Ferguson, pun terkagum-kagum ketika bersalaman dengan anak pasangan Indah dan Lance Brown itu.
''Sewaktu bersalaman dengan Jack, Sir Alex Ferguson berkata "Are You Indonesian? Wow, that's interesting",'' tutur Indah, kepada Antara London, Senin.

Minggu, 21 Oktober 2012

6 Aktivitas Pembuat Cerdas Anak (2)

REPUBLIKA.CO.ID, Mengembangkan kecerdasan anak bisa dilakukan melalui aktivitas sederhana dan menyenangkan. 

Berikut adalah lanjutan beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengembangkan kognitif anak Anda yang direkomendasikan oleh Jamie Loehr, M.D. dan Jen Meyers, pengarang buku Raising Your Child, seperti dikutip dari Parents Indonesia

Ajarkan Bagian tubuh
Ajarkan juga anak Anda nama-nama bagian tubuhnya. SAabil mengenalkan bagian tubuhnya tunjuklah bagian tubuh yang dimaksud misalnya hidung, mata, kuping, kaki, tangan dan bagian tubuh lainnya.

Gunakan instruksi
Saat bermain berikanlah instruksi. Dengan begitu si anak akan mampu mengikuti instruksi dari orang tua dan akan merasa senang jika mampu melakukan apa yang di suruh. Salah satu instruki sederhana adalah memintanya menutup pintu atau mengambilkan bola.

Minta memilih mainan kesukaannya
Pergilah ke toko mainan. Gunakan buku katalog kemudian minta si anak menunjuk mainan yang ia suka di catalog tersebut. Setelah itu ajak anak Anda mencari mainan tersebut di rak mainan.

6 Aktivitas Pembuat Cerdas Anak


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengembangkan kecerdasan anak bisa dilakukan melalui aktivitas sederhana dan menyenangkan. 
Berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengembangkan kognitif anak Anda yang direkomendasikan oleh Jamie Loehr, M.D. dan Jen Meyers, pengarang buku Raising Your Child, seperti dikutip dari Parents Indonesia
1. Membaca 20 menit setiap hari
Ajak Anak anda membaca. Di usia 12 sampai 18 bulan anak banyak sekali menyerap informasi dari lingkungan sekitarnya. Jadi sangat mungkin bagi anak Anda mendengarkan apa yang anda baca. Setidaknya ajak membaca selama 20 menit sehari. Sambil membaca buku, tanyakan kepadanya gambar-gambar yang ada di buku.

2. Mendengarkan Musik
Bernyanyilah bersama anak Anda. Biasakan mendengarkan music saat di rumah atau di mobil. Pilihlah musik yang tidak membosankan walaupun diputar terus menerus. Jika Anda bernyanyi otomatis anak akan ikut bernyanyi. Lama-lama Anak Anda akan bernyanyi sendiri walaupun tidak ada music yang mengiringi.

3. Ajarkan tentang bentuk benda dan angka
Ajarkan si kecil tentang bentuk benda, warna dan angka seharian penuh. Jika di tumpukan mainannya ada bola bilang “ini bola bulat berwana merah. Jika sedang makan pisang bilang “ ini pisang kita tinggal satu” atau jika sedang memakai kaus berwarna biru bilang “kaus kamu warnanya biru.”
Lanjut ke 

Perpanjangan Jam Sekolah Sedang diKaji

Perpanjangan Jam Sekolah Sedang diKaji
SuaraEdukasi – Kemdikbud sedang mengkaji perpanjangan jam sekolah, lamanya siswa- siswi tinggal sekolah menjadi perhatian pemerintah dalam pembentukan kegiatan-kegiatan karakter dan produktif, hal tersebut dikemukakan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh (09/10). Mendikbud yakin dengan adanya tambahan jam sekolah akan jauh lebih baik dibandingkan siswa-siswi dilepas usai jam pulang sekolah misal pada jam 12 siang. Mendikbud beralasan demikian karena adanya pengaruh lingkungan atau budaya luar seiring mengalami perubahan yang kurang produktif.
Play
Sementara itu kegiatan lamanya jam sekolah juga menjadi perhatian pemerintah saat ini, mendikbud melanjutkan, lamanya jam sekolah nantinya akan diisi kegiatan social, keagamaan atau ekstrakulikuler lainya, mendikbud menyampaikan hal tersebut akan jauh lebih baik dibandingkan siswa siswi yang dilepas tanpa ada tanggung jawab dari siapapun. (chr)
Play